BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lansia
2.1.1
Definisi Lansia
Menurut Dirjen Rehabilitasi Sosial tahun 2013 lanjut usia adalah Lanjut
Usia adalah seseorang baik wanita maupun laki-laki yang telah berusia 60 tahun
ke atas, sedangkan menurut psikolog UI, Dra Jos Masdani (2009) lanjut usia
merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Kedewasaan dibagi menjadi 4 kategori
yaitu:
1. Fase iuventus
: 25-40 tahun
2. Fase virilitas
: 40-55 tahun
3. Fase presenium
: 55-65 tahun
4. Fase senium
: 65 tahun hingga tutup usia
Menurut Efendy (2009) masa lansia (geriatric age) itu sendiri dibagi
menjadi tiga batasan umur yaitu Young Old (70-75 tahun), Old (75-80 tahun) dan
very old (>80 tahun).
Menurut pasal 1 Undang-Undang No. 4 tahun 1965 : Seseorang
dinyatakan sebagai orang jompo atau usia lanjut setelah yang bersangkutan
mencapai usia 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah
sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari, dan menerima nafkah dari orang
lain (Mubarak, 2009).
Menurut Hardiwinoto (2009) periode kemunduran pada masa lanjut usia
dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu lanjut usia potensial dan lanjut usia tidak
potensial. Lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang masih mampu memenuhi
segala kebutuhan hidup tanpa harus menggantungkan diri pada orang lain. Lanjut
usia tidak potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga
hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
Berdasarkan uraian definisi dari berbagai literatur diatas, maka yang
dimaksud lanjut usia adalah orang-orang berusia 60 tahun atau lebih. Lansia
dikategorikan pula dalam lanjut usia potensial dan tidak potensial. Lanjut usia
(lansia) atau manula mengalami berbagai perubahan baik secara fisik maupun
psikis. Berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupannya dapat menjadi
sumber tekanan yang berdampak buruk terhadap kondisi lansia.
2.1.2 Karakteristik Lansia
Ciri-ciri usia lanjut (Abdi, 2009):
a. Usia lanjut merupakan periode usia kemunduran
Kemunduran fisik pada lansia merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh
bukan karena penyakit tetapi karena proses penuaan.
b. Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung
mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk
perilaku yang buruk.
c. Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran
dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar
keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.
Tugas perkembangan lanjut usia (Nugroho, 2008):
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun (baik fisik maupun mental)
Mempersiapkan diri untuk pensiun
Membentuk hubungan baik dengan seusianya
Mempersiapkan kehidupan baru
Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial dan masyarakat
Mempersiapkan diri untuk kematian diri sendiri dan kematian pasangan
10
Perubahan mental pada lansia dipengaruhi oleh berbagai hal. Hal inilah
yang menjadi salah satu penyebab perbedaan kemampuan adaptasi psikologis
pada lansia dalam menghadapi proses penuaan yang dialaminya.
3. Perubahan psikososial
Perubahan psikososial terjadi terutama setelah seseorang memasuki masa
pensiun. Beberapa perubahan psikososial yang terjadi antara lain kehilangan
sumber finansial atau pendapatan berkurang, kehilangan status karena sebelumnya
memiliki jabatan atau posisi yang cukup tinggi dengan segala fasilitasnya,
kehilangan teman dan relasi, kehilangan pekerjaan atau kegiatan, dan kesadaran
terhadap kematian (efendy, 2009).
Berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan psikososial meliputi
pensiun, sadar akan kematian, meningkatnya biaya hidup, bertambahnya biaya
pengobatan, penyakit kronis dan ketidakmampuan, gangguan saraf dan indera,
rangkaian kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan
keluarga serta hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik yang berakibat perubahan
terhadap gambaran diri dan konsep diri.
2.2 Kualitas Hidup
2.2.1 Pengertian
The World Health Organization Quality Of Life atau WHOQOL Group
(1997) mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi individu terhadap
kehidupannya di masyarakat dalam konteks budaya dan sistem nilai yang ada
yang terkait dengan tujuan, harapan, standar, dan juga perhatian. Kualitas hidup
dalam hal ini merupakan suatu konsep yang sangat luas yang dipengaruhi
kondisi fisik individu, psikologis, tingkat kemandirian, serta hubungan individu
dengan lingkungan.
