Anda di halaman 1dari 23

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Energi Panas Bumi (Geothermal)


Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari
hasil reaksi nuklir yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan
alam semesta ini. Reaksi nuklir yang masih terjadi secara alamiah di alam semesta
pada saat ini adalah reaksi fusi nuklir yang terjadi di matahari dan juga di bintangbintang yang tersebar di jagat raya. Reaksi fusi nuklir alami tersebut
menghasilkan panas berorde jutaan derajat celcius. Permukaan pada mulanya juga
memiliki panas yang sangat dahsyat, namun dengan berjalannya waktu (dalam
orde milyard tahun) suhu permukaan bumi mulai menurun dan akhirnya tinggal
perut bumi saja yang masih panas berupa magma dan inilah yang menjadi sumber
energi panas bumi (Anonim, 1998).
Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di
dalam kerak bumi. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi.
Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap
air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik
semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy yang
dapat diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and sustainable). Panas bumi
banyak ditemui di daerah yang memiliki banyak gunung berapi aktif, seperti
Indonesia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Jepang, Filipina, Meksiko, dan
3

Islandia. Panas bumi berasal dari dalam permukaan bumi atau lebih tepatnya di
bawah kerak bumi (astenosphere hingga lapisan mantel). Pada daerah tersebut
terdapat magma, yang sangat panas dan bersifat mobile, yang terbentuk dari
lelehan batuan secara alami. Magma juga berasal dari material radioaktif seperti
uranium dan potassium. Energi panas bumi ini sangatlah menjanjikan, karena
selain renewable dan sustaible, kekuatan energinya lebih besar dari minyak dan
gas bumi. Karenanya, tidak heran jika energi panas bumi ini mulai dikembangkan
untuk menjadi energi alternatif (Anonim, 2014).
Pada dasarnya energi panas yang dihasilkan oleh suatu wilayah gunungapi
mempunyai kaitan erat dengan sistem magmatik yang mendasarinya, dan salah
satu karakteristik penunjang potensi panas bumi adalah letak dapur magmanya di
bawah permukaan sebagai sumber panas (heat source).
Terutama di daerah-daerah yang terletak di jalur vulkanik-magmatik,
ukuran dapur magma itu sendiri berhubungan erat dengan kegiatan vulkanisma.
Dalam perjalanannya menuju permukaan, magma akan mengalami proses
diferensiasi dan berevolusi menghasilkan susunan kimiawi yang berbeda sesuai
kedalaman.

Dapur magma

yang terbentuk pada

kedalaman

menengah

kemungkinan terkontaminasi oleh bahan-bahan kerak bumi yang kaya akan silika
dan gas, sehingga bersifat lebih eksplosif. Volumenya dapat diperkirakan dari
kenampakan-kenampakan fisik berupa ukuran kaldera, distribusi lubang
kepundan, pola rekahan, pengangkatan topografi dan hasil erupsi gunungapi; atau
melalui cara identifikasi dengan metoda geofisika (bayangan seismik atau anomali
geofisika lainnya.

Magma akan mengalirkan sejumlah panas yang signifikan ke dalam


batuan-batuan pembentuk kerak bumi; makin besar ukuran dapur magma maka
semakin besar pula sumber daya panasnya, dimana secara ekonomis menjadi
ukuran jumlah energi yang dapat dimanfaatkan dari suatu sumber panas bumi.

Gambar 1. Proses dari Siklus Geothermal


Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang sangat besar, karena
Indonesia g dikelilingi oleh gunung berapi. Di Indonesia terdapat 256 area panas
bumi yang telah diidentifikasi, dimana 84 daerah terletak di Sumatera, 76 didaerah
jawa, 51 daerah di sulawesi, 21 daerah di Nusatenggara, 3 daerah di papua, 15
daerah di maluku dan 5 di daerah kalimantan. Sistem panas bumi di Indonesia
memiliki temperatur yang tinggi, umunya diatas 225C,sangat cocok untuk
pembangkit listrik. Potensi panas bumi diperkirakan 27510 MW termasuk
caadangan sebesar 14,172 MW, dengan yang terbukti 2,287 MW, yang mungkin

1,050 MW dan harapan sebesar 10,835 MW (Bambang Setiawan, Department


of Energy and Mineral Resources, 2009). Sumber daya panas bumi dan
cadangannya di tiap pulau disajikan pada tabel dibawah ini.

