Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN

STROKE/INFARK SEREBRAL

SOP

No. Dokumen : SOP /


/ YNS /
PKM GESANG
No. Revisi
:
Tanggal
Terbit
Halaman

:
: 1 /3

PUSKESMAS
GESANG
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur

drg. R. NAWANG YESSI O


NIP.19741003 200604 2 019

Stroke/Infark Serebral adalah defisit neurologis fokal yang terjadi


mendadak, lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler .
Sebagai acuan petugas dalam melakukan penatalaksanaan stroke
di wilayah Puskesmas Gesang.
SK Kepala Puskesmas gesang tentang pendelegasian wewenang.
SK Kepala Puskesmas gesang no.440/111.01/SK/427.35.08
tentang jenis-jenis pelayanan.
Peraturan menteri kesehatan republik indonesia no. 5 tahun 2014
tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer halaman 208-211
a. Alat :
Tensi meter
Stetoskop
Jam
Termometer
ATK
Oksigen
Alat pemeriksaan neurologis
Infus Set
b. Bahan :
Rekam medis
Resep
Obat anti platelet

6. Langkahlangkah

a.
b.
c.
d.
e.

Petugas mencocokkan identitas pasien.


Petugas melakukan anamnesis.
Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Petugas mencuci tangan.
Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik

Anamnesis

Kelumpuhan anggota gerak satu sisi (hemiparesis)


Gangguan sensorik satu sisi tubuh
Hemianopia (buta mendadak)
Diplopia
Vertigo
Afasia
Disfagia
Disarthria
Ataksia
Kejang atau penurunan kesadaran

Stroke hemoragik biasanya disertai dengan sakit kepala


hebat, muntah,penurunan kesadaran, tekanan darah tinggi.
Stroke iskemik biasanya tidak disertai dengan sakit kepala
hebat,muntah, penurunan kesadaran dan tekanan darah
tidak tinggi
f. Petugas memberikan pertolongan pertama saat pertama kali
datang ke UGD
Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC.
Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor atau koma
atau gagal nafas.
Pasang jalur infus IV dengan larutan NaCl 0,9% dengan
kecepatan 20 ml/jam (jangan memakai cairan hipotonis
seperti dekstrosa 5% dalam air dan SALIN 0,45% karena
dapat memperhebat edema otak).
Berikan O2: 2-4 liter/menit via kanul hidung.
Jangan memberikan makanan atau minuman lewat
mulut.
Pasien dirujuk setelah kondisi lebih stabil
g. Petugas memberikan Konseling, Informasi dan Edukasi
(KIE).
h. Petugas melengkapi rekam medis.
i. Petugas menulis lembar konsultasi gizi dan mengantar
pasien ke bagian gizi (bila diperlukan).
j. Petugas menulis resep dan memberikan kepada pasien.
k. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil obat.

7. Bagan Alir

- Petugas memberikan pertolongan pertama saat


pertama kali datang ke UGD
a. Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC.
b. Pertimbangkan intubasi jika kesadaran
stupor atau koma atau gagal nafas.
c. Pasang jalur infus IV dengan larutan NaCl
0,9% dengan kecepatan 20 ml/jam
d. Berikan O2: 2-4 liter/menit via kanul hidung.
e. Jangan memberikan makanan atau minuman
lewat mulut.
f.Pasien dirujuk setelah kondisi stabil

Petugas mencocokan identitas pasien

Anamnesis dan pemeriksaan fisik

Petugas
memberikan KIE
Petugas Mencuci tangan
Petugas
melengkapi rekam
medis

Konsultasi gizi bila


diperlukan

Petugas menegakkan diagnosis stroke


dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik
YA

Petugas menulis resep


dan memberikan kepada
pasien

TIDAK

Bukan Stroke

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait
10. Dokumen
terkait

KIE rawat inap dan dirujuk

UGD
Polindes
Rekam Medis
Resep
Surat Rujukan

Petugas mempersilahkan
pasien untuk mengambil obat.

11. Rekaman
histori
perubahan

No

Yang diubah

4/4

Isi Perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS


Daftar
Tilik

PUSKESMAS
GESANG

No. Kode
Terbitan
No. Revisi
Tanggal Mulai
Berlaku
Halaman

:
:
:
:
:

Unit
:.........
Nama Petugas
:.........
Tanggal Pelaksanaan :.........
No
Langkah Kegiatan
Ya
TDK TB
1

Apakah petugas mencocokkan identitas pasien ?

Apakah petugas melakukan anamnesis ?

3
4

Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik dan


neurologis?
Apakah petugas mencuci tangan ?

Apakah petugas menegakkan diagnosis stroke?

Petugas memberikan pertolongan pertama saat


pertama kali datang ke UGD
Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC.
Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor atau
koma atau gagal nafas.
Pasang jalur infus IV dengan larutan NaCl 0,9%
dengan kecepatan 20 ml/jam (jangan memakai
cairan hipotonis seperti dekstrosa 5% dalam air
dan SALIN 0,45% karena dapat memperhebat
edema otak).
Berikan O2: 2-4 liter/menit via kanul hidung.
Jangan memberikan makanan atau minuman
lewat mulut.
Pasien dirujuk setelah kondisi lebih stabil

Apakah petugas memberikan KIE ?

Apakah petugas melengkapi rekam medis ?

Apakah petugas menulis lembar konsultasi gizi dan


mengantar pasien ke bagian gizi bila diperlukan) ?

10

Apakah petugas menulis resep dan memberikan kepada


pasien ?

11

Apakah petugas
mengambil obat

mempersilahkan

pasien

untuk

12

CR: %
..............................................
Auditie

Pelaksana / Auditor

(........................................)

(...........................................)

2/2

Anda mungkin juga menyukai