Anda di halaman 1dari 10

1.

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis merupakan
suatu pengajaran yang dilakukan
untuk dapat menelaah suatu bisnis
dikatakan layak atau tidak layak di
jalankan. mata kuliah studi kelayakan
bisnis juga diberikan pada Sekolah
Tinggi/Universitas di Fakultas
Ekonomi.
Menurut (Kasmir dan Fajar :2003)

Studi Kelayakan Bisnis ialah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan di jalankan, untuk menentukan layak
atau tidak layaknya suatu bisnis di jalankan.
Dalam Studi Kelayakan Bisnis ada beberapa hal yang harus di persiapkan
seperti : Pengumpulan data dan informasi, Pengolahan data, Analisis data, serta
Pengembangan Kepentingan.
2.

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


Pihak Investor, memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang
akan diperoleh dan jaminan modal yang ditanam.
Pihak Kreditor, mempertimbangkan bonafiditas dan ketersediaannya
agunan yang dimiliki.
Pihak Manajemen Perusahaan, untuk melakukan ekspansi dalam upaya
peningkatan laba perusahaan.
Pihak Pemerintah dan Masyarakat, Studi Kelayakan Bisnis harus
memperhatikan kebijakan pemerintah, karena pemerintah baik secara
langsung/pun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.
Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi, menjadikan usaha tersebut layak
untuk di jalankan perlu memperhatikan aspek-aspek rencana
pembangunan nasional, sehingga memberikan kontribusi demi tujuan
pembangunan ekonomi nasional.

3.

Tahapan Studi Kelayakan Bisnis


Penemuan ide
Penelitian (mencakup : pengumpulan, pengolahan, analisis, penyimpulan,
dan laporan hasil data).
Evaluasi
Pengurutan usulan yang layak
Rencana pelaksanaan
Pelaksanaan

4.

Aspek Studi Kelayakan Bisnis serta Analisisnya

a)

Aspek Pasar

Membaca pasar secara akurat merupakan langkah yang sangat penting sebelum
memulai usaha. Produk pesaing yang
banyak bukan alasan kita untuk
mengurungkan niat memulai usaha.
Justru sebaliknya dengan banyak nya
pesaing memperlihatkan bahwa pasar
yang kita masuki sangat terbuka.
Sebaliknya kalau jumlah pesaing
sedikit atau tidak ada, jangan lantas kita terjun ke ceruk pasar tersebut, janganjangan memang tidak ada pangsa pasarnya. Bila kita memasuki pasar yang ketat
kuncinya adalah produk yang unik, yang berbeda dengan yang lain, yang ada
keunggulannya dengan yang lain.
Pasar merupakan tempat bertemunya kekuatan demand (permintaan) dengan
suply (penawaran) sehingga terbentuk harga pasar atau tenaga keseimbangan.
dalam aspek pasar ini ada beberapa hal yang perlu di analisis, diantaranya :

Jenis produk, terlebih dahulu kita harus menentukan jenis produk yang akan
kita buat. usahakan produk yang hendak kita produksi merupakan barang
yang pokok serta banyak dicari di pasaran dan tidak memiliki substitusi
(barang pengganti).

Jenis Pasar dari Segi Produsen, apakah produk yang kita hasilkan termasuk
kedalam jenis pasar Persaingan sempurna, pasar Monopoli/dikuasai satu
produsen, pasar Oligopoli atau pasar persaingan Monopolistik.

Jenis Pasar dari Segi Konsumen, yaitu dilihat dari siapa konsumennya. ada
pasar Konsumen, pasar Produsen, pasar Penjual Kembali, serta Pasar
Pemerintah.

Analisis SWOT pada produk dari segi aspek pasar, produk yang dihasilkan
di ukur/dianalisis berdasarkan aspek Strength = kekuatan/keunggulan,
Weakness = kelemahan, Oportunity = peluang/kesempatan, serta Treath =
ancaman/hambatan.

b)

Aspek Pemasaran
Pemasaran bisa dikatakn sebagai
upaya pengenalan produk kepada
konsumen untuk mendapatkan
respon. dalam aspek pasar hala
yang perlu di analisi ialah :

Menyusun Segmentasi

Pasar, yaitu pengelompokan pasar


menjadi kelompok-kelompok
konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat di pilih
sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk.

