ISSN: 2089-9815
ABSTRAKS
ESB merupakan salah satu pilar SOA, pilar lainnya adalah WS dan BPEL. ESB merupakan infrastruktur untuk
koneksi layanan SOA dan pertukaran pesan. Fungsionalitas utama ESB adalah melakukan rute, transformasi
protokol serta transformasi pesan atau data. Dengan adanya fungsi transformasi protokol dan pesan pada ESB
ini maka ketidaksesuaian protokol dan data dapat diatasi. ESB juga memudahkan koneksi dan mediasi,
menyederhanakan integrasi serta memudahkan penggunaan ulang komponen-komponen layanan, sehingga
skalabilitas integrasi menjadi tinggi. Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan integrasi beberapa web
services yang berasal dari eBay, Yahoo, Amazon dan Paypal dengan menggunakan ESB sebagai middleware
integrasi. Melalui integrasi web services ini telah dapat diketahui pula peran ESB dalam melakukan routing,
dan transformasi pesan dan protocol.
Kata Kunci: ESB, SOA, Web Services, BPEL, integrasi
Menurut Shahzadam (2008), SOA merupakan solusi
yang dapat digunakan untuk menyelaraskan
teknologi informasi dengan tujuan bisnis. Dengan
mengadopsi SOA akan dapat membawa ke arah
keseragaman dalam departemen TI/SI yang dapat
pula membawa pada peningkatan penggunaan
sumber daya luar perusahaan.
Selain itu, menurut Juric et al (2010) SOA bukan
merupakan arsitektur baru yang tiba-tiba saja
muncul, tetapi merupakan hasil evolusi metode
integrasi dan arsitektur terdistribusi. Sebelum SOA
telah berkembang metode integrasi antar aplikasi
yang diacu sebagai EAI (Enterprise Application
Integration). EAI awalnya memusatkan pada
integrasi aplikasi di dalam perusahaan (intra-EAI).
Dengan berkembangnya kebutuhan integrasi antar
perusahaan (B2B, business-to-business), maka fokus
EAI telah diperluas menjadi inter-EAI.
Integrasi intra-EAI berarti mengintegrasikan
aplikasi-aplikasi di dalam perusahaan dengan cara
menciptakan layanan-layanan sebagai fungsionalitas
aplikasi yang sudah ada. Integrasi B2B atau interEAI berkaitan dengan pertukaran pesan yang berasal
dari layanan di luar perusahaan. SOA telah
memperbaiki dan memperluas fleksibilitas dari
metode integrasi sebelumnya (EAI) dan arsitektur
terdistribusi dan memusatkan pada penggunaan
aplikasi dan sistem yang sudah ada, interoperabilitas
dan integrasi aplikasi, serta komposisi proses bisnis
dari layanan-layanan atau fungsionalitas yang
disediakan oleh aplikasi.
Adapun sebagai proof of concept integrasi
menggunakan ESB maka akan dibangun aplikasi eShop yang mengintegrasikan Amazon, eBay,
Yahoo!Shoping, dan Paypal (Lihat Gambar 1).
1.
85
Amazon
eBay
Yahoo!Shooping
ISSN: 2089-9815
Paypal
ARSITEKTUR INTEGRASI
Menurut Juric (2007), ada empat arsitektur
integrasi yaitu 1) point-to-point, 2) hub-and-spoke,
3) enterprise message bus (JMS) dan 4) ESB / SOA.
Arsitektur point-to-point merupakan sekumpulan
sistem independen yang dikoneksikan melalui
sebuah
jaringan.
Arsitektur
hub-and-spoke
merepresentasikan tahap berikutnya dalam evolusi
integrasi sistem, dengan menggunakan hub sentral
untuk komunikasi antar jaringan. Dalam arsitektur
enterprise message bus, sistem independen
diintegrasikan menggunakan sebuah message bus.
Arsitektur integrasi berbasis SOA, menggunakan
layanan-layanan
yang
dilewatkan
melalui
middleware yang disebut ESB.
Model integrasi point-to-point mempunyai
kelemahan tidak dapat diperluas dan sulit dalam
pemeliharaan.