Gambar 2. Peta potensi Panas Bumi di Indonesia


Lebih dari 256 daerah geothermal ada di Indonesia, namun sampai saat ini
hanya 7 daerah yang digunakan untuk pembangkit listrik. Total kapasitasnya
mencapai 1052 Megawatts, yaitu : Kamojang Jawa Barat (200 MW), Darajat
J awa Barat(260 MW), Awibengkok, Gn Salak Jawa Barat (375 MW), Wayang
Windu Jawa Barat (110 MW), Sibayak Sumatera Utara (12 MW), Lahendong
- Sulawesi Utara (40 MW) and Dieng Jawa tengah (60 MW). Status dari daerah
lain sbb : 163 area (63,7%) pada tahap preliminary survey, 78 area (30,5%) pada
tahap eksplorasi and 8 area (3.1%) siap dikembangkan.

Untuk pengembangan panas bumi, pada tahun 2004 Departemen ESDM


membuat blue print pengembangan panas bumi ddari 2004 hingga 2025. Untuk
pengembangan panas bumi. Pemerintah Indonesia memiliki target dari 807 MW
(2005) menjadi 9500 MW pada tahun 2025.
Tabel 1. Tabel Cadangan Panas Bumi di Indonesia

Potensi panas bumi Indonesia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelas, yaitu :
sumber daya dan cadangan; yang masing-masing dibagi lagi menjadi subkelassubkelas.
Kriteria sumber daya terdiri dari :
1. Spekulatif, dicirikan oleh terdapatnya manifestasi panas bumi aktif dimana
luas reservoir dihitung dari data geologi yang tersedia dan rapat dayanya
berdasarkan asumsi.

2. Hipotesis, dicirikan oleh manifestasi panas bumi aktif dengan data dasar
hasil survei regional geologi, geokimia dan geofisika. Luas daerah prospek
ditentukan berdasarkan penyebaran manifestasi dan batasan geologi,
sementara penentuan suhu berdasarkan geotermometer.
Kriteria cadangan terdiri dari :
1. Terduga, dibuktikan oleh data pemboran landaian suhu dimana estimasi luas
dan ketebalan reservoir serta parameter fisika batuan dan fluida dilakukan
berdasarkan data ilmu kebumian terpadu, yang digambarkan dalam bentuk
model tentatif.
2. Mungkin, dibuktikan oleh sebuah sumur eksplorasi yang berhasil dimana
estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada data sumur dan hasil
penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan, fluida dan
suhu reservoir diperoleh dari pengukuran langsung dalam sumur.
3. Terbukti, dibuktikan oleh lebih dari satu sumur eksplorasi yang berhasil
mengeluarkan uap/air panas, dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir
didasarkan kepada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci
terpadu. Parameter batuan dan fluida serta suhu reservoir didapatkan dari
data pengukuran langsung dalam sumur dan atau laboratorium.

2.2.

Proses Terbentuknya Energi Panas Bumi (Geothermal)


Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air

panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan
untuk pemanfataannya diperlukan proses penambangan . Panas bumi adalah

sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu
sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas Bumi merupakan
sumber energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi.
Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsurunsur lain yang dikandung Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.

