Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENGABDIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) RUANG KULIAH


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Oleh :
Rukibat
Maryono

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Mei 2015

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PENGABDIAN


1. Judul Pengabdian
2.
3.
a.
b.
c.

Bidang Pengabdian
Ketua Pengabdian
Nama Lengkap dan Gelar
Jenis Kelamin
Golongan/Pangkat/NIP

d. Jabatan Fungsional
Penyelia
e. Jabatan Struktural
f. Fakultas/Jurusan
g. Pusat Pengabdian
4. Alamat Ketua Pengabdian
a. Alamat Kantaor/Telp/Fax/E-mail
b. Alamat Rumah/Telp/Fax/E-mail
5. Jumlah Anggota Pengabdian
a. Nama Anggota
b. Nama Instansi
c. Alamat
6. Lama Pengabdian
7. Biaya yang diperlukan
a. Sumber dari lembaga pengabdian
Universitas Negeri Semarang
b. Sumber Lain, Sebutkan
Jumlah

: Sistem Informasi Geografis (SIG)


Ruang Kuliah Fakultas Teknik
: Teknologi
:
: Rukibat
: Laki-laki
: IIIB/Penata muda tingkat I/
196205071987101001
: Pranata Laboratorium Pendidikan
:: Teknik/Teknik Sipil
: LP2M UNNES
:
: Gd. E4 Lt.2/024-8580102
: Perum Anugerah Muntal Ngijo
: 1 Orang
: Maryono
: Teknik Sipil FT. UNNES
: Panpandayan
: 6 (Enam) bulan
:
: Rp.3.000.000;: Rp. : Rp. 3.000.000;(Terbilang : Tiga Juta Rupiah)

Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik

Semarang, 12, Mei 2015


Ketua Peneliti

Drs. H. Harlanu. M.pd


NIP.196602151991021001

Rukibat
NIP.196205071987101001

Menyetujui
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Negeri Semarang
Prof. DR. Totok Sumaryanto F, Mpd
NIP. 196410271991021001
A. JUDUL
2

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Ruang Kuliah Fakultas Teknik


Universitas Negeri Semarang (UNNES).
B. LATAR BELAKANG
Sistem Informasi Geografis (SIG) diartikan sebagai sistem informasi yang
digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah,
menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan serta pengelolaan penggunaan lahan,
sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, pelayanan kesehatan
dan pelayanan umum lainnya. SIG terdiri dari 5 (lima) komponen utama, yaitu:
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, metode serta
manusia.

Keunggulan

dari

SIG

terletak

pada

kemampuannya

dalam

menggabungkan berbagai data yang berlainan. SIG juga mampu memecahkan


masalah yang kompleks dan mengembangkan suatu solusi efektif terhadap objek
geografis yang belum pernah ada sebelumnya. SIG bisa digunakan oleh individu
maupun organisasi.
Fakultas teknik universitas negeri semarang, merupakan salah satu
fakultas yang ada di univesitas negeri semarang, yang memiliki prodi prodi di
setiap jurusan. Fakultas teknik memiliki gedung dan ruangan yang berpencar yang
digunakan untuk perkuliahan. Dalam hal ini terkadang mahasiswa baru sering
mengalami kesulitan dalam pencarian letak posisi ruangan untuk perkuliahan.
Beberapa mahasiswa baru terkadang mengeluhkan tentang media informasi
pencarian ruang yang di sediakan oleh fakultas teknik universitas negeri
semarang. Maka dibutuhkanlah sebuah sistem informasi untuk membantu
mahasiswa baru dalam hal pencarian letak posisi ruangan perkulihaan.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Mahasiswa

baru yang mencari letak posisi

gedung dan ruangan

perkulihan di fakultas teknik Universitas Negeri Semarang mengalami kesulitan


dalam pencarian

letak posisi gedung dan ruangan perkuliahan yang ada di

fakultas teknik unuversitas negeri semarang. Karena letaknya yang berpencar dan
banyaknya gedung dan ruangan.
D. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana membangun

