PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN
SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU
Studi Kasus di PD Taru Martani Yogyakarta
SKRIPSI
Oleh:
Franssiscus Aris Riyadi
NIM: 092114104
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat meneyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1.
Tuhan Yesus yang selalu memberikan berkat dan kasih karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi.
2.
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
belajar
dan
4.
Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt.,QIA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
5.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6.
7.
Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt.,QIA. dan Ir. Drs. Hansiadi Yuli H.,M.Si .,
Akt.,QIA. selaku dosen penguji yang membantu penulis dalam proses ujian
skripsi.
8.
9.
10. Bapak Agus Riyanto selaku kepala bagian keungan PD Taru Martani, Ibu
Theresia Sujirah selaku kepala departemen pembelian PD Taru Martani, Ibu
Hana selaku operator dan personalia PD Taru Martani, Ibu Eny Nurpitasari
selaku kepala departemen personalia PD Taru Martani yang telah membantu
penulis memberikan informasi, saran, dan dukungan dalam penulisan skripsi.
11. Alm. Bapak yang selalu memberikan doa dan dukungan dari surga, serta
menjadi sumber inspirasi saya. Ibu yang selalu memberikan cinta, kasih
sayang, doa, kerja keras untuk membiayai kuliah dan kehidupan penulis,
menemani disaat sakit, yang selalu ada dan tidak pernah meninggalkan
dikeadaan yang seburuk apapun, dan selalu memberikan yang terbaik hingga
penulis mampu menyelesaikan proses studi penulis.
12. Kak Yudi dan Dek Devi yang selalu memberikan doa dan semngat kepada
penulis.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
dan
semuanya yang tidak dapat aku sebutkan satu per satu atas segala dukungan
dan doa dalam penulisan skripsi.
17. Rm. Elias yang selalu memberikan doa serta sentilan-sentilan yang
menggugah semangat penulis dalam mengerjakan skripsi.
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis,
mendapat berkat dan rahmat dari Tuhan yang Maha Kasih.
Akhirnya kata demi kesempurnaan skripsi ini, maka saran dan kritik
membangun dari para pembaca sangatlah penulis harapkan. Semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi kemajuan kita bersama.
Yogyakarta, 30 Januari 2015
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..ii
HALAMAN PENGESAHAN...iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHANiv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULISvi
KATA PENGANTAR.. ...vii
DAFTAR ISI..x
DAFTAR TABEL...xiii
DAFTAR GAMBAR...xiv
ABSTRAK....xv
ABSTRACT.....xvi
BAB I. PENDAHULUAN..........1
A. Latar Belakang Masalah.......1
B. Rumusan Masalah....3
C. Tujuan Penelitian.3
D. Manfaat Penelitian...3
E. Sistematika Penulisan...4
BAB II. LANDASAN TEORI...6
A. Sistem Akuntansi.....6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Sistem Pembelian.........8
C. Pengendalian Intern........13
D. Tujuan Pengendalian Intern.......23
E. Unsur Pengendalian Intern Sistem Pembelian.......24
F. Statistical Sampling untuk Pengujian Kepatuhan..27
G. Standar Mutu dan Waktu.......27
H. Bagan Alir (Flow Chart) Dokumen Sistem Pembelian.....28
BAB III. METODE PENELITIAN..... 33
A. Jenis Penelitian...............33
B. Tempat dan Waktu Penelitian............33
C. Subyek dan Obyek Penelitian............33
D. Data...............34
E. Teknik Pengumpulan Data.......... 35
F. Teknik Pengambilan Sampel........... 35
G. Teknik Analisis Data.............37
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...42
A. Sejarah Perusahaan............42
B. Visi dan Misi Perusahaan...............44
C. Struktur Organisasi.................45
D. Budaya Perusahaan........47
E. Produksi..........47
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.......55
A. Uji Pendahuluan Pengendalian Intern Sistem Pemeblian Bahan
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3-1. Besarnya sampel Minimum untuk Pengujian Kepatuhan....40
Tabel 3-2. Evaluasi Hasil: Keandalan 95%.......41
Tabel 5-2. Dokumen Populasi Sistem Pembelian Bahan Baku.......57
Tabel 5-3. Hasil Pemilihan Sampel Dokumen Sistem Pembelian
PD Taru Martani ..58
Tabel 5-4. Hasil Pemeriksaan Terhadap Dokumen Sistem Pembelian
PD Taru Martani..59
Tabel 5-5. Hasil Pemeriksaan Terhadap Dokumen Sistem Pembelian
PD Taru Martani (Lanjutan)..................60
Tabel 5-6. Evaluasi Hasil Pemeriksaan Efektivitas Pengendalian
Intern Pembelian bahan Baku.....63
Tabel 5-1. Tabel Kuesioner Pengendalian Intern.....81
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2-1. Sistem Pembelian...30
Gambar 2-2. Sistem Pembelian (Lanjutan).. 31
Gambar 2-3. Sistem Pembelian (Lanjutan).. 32
Gambar 4-1. Struktur Organisasi PD Taru Martani ..46
Gambar 4-2. Aliran Proses Produksi Cerutu51
Gambar 5-1. Sistem Pembelian PD Taru Martani .. 76
Gambar 5-2. Sistem Pembelian PD Taru Martani (Lanjutan) .......... 77
Gambar 5-3. Sistem Pembelian PD Taru Martani (Lanjutan)... 78
Gambar 5-4. Sistem Pembelian PD Taru Martani (Lanjutan) .. 79
Gambar 5-5. Sistem Pembelian PD Taru Martani (Lanjutan) ......80
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN SISTEM
PEMBELIAN BAHAN BAKU
Studi Kasus di PD Taru Martani Yogyakarta
Franssiscus Aris Riyadi
NIM: 092114104
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas
pengendalian intern sistem pembelian bahan baku yang dilaksanakan di PD Taru
Martani Yogyakarta untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern.
Meminimalisir terjadinya kesalahan atau pun kecurangan didalam sistem
pembelian, perlu dilakukan pengendalian intern yang efektif.
Analisis efektivitas pengendalian intern sistem pembelian bahan bahan
baku dilakukan dengan menggunakan dua metode. Metode pertama yaitu uji
pendahuluan, metode yang dilakukan untuk menentukan kuat atau lemahnya
pengendalian intern sistem pembelian di perusahaan, dengan alat bantu berupa
kuesioner pengendalian intern sistem pembelian bahan baku. Metode kedua yaitu
uji kepatuhan, metode yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas pengendalian
intern sistem pembelian bahan baku dengan menganalisis sampel berupa semua
dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian. Analisis sampel tersebut
dengan menggunakan metode statistical sampling yaitu attribute sampling dengan
model stop-or-go-sampling.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode uji
pendahuluan terhadap pengendalian intern sistem pembelian bahan baku diperoleh
kesimpulkan bahwa pengendalian intern sistem pembelian bahan baku di PD Taru
Martani adalah kuat, terbukti dari hasil dua puluh pertanyaan pada kuesioner
sebanyak 75% menjawab ya. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan
metode uji kepatuhan, diperoleh kesimpulan bahwa pengendalian intern sistem
pembelian bahan baku di PD Taru Martani adalah tidak efektif.