Target Pasar, yaitu kemana produk akan di pasarkan apakah pasar


menengah ke atas atau konsumen menengah ke bawah. analisis target pasar
di lakukan agar produk tepat sasaran.

Posisi Pasar, dalam hal ini kemana produk akan di posisikan apakah di jual
langsung kepada konsumen akhir, distributor, pasar modern, tradisional atau
ke padagang kaki lima.

Persaingan Usaha/Kompetitor, analisis persaingan usaha ini sangat


diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kelebihan dan kekurangan
produk kompetitor supaya kita bisa mengambil celah untuk membuat
produk yang lebih unggul.

Marketing Mix/Bauran pemasaran, yaitu upaya menjual produk dengan


melalui tahapan 4p (Produk, Price, Place, Promotion). intinya menentukan
apa produk yang kita pasarkan, berapa harga yang akan di bandrol di
pasaran, dimana tempat produksi dan temapt pemasaran hasil produk, serta
bagaimana cara mempromosikan produk tersebut.

c)

Aspek Teknik dan Teknologi


Aspek teknis berkaitan erat dengan
teknis produksi dan operasional. Kita
harus merencanakan dengan baik
bagaimama produksi berjalan, dimana
kita mencari bahan baku, bagaimana
proses produksinya, bagaimana cara
pengemasannya. Kita sebaiknya

memiliki keterampilan yang baku dalam aspek ini supaya menghasilkan produksi
yang efisien dan effektif.
Dalam aspek teknik dan teknologi ini yang perlu di analisis ialah mengenai
bagaimana teknik serta teknologi yang di gunakan selama produksi. adapaun yang
perlu di analisis ialah :

Strategi Produksi, dimana dalam hal ini anda harus memikirkan bagaimana
cara/strategi supaya hasil produksi perusahaan bisa mengungguli
kompetitornya di pasaran tentunya dengan adanya inovasi pada hasil
produk.

Pemeliharaan dan Perencanaan Produk, produk yang telah di hasilkan terus


di tingkatkan kualitasnya serta rencanakan opsi lain yang bisa di
kembangkan selain produk utama tadi untuk menambah keanekaragaman
produk sehingga berimbas pada pendapatan perusahaan.

Rencana Kualitas Produk, coba rencanakan bagaimana kualitas produk yang


ingin di capai, tentunya utamakan kepuasan konsumen sehingga membuat
konsumen ingin untuk membeli lagi.

Teknologi yang digunakan, analisis juga apa saja teknologi yang bisa di
gunakan dalam proses produksi untuk menambah jumlah hasil produksi
ataupun meningkatkan kualitas hasil produksi.

Kapasitas Produksi, rencanakan dan analisis pula dalam hal kapasitas


produksi yang akan dilakukan dalam sekali produksi, untuk permulaan
pastikan bahwa produk yang dibuat sebanding dengan pemasukan dari hasil
penjualan produksi.

Lokasi Pabrik, ini merupakan hal penting yang harus di analisis, lokasi
pabrik merupakan aspek penentu dalam hal pemasaran. usahakan lokasi
pabrik di pinggir jalan atau akses yang mudah di lalui kendaraan serta dekat
dengan pasar untuk mempermudah penjualan serta mempersingkat waktu
dan mengurangi resiko beban penjualan.

d)

Aspek Manajemen
Dalam aspek manajemen biasanya
menyangkut hal-hal mengenai intern
perusahaan. dimana hal yang perlu
di analisis dari aspek manajemen ini
antara lain :

Anggaran Biaya Produksi,


dimana di dalamnya
mencakup perhitungan

anggaran bahan baku, biaya tenaga kerja, serta biaya overhead pabrik/BOP.

