PETA DIGITAL
1,2
Abstrak
Pasar Modern akhir-akhir ini sudah tersebar luas di mana-mana. Menjamurnya pasar modern ini seperti tidak
terkontrol dan setiap kurun waktu tertentu bertambah dengan cepat. Disperindag sebagai lembaga yang
memberikan ijin pembangunan tidak dapat mengetahui lokasi mana yang dapat memberikan dampak postitif bagi
Pasar Tradisional. Hal ini memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan dan pendapatan Pasar Tradisional.
Melihat hal itu perlu adanya suatu sistem yang dapat memberitahukan efek yang didapat suatu pasar
tradisional saat suatu pasar modern dibangun. Diperlukan juga sistem yang dapat memberikan rekomendasi lokasi
yang memberikan dampak positif bagi suatu pasar tradisional, maka dibuatlah suatu sistem bernama Locator
yangberjalan pada ArcGIS, yang dapat memetakan lokasi dari pasar tradisional dan juga pasar modern.
Hasil dari analisis dan juga uji coba yang dilakukan dalam sistem ini menunjukkan bahwa jarak yang
memberikan efek positif pada pasar tradisional adalah 451 meter sampai 760 meter. Sistem yang sudah dibangun
dapat memberitahukan efek yang diterima oleh pasar tradisional, sistem juga dapat menunjukkan rekomendasi
wilayah yang memberikan efek positif bagi pasar tradisional, dan dapat menunjukkan pada peta dimana lokasi yang
baik tersebut.
Kata kunci: Pasar Modern, Pasar Tradisional, peta, ArcGIS, rekomendasi.
1. PENDAHULUAN
Pasar Modern dewasa ini dibicarakan oleh
banyak pihak sebagai penyebab kemerosotan
pendapatan dari Pasar Tradisional. Seperti yang
disampaikan oleh salah satu lembaga penelitian
independen SMERU [1] yaitu disalah satu
Newsletter-nya.
Kehadiran
pasar
modern,
terutama
supermarket dan hipermarket, dianggap oleh
berbagai
kalangan
telah
menyudutkan
keberadaan pasar tradisional di perkotaan. Di
Indonesia, terdapat 13.450 pasar tradisional
dengan sekitar 12,6 juta pedagang kecil(Kompas
2006). Berdasarkan hasil studi A.C. Nielsen,
pasar modern di Indonesia tumbuh 31,4% per
tahun, sedangkan pasar tradisional menyusut
8% per tahun. Jika kondisi ini tetap dibiarkan,
ribuan bahkan jutaan pedagang kecil akan
kehilangan mata pencahariannya. Pasar
tradisional mungkin akan tenggelam seiring
dengan tren perkembangan dunia ritel saat ini
yang didominasi oleh pasar modern.
2. DASAR TEORI
2.1 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografi (SIG) atau
Geographic Information System (GIS) adalah suatu
sistem informasi yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang bereferensi spasial atau
berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu
SIG adalah suatu sistem basis data dengan
kemampuan khusus untuk menangani data yang
bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan
seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra,
2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem
Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi
yang dapat memadukan antara data grafis (spasial)
dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan
secara geografis di bumi (georeference). Disamping
itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur
data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan
menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan
dalam pengambilan keputusan pada masalah yang
berhubungan dengan geografi.
Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering
diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau
geografi yang berorientasi pada penggunaan
teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan
teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon
(2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis
komputer yang memiliki kemampuan dalam
menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan
data,
manajemen
data
(penyimpanan
dan
pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis
data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output).
Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem
Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan,
mengelola,
menganalisis
dan
mengaktifkan kembali data yang mempunyai
referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang
berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat
dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat
keras
(digitizer, scanner, Central
Procesing
Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat
lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS,
MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan
pemakai (user). Kombinasi yang benar antara
keempat komponen utama ini akan menentukan
kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem
Informasi Geografis.
Penyajian data spasial mempunyai tiga cara
dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan
bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan
tunggal dari sepasang koordinat x,y yang
menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian,
lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain.
Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang
membentuk suatu kenampakan memanjang seperti
sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area
adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis
yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya:
batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain
sebagainya.
Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data
raster dan model data vektor. Data raster adalah data
yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat
(grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang
teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam
bentuk koordinat titik yang menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus
dan Wiradisastra, 2000).
3. LOCATOR
3.1 Deskripsi Umum
Locator adalah suatu aplikasi yang berjalan di
atas ArcGIS dan dibuat dalam ArcMap. Locator
merupakan aplikasi yang tidak dapat berdiri sendiri
karena
menggunakan
ArcMap
sebagai
pembangunnya. Bahasa yang digunakan dalam
3.2 Aktor
Terdapat beberapa personil kunci yang berhasil
penulis analisis. Personil kunci itu adalah
Disperindag, Pemohon, dan Pasar Tradisional. Detail
identifikasi personil kunci dapat dilihat pada Tabel 1.