Gambar 3. Bagian-bagian Bumi


Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan
unsur-unsur radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama
saat ini masih terjadi di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya.
Reaksi ini menghasilkan panas hingga jutaan derajat celcius. Pada kedalaman
10.000 meter atau 33.000 feet, energi panas yang dihasilkan bisa mencapai 50.000
kali dari jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi dan gas alam yang masih
tersedia.
Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang
terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang

10

diserap oleh permukaan bumi. Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga
berasal dari beberapa fenomena:
1. Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.
2. Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam
pusat bumi.
3. Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi
(wikipedia.org).
Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air
(erat hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak
di atas kompor, setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga
terjadi pada pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam
batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan yang panas
karena kontak langsung dengan magma, otomatis akan memanaskan air tanah
yang terletak diatasnya sampai suhu yang cukup tinggi ( 100 250C). Sehingga
air tanah yang terpanaskan akan mengalami proses penguapan. Apabila terdapat
rekahan atau sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang
dipanaskan tadi dengan permukaan maka pada permukaan kita akan melihat
manifestasi thermal. Salah satu contoh yang sering kita jumpai adalah mata air
panas, selain solfatara, fumarola, geyser yang merupakan contoh manifestasi
thermal yang lain.

11

Tabel 2. System Entalphi Panas Bumi

Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap
tanah jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap
dengan permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi
dan apabila pada daerah tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke
permukaan, maka uap tersebut akan mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan
cepat dan mempunyai entalpi inilah yang kita mamfaatkan dan kita salurkan untuk
memutar turbin sehingga dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada proses-proses
lain sebelum uap memutar turbin) (Maryadi, 2012).

2.3. Jenis-Jenis Energi Panas Bumi


Energi panas bumi atau energi geothermal yang terdapat dibumi terdapat
dalam berbagai bentuk. Sumber daya Panas Bumi terdiri dari 4 jenis yaitu,
hidrothermal, Hot dry rocks, Geopressured dan magma. Energi panas bumi
yang umum dimanfaatkan adalah sistem hirothermal karena pada sistem

12

hidrothermal pori-pori bataun mengandung air, uap, atau keduanya dan reservoir
umumnya terletak tidak terlalu jauh sehingga masih ekonomis untuk diusahakan.
Bukti kegiatan panas bumi dinyatakan oleh manifestasi-manifestasi di
permukaan, menandakan bahwa fluida hidrotermal yang berasal dari reservoir
telah keluar melalui bukaan-bukaan struktur atau satuan-satuan batuan
berpermeabilitas. Beberapa manifestasi menjadi penting untuk diketahui karena
dapat digunakan sebagai indikator dalam penentuan suhu reservoir panas bumi,
diantaranya :
1. Mata air panas, dapat terbentuk dalam beberapa tingkatan mulai dari
rembesan hingga menghasilkan air dan uap panas yang dapat dimanfaatkan
secara langsung (pemanas ruangan/rumah pertanian atau air mandi) atau
penggerak turbin listrik; dan yang paling penting adalah bahwa dengan
menghitung/mengukur suhunya dapat diperkirakan besaran keluaran energi
panas (thermal energy output) dari reservoir di bawah permukaan.
2. Sinter silika, berasal dari fluida hidrotermal bersusunan alkalin dengan
kandungan cukup silika; diendapkan ketika fluida yang jenuh silika amorf
mengalami pendinginan dari 100C ke 50C. Endapan ini dapat digunakan
sebagai indikator yang baik bagi keberadaan reservoir bersuhu >175C.
3. Travertin, adalah jenis karbonat yang diendapkan di dekat atau permukaan;
ketika air meteorik yang sedang bersirkulasi sepanjang bukaan-bukaan
struktur mengalami pemanasan oleh magma dan bereaksi dengan batuan
karbonat. Biasanya terbentuk sebagai timbunan/gundukan di sekitar mata air
panas bersuhu sekitar 30C 100C, dapat digunakan sebagai indikator
suhu reservoir panas bumi berkapasitas energi kecil yang terlalu lemah