Kata kunci: pengendalian intern, efektivitas pengendalian intern, sistem
pembelian bahan baku
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS ANALYSIS OF INTERNAL CONTROL SYSTEM
ON RAW MATERIAL PURCAHSE SYSTEM
A Case Study at PD TaruMartani Yogyakarta
FranssiscusArisRiyadi
NIM : 092114104
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
The aim of this research is to identify the internal control effectiveness on raw
materials purchase system applied at PD TaruMartani. To minimize errors or fraud in
the purchase system, it requires an effective internal control system.
Analysis the internal control effectiveness on raw materials purchase system
was done by two methods. The first method is a preliminary test to determine the
advantages and weaknesses of the internal control of purchase system. The second
method is the compliance test to determine the effectiveness of internal control on
raw materials purchase system by analyzing all purchase system documents. Analysis
of the samples was done by statistical sampling method namely attribute sampling
with stop-or-go-sampling model.
The results showed that the internal control on raw materials purchasing
system at PD Taru Martani was strong. It was proved by the results of the twenty
questions in the questionnaire that 75% of total respondents had affirmative answers.
Based on the results of the compliance test, it was concluded that the internal control
on raw materials purchase system at PD Taru Martani was ineffective.
Keyword: internal control, effective internal control system, raw materials purchase
system.
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini pelaku bisnis harus bisa beradaptasi dengan
perkembangan zaman di era globalisasi. Perusahaan selaku pelaku bisnis dituntut
untuk bertahan dalam kondisi ini, tidak hanya itu perusahaan juga harus bisa
berkembang dalam kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan khususnya pada
perusahaan manufaktur dapat berkembang dengan meningkatkan mutu dan kinerja
perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu sumber daya yang
dimiliki perusahaan baik berupa sumber daya manusia dan sumber daya modal.
Selain itu untuk meningkatkan kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan
perancangan, pengorganisasian, dan pengendalian sistem dalam suatu perusahaan.
Perusahaan manufaktur mempunyai kegiatan yang tidak dapat ditangani
langsung oleh pihak manajer sendiri, sehingga perusahaan harus melibatkan banyak
orang dalam aktivitas perusahaan tersebut. Kegiatan pokok perusahaan manufaktur
adalah pembelian bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, dan
penjualan produk yang sudah jadi kepada konsumen baik secara kredit maupun secara
tunai. Pembelian bahan baku merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan
manufaktur yang perlu diperhatikan secara khusus. Hal ini disebabkan karena
transakasi pembelian biasanya mencakup jumlah rupiah relatif besar dan frekuensi
terjadinya transakasi juga relatif tinggi. Dengan demikian dalam menentukan bahan
baku perlu diperhitungkan sebaik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
berbagai hal, misalnya: pencurian, kerusakan bahan baku akibat penyimpanan yang
terlalu lama, dan keterlambatan pengiriman. Hal tersebut perlu adanya pengendalian
intern sistem pembelian bahan baku, sehingga pembelian bahan baku dapat terkontrol
sesuai dengan kebutuhan dan juga tidak terjadi kekurangan ataupun kelebihan bahan
baku didalam gudang.
Meminimalisir terjadinya kesalahaan atau pun kecurangan didalam sistem
pembelian, perlu dilakukan pengendalian intern yang efektif. Sistem adalah kelompok
dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang
berfungsi dengan tujuan yang sama (Hall, 2009:6).
Kinerja perusahaan yang baik dapat diukur dari efektivitas pengendalian
intern perusahaan. Efektivitas merupakan salah satu konsep yang memiliki arti
penting. Efektivitas merupakan kemampuan organisasi dalam mencari sumber dan
manufakturnya secara efisien dalam mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu
pengendalian intern harus dievaluasi secara berkala, untuk mengetahui apakah sistem
tersebut berjalan dengan semestinya dan dimodifikasi seperlunya sesuai dengan
keadaan. Hal ini dilakukan karena setiap proyeksi berdasarkan hasil penelitian atas
pengendalain intern yang berlaku sekarang mungkin tidak lagi efektif dimasa yang
akan datang.
Berdasarkan uraian di atas dan mengingat pentingnya pengendalian intern
pada kegiatan perusahaan salah satunya sistem pembelian bahan baku, maka
penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi efektivitas pengendalian intern sistem
pembelian bahan baku di PD Taru Martani
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Rumusan Masalah
Apakah pengendalian intern sistem pembelian bahan baku yang dilaksanakan di
PD Taru Martani efektif?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi efektivitas pengendalian intern
sistem pembelian bahan baku yang dilaksanakan di PD Taru Martani guna
meningkatkan efektivitas pengendalian intern.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Sebagai bahan untuk menambah kepustakaan mengenai evaluasi efektivitas
pengendalian intern sistem pembelian bahan baku.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan
mengenai efektivitas pengendalian intern, khususnya untuk sistem pembelian
bahan baku.
3. Bagi Penulis
Penulis dapat kesempatan untuk menerapkan teori yang telah diperoleh
selama kuliah dan berguna untuk mengembangkan pengetahuan khususnya
mengenai efektivitas pengendalian intern sistem pembelian bahan baku serta
permasalahannnya sehingga dengan demikian penulis dapat membandingkan
antara teori dengan praktek yang sesungguhnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Merupakan bab yang menguraikan tentang dasar-dasar teoritis yang
mendasari penulisan masalah, yang nantinya akan dapat dijadikan sebagai
landasan berpikir bagi penulis dalam mengolah data yang diperoleh dan
menganalisa permasalahan yang diajukan dalam penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Merupakan bab yang menguraikan jenis penelitian, tempat penelitian,
waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang dicari, teknik
pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Merupakan bab yang menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan,
Sistem organisasi perusahaan, tugas dan tanggung jawab perusahaan, dan
produksi.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Merupakan bab yang menguraikan tentang data hasil penelitian
pengendalian intern sistem pembelian bahan baku yang kemudian
dianalisis dan dibahas.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB VI PENUTUP
Dalam bab ini berisi ringkasan hasil analisis dan menjelaskan tentang
kesimpulan, keterbatasan, dan saran untuk diusulkan kepada manajemen
perusahaan sehubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Akuntansi
Pengertian sistem akuntansi adalah organisasi fomulir, catatan, dan laporan
yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi
2001:3). Unsur sistem akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Fomulir
Fomulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Fomulir sering disebut istilah dokumen, karena dengan fomulir ini
peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas
secarik kertas. Fomulir sering pula disebut dengan istilah media, karena fomulir
merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke
dalam catatan. Contoh fomulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar, dan
cek. Dalam sistem akuntansi secara manual (manual system), media yang
digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah fomulir
yang dibuat dari kertas (paper form). Dalam sistem akuntansi dengan komputer
(computerized system) digunakan berbagai macam media untuk memasukan
data ke dalam sistem pengolahan data seperti papan ketik (keyboard), optical
and magnetic characters and code, mice, voice, touch sensors, and cats.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklarifikasikan, dan meringkas data keungan dan data lainnya. Contoh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal
umum.
3. Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan
untuk meringkas data keungan yang dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Rekening buku besar di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk
menggolongkan data keungan, dipihak lain dapat dipandang sebagai wadah
untuk menggolongkan data keungan, di pihak lain dapat dipandang pula
sebagai sumber informasi keungan untuk menyeajikan laporan keungan.
4. Buku Pembantu
Jika data keungan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rincian lebih
lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger). Buku pembantu
terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keungan yang
tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
5. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keungan yang dapat berupa neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan laba ditahan, laporan harga pokok
produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar
umur piutang, daftar utang yang dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat
penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem
akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada
layar monitor computer.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Sistem Pembelian
Pengertian sistem pembelian yaitu, Sistem pembelian adalah prosedur
kegiatan yang digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang
diperlukan oleh perusahaan (Mulyadi 2001:299), dalam hal penelitian ini adalah
pengadaan bahan baku. Unsur sistem pembelian adalah sebagai berikut:
1. Fungsi yang Terkait
Fungsi-fungsi yang berkaitan dalam dalam sistem pembelian, adalah sebagai
berikut (Mulyadi, 2001: 299-300):
a. Fungsi Gudang
Bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan
posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan yang telah
diterima oleh fungsi permintaan.
b. Fungsi Pembelian
Bertanggung
jawab
untuk
memperoleh
informasi
mengenai
harga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Sumber: Drs. Sanyoto Gondodiyoto SE., MKom., MComm. (IS)., MM(SI).,PIA., Akuntan,
Audit Sistem Informasi, Mitra Wacana Media, 2007:267.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
komisaris, dan para pemilik atas pengendalian intern. Paragraf berikut ini
memberikan contoh berbagai teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan
pemahaman mengenai lingkungan pengendalian:
a. Auditor harus menilai integritas pihak manajemen perusahaan dan dapat
menggunakan lembaga penyelidik untuk memberikan laporan mengenai
latar belakang para manajer pentingnya. Beberapa dari empat KAP besar
menggunakan bekas agen-agen FBI yang bertanggung jawab utamanya
adalah melakukan pemeriksaan latar belakang atas klien yang ada dan yang
akan datang. Jika tampak kualifikasi yang sangat meragukan mengenai
integritas klien terkait, maka auditor harus mengundurkan diri dari audit
tersebut. Reputasi dan integritas pihak manajemen adalah faktor-faktor
yang sangat penting dalam menentukan dapat tidaknya suatu perusahaan
diaudit. Para auditor tidak dapat berfungsi dengan benar dalam lingkungan
yang manajemen kliennya dianggap tidak beretika dan rusak.
b. Auditor harus memperhatikan berbagai kondisi yang akan memungkinkan
pihak manajemen suatu perusahaan melakukan penipuan. Beberapa dari
kondisi yang jelas tersebut dapat berupa kurangnya modal kerja yang
memadai, kondisi industry yang negative, peringkat kredit yang buruk, dan
syarat yang ekstrem dari bank atau perjanjian yang mengikat. Jika para
auditor menghadapi kondisi semacam ini, pemeriksaan mereka harus
memberikan pertimbangan dengan hati-hati kemungkinan adanya laporan
keuangan yang menipu. Ukuran yang tepat harus dilakukan, dan setiap
usaha harus dilakukan untuk mengungkap penipuan apapun.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
4. Pengawasan
Pengawasan (monitoring) adalah proses di mana kualitas dari desain dan
operasi pengendalian internal dapat dinilai. Penilaian ini dapat dicapai dengan
prosedur yang terpisah atau melalui aktivitas yang berjalan. Para auditor
internal perusahaan dapat memonitor aktivitas entitas terkait dalam berbagai
prosedur yang terpisah. Mereka dapat mengumpulkan bukti kecukupan
pengendalian
dengan
menguji
berbagai
pengendalian,
kemudian
lainnya
untuk
mewujudkan
pengawasan
berjalan
adalah
produksi,
dan
pengeluaran
kas
untuk
mengawasi
serta
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
dari kinerja normal, laporan manajemen yang didesain dengan baik dapat
memberikan bukti atas fungsinya atau gagalnya pengendalian internal.
Model COSO juga dapat digambarkan dalam diagram berikut ini. Secara
vertical dapat dilihat: Definisi (batasan pengertian) pengendalian intern, katagori
(tujuan atau objectives) yang hendak dicapai dengan dirancangnya pengendalian
intern: yaitu efektivitas, efisien oprasi, proses pelaporan yang akurat, dan
kepatuhan pada aturan, serta komponen (lingkungan pengendalian, risiko,
aktivitas pengendalian, informasi-komunikasi, dan pemantauan (monitor).
Unsur-unsur sistem pengendalian intern sangat penting karena sistem
mempunyai beberapa unsur dan sifat-sifat tertentu yang dapat meningkatkan
kemungkinan dapat dipercayainya data-data akuntansi serta tindakan pengamanan
terhadap aktiva dan catatan perusahaan. Setiap unsur mempunyai kaitan langsung
dengan tujuan pengendalian internal serta langkah-langkah yang dapat ditempuh
perusahaan untuk memenuhinya. Unsur paling penting dari yang kompeten dan
dapat dipercaya. Orang-orang yang jujur dan bekerja secara efeisien selalu mampu
untuk bekerja dengan segala kesungguhan, meskipun hanya didukung oleh sedikit
unsur pengendalian lainnya, dan meskipun kelima unsur pengendalian lain
tersebut begitu kuat, akan tetapi orang-orang yang berantakan. Memang,
memepekerjakan para pelaksanaan yang kompeten dan dapat dipercaya tidak
dengan sendirinya akan memenuhi syarat untuk membuat sistem memadai. Setiap
orang mempunyai sejumlah kekurangan lahirlah sesuai dengan kodratnya,
misalnya rasa bosan atau kecewa, dan persoalan-persoalanpribadi yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan kerjanya, atau tujuan hidupnya mungkin berubah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
yang memadai. Begitu juga dengan kekayaan perusahaan yang tidak memiliki
wujud fisik, seperti piutang dagang akan rawan oleh kecurangan jika dokumen
penting (seperti kartu piutang atau account receivable file) tidak dijaga.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Pengelola di dalam mengambil keputusan harus didasarkan pada informasi
yang dapat diandalkan. Untuk itu pengelola harus memiliki informasi yang
dapat diteliti dan dapat dipercaya. Kualitas informasi akan tergantung pada
pengendalian intern. Semakin efektif sistem maka pengendalian intern yang
digunakan semakin efektif informasi yang dihasilkan.