sistem informasi berbasis komputer

yeng

memberikan kemudahan bagi mahasiswa maupun dosen dlam pencarian


letak gedung dan ruangan untuk perkulihan ?
2. Bagaimana membangun sistem informasi geografis terkait dengan data
spatial dan non spatial ?
E. TUJUAN PENELITIAN
Maksud dari tujuan ini adalah :
a. dengan adanya sistem informasi geografis ruang kuliah fakultas teknik,
untuk mempermudah mahasiswa dan dosen untuk lebih cepat menemukan
letak posisi gedung dan ruangan perkuliahan.
b. Lebih menghemat waktu serta mempermudah dalam hal pencarian posisi
ruangan perkuliahan.
c. Informasi yang dihasilkan oleh sistem lebih lengkap dan jelas.
F. KELUARAN MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain :

Sebagai sistem informasi untuk mempermudah mahasiswa baru untuk


mengetahui letak gedung dan ruangan yang ada di Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang.

G. TINJAUAN PUSTAKA
I. Konstruksi Sistem Informasi Geografis
1. Pengukuran Situasi

Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah
ukur yang mencakup penyajian dalam dimensi horisontal dan vertikal secara
bersama-sama dalam suatu gambar peta.
Untuk penyajian gambar peta situasi tersebut perlu dilakukan pengukuran sebagai
berikut
a. Pengukuran titik fundamental ( Xo, Yo, Ho dan ao )
b. Pengukuran kerangka horisontal ( sudut dan jarak )
c. Pengukuran kerangka tinggi ( beda tinggi )
d. Pengukuran titik detail ( arah, beda tinggi dan jarak terhadap titik
detail yang dipilih sesuai dengan permintaan skala )
Pada dasarnya prinsip kerja yang diperlukan untuk pemetaan suatu daerah selalu
dilakukan dalam dua tahapan, yaitu :
1. Penyelenggaraan kerangka dasar sebagai usaha penyebaran titik ikat
2. Pengambilan data titik detail yang merupakan wakil gambaran fisik
bumi yang akan muncul di petanya.
Kedua proses ini diakhiri dengan tahapan penggambaran dan kontur. Dalam
pemetaan medan pengukuran sangat berpengaruh dan ditentukan oleh kerangka
serta jenis pengukuran. Bentuk kerangka yang didesain tidak harus sebuah
polygon, namun dapat saja kombinasi dari kerangka yang ada.
a. Pengukuran Horisontal
Terdapat dua macam pengukuran yang dilakukan untuk posisi
horisontal yaitu pengukuran polygon utama dan pengukuran polygon
bercabang.

b. Pengukuran Beda Tinggi


Pengukuran situasi ditentukan oleh dua jenis pengukuran ketinggian,
yaitu
- Pengukuran sifat datar utama .
- Pengukuran sifat datar bercabang .
c. Pengukuran Detail
Pada saat pengukuran di lapangan , data yang diambil untuk
pengukuran detail adalah :
- Beda tinggi antara titik ikat kerangka dan titik detail yang
bersangkutan .
- Jarak optis atau jarak datar antara titik kerangka dan titik detail .
- Sudut antara sisi kerangka dengan arah titik awal detail yang
bersangkutan , atau sudut jurusan magnetis dari arah titik detail
yang bersangkutan .
2. Sistem Informasi Geografis (SIG)
SIG merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang dibangun atas dasar
perpaduan beberapa disiplin ilmu seperti: geografi, ilmu komputer, matematika
dan statistik. SIG adalah sebuah sistem yang menangani data dan informasi
mengenai kebumian, baik yang memiliki unsur ruang ataupun deskriptif, dimana
sistem ini berfungsi menangkap, menyimpan, memeriksa, memanipulasi,
menganalisa dan menayangkan semua data dan informasi. Pengertian SIG
dikemukakan oleh beberapa tokoh, diantaranya:
a. SIG adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan antara data
grafis dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geografis