Menurut Cohen dan Lazarus (2011) kualitas hidup adalah tingkatan yang
11
empat
domain
meliputi
kesehatan
fisik,
kualitas
kesehatan
12
koping
yang lain; aktif dalam kegiatan sosial; kondisi keuangan yang aman; dan
tidak tergantung pada orang lain. Ghozali dalam larasati (2011) mengungkapkan
13
sering
digunakan,
mengulang
dapat
berarti
membaca,
menulis,
14
Kedokteran
Islam Amerika
Utara
1984, Al-Quran
mampu
15
16
17
yang baik.
3. Surat Ar-Radu
Penelitian yang dilakukan oleh Rohma Damayanti pada tahun 2010
menunjukkan adanya pengaruh yang siginifikan tentang pengaruh mendengarkan
murottal Al-Quran surat Ar-Radu terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre
operasi SC di RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta.
4. Surat Yasin
Surat Yasin sering digunakan pada berbagai even pengajian dalam laki-laki
maupun wanita. Berbagai even seperti budaya mendoakan keluarga yang
meninggal, menyambut kelahiran bayi, pernikahan, dan khitan sering diiringi
dengan pembacaan surat Yasin yang ditujukan untuk memperoleh ketenangan dan
diberikan kelancaran serta kemudahan dalam penyelenggraan even tersebut (Abdi,
2009).
5. Surat Ad-Dhuha
Ad-Dhuha adalah surat yang dibaca pada saat melakukan ibadah sholat
Dhuha dalam rentang waktu antara jam 7 pagi sampai jam 11 siang. Surat ini
memberikan makna tentang kemurahan rezeki yang diberikan Allah kepada umatNya jika mau bersungguh-sungguh dalam berusaha. Allah berjanji tidak akan
meninggalkan umat-Nya berada dalam kesulitan dan memberikan petunjuk jalan
yang terbaik kepada umat-Nya. Apabila dipahami secara mendalam maka setiap
ayat dalam surat ini dapat memberikan ketenangan bagi siapapun yang membaca
dan mendengarkannya karena menguatkan keyakinan untuk lebih bersyukur
18
dengan apapun yang terjadi di dunia ini atas kuasa Allah dan pasti merupakan
petunjuk jalan yang terbaik.
Keutamaan surat Ad-Dhuha pun dijelaskan pada beberapa hadist berikut:
Uqbah
bin
Amir
R.A
berkata,
Rasullullah
S.A.W
bersabda:
19
bahwa musik membantu menurunkan tingkat stress dan gelisah sehingga menjadi
lebih tenang. Musik berfungsi sebagai pengalihan perhatian dari rasa sakit atau
menghasilkan relaksasi.
Resitasi dengan menggunakan metode kompleks menerapkan langkahlangkah tertentu terbukti telah memberikan dampak signifikan terhadap perubahan
sikap baik secara fisik maupun psikologis. Beberapa efektivitas Al-Quran yang
telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah antara lain, mendengarkan surat ArRahman secara rutin dapat menurunkan denyut jantung dan perasaan berdebardebar serta menyembuhkan insomnia. Kemudian penelitian tentang penerapan
metode resitasi Al-Quran menggunakan juz Amma terbukti telah menurunkan
tingkat kecemasan pada pasien anak yang dirawat di rumah sakit. Penelitian
berikutnya yang menggunakan surat Ar-Radu sangat efektif menurunkan tingkat
kecemasan ketika diperdengarkan pada pasien pre operasi SC. Selain itu
peggunaan surat Yasin yang ditujukan untuk memperoleh ketenangan dan
diberikan kelancaran serta kemudahan dalam penyelenggaraan even serta manfaat
surat Ad-Dhuha dapat memberikan ketenangan bagi siapapun yang membaca dan
mendengarkannya karena menguatkan keyakinan untuk lebih bersyukur dengan
apapun yang terjadi di dunia ini atas kuasa Allah dan pasti merupakan petunjuk
jalan yang terbaik
2.4 Pengertian Penguatan diri (Afirmasi)
Afirmasi adalah ungkapan yang merangkum sisi baik kehidupan. Afirmasi
mencetak keyakinan positif di bawah alam bawah sadar (Quillian, 2003). Afirmasi
20
atau
situasi
yang
diinginkan.
Pengulangan
yang
sering
dapat
21
Teori ini
menegaskan bahwa tujuan umum self system adalah untuk menjaga image,
integritas diri secara moral dan adaptasi yang adekuat. Ketika integritas diri
terancam, respon manusia adalah mencari jalan untuk mengembalikan harga diri.
Afirmasi memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan integritas diri untuk
22
23