3. Mendorong efisiensi
Pengawasan suatu oraganisasi berarti mencegah adanya duplikasi yang tidak
perlu, mencegah terjadinya pemborosan-pemborosan pada setiap aspek
perusahaan dan mencegah pemakaian sumber-sumber perusahaan ecara tidak
efisien, maka kemungkinan besar catatan keuangan juga kurang dapat
diandalkan.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Manajemen menetapkan prosedur-prosedur dan aturan-aturan untuk mencapai
tujuan yang diterapkan. Sistem pengendalian intern dapat dipakai untuk
menjamin bahwa prosedur-prosedur dan aturan-aturn yang diterapkan itu telah
ditaati oleh para karyawan.
E. Unsur Pengendalian Intern Sistem Pembelian
Unsur pengendalian intern sistem pembelian dijabarkan sebagai berikut
(Mulyadi, 2001:311-312):
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
1. Organisasi
Adapun perincian dari keempat unsur pengendalian intern adalah sebagai
berikut:
a. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi penerimaan,
b. Fungsi pembelian harus terpisah dari akntansi,
c. Fungsi penerimaan harus terpisah dari fungsi penyimpanan barang,
d. Transaksi pembelian harus dilaksanakan olehlebih dari satu orang atau
lebih dari satu fungsi.
2. Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Pengendalian Intern Sistem
Pembelian
Adapun otorisasi dan prosedur pencatatan pengendalian intern sistem
pembelian sebagai berikut:
a. Surat permintaan pembelian diotorisasi oleh fungsi gudang, untuk
batang yang disimpan dalam gudang, atau oleh fungsi pemakai barang,
untuk barang yang langsung pakai.
b. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat
yang lebih tinggi.
c. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang.
d. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi atau pejabat yang
e.
lebih tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
order
pembelian
bernomor
tercetak
dan
pemakainnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
flowchart
adalah
teknik
menjelaskan
suatu
sistem
dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
dalam
pemeriksaan
pertama
kali.
Berdasarkan
unsur-unsur
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bagiam Pembelian
Bagian Gudang
Mulai
Membuat
surat
permintaan
pembelian
Laporan
3
Penerimaan
barang
Dari Pemasok
Surat
1
Permintaan
Pembelian
Laporan
1
Penerimaan
barang
Membuat
surat order
pembelian
2
Surat
1
Permintaan
Pembelian
30
Surat
1
Permintaan
Pembelian
Membandingkan
kartu
Gudang
Mengirim
faktur
T
3
2
1
T
Surat Order 1
Pembelian
Laporan
Penerimaan
barang
Faktur
Dikirim ke
pemasok
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bagian Utang
Bagian Penerimaan
2
Surat Order 2
Pembelian
Surat Order 1
Pembelian
Laporan
1
Penerimaan
barang
Faktur
Menerima
Barang
dari
Pemasok
Membandingkan
Membuat
Laporan
Penerimaan
Barang
Membuat
Bukti Kas
Keluar
Surat Order
Pemebelian
4
Laporan
Penerimaan
Barang
2
Surat Order
Pembelian
Laporan
1
Penerimaan
Barang
Faktur
2
Bukti Kas
Keluar
6
T
Register
Bukti Kas
Keluar
31
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bukti Kas
Keluar
Kartu
Persediaan
Selesai
32
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan dengan
menyajikan konsep teoritis pengendalian intern sistem pembelian bahan baku,
kemudian diuraikan hasil penelitian lapangan dan akhirnya dianalisis untuk
memperoleh kesimpulan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di PD Taru Martani Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2013 sampai dengan
November 2014
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam pemberian
informasi terkait penelitian yaitu:
a. Pemimimpin Perusahaan
b. Karyawan Perusahaan Bagian Gudang
c. Karyawan Perusahaan Bagian Pembelian
d. Karyawan Perusahaan Bagian Persediaan
33
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
1. Menetukan Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua dokumen sumber
dan dokumen pendukung dari transaksi-transaksi pembelian bahan baku.
2. Menentukan Sampel
Dalam penelitian ini menjadi sampel adalah dokumen dari transaksi-transaksi
sistem pembelian bahan baku pada bulan Januari 2014-Oktober 2014 yang
diambil secara acak sebanyak 60 sampel. Sampel yang diambil dari populasi
dengan cara acak manual yaitu dengan membuat kode sampel dari masingmasing dokumen sistem pembelian bahan baku yang diteliti dengan
menggunakan huruf A- Z tergantung jumlah dokumen yang diteliti.
Kemudian masing dokumen diurutkan dari nomor satu sampai dengan selesai
tergantung jumlah populasi yang diteliti berdasarkan kode sampel. Lalu
penulis mengacak nomor tersebut seperti arisan setelah nomor tersebut keluar
maka nomor tersebut dicocokan dengan urutan kode sampel, jika nomor itu
ada yang sesuai maka dokumen tersebut merupakan dokumen yang dijadikan
sampel. Cara ini dimaksudkan agar setiap anggota populasi memiliki peluang
yang sama untuk menjadi sampel.
3. Menentukan Atribut
Atribut yang digunakan dalam penelitian adalah kelengkapan dokumen
pendukung, otorisasi, kesesuaian dengan dokumen pendukung, dan nomor
urut tecetak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
n
x100%
N
Keterangan:
n = jumlah menjawab ya
N = Jumlah seluruh jawaban
% = Tingkat keberhasilan yang dicapai
Adapun penafsiran terhadap analisis deskriptif terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut (Harnani 2010:49-50):
a. Menentukan presentase maksimal yaitu 100%
b. Menentukan presentase minimal yaitu 0%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
50
6
10
15
19
24
29
33
38
43
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Taru Martani didirikan pertama kali pada tahun 1918, oleh seseorang produsen
cerutu dari Belanda. Lokasi awal perusahaan berada didaerah Bulu, pinggir jalan
Magelang Yogyakarta. Kemudian pada tahun1921 lokasi pindah di jalan Kompol B,
Suparto 2A, PO BOX 1167 Yogyakarta 5525, Kelurahan Baciro, Kecamatan
Gondokusuman. Padatahun yang sama usaha itu diubah menjadi perseroan terbatas
bernama N.V. Negresco.
Seiring dengan pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942, N.V. Negresco
diambil alih oleh pemerintah jepang dan berganti nama menjadi Jawa Tobbaco
Kojo. Produksinya mulai meluas tidak hanya cerutu bermerek Momo Tarotetapi
juga rokok putih bermerek Mizuhodan Koa. Pemerintah jepang mendatangkan
mesin-mesin produksi rokok putih dari B.A.T Cirebon.
Pada saat pemerintahan Jepang jatuh pada tahun 1945, Jawa Tobbaco Kojo
diambil alih oleh Pemerintah RI. Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengganti nama
perusahaan itu menjadi Taru Martani yang mempunyai arti daun yang menghidupi.
