Anda di halaman 1dari 54

10/19/15

KEJADIAN LUAR BIASA


(OUTBREAK)

Wienta Diarsvitri, dr, MSc, PhD


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, FK UHT

Tujuan pembelajaran
Memahami:

perbedaan antara endemi, epidemi, kejadian luar


biasa (outbreak), pandemi, wabah
kriteria KLB
konsep kasus dlm epidemi
pola epidemi
hubungan antara orang, tempat, waktu dlm epidemi
konsep investigasi epidemiologi
pentingnya surveilan
prinsip pencegahan & kontrol KLB
pentingnya partisipasi masyarakat

Mampu menganalisa data surveilan


10/18/15

Wienta

10/19/15

Ilmu Kesehatan Masyarakat


Menurut Ikatan Dokter Amerika, AMA, (1948)
Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan
seni memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.

10/18/15

Wienta

10/18/15

Wienta

10/19/15

Epidemiologi
Ilmu epidemiologi mempelajari frekuensi,
distribusi dan determinan-determinan dari
keadaan atau kejadian yang berhubungan
dengan kesehatan di dalam populasi tertentu
serta penerapan dari ilmu ini guna
mengendalikan masalah-masalah kesehatan
masyarakat.
10/18/15

Wienta

ENDEMI

10/19/15

Tuberculosis
10/18/15

Wienta

Filariasis
10/18/15

Wienta

10/19/15

Periportal brosis
in Schistosoma mansoni infection
http://www.plosntds.org/article/info%3Adoi
%2F10.1371%2Fjournal.pntd.0001149

10/18/15

Wienta

Endemi
Endemi adalah adalah adanya suatu
masalah kesehatan ( umumnya
penyakit) yang frekuensinya atau
prevalensinya konstan pada suatu
wilayah tertentu minimal dalam waktu
tiga tahun.
10/18/15

Wienta

10

10/19/15

10/18/15

Wienta

11

Rumah kumuh di Jakarta

http://4.bp.blogspot.com/-LucphGaOrfw/TxErSlJkENI/AAAAAAAAABA/srxiHS6lNCY/s1600/rumah-kumuh-jkt.jpg
10/18/15

Wienta

12

10/19/15

SPORADIK

Sporadik
Sporadik adalah adalah suatu masalah
kesehatan ( umumnya penyakit) yang
jarang terjadi di suatu wilayah tertentu,
dan frekuensinya berubah-ubah
menurut perubahan waktu.
Contoh: DM, kanker
10/18/15

Wienta

14

10/19/15

EPIDEMI

http://www.appexlondon.com/2014/images/london_bg.jpg
10/18/15

Wienta

16

10/19/15

LONDON, 1854
Agustus: 1 kasus kolera terdeteksi
31 August 1 September: kasus meningkat
1 -3 September : 127 kematian
10 September: 500 kematian
87% kematian ada di Broad St (clustered)

Broad St. Pump Cholera Outbreak,


London 1854
10/18/15

Wienta

17

Broad St. pump cholera outbreak


Lokasi : Soho neighborhood
Waktu : Musim panas 1854
Sanitasi : Sangat buruk
Daerah pemotongan hewan
Rumah-rumah kumuh, padat penghuninya
Bagian bawah rumah2: saluran air limbah
500 korban diare meninggal
10/18/15

Wienta

18

10/19/15

1
8
5
4
Source: The Broad Street Pump, Safe & Sound, Penguin, 1971 in English MP. Victorian
Values -- The Life and Times of Dr. Edwin Lankester, 1990
10/18/15

Wienta

19

Wienta

20

1
8
5
4
10/18/15

10

10/19/15

Penelitian Dr. John Snow


Membuat peta lokasi korban diare
Sebagian besar korban diare tinggal di dekat
pompa air Broad St
Interview: korban minum air dari pompa tsb.
Hipotesis: diare disebabkan oleh air yg
terkontaminasi
Dr. Snow meneliti sampel air dari pompa tsb
& menemukan adanya Vibrio cholera
10/18/15

Wienta

21

Vibrio cholerae - Gram-negative, facultatively


anaerobic, curved (vibrio-shaped), rod prokaryote;
causes Asiatic cholera
http://pathmicro.med.sc.edu/fox/enterobact.htm