di bumi (georeference). SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur


data dan melakukan analisis data (Andi, 2005: 1).
b. Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).
Atau dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan
informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut
lokasinya, dalam sebuah database (Riyanto et al., 2009: 35).
c. Sistem pemetaan berbasis komputer sering disebut sebagai GIS
(Geographic Information System) atau SIG (Sistem Informasi Geografis)
yang merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data
yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS
memiliki kemampuan melakukan pengolahan data dan melakukan
operasioperasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data
(Winarno et al., 2009).
2.1 . Komponen SIG
SIG merupakan sebuah sistem yang kompleks, sehingga terdapat
komponen-komponen yang saling berkaitan dan mendukung. Terdapat 5 (lima)
komponen yang ada di dalam SIG (Muslim, 2005), yaitu:
a. Hardware
SIG membutuhkan komputer untuk penyimpanan dan pemrosesan data
dengan spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem informasi
lainnya, karena data yang digunakan baik data vektor maupun data raster
membutuhkan ruang yang besar serta membutuhkan memori besar dan prosesor
yang cepat untuk analisa.
b. Software
SIG harus menyediakan fungsi dan tools yang mampu melakukan
penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis.
c. Data

Data terdiri dari data spasial dan data atribut. Data spasial adalah data yang
terdiri dari lokasi eksplisit dari suatu geografi yang diset ke dalam bentuk
koordinat. Data atribut adalah gambaran data yang terdiri atas informasi yang
relevan terhadap suatu lokasi, seperti kedalaman, ketinggian dan lainnya.
d. Metode
SIG harus memiliki keserasian antara rencana, desain yang baik dan aturan
dunia nyata. Metode yang tepat akan memberikan ketepatan model dan
implementasi yang tergantung pada permasalahan yang ada.
e.

Manusia
Manusia melakukan perawatan dan pemanfaatan sistem secara baik dan

benar agar tujuan sistem tercapai.


2.2. Subsistem SIG
Beberapa subsistem dalam Sistem Informasi Geografis antara lain (Putra, 2012):
a. Data input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data
spasial dan atribut dari berbagai sumber serta dapat mempresentasikan kondisi
sebenarnya dalam aplikasi SIG yang dibuat.
b. Data output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau
sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti:
table, grafik, peta dan lain-lain.
c. Data management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke
dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan
diedit.
d. Data manipulasi dan analisis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh
SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data
untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Sehingga data dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan SIG.

2.3. Model Data dalam SIG


Data digital geografis diorganisir menjadi dua bagian, yaitu: data spasial
dan data atribut/tabular.
2.3.1. Data Spasial
Data yang menyimpan kenampakan-kenampakan permukaan bumi,
seperti: jalan, sungai, pemukiman, jenis tanah dan lain-lain. Model data spasial
dibedakan menjadi dua yaitu: model data vektor dan model data raster.
a. Data vektor terbentuk dari tiga jenis geometri yakni titik (point), garis
(line), dan area (polygon). Oleh karena itu, objek-objek di permukaan bumi
perlu divisualisasikan dalam ketiga geometri tersebut agar bias diproses
dengan SIG. Contoh visualisasi dunia nyata menjadi elemen gambar ketiga
geometri tersebut antara lain fasilitas sebagai titik, jalan dan sungai sebagai
garis, dan daerah administrasi tertentu sebagai area. Berikut ini penjelasan
lebih dalam mengenai ketiga geometri tersebut.