Produksinya meliputi cerutu bermerek Daulat dan rokok bermerek Abadi. Jumlah
karyawannya saat itu mencapai 2000 orang.
Pada Tahun 1949 perusahaan ini diambil alih kembali oleh N.V. Negresco.
Mesin-mesin rokok putih dikembalikan kepada B.A.T Cirebon. Perusahaan
42
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
bersama
bank
memproduksi
rokok
kretek
bermerek
Roro
Mendut
dan
Roro
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
bermerek seri Senator, Mundi Victor, Adipati, Ramayana, dan Panther. Mulaitahun
1973 juga diproduksi tembakau shag bermerek Van Nelle, Countryman dan White
Ox. Selama 14 tahun (1972-1986)
sebaliknya terus merugi. Melihat kondisi tersebutpada tahun 1986 pihak Douwe
Egberts Tabaksmaatchappij B.V Holland menarik diri dari perusahaan.
Mulai Juli 1986 PT Taru Martani Baru kembali menjadi Perusahaan Daerah (PD).
Melihat kondisi keungan perusahaan yang sangat kritis,
pemerintah
daerah
perusahaan
menjadi
lokomotif
ekonomi
yang
dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
mendayagunakan
kemasyarakatan
seluruh
dan
potensi
yang
kesejahteraan
bagi
dimiliki
masyarakat
guna
45
memberikan
khususnya
yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
GU BERN U R
D IREKTU R
PEN GAW AS
SATU AN
PEN GAW AS IN TERN
D IREKTU R
TEKN O LO GI
TERAPAN TEPAT
GU N A
D IV ISI
PEM ASARAN
D IV ISI
PRO D U KSI
CERU TU
D IV ISI
PRO D U KSI SHAG
D IV ISI
PEN ELITIAN D AN
PEN GEM BAN GAN
D IV ISI
PEM ELIHARAAN
D IV ISI
AKU N TAN SI
D AN KEU AN GAN
D IV ISI
PEN GEM BAN GAN
SU M BER D AY A
IN SAN I
D IV ISI
PEN GEM BAN GAN
U SAHA
D EPARTEM EN
Penjualan
D alam N egeri
D EPARTEM EN
Persiapan
Cerutu
D EPARTEM EN
Persiapan Shag
D EPARTEM EN
Pengembangan
Produk
D EPARTEM EN
Listrik & Air
D EPARTEM EN
Informasi dan
Komunikasi
D EPARTEM EN
Akuntansi
D EPARTEM EN
U mum
D EPARTEM EN
Kemasan U saha
D EPARTEM EN
Ekspor-Impor
D EPARTEM EN
Pengelolan
Cerutu
D EPARTEM EN
Pengeloalan
Shag
D EPARTEM EN
Tenologi
Informasi
D EPARTEM EN
Permesinan
D epartemen
Seketariat
D EPARTEM EN
Keuangan
D EPARTEM EN
Personalia
D EPARTEM EN
Kewirausahaan
D EPARTEM EN
Ekspedisi
D EPARTEM EN
Pembelian
D EPARTEM EN
Pengemasan
Cerutu
D EPARTEM EN
Pengemasan
Shag
D EPARTEM EN
Gudang Cerutu
D EPARTEM EN
Gudang Shag
D EPARTEM EN
Legal
D EPARTEM EN
Percetakan
D EPARTEM EN
Pembengkelan
D EPARTEM EN
Bangunan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
D. Budaya Perusahaan
Budaya PD Taru Martani pada prinsipnya berlandaskan pada 3 sasaran utama
yaitu:
1. Mengusahakan rasa aman baik karyawannya.
2. Mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif untuk menciptakan rasa
aman.
3. Membentuk budaya manusia yang berintegrasi.
Sebagai manusia yang berintegrasi pada prinsipnya tiap tindakan dilandaskan
pada tiga nilai-nilai utama yakni: (1) Ibadah yang diwujudkan dalam (2) kerja
keras dan kerja cerdas (3) demi mencapai kesejahteraan individu dan
perusahaan.
Sebagai penunjang budaya perusahaan agar dapat terimplementasi dengan baik,
perusahaan memayunginya dengan kebijakan Corporate Governance yang
bijaksana dan dinamis. Untuk mencapai optimalisasi itu dalam struktur organisasi
perusahaan dirancang konsep Strategic Committee yang menjadi jembatan antara
kebijakan strategis dan penjabaran oprasional yang menyusun dan menetapkan
kebijakan manajerial perusahaan, dimana selanjutnya akan dilaksanakan oleh jajaran
kepala seksi yang tergabung dalam Implementation Committee.
E. Produksi
1. Personalia
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
mendukung aktivitas produksi perusahaan. PD Taru Martani merupakan sebuah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi produk jadi tentu membutuhkan
tenaga kerja. Setelah diseleksi dan diterima, karyawan tersebut diberi pelatihan
langsung di tempat kerja. Perusahaan melakukan aktivitas kerja selama 5 hari
dalam satu minggu.Perusahaan aktivitas perusahaan dimulai dari pukul 06.3015.30 WIB.
2. Proses Produksi
Tahap-tahap dalam proses produksi adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada proses persiapan ini meliputi :
1) Penimbangan
Tembakau yang akan diproses diperiksa mutunya, disusun komposisinya
sesuai dengan merk cerutu yang akan diproduksi kemudian baru dilakukan
penimbangan.
2) Pembasahan
Daun tembakau dilepas dari bal-bal yang masih dalam keadaan terkait
dalam bendel-bendel, dicelupkan kedalam air kemudian diberdirikan di
rak-rak agar proses pelembaban bias berlangsung dengan rata.
3) Stripping atau rowek
Stripping atau rowek merupakan bagian untuk menghilangkan tangki daun
tembakau. Pemisahaan ini ada tiga macam, yaitu:
a) Pembungkus luar (deckblad)
b) Pembungkus dalam (omblad)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
2) Bagian Pelintingan
Di bagaian pelintingan, kepompong dilinting dengan deckblad, sehingga
cerutu menjadi sempurna. Pelintingan ini menggunakan tenaga manusia
yang mempunyai keahlian khusus.
3) Bagian Potong/Sortir
Cerutu yang sudah dilinting ditunggu sampai keras.Setelah cerutu keras
kemudian dipotong dan disortir sesuai ukuran merek masing-masing.
4) Bagian Fumigasi
Bagian fumigasi adalah bagian digunkan agar cerutu terbebas dari hama
terutama hama lasoderma. Cerutu dimasukan kedalam drum yang berisi
obat pengawet phottoxin. Proses selanjutnya cerutu dimasukan ke dalam
kamar pengeringan dengan suhu 27 0 C
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
Secara garis besar aliran proses pembuatan cerutu dapat dijelaskan seperti
pada gambar 4-2.