Hal
ini
berkaitan
dengan
kompleksitas dalam mengintegrasikan secara pointto-point. Pada model integrasi secara point-to-point
ini maka integrasi antara N aplikasi terhadap N
aplikasi lain memerlukan jumlah antarmuka sebesar
N(N-1)/2. Misalkan akan dilakukan integrasi 6
aplikasi maka akan diperlukan 15 antarmuka,
sedangkan untuk melakukan integrasi 150 aplikasi
maka akan diperlukan 11.175 antarmuka. Dengan
semakin
banyaknya
aplikasi
yang
akan
diintegrasikan secara point-to-point, akan semakin
sulit dilakukan modifikasi aplikasi tersebut,
demikian pula dalam hal pemeliharaan aplikasi.
Model integrasi hub-and-spoke mirip dengan
model integrasi point-to-point. Yang membedakan
adalah adanya tambahan sebuah hub yang
menghubungkan seluruh aplikasi. Transformasi
pesan dan routing terjadi di dalam hub. Model
integrasi ini merupakan peningkatan dari solusi
point-to-point dengan mengurangi jumlah koneksi
yang diperlukan untuk integrasi. Karena aplikasi
tidak terkoneksi secara langsung dengan aplikasi
lain, maka aplikasi dapat dihilangkan dari topologi
integrasi dengan menghilangkan dari hub. Hal ini
akan mengurangi kekacauan dalam pengaturan
integrasi. Namun ada kelemahan dalam arsitektur
3.
ISSN
N: 2089-9815
kon
nkrit yang diddasarkan pada WS.
Framework WS ini m
merupakan framework
fr
tek
knologi yang didasarkan secara standaard, yang
dip
petakan ke dallam model SO
OA sebagai berikut:
a. Layanan-layanan direalisaasikan sebagaii WS
b. Pesan dideskkripsikan oleh protokol SOA
AP
c. Deskripsi dittetapkan oleh WSDL
d. Pada model ini,
i pendaftaraan layanan
menggunakaan UDDI
Hal ini padda dasarnya ssesuai dengan
n korelasi
ditu
unjukkan paada Gambar 2. Pengertiaan umum
ten
ntang SOA ini digunakaan di banyak
k artikel.
Naamun definisi SOA ini haanya berurusaan dengan
asp
pek teknologi SOA. Hal inni sangat berk
kaitan erat
den
ngan solusi beerbasis WS daan kebutuhann
nya, tetapi
kon
nsep ini dapaat diabstraksikkan untuk meembangun
fon
ndasi SOA seccara umum.
SOA adalahh sebuah benttuk teknologi arsitektur
yan
ng mengikuti prinsip-prinssip berorientassi layanan
(Errl, 2005). Konsep berorientasi-layaanan ini
meelakukan pendekatan denggan membagii masalah
bessar menjadi sekumpulan layanan keecil yang
berrtujuan untuuk menyeleesaikan perm
masalahan
terttentu. Setelahh seluruh perm
masalahan dap
pat dibagi
dallam beberapaa layanan, sollusi dari perm
masalahan
dengan
tersebut
haruus
bisa
diselesaikan
meemungkinkan seluruh layannan berpartisip
pasi dalam
seb
buah orkestrrasi. Untuk itu ada beberapa
perrmasalahan yang
y
harus ddimiliki oleh
h layanan,
yaiitu bagaimanaa layanan beerhubungan, bagaimana
b
lay
yanan berkoomunikasi,
bagaimana layanan
did
desain, dan bagaimana pesan antarr layanan
did
definisikan Erll (2005).
Seperti yanng telah diinyatakan paada latar
bellakang masallah, bahwa kkonsep SOA Delivery
meenurut Erl (22005) ini belum memad
dai untuk
meelakukan inteegrasi berbassis SOA. Karena
K
itu
pen
nelitian ini tidak
t
hanya m
mengacu pad
da konsep
SO
OA Delivery saja,
s
melainkaan akan meng
gacu pada
kon
nsep lain yanng telah memaanfaatkan ESB sebagai
mid
ddleware integrasi.
i
Juuric (2006)) sudah
meemanfaatkan ESB sebagaai arsitektur integrasi
berrbasis SOA.
4.