Titik (point) meliputi semua objek grafis atau geografis yang


dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y). Selain memuat
informasi koordinat, data titik juga bisa saja merupakan suatu
simbol yang memiliki keterkaitan dengan informasi lain. Sebuah
objek titik memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristikkarakteristik dari titik ini dijelaskan oleh kolom-kolom yang
dibentuk pada tabel atribut. Contohcontoh objek dunia nyata yang
biasa direpresentasikan sebagai titik antara lain kota, pelabuhan,
bandara, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Perlu diingat
bahwa representasi ini sifatnya tidak mutlak melainkan relatif
terhadap skala peta. Dalam skala peta yang lebih besar, kota dan
bandara bisa saja direpresentasikan sebagai area/luasan (polygon).

Garis (line) merupakan semua unsur-unsur linier yang dibangun


denganmenggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk
oleh dua titik koordinat atau lebih. Entitas garis yang paling
9

sederhana memerlukan ruang untuk menyimpan titik awal dan titik


akhir (dua pasangan koordinat x,y) berserta informasi lain
mengenai simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya.
Garis tunggal yang terbentuk dari titik awal dan titik akhir saja
disebut sebagai line. Sedangkan garis bersegmen banyak yang
terbentuk dari banyak titik (vertex) disebut polyline. Dalam SIG,
baik line maupun polyline dianggap sebagai suatu entitas yang
sama yakni polyline. Setiap satu entitas polyline memiliki satu
baris dalam tabel atribut. Karakteristik dari entitas ini disimpan
dalam kolom-kolom tabel atribut. Objek-objek dunia nyata yang
sering direpresentasikan sebagai polyline antara lain jalan, sungai,
jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon, dan
sebagainya.

Area (polygon) merupakan suatu objek tertutup yang memiliki


luasan. Polygon dapat direpresentasikan dengan berbagai cara di
dalam model data vektor. Karena kebanyakan peta tematik yang
digunakan dalam SIG berurusan dengan polygon, metode-metode
representasi dan pemanipulasian entitas ini banyak mendapat
perhatian. Seperti halnya titik dan polyline, satu objek poligon juga
diwakili oleh satu baris pada tabel atribut. Poligon biasanya
digunakan untuk merepresentasikan objek dunia nyata yang
memiliki luasan seperti wilayah administrasi, danau, jenis tanah,
dan sebagainya.

b. Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan
dari sistem penginderaan jauh. Pada data raster, obyek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel. Pada
data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixelnya.
Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di
permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Makin kecil
ukuran atau luas permukaan bumi yang dapat direpresentasikan oleh setiap
pixelnya, makin tinggi resolusi spasialnya. Data raster sangat baik untuk

10

merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis


tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dan sebagainya.
Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam
merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat
berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada
basis data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk
mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur.
2.3.2. Data Atribut
Data

Atribut

adalah

data

yang

menyimpan

keterangan

dari

kenampakankenampakan permukaan bumi tersebut. Model data tabular tersimpan


ke dalam bentuk baris dan kolom. Data atribut suatu objek dapat berupa data
kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam
bentuk deskriptif. Data kualitatif dapat diperoleh dari pengisian angket,
wawancara, dan tanya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan
perbedaan jenis atau rupa.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam
bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai dari
objek.
2.4. ArcView
ArcView adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi Geografis.
Software ini memiliki berbagai keunggulan yang dapat dimanfaatkan oleh
kalangan pengolah data spasial. ArcView memiliki kemampuan dalam pengolahan
atau editing, menerima atau konfersi dari data digital lain seperti CAD, atau
dihubungkan dengan data image seperti format .JPG, .TIFF, atau image gerak
(Budiyanto, 2005: 9). Kemampuan perangkat SIG ArcView antara lain (Eddy,
2009: 1-3):

11

a. Pertukaran data: membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format
perangkat lunak SIG lainnya.
b. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis.
c.