3. Jenis Produksi Dan Bahan Baku
Produk-produk yang dihasilkan ada dua macam yaitu jenis tembakau dan
cerutu. PD Taru Martani menghasilkan berbagai jenis cerutu, yaitu:
a. Senator
Sejak tahun 1918 PD Taru Martani sudah memproduksi cerutu dengan model
dan ukuran yang sama dengan merek Senator, hanya secara resmi penggunaan
merek Senator baru dimulai pada tahun
Pengepakan Cerutu
Cigar
Packing/Finising
Banding,
Cellophaning,
Packing
Ekspedisi
Expedition
Repacking In Outer
Carton
Export Marking
Proses Pembuatan
Kepompong
Buch Making Procces
Proses Pelintingan
Cerutu
Cigar Wapping Process
Filler
Binder
Bunches
Wrapper
Fumigasi,
Pendinginan,
Pengeringan,
Fermentasi
Funmigation,
Freezing, Drying,
Fermentation
Potong/Sortir
Cigar Cutting &
Sortation
Shiping
Acording To :
TOQ/Q
TOP
TOD
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
b. Mundi Victor
Sama halnya dengan Senator, mandi Victor Boheme juga diproduksi sejak
1918, tetapi mulai menggunakan merek Mundi Victor resinya adalah tahun
1952.
c. Adipati
PD Taru Martani mulai memproduksi cerutu dengan nama Indonesia Tahun
1972, dengan diproduksinya cerutu dengan merek Adipati. Merek ini dibuat
dalam 4 ukuran yaitu: Adipati Super Corona, Adipati Patella, Asipati Slim
Patella, dan Asipati Halft Corona.
d. Ramayana
Pada Tahun 1972 diproduksi cerutu Ramayana. Merek Ramayana dibuat
dalam 9 ukuran yaitu: Ramayana Corona, Ramayana Super Corona,
Ramayana Senioritas, Ramayana Cigarillos, Ramayana Cuban Corona,
Ramayana Cuban Perfecto, Ramayana Rothschild, Ramayana Super
Rothschild, dan Ramayana Churchill.
e. Borobudur
Cerutu Borobudur mula diproduksi dalam 1 ukuran yaitu Borobudur
Cigarillos dengan ukuran 5/8 x 20 (90 x 8,5mm). Tujuan awal cerutu
Borobudur adalah membidik pasar pemula dengan maksud agar para
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keadaan pengendalian intern sistem
pembelian bahan baku yang dilaksanakan di PD Taru Martani dapat dilihat pada
lampiran kuesioner (lihat tabel 5-1), dokumen sumber, dan prosedur akuntansi yang
dilihat pada flowchart sistem pembelian PD Taru Martani (Gambar 5-1, 5-2, 5-3, 5-4,
5-5).
A. Uji Pendahuluan Pengendalian Intern Sistem Pembelian Bahan Baku di PD
Taru Martani
Uji
pendahuluan
dilakukan
guna
mengetahui
kuat
atau
lemahnya
= 15
Jawab
Pr esentase
55
n
x 100 %
N
15
x 100 %
20
75%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua dokumen yang
berkaitan dengan sistem pembelian bahan baku selama bulan Januari 2014-Oktober
2014. DUPL yang penulis pakai sebesar 5% dengan tingkat keandalan 95%, hal
tersebut didasarkan pada keyakinan penulis kesalahan didalam populasi adalah kecil.
Berdasarkan tabel 3-1 penentuan jumlah sampel minimum stop-or-go-sampling
dapat diketahui bahwa dengan tingkat keandalan 95%, DUPL 5% maka jumlah
sampel minimumnya adalah 60 sampel dari semua populasi dokumen yang berkaitan
sistem pembelian di PD Taru Martani. Dokumen yang berkaitan sistem pembelian di
PD Taru Martani adalah sebagai berikut:
Tabel 5-2. Dokumen Sistem Pembelian Bahan Baku PD Taru Martani
Kode
Sampel
A
B
C
D
E
F
Nama Dokumen
Surat Permintaan Barang
Surat Permintaan Pembelian
Purchase Order
Laporan penerimaan Barang
BKK
Surat Permintaan Pembayaran
Jumlah Sampel
Jumlah Dokumen
217
217
217
539
1480
217
2887
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
No. Sampel
Dokumen
No.
No. Sampel
Dokumen
No.
No. Sampel
Dokumen
E290
1
B1
2
E433
3
E51
4
A134
5
E485
6
B6
7
F130
8
F42
9
A142
10
E445
11
A43
12
13
E162
F124
14
E604
15
A136
16
E291
17
E1328
18
19
E550
A128
20
Sumber: Data diolah
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
A92
A55
B55
E173
E242
E1157
A112
E147
C18
C35
F59
B24
E190
A102
B43
E362
A75
F107
E1461
D05
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
E295
F78
B42
E350
A139
A195
E1320
C44
B11
E50
B70
C04
D392
E186
E52
A66
E476
D210
A2
E1072
58
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
X
= Ada
B1
2
X
X = Tidak Ada
E433
3
X
E51
4
X
A134
5
X
E485
6
X
B6
7
X
F130
8
X
F42
9
X
A142
10
X
E445
11
X
A43
12
X
E162
13
X
14
F124
X
E604
15
X
A136
16
X
E291
17
X
E1328
18
X
E550
19
X
20
A128
X
A92
21
X
A55
22
X
B55
23
X
E173
24
X
E242
25
X
E1157
26
X
A112
27
X
E147
28
X
C18
29
X
C35
30
X
F59
31
X
B24
32
X
33
E190
X
A102
34
X
B43
35
X
E362
36
X
Sumber: Data diolah
59
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
X
= Ada
F107
38
X
X = Tidak Ada
E1461
39
X
D05
40
X
E295
41
X
F78
42
X
B42
43
X
E350
44
X
A139
45
X
A195
46
X
E1320
47
X
C44
48
X
B11
49
X
50
E50
X
B70
51
X
C04
52
X
D392
53
X
E186
54
X
E52
55
X
56
A66
X
E476
57
X
D210
58
X
A2
59
X
E1072
60
X
Sumber: Data diolah
Keterangan Attribute:
1. Kelengkapan dokumen pendukung
2. Adanya otorisasi dari pihak yang berwenang
3. Kesesuaian antara catatan pada dokumen yang diteliti dengan catatan yang
tercantum dalam dokumen pendukungnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
pembelian bahan baku adalah efektif. Hal tersebut karena semua dokumen yang
berkaitan dengan sistem pembelian telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
c. Attribute 3
Berdasarkan attribute tiga, hasil pemeriksaan sampel adalah bahwa jumlah sampel
yang memiliki kesalahan adalah sebanyak 0 sampel. Sehingga hasil pemeriksaan
efektivitas pengendalian intern pada tabel 3-2 ditemukan AUPL= 4% atau dengan
kata lain AUPL<DUPL, maka dapat disimpulkan pengendalian intern sistem
pembelian bahan baku adalah efektif. Hal tersebut karena semua dokumen sistem
pembelian bahan baku yang diteliti sudah sesuai dengan catatan yang tercantum
dalam dokumen pendukungnya
d. Attribute 4
Berdasarkan attribute empat, hasil pemeriksaan sampel adalah bahwa jumlah
sampel yang memilki kesalahan adalah sebanyak 60 sampel. Sehingga hasil
pemeriksaan efektivitas pengendalian intern ditemukan AUPL= >50% atau dengan
kata lain AUPL>DUPL, maka dapat disimpulkan pengendalian intern sistem
pembelian bahan baku adalah tidak efektif. Dengan kata lain bahwa ada dokumen
yang tidak bernomor urut tercetak, hal tersebut dapat dilihat dari hasil pemeriksaan
bahwa dari semua dokumen yang diteliti tidak bernomor urut tercetak.