13

untuk menggerakkan turbin listrik tetapi dapat dimanfaatkan secara


langsung.
4. Kawah dan endapan hidrotermal. Kedua jenis manifestasi ini erat
hubungannya dengan kegiatan erupsi hidrotermal dan merupakan indikator
kuat dari keberadaan reservoir hidrotermal aktif. Kawah dihasilkan oleh
erupsi berkekuatan supersonik karena tekanan uap panas yang berasal dari
reservoir hidrotermal dalam (kedalaman 400 m, suhu 230C) melampaui
tekanan litostatik, ketika aliran uap tersebut terhambat oleh lapisan batuan
tidak permeabel (caprock). Sedangkan endapan hidrotermal (jatuhan)
dihasilkan oleh erupsi berkekuatan balistik dari reservoir hidrotermal
dangkal (kedalaman 200 m, suhu 195C), ketika transmisi tekanan uap
panas melebihi tekanan litostatik karena tertutupnya bukaan-bukaan batuan
yang dilaluinya.
Energi panas bumi yang terdapat di Indonesia dikelompokkan menjadi
beberapa jenis, yaitu :
1. Energi Panas Bumi Uap Basah
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang
keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung
untuk menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering yang demikian
ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar
berupa uap basah yang mengandung sejumlah air yang harus dipisahkan terlebih
dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan turbin. Jenis sumber energi panas
bumi dalam bentuk uap basah agar dapat dimanfaatkan maka terlebih dahulu
harus dilakukan pemisahan terhadap kandungan airnya sebelum digunakan untuk

14

menggerakan turbin. Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya
berupa air panas bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi
terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat
memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan antara
uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk
menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam
bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.
2. Energi Panas Bumi Air Panas
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin
panas yang disebut "brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya
kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab
dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik.
Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner
(dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya dan
sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan
menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi uap panas
bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan
dengan energi panas bumi jenis lainnya.
3. Energi Panas Bumi Batuan Panas
Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada dalam perut
bumi terjadi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas
bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan
panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat

15

diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan
panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk
memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup
tinggi.

2.4. Pemanfaatan Energi Panas Bumi


Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi menjadi 3
yaitu, untuk menghasilkan energy listrik, penggunaan geothermal secara
langsung, dan pemanfaatan geothermal untuk pompa panas. Air dan uap panas
yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai
pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas, panas bumi dapat dimanfaatkan
sebagai tenaga pembangkit listrik. Air panas alami bila bercampur dengan udara
akan menimbulkan uap panas (steam). Berikut adalah beberapa pemanfaatan
energi panas bumi bagi kehidupan manusia:
1. Menempatkan panas untuk bekerja
Maksudnya adalah sumber air panas geothermal dekat permukaan, air
panas itu dapat langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini
adalah salah satu cara geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan
rumah, untuk menghangatkan rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan.
Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa
pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam gedung.
Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah tanah tetap konstan

16

selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung
di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas.

Gambar 4. Pemanfaatan secara langsung Geothermal ke Perumahan

2. Pemanfaatan Di Sektor Pariwisata


Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan karena
menjadi daya tarik tersendiri buat para wisatawan untuk menikmati energi panas
dari dalam bumi seperti air panas maupun uap panas menjadi tempat wisata yang
banyak dikunjungi wisatawan.
3. Pemanfaatan Secara Langsung Di Sektor Pertanian
Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana)
untuk proses pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan
dengan proses yang tidak terlalu sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas
atau sumur produksi panas bumi pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui
suatu heat exchanger, yang kemudian memanaskan ruangan pengering yang
dibuat khusus untuk pengeringan hasil pertanian.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

17

Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia yang


bisa dimanfaatkan untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW), dimana
40%-nya dimiliki oleh Indonesia, yaitu sebesar 28 GW. Akan tetapi enenrgi panas
bumi yang dimanfaatkan di Indonesia baru hanya 4% dari total yang tersedia.

Gambar 5. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar
dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu
daerah memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam
tersebut langsung dapat digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan
menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan energi listrik. Setelah
selesai steam tersebut diarahkan menuju kondenser sehingga steam tersebut
terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi
secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka
air panas tersebut harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses

18

perubahan ini membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger,


dimana air panas ini dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.
Pembangkit

yang

digunakan

untuk

meng-konversi

fluida geothermal menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen


yang sama dengan power plants lain yang bukan berbasis geothermal, yaitu terdiri
dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa,
dan sebagainya. Saat ini terdapat beberapa teknologi panas bumi yang digunakan
untuk mengkonversi panas bumi menjadi energi listrik, yaitu :
1. Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas
(steam) langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja
menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari production well dialirkan
kembali ke dalam reservoirmelalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini pertama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih
berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan
seperti yang ada di Geysers, California Utara.