Struktur Organisasi, analisis struktur organisasi jelas sangat dibutuhkan


karena untuk memberikan informasi mengenai kepemilikan, tahapan jabatan
serta tugas dari semua karyawan atau orang yang terlibat dalamperusahaan.

Perlu juga di lakukan penganalisisan yang berkaitan dengan tipe


kepemimpinan dalam perusahaan, bentuk motivasi yang diberikan di
perusahaan serta pengendalian dalam organisasi.

e)

Aspek Sumber Daya Alam/ SDA


SDM adalah salah satu asset usaha
yang berharga, sebelum memilih
pegawai perhatikan masalah
kepribadian, kesetiaan dan
kemampuanya. Kalau usaha kita
masih kecil pilihlah pegawai yang
serba bisa atau multitasking Job
Desk, sehingga kita bisa menghemat

anggaran.Layaknya aspek yang lain, sumber daya alam merupakan aspek yang
sangat penting dan menjadi elemen utama suatu perusahaan. dalam aspek SDM
ini ada beberapa hal yang perlu di analisis diantaranya:

Jumlah Karyawan, artinya berapa banyak karyawan yang dibutuhkan dalam


perusahaan untuk memegang tugas dan peranan yang berbeda sesuai dengan
skill/keterampilannya masing-masing.

Job Description & Spesification, dimana dalam hal ini setiap tingkatan
posisi atau jabatan yang dimiliki seorang karyawan harus di beri penegasan
mengenai tugas, kewajiban, hak dan peraturan dalam posisinya.

Analisis lain yang harus di lakukan dalam aspek manajemen ini adalah
Sumber Rekrutmen Karyawan, Metode Seleksi Karyawan, Metode Orientasi
Karyawan, Indikator Tingkat Produktivitas Karyawan, Metode Training and
Development, Penilaian Prestasi Kerja Karyawan, Kompensasi Kepada
Karyawan, Perencanaan Karir, Penerapan Konsep K3, serta Pemberhentian
Karyawan.

f).

Aspek Hukum dan Legalitas


Aspek hukum dalam SKB ialah hal-

hal

yang berhubungan dengan unsur


legalitas bisnis. Beberapa faktor yang
dijadikan dasar dalam penilaian
kelayakan, yaitu:

Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan
usaha yang akan didirikan

Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang


diperbolehkan atau dilarang undang-undang

Cara berbisnisnya melangga hukum agama atau tidak

Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas terkait


atau tidak.
g).

Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan muara dari semua


aspek sebab keuangan implikasi dari seluruh
program proyek yang harus diperhitungkan.
Berbagai hal yang menyangkut keuangan
perlu dibahas mulai dari awal perencanaan,
periode persiapan, pelaksanaan pembangunan
proyek dan periode operasi ketika usaha berjalan. Kita bedakan periode tersebut
menjadi dua yaitu Periode Persiapan dan Periode Operasi. Implikasi keuangan
periode persiapan akan terkafer dalam kebutuhan dana investasi, sedangkan dalam
masa operasi tercermin pada proyeksi rugi-laba, proyeksi neraca, proyeksi arus
kas dan proyeksi kemampuan melunasi pinjaman serta tingkat pengembalian.
Untuk lebih jelasnya kita bahas aspek keuangan meliputi hal sebagai berikut :
1.

Biaya Pra-operasi
Dalam membangun sebuah usaha perlu diawali dengan pembuatan gagasan,

penelitian tentang produk, pasar dan aspek-aspek lain yang dipertimbangkan


untuk diambil sebuah keputusan. Guna keperluan tersebut mempunyai
konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan kita sebut biaya pra-operasi.
2.

Rencana Kebutuhan Investasi


Rencana kebutuhan investasi bisa diperhitungkan diawal perencanaan

usaha yang meliputi seluruh pengeluaran pembangunan proyek dengan


dikelompokkan sebagai berikut :
a.