Untuk lebih jelasnya dalam melihat hasil pemeriksaan pengendalian intern sistem
pembelian bahan baku dapat melihat rangkuman hasil pemeriksaan pada tabel 5-6.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi di PD Taru Martani dapat dikatakan telah memisahkan
tanggung jawab secara tidak tegas. Transaksi pembelian telah melibatkan beberapa
fungsi yaitu fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi akuntansi, dan fungsi
penerimaan. Adanya rangkap tugas atau tanggungjawab fungsi antara fungsi
gudang dan fungsi penerimaan, dimana satu karyawan mempunyai dua
tanggungjawab yaitu mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi
persediaan yang ada di gudang dan menyimpan barang yang telah diterima
perusahaan selain itu juga karyawan tersebut menerima barang dari pemasok
setelah itu melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang
yang diterima dari pemasok, bagian gudang juga bertanggung jawab guna
menetukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan, selain itu
bagian gudang juga membuat laporan penerimaan barang yang dikirim kebagian
pembelian.
2. Sistem Otorisasi
Setiap transaksi keuangan terjadi melalui sistem otorisasi tertentu. Tidak ada
satu pun transaksi yang terjadi yang tidak diotorisasi oleh yang memiliki
wewenang
untuk
itu.
Otorisasi
terjadinya
transaksi
dilakukan
dengan
membubuhkan tandatangan oleh manajer yang memiliki wewenang untuk itu, pada
dokumen sumber atau pendukung. Dengan demikian karena setiap transaksi terjadi
dengan otorisasi dari yang berwenang dan dicatat melalui prosedur pencatatan
tertentu, maka kekayaan perusahaan akan terjamin keamanannya dan data
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
kepatuhan
yang
digunakan
untuk
mengetahui
efektivitas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
tentang harga bahan baku dari pemasok karena perusahaan dalam memperoleh
informasi harga melewati telepon, maka pengujian terhadap surat penawaran harga
tidak dilakukan
Uji kepatuhan terhadap dokumen-dolumen dalam sistem pembelian PD Taru
Martani menggunakan model stop-or-go-sampling. Tingkat keandalan yang
digunakan sebesar 95% dan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima sebesar
atau DUPL sebesar 5%. Dengan demikian, sampel yang diambil dari setiap dokumen
sebesar 60 anggota sampel. Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap attributeattribute yang ditentukan sebelumnya terhadap 60 anggota sampel. 60 anggota
sampel tersebut didapat dari pemilihan acak dari populasi yaitu dengan membuat
kode sampel dari masing-masing dokumen sistem pembelian bahan baku yang diteliti
dengan menggunakan kode sampel dengan huruf A- Z tergantung banyaknya
dokumen yang diteliti. Kemudian masing dokumen diurutkan dari nomor satu sampai
dengan selesai tergantung jumlah populasi yang diteliti berdasarkan kode sampel.
Lalu penulis mengacak nomor tersebut seperti arisan setelah nomor tersebut keluar
maka nomor tersebut dicocokan dengan urutan kode sampel, jika nomor itu ada yang
sesuai maka dokumen tersebut merupakan dokumen yang dijadikan sampel. Cara ini
dimaksudkan agar setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk
menjadi sampel. Dokumen-dokumen yang menjadi populasi yaitu surat permintaan
barang, surat permintaan pembelian, purchase oreder, laporan penerimaan barang,
bukti kas keluar, surat permintaan pembayaran yang ditotal sebanyak 2887 sampel
dokumen, dimana dokumen tersebut dari bulan Januari 2014-Oktober 2014.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
Setelah dilakukan pemilihan 60 sampel dokumen secara acak dari total populasi
yaitu sebanyak 2887 sampel dokumen, selanjutnya dilakukan pemeriksaan guna
menentukan efektivitas sistem pembelian bahan baku di perusahaan yaitu dengan
menentukan besarnya AUPL dari setiap attribute dalam pemeriksaan dengan melihat
tabel 3-2. Setelah menemukan besarnya AUPL kemudian dibandingkan antara
besarnya AUPL dan DUPL untuk menentukan efektivitas pengendalian intern
pembelian bahan baku perusahaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan attribute yang
dapat dilihat pada tabel 5-12 bahwa dapat disimpulkan pengendalian intern dalam
sistem pembelian bahan baku di PD Taru Martani secara umum adalah tidak efektif
karena AUPL>DUPL. Hasil pemeriksaan pada attribute pertama bahwa jumlah
sampel yang memiliki kesalahan sama dengan 0. Berdasarkan hasil pemeriksaan
efektivitas pengendalian intern pada tabel 3-2 yaitu AUPL= 4% atau dengan kata lain
AUPL<DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern sistem pembelian
bahan baku adalah Efektif. Hal tersebut karena semua dokumen-dokumen sistem
pembelian bahan baku yang diperiksa, memiliki dokumen pendukung yang lengkap.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada Attribute kedua bahwa jumlah sampel yang
memiliki kesalahan sebanyak 3 sampel. Sehingga hasil pemeriksaan efektivitas
pengendalian intern pada tabel 3-2 ditemukan AUPL= 4% atau dengan kata lain
AUPL<DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian sistem pembelian bahan
baku adalah efektif. Hal tersebut karena semua dokumen yang berkaitan dengan
sistem pembelian telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Berdasarkan hasil
pemeriksaan pada Attribute ketiga bahwa jumlah sampel yang memiliki kesalahan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji pendahuluan dengan pemeriksaan dan penghitungan hasil
kuesioner bahwa dari 20 pertanyaan sebamyak 75% menjawab ya, dengan begitu
dapat disimpulkan bahwa kuatnya pengendalian intern sistem pembelian di PD Taru
Martani.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Attribute terhadap anggota sampel dokumen,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian intern sistem pembelian bahan
baku di PD Taru Martani adalah tidak efektif, hal tersebut karena AUPL>DUPL. hal
tersebut dikarenakan tidak ada nomor tercetak pada dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan sistem pembelian seperti surat permintaan barang, surat permintaan
pembelian, surat pesanan pembelian, surat penawaran harga, laporan penerimaan
barang, bukti kas keluar, dan surat permintaan pembayaran. Nomor dokumendokumen tersebut manual atau ditulis tangan semua.
