Makalah Desa Siaga Klmpok II
Makalah Desa Siaga Klmpok II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. UU No. 9 Tahun 1990 Tentang Pokok-Pokok Kesehatan
2. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kewajiban Keikutsertaan Masyarakat di Bidang
Kesehatan
3. Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)
4. Masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB)
5. Visi Pembangunan Kesehatan RI yaitu Indonesia Sehat Tahun 2010 dengan misi
membuat rakyat sehat
6. Diperlukan upaya terobosan yang mempunyai daya ungkit secara signifikan yaitu
melalui desa siaga.
Dasar Pelaksanaan
Dasar Pelaksanaan Desa Siaga adalah SK Menkes No. 554/Menkes/VIII/2004
tentang Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga dengan target nasional tahun 2008
adalah seluruh desa di Indonesia menjadi desa siaga.
Penggagas desa siaga ini adalah seorang aktivis perburuhan. Sepak terjangnya
merintis desa siaga ini bermula tahun 2001-2003. Sebuah desa siaga dikatakan desa
siaga apabila telah memenuhi syarat sekurang-kurangnya satu buah POSKESDES
(Pos Kesehatan Desa). Poskedes merupakan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan /
menyediakan
pelayanan
kesehatan
dasar
bagi
masyarakat
desa.
Keberadaan desa siaga, ternyata telah memberikan dampak positif, antara lain berhasil
menurunkan angka kematian ibu dan anak, sehingga pada tahun 2004 program ini
diadopsi oleh Departemen Kesehatan dan menjadi kebijakan nasional. Pada tahun
2006, Depkes menargetkan terbentuknya 12.000 Desa Siaga, dan tahun 2008, seluruh
desa diharapkan telah menjadi Desa Siaga. Pengembangan Desa Siaga ternyata
dipandang penting sebagai basis menuju Indonesia Sehat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Desa siaga ini
merupakan program pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010.
Desa yang dimaksud dalam desa siaga adalah kelurahan / istilah lain bagi kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang untuk
mengatur dan mengukur kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan dihormati
dalam
sistem
pemerintahan
RI.
Secara garis besar, langkah pokok yang perlu ditempuh untuk mengembangkan desa
siaga meliputi :
1. Pengembangan tim petugas
2. Pengembangan tim masyarakat
3. Survei mawas diri (SMD)
4. Musyawarah mufakat desa (MMD)
F. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pemilihan kader dan pengurus desa siaga
2. Orientasi / pelatihan kader desa siaga
3. Pengembangan poskesdes dan UKBM yang lain
4. Penyelenggaraan seluruh kegiatan desa siaga
G. Pembinaan dan Peningkatan
Untuk dapat melihat perkembangan desa siaga perlu dilakukan pemantauan
dan evaluasi, sehingga seluruh kegiatan-kegiatan di desa siaga perlu dicatat oleh para
kader, misalnya buku register UKBM. Kegiatan posyandu dicatat dalam buku register
ibu dan anak tingkat desa atau RIAD dalam sistem informasi posyandu.
4
2. Indikator Proses
Yaitu indikator untuk mengukur seberapa aktif upaya yang dilaksanakan di suatu
desa dalam rangka pengembangan desa siaga, meliputi :
a. Frekuensi pertemuan forum masyarakat desa.
b. Berfungsi / tidaknya sistem kegawatdaruratan dan penanggulangan
kegawatdaruratan dan bencana.
c. Berfungsi / tidaknya sistem surveilans berbasis masyarakat.
d. Ada / tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.
3. Indikator Keluaran
Indikator keluaran untuk mengukur seberapa besar hasil kegiatan yang dicapai di
suatu desa dalam rangka pengembangan desa siaga, meliputi :
a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar poskesdes.
b. Cakupan pelayanan UKBM lain.
c. Jumlah kasus kegawatdaruratan dan KLB yang dilaporkan.
d. Cakupan rumah tangga yang mendapat kunjungan rumah untuk kadarzi dan
PHBS.
4. Indikator Dampak
Indikator ini mengukur seberapa besar dampak dan hasil kegiatan di desa dalam
rangka pengembangan desa siaga, meliputi :
a. Jumlah penduduk yang menderita sakit
b. Jumlah penduduk yang mengalami gangguan jiwa
c. Jumlah ibu melahirkan yang meninggal dunia
d. Jumlah bayi dan balita yang meninggal dunia
e. Jumlah balita dengan gizi buruk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Desa siaga ini
merupakan program pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010.
Desa yang dimaksud dalam desa siaga adalah keluarahan / istilah lain bagi kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan.
B. Saran