10/18/15

Wienta

22

11

10/19/15

Penelitian Dr. John Snow (contd)


Kemungkinan penyebab: kontaminasi air
sumur pompa yang tercemar tinja bayi yang
menderita kolera sebelum terjadinya
outbreak.
Bayi tsb tinggal di 40 Broad St, di lokasi sumur
pompa.
Identikasi tinja bayi membuktikan adanya
Vibrio cholera.
10/18/15

Wienta

23

Tindakan pd. outbreak kolera


Lengan sumur pompa dipatahkan, sehingga
masyarakat tidak bisa mengambil air dari
sumur tsb
Kasus kolera turun drastis
Diberikan antibiotika untuk terapi penderita
kolera
10/18/15

Wienta

24

12

10/19/15

Sept. 7, 1854 London doctor John Snow breaks the handle of the Broad
Street pump to prevent the spread of cholera
10/18/15

Wienta

25

http://www.braco.net/wp-content/uploads/2013/05/indy-downtown.jpg
10/18/15

Wienta

26

13

10/19/15

INDIANAPOLIS, 2011
3 Juni: resident wanita 24 th baru kembali
dari Indonesia dg rash, diterapi sbg DHF
20 Juni: dilaporkan 5 kasus dg gejala sama
setelah kontak dg resident tsb
Case nding: 8 kasus baru ditemukan

Indianapolis measles outbreak,


Indiana, US, 2011
10/18/15

Wienta

27

Measles (rubeola) rash

CDC - B.Rice
10/18/15

Murray et al. Medical Microbiology


Wienta

28

14

10/19/15

A look inside a single measles virus particle,


or virion, made with an electron microscope
Cynthia S. Goldsmith; William Bellini/CDC

10/18/15

Wienta

29

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/8d/Old_Capitol_Iowa_City.jpg
10/18/15

Wienta

30

15

10/19/15

IOWA, 2003
Pesta pernikahan: 500 undangan
Undangan merasa pusing, mual, lemas,
kebiruan sekitar 2 jam setelah makan
83 orang dirawat di UGD, 20 orang MRS

Methemoglobinemia outbreak,
Iowa, US, 2003
10/18/15

Wienta

31

Methemoglobinemia
Sebab
: Keracunan sodium nitrite
per oral atau inhalasi
Reaksi
: Hb + NaNO2-- metHb
MetHb
: Tidak bisa mengikat O2
Dosis toksis : 0,4-32 mg/kg BB
Dosis letal
: 33 mg/kg BB
MetHb >10% : sianosis
MetHb >20% : pusing, lemas, takikardi
MetHb >60% : penurunan kesadaran
MetHb >70% : kematian
10/18/15

Wienta

32

16

10/19/15

Citric acid
10/18/15

Sodium nitrite
Wienta

33

Methemoglobinemia clinical presentation


http://bcrt.ca/2011/04/09/methemoglobinemia-clinical-presentation/

10/18/15

Wienta

34

17

10/19/15

10/18/15

Negara-negara yang terkena tsunami


26 Desember
2004
Wienta

35

Indian ocean tsunami in Dec 26, 2004


Korban: 150,000 orang
10/18/15

Wienta

36

18

10/19/15

Jiwa-jiwa yang terguncang


10/18/15

Wienta

37

Tsunami di Jepang, 11 Maret 2011


Korban: 15,822 orang
10/18/15

Wienta

38

19

10/19/15

Gizi buruk
10/18/15

Wienta

39

10/18/15

Wienta

40

20

10/19/15

Epidemi
Epidemi: peningkatan suatu kejadian
(penyakit atau kejadian yang berkaitan
dengan kesehatan) melebihi keadaan normal.
KLB (outbreak): epidemi yang terjadi di
wilayah terbatas.
Cluster: pengelompokan kasus KLB di tempat
dan waktu tertentu melebihi keadaan normal.
10/18/15

Wienta

41

KLB
Timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan dan/atau kematian yang bermakna
secara epidemiologi pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu, dan merupakan
keadaan yang dapat menjurus pada
terjadinya wabah
10/18/15