B. Keterbatasan Penelitian
Tidak adanya dokumen surat penawaran harga karena PD Taru Martani dalam
memperoleh informasi mengenai harga bahan baku melewati telepon. Sehingga
penulis tidak biasa memasukan dokumen tersebut dalam bagian pemeriksaan sampel.
Hasil kesimpulan berdasarkan analisis data dan pembahasan dengan asumsi informasi
dan data-data yang diperoleh mengenai penerapan pengendalian intern dalam sistem
70
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
barang
yang
diterima
dari
pemasok.
Sedangkan
fungsi
pengecekan
ada
tidaknya
dokumen
yang
hilang,
Untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, A. 1986. Pengendalian Produksi. Buku 1, Edisi keempat. BPFE, Yogyakarta.
Dyckman, Thomas R, Davis, Charles J, and Dukes, Roland E. (2001). Intermediate
Accounting, 5th ed., New York: Irwin Mc Graw-Hill, USA.
Gondodiyoto, Sanyoto., MKom., MComm. (IS)., MM (SI)., PIA., Akuntan. 2007.
Audit Sistem Informasi. Edisi Revisi. Mitra Wacana Media, Jakarta.
Hall, James A. 2009. Accounting Information System. Salemba Empat, Yogyakarta.
Harnani, Sri. 2010. Evaluasi Kekuatan dan Kelemahan Sistem Pengendalian Internal
Pada Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
http://eprints.uns.ac.id/6157/1/Unlock-k.pdf. Diakses tanggal 12 November
2014.
Jusup Haryono, AL. 2001. Auditing (Pengauditan) (Buku 1). Penerbitan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi-YKPN, Yogyakarta.
Kachfi, Harry. 2009. Analisis Pelaksanaan Internal Audit pada PT Indosat (Persero)
Jakarta.http://www.gunadarma.ac.id/library/article/graduate/economy/2009/
Artikel_20205564.pdf. Diakses tanggal 12 November 2014.
Lukman, Ali, dkk. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi kedua), Jakarta: Balai
Pustaka, PT. (Persero) Penerbitan dan Percetakan.
Mulyadi. 1989. Organisasi Teori, Struktur dan Proses. FPIPS-IKIP, Yogyakarta.
Mulyadi. 1992. Pemeriksaan Akuntansi. Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu EkonomiYKPN, Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi (edisi 3). Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat, Jakarta.
Munawir. 1995. Auditing Modern (edisi 3). Salemba Empat, Jakarta.
Munawir. 1995. Auditing Modern. BPFE, Yogyakarta.
Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Sanata Dharma. (2010). Universitas Sanata
Dharma. BPFE, Yogyakarta.
73
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN
75
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bagian Gudang
Mulai
Dari Pemasok
2
Menerima
Prmintaan
Pmbelian dari
Departemen yang
membutuhkan
Bersama
Barang
SP
Surat Pengantar
Membuat Srat
Prmintaan
Pmbelian
PO
Memeriksa dan
membandingkan
barang yang datang
dengan Surat
Pesanan
PO
Membuat Laporan
Peneriman Barang
N
SP
LPB
LPB
PO : Purchase Order
Laporan
Penerimaan
Barang
2
1
T
3
Kartu
Gudang
76
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bagian Pembelian
PO
1A
Mendapatan
jawaban dari
pemasok
Tidak
Membuat
Surat
Penawaran
Diotorisasi Divisi
akuntnasi dan
keuangan
Prosedur
dihentikan dan
diulang dari
awal
Ya
Surat Penawaran
Membuat
surat
pesanan
Dikirim ke
pemasok,
minimal 3
pemasok
Surat Penawaran
Harga (SPH)
SP
SP
Surat Pesanan 1
SPH
PO
2
Laporan 1
Pembelian
N
Pemasok
Selesai
Pemasok
2
1A
7
T
77
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bagian Pembelian
Pemasok
Faktur
Laporan
1
Penerimaan
Barang
Mencatat tanggal
penerimaan pada
surat pesanan
lembar 1
Membuat surat
Permintaan
Pembayaran
Memeriksa
Faktur
Faktur
Surat
Permintaan
Pembayaran
4
4
N
78
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bagian Kasir
Bagian Akuntansi
6
5
Surat Permintaan 1
Pembayaran
LPB
BKK
Faktur
Surat Permintaan 1
Pembayaran
Membuat
Bukti Kas
Keluar
Mencatat
Jurnal Kas
Otorisasi Surat
Permintaan
Pembayaran
SPP
BKK
BKK
Bukti Kas
Keluar
Jurnal
Pengeluaran
Kas
3
2
Otorisasi SPB
Surat Permintaan
Pembayaran
Selesai
2
Pemasok
Laporan
1
Harian Kas
7
T
79
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LHK
Laporan
1
Pembelian
Memeriksa
kebenaran
LHK
Laporan
Pembelian
Selesai
LHK : Laporan Harian Kas
80
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
Unsur Pengendalian
Intern Sistem
Pembelian
Organisasi
Sistem Otorisasi
Prosedur
Pencatatan
Praktik yang
Sehat
Ya
Tidak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
Lanjutan
Unsur Pengendalian
Intern Sistem
Pembelian
Ya
Tidak
15
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Pedoman Wawancara
A. Prosedur Permintaan Bahan Baku
1. Siapakah yang meminta dilakukan pembelian ?
2. Apakah menggunakan surat permintaan pembelian?
3. Apakah surat permintaan pembelian bernomor urut tercetak?
4. Siapakah yang mengotorisasi surat permintaan pembelian?
B. Prosedur Order Pembelian Bahan Baku
1. Siapakah yang mengadakan order pembelian?
2. Apakah menggunakan surat order pembelian?
3. Apakah menggunakan nomor urut tercetak?
4. Siapakah yang mengotorisasi surat order pembelian bahan baku?
5. Apakah pemilihan pemasok didasarkan pada harga terendah? Bagaimana
kebijakan pemilihan pemasok?
6. Jumlah pemasok yang dikehendaki perusahaan?
7. Apakah perusahaan menetukan standar mutu bahan kepada para pemasok?
C. Prosedur Penawaran Harga dari Pemasok
1. Siapakah yang mengadakan permintaan penawaran harga pada pemasok?
Apakah dilaksanakan secara tender?
2. Apakah menggunakan surat penawaran harga kepada pemasok? Apakah
dilaksanakan setiap kali melakukan pembelian?
3. Apakah Surat permintaan penawaran harga bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawaban oleh pihak yang berwenang?
4. Bagaimana pendistribusian surat prosedur permintaaan harga?
5. Bagaimana kriteria pemilihan pemasok?
83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86