UNTUK
MEMPERBAIKI
KELUARAN
Sindrom hemolisis, peningkatan enzim hati dan jumlah platelet rendah (HELLP)
sangat sering dijumpai pada wanita wanita dengan preeklampsia selama beberapa
dekade terakhir. Kurang lebih selama 50 tahun, sindrom tersebut telah dikenali dimana
ditemukannya semua tanda tanda abnormalitas temuan laboratorium tersebut pada
penyakit preeklampsia eklampsia biasanya dapat dihubungkan dengan meningkatnya
tingkat insidensi komplikasi maternal (Tabel).1-4 Tingkat kejadian komplikasi tersebut
akan sangat bergantung terhadap kriteria yang digunakan untuk menetapkan diagnosis
dari sindrom HELLP, populasi yang telah diteliti (pusat rujukan tersier berbasis rumah
sakit) dan ditemukannya suatu komplikasi medis, bedah atau obstetrik terkait (abruptio
plasenta, eklampsia, perdarahan peripartum).
Sudah lebih dari dua dekade sejak istilah dari sindrom HELLP pertama kali
diciptakan oleh Weinsten5 dan setelah dipublikasikannya literatur yang membahas hal
tersebut secara luas dimana istilah sindrom HEELP telah dijelaskan, masih terdapat
sejumlah pertentangan mengenai cara mendiagnosis dan penanganan dari sindrom
tersebut.1 Pertentangan tersebut disebabkan oleh karena sangat kurangnya kriteria
diagnostik yang bersifat uniformis untuk sindrom tersebut dan juga disebabkan oleh
karena kurangnya peneliatan penelitian acak dengan rancangan penelitian yang baik
untuk penatalaksanaan sindrom tersebut.1
Kriteria diagnostik yang digunakan untuk sindrom HELLP, dan subkelompoknya,
bukan merupakan sebuah kriteria yang teliti sebagaimana yang dipikirkan saat ini dan
cukup beragam diantara para peneliti yang mana berasal dari negara yang sama dan
bahkan antara negara.1 Sebagai contoh, terdapat sejumlah persentase dari laporan
laporan yang telah dipublikasikan mengenai subjek penelitian yang mengikutsertakan
pasien pasien yang tidak menunjukkan bukti sedang menderita hemolisis, yang mana
dianggap sebagau suatu tanda yang khas dari trias sindrom HELLP. Istilah peningkatan
enzim hati juga merujuk pada suatu hal yang cukup membingungkan karena tidak
terdapatnya konsistensi yang baik dalam literatur yang membahas mengenai pemeriksaan
fungsi hati untuk digunakan atau hingga setinggi apakah peningkatan yang terjadi dari
hasil pemeriksaan yang sebaiknya digunakan untuk mendiagnosis peningkatan enzim hati
tersebut. Beberapa penelitian juga memasukkan kriteria
aspartat transferase (AST) saja dan beberapa peneliti juga mengikutsertakan baik
peningkatan AST atau peningkatan amino alanin transferase, dan nilai pemeriksaan
tersebugt dianggap abnormal jika memperlihatkan hasil yang berkisar mulai dari 17 72
IU/L.1 Sebagai tambahan, nilai titik potong yang berbeda juga digunakan untuk diagnosis
dari jumlah hitung platelet yang rendah, berkisar kurang dari 100.000 / mm 3 hingga
kurang dari 150.000 /mm3.
Tabel. Komplikasi maternal serius pada sindrom HELLP
Kardiorespiratorik : edema pulmonal, efusi pleura, sindrom distres pernafasan
dewasa.
Ginjal : gagal ginjal akut, dialisis
Hati : infark, perdarahan, hematoma subkapsuler, gagal hati
Koagulopati intravaskuler diseminata
Membutuhkan produk produk darah : sel darah merah pekat, platelet, dan
mempercepat proses maturitas paru paru pad ajanin diikuti dengan persalinan dalam
kurun waktu 48 jam,1,
pemberian kortikosterid baik untuk manfaat ibu hamil dan manfaatnya bagi janin. 9 16
Pada kasus yang terakhir disebutkan, beberapa ahli akan merekomendasikan penggunaan
kortikosteroid
hanya
pada
saat
antepartum,9
dan
beberapa
ahli
14, 15
lainnya
dan beberapa
9 16
Laporan
11 13
Hanya
terdapat empat buah percobaan acak yang mencoba untuk membandingkan pemberian
deksametason ditambahkan dengan pengobatan standar untuk sindrom HELLP
dibandingkan dengan pengobatan standar saja untuk sindrom HELLP.9, 10 , 14, 15 Penelitian
- penelitian tersebut mengikutsertakan sejumlah 129 pasien; dan hanya 25 orang pasien
yang diacak mengalami sindrom tersebut pada periode antepartum. Sebagai tambahan,
penelitian penelitain tersebut bukan merupakan suatu penelitian dengan rancangan
kontrol plasebo.
Hasil dari percobaan percobaan acak tersebut telah memperlihatkan bahwa
terjadinya suatu perbaikan terhadap nilai hasil pemeriksaan laboratorium maternal dan
perbaikan yang terjadi pada produksi urin pada pasien pasien yang mendapatkan
deksametason tetapi tidak didapatkan perbedaan dalam hal morbidita maternal yang
serius seperti kebutuhan akan transfusi, edema pulmonal, gagal ginjal atau komplikasi
komplikasi hepatik lainnya.9,10,14,15 Sebagai konsekuensinya, sebuah tinjauah Cochrane
terbaru terhadap subjek penelitian tersebut menyimpulkan bahwa masih tidak terdapat
bukti yang cukup untuk dapat menentukan penggunaan kortikosteroid adjuvan pada
sindrom HELLP dapat menurunkan morbiditas maternal utama.18
Dalam publikasi jurnal ini, Fonseca et al19 melaporkan hasil hasul yang
didapatkan dari sebuah percobaan klinis acak, kontrol plasebo, tersamar ganda, untuk
penggunaan pengobatan deksametason dalam memperbaiki keluaran maternal pada
pasien pasien dengan sindrom HELLP. Sejumlah 132 wanita dengan sindrom HELLP
(60 antepartum dan 72 paska partum) diobati baik dengan menggunakan deksametason
intravena atau dengan menggunakan plasebo yang disamakan. Wanita hamil yang
dimasukkan
kedalam
kelompok
deksametason
akan
mendapatkan
pemberian
komplikasi
maternal
yang
terjadi.
Para peneliti menemukan bahwa pengobatan tambahan dengan menggunakan
deksametason intravena tidak dapat menurunkan durasi perawatan dirumah sakit pada
pasien pasien dengan sindrom HELLP. Sebagai tambahan, jumlah platelet dan transfusi
plasma segar beku begitu juga dengan insidensi komplikasi maternal seperti gagal ginjal
akut, edema pulmonal, dan oligouria juga tidak mengalami penurunan dengan
memberikan pengobatan deksametason. Sebuah temuan yang cukup mengejutkan dari
percobaan ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan dari parameter hasil
dari
sindrom
HELLP
(dengan
atau
tanpa
pemberian
Oleh karena itu, sangatlah diperlukan suatu percobaan kontrol plasebo dengan
ukuran sampel yang memadai untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sampai saat itu,
maka penggunaan deksametason dosis tinggi untuk memperbaiki keluaran maternal pada
wanita dengan sindrom HELLP dan masa gestasi melebihi 34 minggu dan / atau pada
periode paska persalinan masih bersifat eksperimental.