Wienta

42

21

10/19/15

10/18/15

Wienta

43

Epidemi
Penyakit
tidak
menular

Penyakit
menular

Kejadian yg
berkaitan dg
kesehatan
10/18/15

Wienta

44

22

10/19/15

Bagian penting dari epidemi

PERSON

PLACE

TIME
10/18/15

Wienta

45

Bagian penting dari epidemi


PERSON
- Usia, jenis kelamin, suku bangsa

PLACE
- Lokasi, kedekatan dengan paparan,
clustering

TIME
- Onset sakit, pola musiman, angka kejadian
penyakit pd waktu tertentu
10/18/15

Wienta

46

23

10/19/15

DISEASE DETECTIVE
10/18/15

Wienta

47

http://www.color2learn.com/images/White-House_1_.jpg

10/18/15

Wienta

48

24

10/19/15

US, 2001
4 Oktober : kasus anthrax 1 diidentikasi
- - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Transmisi , kontak
- - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4Okt 20 Nov : 22 kasus anthrax, 5 fatal

Anthrax outbreak,
US, 2001
10/18/15

Wienta

49

Bacillus anthracis, gram-positive, aerobic,


spore-forming & exotoxin-producing bacillus
http://pathmicro.med.sc.edu/ghaar/zoonoses.htm

10/18/15

Wienta

50

25

10/19/15

Cutaneous anthrax

http://pathmicro.med.sc.edu/ghaar/zoonoses.htm
10/18/15

Wienta

51

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0a/Daschle_letter.jpg

10/18/15

Wienta

52

26

10/19/15

Kesimpulan: bioterorisme anthrax ???

http://2.bp.blogspot.com/-WB6Z2e1p9OM/TysPIcdh6AI/AAAAAAAACgk/ERI4L5CMh20/s1600/anthrax2.jpg

10/18/15

Wienta

53

Pola epidemi
Dari pola epidemi yang digambarkan dalam
bentuk grak, maka dapat diketahui:

Pola penyebaran kasus
Jumlah kasus
Trend waktu
Masa inkubasi
10/18/15

Wienta

54

27

10/19/15

Pola KLB (outbreak)


Berdasarkan pola penyebaran kasus di populasi,
maka outbreak dibedakan menjadi empat,
yaitu:
Common-source:
- Point
- Continuous
- Intermitten
Propagated
Mixed
Other
10/18/15

Wienta

55

Common-source outbreak

Keadaan epidemi atau KLB yang


korbannya terpapar penyebab yang
berasal dari sumber yang sama

10/18/15

Wienta

56

28

10/19/15

Point-source outbreak
Keadaan epidemi atau KLB yang
populasinya terpapar penyebab yang
berasal dari sumber yang sama dalam
waktu singkat, dan semua kasus terjadi
dalam satu masa inkubasi.
Puncak kurva tajam dan kaki kurva lebih
lebar
10/18/15

Wienta

57

Point source outbreak

10/18/15

Wienta

58

29

10/19/15

Point-source outbreak (contd)


Contoh:
- Outbreak leukemia akut setelah

pemboman Hiroshima, 1945


- Outbreak hepatitis A pd. pelanggan
suatu restauran di Pennsylvania, US.
- Outbreak keracunan makanan
karena S. aureus

10/18/15

Wienta

59

Continuous common-source outbreak

Keadaan outbreak yang populasinya


terpapar penyebab dalam beberapa
periode inkubasi (beberapa hari,
beberapa minggu, atau lebih lama)
Kurva outbreak menjadi lebih panjang
dan rata.
10/18/15

Wienta

60

30

10/19/15

Countinuous common-source outbreak

10/18/15

Wienta

61

Continuous common-source outbreak


(contd)

Contoh:
- Outbreak kolera di London, 1854
karena sumber air yang
terkontaminasi

10/18/15

Wienta

62

31

10/19/15

Intermitten common-source outbreak


Keadaan outbreak yang populasinya
terpapar penyebab secara terputus-
putus dan berulang.
Kurva terpisah-pisah antara satu dan
lainnya, dan puncak kurva outbreak
menjadi tidak teratur.

10/18/15

Wienta

63

Intermitten common-source outbreak


10/18/15

Wienta

64

32

10/19/15

Intermitten common-source outbreak


(contd)

Contoh:
- Keracunan makanan yang terjadi di
beberapa tempat perkemahan yang
berbeda lokasinya.