Personil
Kunci
Disperindag
Pemohon
Pasar
Tradisional
Peran
Memberikan ijin suatu pasar modern
boleh dibagun di lokasi tertentu
Memberikan permohonan untuk
membangun suatu pasar modern di
lokasi tertentu
Mendapatkan
dampak
dari
pembangunan pasar modern di suatu
lokasi
F-03
Detail Lokasi
F-04
Tambah Pasar
F-05
Edit Pasar
F-06
Detail Pasar
F-07
Cari Lokasi
F-08
Cari Pasar
N
o
Kode
Kasus
Pengg
unaan
Nama Kasus
Penggunaan
F-01
Tambah Lokasi
F-02
Edit Lokasi
Deskripsi
Pengguna bisa
menambah Pasar
Modern dengan
memilih pada peta
lokasi yang
diinginkan.
Nantinya akan ada
proses penentuan
kelayakan suatu
lokasi.
Pengguna bisa
mengubah
informasi yang
ada pada salah
satu Pasar Modern
yang dipilih
Pengguna bisa
melihat inforasi
lengkap dari suatu
Pasar Modern
yang dipilih.
(Data tidak bisa
diubah)
Pengguna dapat
menambah Pasar
Tradisional
dengan memilih
pada peta lokasi
yang diinginkan.
Pengguna dapat
mengubah data
yang ada pada
pasar yang dipilih
oleh pengguna.
Pengguna dapat
melihat informasi
lengkap dari suatu
pasar yang dipilih
(Data tidak bisa
diubah)
Pengguna dapat
mencari Pasar
Modern dengan
memasukkan
nama dari yang
ingin dicari.
Nantinya
pengguna juga
dapat memilih
pilihan pencarian
apakah harus kata
yang tepat atau
kata apa saja.
Nantinya akan ada
pilihan untuk
dapat mengubah
informasi dari
pasar modern
yang dipilih.
Pengguna dapat
mencari Pasar
Tradisional
dengan
memasukkan
nama dari yang
ingin dicari.
Nantinya
pengguna juga
dapat memilih
pilihan pencarian
apakah harus kata
yang tepat atau
F-09
Cari
Pasar
dalam
Kecamatan
10
F-10
Hapus Lokasi
Pengguna dapat
menghapus titik
pasar modern
yang ada
11
F-11
Hapus Pasar
Pengguna dapat
menghapus titik
pasar yang ada
12
F-12
Cari
Rekomendasi
Pengguna dapat
mencari
rekomendasi
lokasi yang baik
untuk
membangun pasar
modern. Cara
mencari
rekomendas ini
dengan memilih
kecamatan yang
ada pada peta
13
F-13
Refresh
Untuk memuat
ulang tampilan
Test ID
Tujuan Test
Dat
a
Inp
ut
-
4. UJI COBA
4.1 Uji Coba Tambah Pasar Modern
Uji coba ini bertujuan untuk memperlihat fungsi
Tambah Lokasi sudah dapat berjalan dengan baik.
Dalam uji coba ini akan dilihat apakah benar dengan
Prosedur
pengujian
Pengguna
memilih
pada peta
lokasi
yang mau
ditambah
dengan
Pasar
Modern
baru dan
menyimpa
nnya
Pengguna
mencari
rekomend
asi dengan
menekan
tombol
rekomend
asi
TC-FR-01
Melakukan uji coba tambah
lokasi
Hasil
Hasil
Kesimp
yang
yang
ulan
diharap diperole
kan
h
Pasar
Pasar
Proses
Modern
modern
menamb
baru
tersimpa ah
masuk
n
dan berhasil
kedalam
ditunjuk
basisdata kan
dan
dalam
ditampilk peta
an
kedalam
peta
Pasar
Tradision
al
Terdekat
menunju
kkan
hasil
rekomen
dai pada
peta
Hasil
rekomen
dasi
ditunjuk
kan pada
peta
Proses
pencaria
n
rekomen
dasi
berhasil
Pengguna
memilih
pada peta
kecamatan
yang mau
dicari
rekomenda
sinya
Pasar
Tradisio
nal yang
ada pada
kecamat
an
tersebut
memberi
rekomen
dasi
Rekome
nda-si
terilhat
pada
peta
Proses
mencari
rekomen
dasi
berhasil
Test ID
Tujuan Test
Dat
a
Inp
ut
Prosedur
pengujian
TC-FR-12
Melakukan uji coba cari
rekomendasi
Hasil
Hasil
Kesimp
yang
yang
ulan
diharap diperole
kan
h
[5]
5.2 Saran
Setelah membangun aplikasi ini dari awal
hingga akhir, penulis menyadari bahwa masih
ada beberapa hal yang dapat ditambahkan
kedalam aplikasi ini sehingga bisa membuat
aplikasi ini lebih baik. Hal-hal yang mungkin
dapat dikemudian hari ditambahkan adalah
sebagai berikut.
1. Sistem pemberian alamat, sehingga dapat
menambah lokasi atau pasar dengan
memasukkan alamat.
2. Menambahkan kelurahan kepada kecamatan.
3. Menambahkan lebih banyak informasi nama
jalan.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1]
Smeru
[online].
www.smeru.or.id/publicationdetail.php?id=2
04
[2]
Food
Factor
in
Indonesia
[online]
www.pecc.org/food/papers/20052006/Indonesia/indonesia-paper. pdf
[3]
sampai
Budapest].
PricewaterhouseCoopers
[online]
www.pwc.com/gx/
eng/about/ind/retail
/growth/indonesia.pdf
[4]