Menampilkan informasi (basis data) spasial maupun atribut.

d. Menjawab query spasial maupun atribut.


e. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG.
f. Membuat peta tematik menyediakan pustaka symbol dan warna (feature)
untuk membuat peta tematik. Menggunakan symbol dan warna untuk
merepresentasikan feature-nya berdasarkan atribut-atributnya (membuat peta
tematik turunan).
g. Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa scrip.
h. Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan menggunakan
extension yang ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak SIG
ArcView)
2.4.1. Komponen-komponen Penting dalam ArcView
Dalam ArcView terdapat sistem perangkat lunak yang terorganisir secara
sistematis yang dikelompokkan dalam beberapa komponen-komponen penting,
yaitu:
a. Project, yaitu suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView yang
merupakan suatu file kerja yang dapat digunakan untuk menyimpan,
mengelompokkan, dan mengorganisasikan semua komponen-komponen
program dalam satu kesatuan yang utuh.
b. Theme, yaitu suatu bangunan dasar sistem ArcView, yang merupakan
kumpulan dari beberapa lapisan ArcView yang membentuk suatu tematik
tertentu. Sumber data yang dapat direpresentasikan sebagai theme adalah
shapefile, coverage, dan citra raster.
c. View, yaitu representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung
beberapa theme informasi spasial.
d. Table, yaitu representasi data ArcView yang berisi informasi deskriptif
mengenai lapisan tertentu dalam bentuk table.

12

e. Chart, yaitu representasi grafis dari kesimpulan tabel data atau hasil
query terhadap tabel data.
f. Layout, digunakan untuk mengabungkan semua dokumen (view, table,
chart) ke dalam suatu dokumen siap cetak.
g. Script, yaitu bahasa pemrograman sederhana yang digunakan untuk
mengoptimalkan aplikasi-aplikasi SIG yang dikembangkan dengan
menggunakan ArcView. ArcView menyediakan bahasa sederhana ini
dengan sebutan Avenue.
G. METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Fakultas Teknik Kampus UNNES Sekaran
Gunungpati Kota Semarang. Menurut batas administrasinya kelurahan Sekaran di
sebelah utara dibatasi oleh kelurahan Sukorejo, di sebelah selatan berbatasan
dengan Kelurahan Patemon, di sebelah barat berbatasan dengan kelurahan
kalisegoro dan di sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Srondol.

Gambar 1. Peta Administrasi Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota


Semarang
2. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan Penelitian : peta administrasi, dan peta situasi Fakultas Teknik
kampus UNNES Sekaran Gunungpati
2. Alat Penelitian : satu set peralatan ukur tanah (Theodolite Digital) topcon
DT-200, untuk pengukuran situasi terestris

13

Gambar 2. Theodolite Digital


3. Software AutoCad Land Desktop, Microsoft Excel, dan Arcview
3. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan : studi pustaka, telaah penelitian, observasi daerah penelitian.
2. Tahap penentuan pengukuran terestris daerah yang akan diukur.
3. Tahap pengumpulan data penelitian, meliputi kegiatan-kegiatan :
4.
a. Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data
primer dan data sekunder.
1) Data Primer
Data hasil pengukuran lapangan : peta situasi, yang
nantinya dibuat sistem informasi geografis (SIG).
2) Data Sekunder

Data

dari

Depkimpraswil

dan

Dep.

Pertambangan

meliputi : peta topografi, peta administrasi.

Data dari Fakultas Teknis UNNES


gedung dan ruangan.

14

meliputu : nama

b. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan proses perencanaan penelitian yang
mencakup langkah-langkah yang berurutan, menyeluruh tentang penelitian
yang dilakukan. Langkah penelitian yang direncanakan meliputi :
1). Pengumpulan literatur dan sumber informasi lain yang terkait.
2). Melakukan pengukuran terestris
c. Tahap pengolahan data
a. Pengolahan data pengukuran lapangan (Terestris)
b. Pembuatan SIG dari hasil pegukuran terestris.
5. Analisis Hasil
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif yaitu dengan melakukan analisis perhitungan dari data yang
diperoleh pada pengujian laboratorium, pengujian lapangan dan data dari
instansi terkait. Setelah analisis dan interprestasi data akan di gabungkan
untuk membuat system informasi (SIG).