10/18/15

Wienta

65

Propagated outbreak

Keadaan outbreak yang terjadi karena


penularan langsung dari seseorang ke
orang lainnya.

10/18/15

Wienta

66

33

10/19/15

Propagated outbreak

10/18/15

Wienta

67

Propagated outbreak

Contoh:
- Outbreak hepatitis B karena
penggunaan jarum suntik
bergantian.

10/18/15

Wienta

68

34

10/19/15

Denisi kasus dalam outbreak


Index case

:
kasus pertama yang tercatat di pelayanan
kesehatan
Primary case
:
kasus pertama yang terjadi di masyarakat
Secondary case
:
kasus yang tertular dari primary case
Suspect case
:
Individu atau kelompok individu yang memiliki
gejala sama dengan primary case, namun belum
didiagnosa bahwa orang tsb. menderita suatu
penyakit.
10/18/15

Wienta

69

Permenkes
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 1501/Menkes/Per/X/2010
tentang Jenis penyakit menular tertentu
yang dapat menimbulkan wabah dan
upaya penanggulangan
10/18/15

Wienta

70

35

10/19/15

7 Kriteria KLB
Timbulnya suatu penyakit menular tertentu
yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
di suatu daerah.
Peningkatan kejadian kesakitan terus
menerus selama tiga kurun waktu dalam jam,
hari, atau minggu berturut-turut menurut
jenis penyakitnya.
10/18/15

Wienta

71

7 Kriteria KLB (contd)


Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari,
atau minggu menurut jenis penyakitnya .
Jumlah penderita baru dalam periode waktu
satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali
atau lebih dibandingkan dengan angka rata-
rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
10/18/15

Wienta

72

36

10/19/15

7 Kriteria KLB (contd)


Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan
selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua
kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata
jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun
sebelumnya.
Angka kematian kasus suatu penyakit dalam
satu kurun waktu tertentu menunjukkan
kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan
angka kematian kasus suatu penyakit periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
10/18/15

Wienta

73

7 Kriteria KLB (contd)

Angka proporsi penyakit penderita baru pada


satu periode menunjukkan kenaikan dua kali
atau lebih dibandingkan satu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

10/18/15

Wienta

74

37

10/19/15

Penanggulangan KLB
Penatalaksanaan penderita
Penyelidikan epidemiologi
Pencegahan dan pengebalan
Pemusnahan penyebab penyakit
Penanganan jenazah
Penyuluhan kepada masyarakat
Upaya penanggulangan lainnya
10/18/15

Wienta

75

Penatalaksanaan penderita
Sesuai dengan kasus
Tenaga kesehatan harus menerapkan
kewaspadaan universal (universal precaution):
CTPS, APD
Rujukan: rujukan penderita & spesimen
Rujukan harus disertai informasi hasil
anamnesa & pemeriksaan sik + lab
10/19/15

Wienta

76

38

10/19/15

Penyelidikan epidemiologi

Penyelidikan yg dilakukan untuk


mengenal sifat-sifat penyebab, sumber
dan cara penularan serta faktor yang
dapat mempengaruhi timbulnya wabah

10/18/15

Wienta

77

Penyelidikan epidemiologi
Menentukan tim investigasi (sesuai
kasus)
Verikasi adanya KLB
Penentuan kasus
Investigasi ke kontak, institusi,
masyarakat, kontak
Verikasi dari hasil laboratorium
Pelaporan
10/18/15

Wienta

78

39

10/19/15

Kasus (penderita)

Orang dalam penyelidikan: kontak dg kasus


Suspek
: gejala +
Probabel
: suspek + hasil lab terbatas
Konrmasi : suspek atau probabel + hasil
lab konrmasi

10/19/15

Wienta

79

Pencegahan & pengebalan

Upaya preventif
Imunisasi? Sesuai dengan kasus
ORI (outbreak response immunization)

10/19/15

Wienta

80

40

10/19/15

Pemusnahan penyebab penyakit

Untuk memutus rantai penularan


Untuk mencegah timbulnya kembali penyakit
tsb

10/19/15

Wienta

81

Penanganan jenazah
Umum:
Memperhatikan norma agama, tradisi,
peraturan perundangan yg berlaku
Pemusnahan bahan & alat - nakes
Nakes menerapkan kewaspadaan universal