ENTERPR
RISE SERVIC
CE BUS (ESB
B)
untuk
ESB
meerupakan
infrastruktur
meengintegrasikaan aplikasi dan layanaan. ESB
meemperkuat SO
OA melalui pengurangan
n jumlah,
uku
uran, dan kom
mpleksitas anttarmuka antarra aplikasi
dan
n layanan-laayanan. ESB
B digunakaan untuk
meelakukan koneeksi komponenn perangkat lu
unak yang
sud
dah ada dan yang
y
baru unttuk membangu
un sebuah
SO
OA. ESB dipeerlukan untuk melakukan koneksi
k
ke
beb
berapa sumbeerdaya TI. ESB
B harus fleksiibel untuk
meenggabungkann dan memassang ulang komponen
k
sessuai dengan perubahan kkebutuhan bissnis. ESB
meelakukan koneeksi komponeen yang terikaat longgar,
seh
hingga
meenyediakan
kemampuan
n
untuk
meengintegrasikaan sistem ke dalam SOA dan mendep
ploy secara bertahap
b
(Juric, 2007; And
dary-Sage,
2010).
Pendekatan services bus untuk integrasi adalah
menggunakan teknologi yang menyediakan bus
untuk integrasi aplikasi. Aplikasi-aplikasi yang
berbeda tidak berkomunikasi satu sama lain secara
langsung
melainkan
berkomunikasi
melalui
backbone middleware SOA. Fitur arsitektur ESB
yang paling membedakan adalah sifat terdistribusi
dari topologi integrasi. ESB merupakan sekumpulan
middleware layanan-layanan yang menyediakan
kemampuan integrasi. Middleware layanan-layanan
ini merupakan jantung arsitektur ESB yang
menempatkan pesan untuk dapat diroutekan dan
ditransformasikan (Juric, 2007; Andary-Sage, 2010).
Arsitektur umum dari ESB dengan komponen
yang terkoneksi dapat dilihat pada Gambar 3.
Komponen dapat mengambil peran penghasil
layanan atau pemakai layanan. Layanan-layanan
dapat berupa komponen spesial seperti mesin
orkestrasi, adapter untuk sumberdaya data atau
adapter untuk sistem eksternal dengan transformasi
pesan atau konversi transport protokol. ESB
melakukan mediasi pesan antar komponen,
memutuskan lokasi untuk rute pesan, dan
transformasi pesan. ESB memerlukan memori
persisten seperti terkoneksi dengan basisdata (Juric,
2007; Andary-Sage, 2010).
Menurut Juric (2007) dan Andary-Sage (2010),
satu pendekatan dalam mendefinisikan arsitektur
umum ESB adalah spesifikasi Java Business
Integration. JBI merupakan standard untuk ESB,
sedangkan ESB sendiri merupakan sebuah pola
arsitektural
untuk
SOA.
Spesifikasi
JBI
mendeskripsikan arsitektur pluggable bagi kontainer
untuk penyedia layanan dan pemakai komponen.
Layanan melakukan koneksi melalui Binding
Component (BC) atau dapat di-host kedalam
kontainer sebagai bagian dari Service Engine (SE).
Layanan-layanan dideskripsikan menggunakan
WSDL. Pesan selalu diterjemahkan ke dalam format
pesan umum dan dirutekan oleh Normalized
Message Router (NMR).
ISSN: 2089-9815
Diagram Kelas
Diagram Kelas berisi kelas-kelas analisis yang
menyajikan model konseptual awal untuk things
(benda) dalam sistem yang mempunyai property dan
perilaku. Diagram Kelas pada perancangan statik ini
terdiri dari empat komponen kelas yaitu Kelas
Boundary, Kelas Kontrol, Kelas Entitas dan Kelas
Layanan (Gambar 5). Kelas layanan sendiri terdiri
dari inbound service dan outbound service.
88
ISSN: 2089-9815
Arsitektur Sistem
Pada penelitian ini platform yang akan
digunakan untuk merealisasikan integrasi ini adalah
platform Java EE, dengan dukungan kakas
OpenESB sebagai infrastruktur middleware ESB.
Adapun arsitektur sistem yang akan digunakan
untuk merealisasikan model integrasi ini dapat
dilihat pada Gambar 7.
Amazon.com
eBay.com
Yahoo.com
Glassfish ESB
BPEL
BPEL
BPEL
BPEL
Web Service
Web Service
Web Service
Web Service
Diagram Sequence
Diagram Sequence merepresentasikan aspek
dinamik dari sistem. Perancangan ini menunjukkan
interaksi dan kolaborasi antar kelas-kelas analisis.