19

Gambar 6. Skema Dry Steam Power Plants.

2. Flash Steam Power Plants


Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di
atas suhu 1750oC dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam
Power Plants. Fluida panas tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang
tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas yang
disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk mengaktifkan
generator yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai
masuk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari Flash Steam
Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso
Geothermal field, California, USA.

20

Gambar 7. Skema Single Flash Point Power Plants.

3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)


Binary Cycle Power Plants menggunakan teknologi yang berbeda dengan
kedua teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP
air panas atau uap panas yang berasal dari sumur produksi (production well)
tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa
yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working
fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang
dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan
selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya listrik.
Uap

panas

yang

dihasilkan

di

heat

exchanger

inilah

yang

disebut

21

sebagai secondary (binary) fluid.

Binary

Cycle

Power

Plants ini

sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.
Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu 901750C. Contoh penerapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific
Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Diablo geothermal field, USA.

Gambar 8. Skema Binary Power Plants.


4. Enhanced Geothermal Systems
Bila terdapat reservoir panas bumi yang memiliki kedalaman yang
sangat dalam sehingga permeabilitasnya menjadi lebih kecil. Sumber
panas yang tinggi dalam batuan impermeabel berasal dari intrusi magma
atau gradient geothermalnya. Tidak terdapat fluida pada batuan yang
impermeable. Pemanfaatannya dilakukan dengan cara membor reservoir ini
dengan membuat artificial reservoir (injeksi air dingin pada lapisan batuan

22

panas

yang

impermeable),

kemudian

dilakukan

hydraulic

fracturing(rekahan buatan) dimana air diinjeksikan dengan tekanan yang


besar sehingga mengakibatkan rekahan di reservoir. Kemudian dari rekahan
ini air akan terpanaskan dan akan diekstrak di permukaan.

Gambar 9. Skema EGS

E.

Kelebihan dan Kekurangan Tenaga Panas Bumi


Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi
atau emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan.

23

Pembangkit listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%,


dibandingkan 65-75 persen pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Sebagai
sebuah sumber energi alternatif dan sumber energi terbarukan, energi geothermal
memiliki kelebihan dan kekurangan. Layaknya energi lainnya, keunggulan
(kelebihan) dan kelemahan (kekurangan) energi geothermal (panas bumi) jamak,
karena tidak ada sumber energi benar-benar yang sempurna.
Di antara kelebihan dan keuntungan pemanfaatan energi geothermal
tersebut adalah :
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi
paling bersih. Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi
atau emisi gas rumah kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis.
Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi
karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif
lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di
samping itu energi listrik yang dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan
solusi

penyimpanan

energi (energy

storage) karena

dapat

dihasilkan

sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang
minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang

24

luas dan banyak air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya
memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer persegi per gigawatt produksi listrik. Air
yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW / jam.
Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan.
Di antara kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal
memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat
permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi
kestabilan tanah di area sekitarnya.

Meskipun energi panas bumi mampu memperbaharui dirinya sendiri,


namun diperlukan perbaharuan secara cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan
energi masyarakat, kaenanya dibutuhkan proses pembaharuan dalam pemanfaatan
energi panas bumi tersebut. Di Indonesia, proses pembaharuan energi panas bumi
yang sering dilakukan yaitu dengan cara hydrothermal convection. Proses ini
terjadi dengan cara air dingin sisa pemanfaatan energy geothermal, dimasukkan
kembali ke dalam kerak bumi. Di kerak bumi air tersebut dipanaskan lagi secara
alami yang selanjutnya akan menjadi uap. Uap atau steam ini kemudian naik
kembali ke permukaan bumi. Proses yang sangat sederhana ini merupakan salah

25

satu hal positif kenapa kita harus segera menggunakan energi panas bumi ini pada
pembangkit tenaga listrik.

Anda mungkin juga menyukai