10/19/15

Wienta

82

41

10/19/15

Penanganan jenazah
Khusus:
isa dimandikan dg menerapkan kewaspadaan
universal (CTPS, APD, disinfektan)
Setelah dimandikan dibungkus plastik,
tidak boleh dibuka lagi
Tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet
Dibungkus kain kafan &/ atau bahan kedap air
Jika sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi
Di kamar jenazah < 4 jam

10/19/15

Wienta

83

P
E
M
E
T
A
A
N
10/18/15

Wienta

84

42

10/19/15

< 24 jam

10/18/15

Wienta

85

10/18/15

Wienta

86

43

10/19/15

< 24 jam

10/19/15

Wienta

87

Penetapan KLB
Penetapan KLB dilakukan oleh Kadinkes Kab/
Kota, Kadinkes prov, atau Menteri kes
Pertimbangan:

Data penyakit sesuai dg kriteria KLB


Terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan
aspek sosbud, ekonomi, & keamanan

10/19/15

Wienta

88

44

10/19/15

10/18/15

Wienta

89

10/18/15

Wienta

90

45

10/19/15

Data surveilan difteri di Provinsi Jawa Timur,


2009-2011

Bulan &
tahun
Jan-Des
2009
Jan-Des
2010
Jan-Des
2011
10/18/15

Rata-rata kejadian /
bl & kematian
63 kasus /
3 meninggal
103 kasus /
7 meninggal
220 kasus /
7 meninggal


Jumlah
CFR kab / kota
24
32
34

Wienta

91

Case Fatality Rate


Proporsi banyaknya orang yang meninggal
karena penyakit tertentu dengan banyaknya
orang yang sakit karena penyakit tersebut

kematian krn penyakit ttt
CFR (%) = ----------------------------------- x 100%

kesakitan krn penyakit ttt
10/18/15

Wienta

92

46

10/19/15

PANDEMI

PANDEMI

Pandemi adalah epidemi yang


meluas ke beberapa negara atau
benua.

10/18/15

Wienta

94

47

10/19/15

10/18/15

Wienta

95

10/18/15

Wienta

96

48

10/19/15

Inuenza
Zoonosis: transmisi penyakit dari hewan ke
manusia.
Virus avian inuenza: H5N1, H9N2, H7N9
Virus swine inuenza: H1N1, H3N2.
Penularan secara langsung dan tidak langsung
dengan hewan hidup atau mati yang
terinfeksi atau lingkungan yang
terkontaminasi.
10/18/15

Wienta

97

10/18/15

Wienta

98

49

10/19/15

10/18/15

Wienta

99

http://www.who.int/inuenza/preparedness/pandemic/h5n1phase/en/

10/18/15

Wienta

100

50

10/19/15

10/18/15

Wienta

101

10/18/15

Wienta

102

51

10/19/15

Wabah
Wabah adalah kejadian berjangkitnya
suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi
keadaan lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta bisa menimbulkan
malapetaka
10/18/15

Wienta

103

Penetapan wabah

Penetapan wabah dilakukan oleh Menteri


Kesehatan
Pertimbangan penetapan wabah =
pertimbangan penetapan KLB

10/19/15

Wienta

104

52

10/19/15

Penyakit menular yg dapat


menimbulkan wabah:

Kolera
Pes

DBD
Campak
Polio
Difteri
Pertusis
Rabies

10/19/15

Malaria
Chikungunya
Av in H5N1
Antraks
Leptospirosis
Hepatitis
Inuenza A (H1N1)
Meningitis
Yellow fever
Wienta

105

References
Bonita, R., Beaglehole, R., Kjellstrm, T. 2006.
Basic epidemiology. 2nd ed. WHO.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/
Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
Lilienfeld and Stolley. 1994. Foundation of
epidemiology. 3rd ed. Oxford University Press.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis
penyakit menular tertentu yang dapat
menimbulkan wabah dan upaya
penanggulangan.
10/18/15

Wienta

106

53

10/19/15

http://www.hdwallpapers.in/walls/dandelion_ower-wide.jpg

10/18/15

Thank you
Wienta

107

54

Anda mungkin juga menyukai