15

H. RENCANA DAN HASIL PENELITIAN


No

KEGIATAN
1

Persiapan

Pelaksanaan

Penyusunan
3

Laporan
Hasil
Penelitian

BULAN KE
2
3
4
5

Diskusi awal tim


Menentukan jadwal dan
pembagian kerja tim
Menentukan bahan dan alat
Pengadaan bahan dan alat
Kalibrasi alat penelitian
Pengukuran
Pengumpulan data
Mengolah dan analisis data
Menyusun konsep laporan
Diskusi tim
Menyusun konsep laporan akhir
Menyusun laporan akhir dan
bahan seminar
Pelaksanaan seminar
Penggandaan dan pengiriman
laporan

I. ORGANISASI PELAKSANAAN
1. Ketua Pengabdian
a. Nama

: Rukibat

b. Pangkat/Golongan/NIP

:Penata Muda I
/IIIB/196205071987101001

c. Jabtan Fungsional

: Pranata Laboratorium Pendidikan


Penyelia

d. Bidang Keahlian

: Lab Teknik Sipil

e. Fakultas/Lembaga/Pusat

: Teknik/UNNES

f. Waktu untuk Kegiatan ini

: 6Jam/Minggu

2. Anggota Pengabdian I
a. Nama

: Maryono

b. Pangkat/Golongan/NIP

:Penata Muda I
/IIIB/196203021982031003

16

c. Jabtan Fungsional

: Pranata Laboratorium Pendidikan


Penyelia

d. Bidang Keahlian

: Lab Teknik Sipil

e. Fakultas/Lembaga/Pusat

: Teknik/UNNES

f. Waktu untuk Kegiatan ini

: 4Jam/Minggu

J. RENCANA BIAYA
1. Peralatan Penelitian
a. Sewa Theodolite Digital 1 set 2 hari

Rp. 600.000,-

b. Sewa PC (Komputer) pengolahan data lapangan

Rp.150.000,-

c. Sewa PC (Komputer) Pembuatan SIG

Rp.400.000,-

d. Sewa Kamera 2 hari

Rp. 200.000,-

2. Bahan Penelitian
a. ATK, tinta re fill dan dokumentas

Rp. 350.000,-

b. Analisis data dan Pengukuran

Rp. 500.000,-

3. Transport Pengukuran Lapangan


a. Transportasi (Mobil+BBM) 2 Hari

Rp. 500.000,-

b. Konsumsi 4 Orang

Rp. 300.000,_

Jumlah

Rp.3.000.000,-

DAFTAR PUSTAKA

Andi. 2005. SIG dengan Auto CAD MAP. Semarang: Wahana Komputer.
Budiyanto, Eko. 2005. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ARCVIEW GIS.
17

Yogyakarta: Andi.
Dedechineko. 2012. Metode dalam Teknik Pengujian Perangkat Lunak (Black
box). http://dedechineko9banjarmacin.wordpress.com. (27 Februari 2013)
Prahasta, Eddy. 2009. SIG Tutorial ArcView. Bandung: Informatika.
Putra, Adriyan Gemi. 2012. Subsistem SIG.
http://branchoftheworld.wordpress.com. (6 Maret 2013)
Riyanto. Putra, Prilnali Eka dan Indelarko, Hendi. 2009. Pengembangan Aplikasi
SIG Berbasis Desktop dan Web. Yogyakarta: Gava Media.
Soenarmo, Sri Hartati. 2009. Penginderaan Jauh dan Pengenalan SIG untuk
Bidang Ilmu Kebumian. Bandung: ITB.
Winarno, Edi. Noersasongko,Edi. Subagyo, Hendro. 2009. Peningkatan Iklim
Investasi dan Bisnis Melalui Sistem Pemetaan Sektor Industri Berbasis
Web. Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2. ISSN 1414-9999.
http://www.getbookee.org/. (5 Maret 2013)

18

Anda mungkin juga menyukai