Biaya pembangunan Fisik (Harta Tetap)

Biaya pembangunan fisik adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan


sarana dan prasarana seluruh kebutuhan proyek yang meliputi pembelian

tanah, pembangunan gedung, pembelian mesin-mesin, alat kantor, furnitur


dan kendaraan.
b.

Biaya-biaya Trial Run

Trial Run adalah uji coba kelancaran operasi seluruh unit produksi hingga
terwujudnya sebuah produk yang akan dipasarkan. Kegiatan tersebut
membutuhkan waktu tertentu yang membutuhkan biaya antara lain beli
bahan baku, bahan bantu lainnya, honor tenaga kerja, beli bahan bakar dan
lain-lain.
c.

Modal Kerja

Yang dimaksud modal kerja adalah dana yang dibutuhkan untuk operasi
perusahaan sehari-hari dalam membuat produk yang meliputi kebutuhan
dana yang tertanam lancar dalam bentuk piutang usaha, persediaan bahan
baku, bahan dalam proses, barang jadi, bahan bakar dan bahan bantu
produksi lainnya. Termasuk sejumlah kas minimum untuk kebutuhan tak
terduga atau transaksi.
3.

Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan untuk belanja usaha bisa berasal modal

sendiri dan pinjaman bank.


a.

Modal Sendiri

Yang dimaksud modal sendiri adalah modal yang dimiliki oleh pemegang
saham, yang dinyatakan dalam akte pendirian perusahaan. Umumnya
jumlah dana yang tercantum dalam akte pendirian tersebut masih jauh dari
cukup untuk antisipasi kebutuhan dana investasi keseluruhan.
b.

Pinjaman

Guna penguatan kebutuhan modalkerja dan membeli harta tetap dibutuhkan


pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Ketentuan besaran
pinjaman, periode penarikan, cicilan, tingkat bunga, jatuh tempo pelunasan
dan biaya administrasi lainya dicantumkan dalam perjanjian kontrakkredit
yang disepakati antara pihak perusahaan dan bank.
4.

Proyeksi Harga Pokok Produksi/ Penjualan


Proyeksi harga pokokpenjualan harus didukung oleh volume proyeksi dan

volume penjualan. Biaya produksi per unit adalah total biaya produksi dibagi

dengan volume produksi. Sedangkan harga pokok penjualan per unit adalah total
harga pokok penjualan dibagi dengan volume penjualan.
5.

Proyeksi Rugi-Laba
Proyeksi rugi-laba adalah gambaran keuntungan operesasi usaha beberapa

tahun kedepan. Untuk membuat proyeksi rugi-laba harus dihitung terlebih dahulu
proyeksi nilai penjualan, biaya produksi dan biaya operasi. Biaya operasi biayabiaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional kantor dan pemasaran produk.
Biaya-biaya produksi dan operasi dapat pula dikelompokkan ke dalam biaya
variabel dan biaya tetap.
6.

Proyeksi Arus Kas


Proyeksi arus kas bergna untuk penyusunan proyeksi neraca. Arus kas

merupakan catatan atas penerimaan (arus kas masuk) dan pengeluaran (arus kas
keluar) kas dalam satu periode. Sedangkan selisih antara keduanya (masuk dan
keluar) disebut arus kas bersih.
Itulah sekilas mengenai Studi Kelayakan Bisnis beserta aspek-asepknya
yang perlu di analisis, akan tetapi masih ada aspek lain dalam studi kelayakan
bisnis diantaranya aspek Finansial, aspek Ekonomi, Sosial dan Politik, aspek
Lingkungan Industri, aspek Yuridis, aspek Lingkungan Hidup serta aspek Resiko
Bisnis

-TERIMA KASIH-

TUGAS MAKALAH

ANALISA KELAYAKAN BISNIS


"Aspek-Aspek Yang Mendukung Dalam Analisa Kelayakan Bisnis"

disusun oleh,

ROMLI
1332010051
PARAREL B

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "Veteran"
JAWA TIMUR

Anda mungkin juga menyukai