Dua elemen dasar yang digunakan pada Model
Perilaku adalah obyek dan pesan. Obyek merupakan
instan dari kelas, sedangkan pesan merupakan
bentuk komunikasi antar obyek. Output dari fase ini
berupa Diagram Sequence yang terdiri dari 6
Diagram Sequence yaitu: Diagram Sequence
Searching, Diagram Sequence Shopping, Diagram
Sequence UserRegistration, Diagram Sequence
Payment, Diagram Sequence OrderFullfillment, dan
Diagram Sequence OrderNotification.
Database Server
MySQL
Client
browser
ISSN: 2089-9815
5.5
6.
7.
KESIMPULAN
Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan
integrasi beberapa web services yang berasal dari
eBay, Yahoo, Amazon dan Paypal dengan
ISSN: 2089-9815
Talca Chile
Nikayin, F.A., 2009, Adopting A Theoretical
Method For The Development Of A ServiceOriented Information System, Dissertation,
Faculty of Computer Science and Information
Technology, University of Malaya, Kuala
Lumpur
Reddy, V.K., Dubey, A., Lakshmanan, S.,
Sukumaran, S. and Sisodia, R., 2009, Evaluating
legacy assets in the context of migration to SOA,
Software Qual Journal (2009) 17:5163,
Springer Science+Business Media
Shahzadam B.M., Jan, J., Wim, G., and Herwig, M.,
2008, Aligning Technology With Business An
Analysis Of The Impact Of Soa On Outsourcing,
Journal of Theoretical and Applied Information
Technology, published by www.jatit.org.
Sterff, A., 2006, Analysis of Service-Oriented
Architectures from a business and an IT
perspective,
Master
Thesis,
Technische
Universitt Mnchen, Fakultt fr Informatik
Vos, W., and Matthee, M.C., 2011, Towards A
Service-Oriented Architecture: A Framework For
The Design Of Financial Trading Applications In
The South African Investment Banking
Environment, South African Journal of Industrial
Engineering May 2011 Vol 22(1)
PUSTAKA
Andary, J.F. and Sage, A.P., 2010, The role of
service oriented architectures in systems
engineering, Information Knowledge Systems
Management 9 (2010), IOS Press
Erl, T., 2005, Service-Oriented Architecture:
Concepts, Technology, and Design, Prentice Hall
PTR, Upper Saddle River, New Jersey 07458
Erl, T., 2004, Service Oriented Architecture: A Field
Guide to Integrating XML and Web services,
Prentice Hall PTR, Upper Saddle River, New
Jersey 07458
Erl, T., Karmarkar, A., Walmsley, P., Haas, H.,
Yalcina, U., Liu, C.K., Orchard, D., Tost, A., dan
Pasley, J., 2008, Web service Contract Design
and Versioning for SOA, Prentice Hall PTR,
Upper Saddle River, New Jersey 07458
Juric, M.B., Loganathan, R., Sarang, P., dan
Jennings, F., 2007, SOA Approach to
Integration, Packt Publishing, Birmingham, B27
6PA, UK.
Juric, M.B., Mathew, B., dan Sarang, P. 2006,
Business Process Execution Language for Web
services, Packt Publishing, Birmingham, B27
6PA, UK.
Juric, M.B., Chandrasekaran, S., Frece, A., Hertis,
M., dan Srdic, G., 2010, WS-BPEL 2.0 for SOA
Composite Applications with IBM WebSphere 7,
Packt Publishing Ltd. 32 Lincoln Road Olton
Birmingham, B27 6PA, UK.
Kanchanavipu, K., 2008, An Integrated Model for
SOA Governance An Enterprise Perspective,
Master Thesis, IT University of Gteborg
Chalmers University of Technology and
University of Gothenburg, Gteborg, Sweden
Li, G., Muthusamy,V. and Jacobsen, H., 2010, A
Distributed Service-Oriented Architecture for
Business Process Execution, ACM Transactions
on The Web, Vol. 4, No. 1, Article 2, Publication
date: January 2010.
Luthria, H. And Rabhi, F., 2009, Service Oriented
Computing in Practice An Agenda for
Research into the Factors Influencing the
Organizational Adoption of Service Oriented
Architectures, Journal of Theoretical and
Applied Electronic Commerce Research, ISSN
07181876 Electronic Version VOL 4 / ISSUE 1
/ APRIL 2009 / 39-56, 2009 Universidad de
91