Anda di halaman 1dari 8

KAKAS BANTU PENENTUAN LOKASI PEMBANGUNAN SUPERMARKET DENGAN

PETA DIGITAL
1,2

Brian Tanutama Zunaedy1, Umi Laili Yuhana2, Dwi Endah Kusrini3


Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3
Jurusan Statistika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS Sukolilo Surabaya, 60111, Indonesia
1
zunaedy.brian.t@gmail.com , 2yuhana@its-sby.edu ,

Abstrak
Pasar Modern akhir-akhir ini sudah tersebar luas di mana-mana. Menjamurnya pasar modern ini seperti tidak
terkontrol dan setiap kurun waktu tertentu bertambah dengan cepat. Disperindag sebagai lembaga yang
memberikan ijin pembangunan tidak dapat mengetahui lokasi mana yang dapat memberikan dampak postitif bagi
Pasar Tradisional. Hal ini memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan dan pendapatan Pasar Tradisional.
Melihat hal itu perlu adanya suatu sistem yang dapat memberitahukan efek yang didapat suatu pasar
tradisional saat suatu pasar modern dibangun. Diperlukan juga sistem yang dapat memberikan rekomendasi lokasi
yang memberikan dampak positif bagi suatu pasar tradisional, maka dibuatlah suatu sistem bernama Locator
yangberjalan pada ArcGIS, yang dapat memetakan lokasi dari pasar tradisional dan juga pasar modern.
Hasil dari analisis dan juga uji coba yang dilakukan dalam sistem ini menunjukkan bahwa jarak yang
memberikan efek positif pada pasar tradisional adalah 451 meter sampai 760 meter. Sistem yang sudah dibangun
dapat memberitahukan efek yang diterima oleh pasar tradisional, sistem juga dapat menunjukkan rekomendasi
wilayah yang memberikan efek positif bagi pasar tradisional, dan dapat menunjukkan pada peta dimana lokasi yang
baik tersebut.
Kata kunci: Pasar Modern, Pasar Tradisional, peta, ArcGIS, rekomendasi.

1. PENDAHULUAN
Pasar Modern dewasa ini dibicarakan oleh
banyak pihak sebagai penyebab kemerosotan
pendapatan dari Pasar Tradisional. Seperti yang
disampaikan oleh salah satu lembaga penelitian
independen SMERU [1] yaitu disalah satu
Newsletter-nya.
Kehadiran
pasar
modern,
terutama
supermarket dan hipermarket, dianggap oleh
berbagai
kalangan
telah
menyudutkan
keberadaan pasar tradisional di perkotaan. Di
Indonesia, terdapat 13.450 pasar tradisional
dengan sekitar 12,6 juta pedagang kecil(Kompas
2006). Berdasarkan hasil studi A.C. Nielsen,
pasar modern di Indonesia tumbuh 31,4% per
tahun, sedangkan pasar tradisional menyusut
8% per tahun. Jika kondisi ini tetap dibiarkan,
ribuan bahkan jutaan pedagang kecil akan
kehilangan mata pencahariannya. Pasar
tradisional mungkin akan tenggelam seiring
dengan tren perkembangan dunia ritel saat ini
yang didominasi oleh pasar modern.

Kehadiran Pasar Modern yang memiliki semua


barang yang dijual oleh pasar tradisional tentu saja
menjadi faktor yang mempengaruhi pendapatan
keuntungan dari suatu pasar tradisional. Selain itu
pasar tradisional juga memiliki kelemahan dalam
bidang mengatur kondisi internalnya sehingga ini
juga menjadi keuntungan bagi pasar modern.
Bila diperhatikan melalui data statistik maka
dapat dilihat bahwa pertumbuhan Pasar Tradisional
dari 1997 sampai dengan 2003 sangatlah pesat,
tercapai pertumbuhan tiap tahunnya adalah 14,63%.
Tentu saja itu bukan angka yang sedikit.
Penjualan supermarket pun tumbuh rata-rata
15% per tahun, sedangkan penjualan pedagang
tradisional turun 2% per tahunnya (Natawidjadja
2006)[2] .Pricewaterhouse Coopers (2005)[3]
memprediksi bahwa penjualan supermarket akan
meningkat sebesar 50% dari periode 2004 hingga
2007, sedangkan penjualan hipermarket akan
meningkat sebesar 70% untuk periode yang sama.
Dengan beberapa fakta yang sudah disebutkan di
atas maka terlihat bahwa salah satu masalah yang
menyebabkan menurunnya pendapatan para pekerja
Pasar Tradisional adalah karena adanya Pasar

Modern disekitarnya. Lokasi Pasar Modern ini


memiliki imbas terhadap pendapatan yang diterima
oleh Pasar Tradisional. Melihat itu Penulis
merancang suatu aplikasi yang dapat membantu
memperlihatkan dampak pembangunan suatu Pasar
Modern terhadap Pasar Tradisional.
Berikut akan penulis sampaikan apa saja yang
akan ada dalam paper ini. Paper ini akan berisi 6
bagian. Yang pertama yaitu bagian pendahuluan yang
berisi latar belakang masalah yang menjadi alas an
pembuatan aplikasi ini. Bagian kedua adalah dasar
teori yang berisi teori-teori yang membangun aplikasi
ini dan ada beberapa penelitian terkait. Bagian ketiga
adalah Locator, bagian ini berisi informasi mengenai
aplikasi apa yang dibuat oleh penulis untuk
menjawab permasalahan apa yang ada pada bagian 1.
Bagian keempat adalah uji coba, bagian ini berisi
hasil uji coba dari aplikasi yang telah dibuat. Bagian
kelima adalah kesimpulan yang berisi kesimpulan
dari hal-hal yang sudah dilakukan. Bagian yang
terakhir adalah daftar pustaka.

2. DASAR TEORI
2.1 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografi (SIG) atau
Geographic Information System (GIS) adalah suatu
sistem informasi yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang bereferensi spasial atau
berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu
SIG adalah suatu sistem basis data dengan
kemampuan khusus untuk menangani data yang
bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan
seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra,
2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem
Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi
yang dapat memadukan antara data grafis (spasial)
dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan
secara geografis di bumi (georeference). Disamping
itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur
data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan
menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan
dalam pengambilan keputusan pada masalah yang
berhubungan dengan geografi.
Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering
diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau
geografi yang berorientasi pada penggunaan
teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan
teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon
(2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis
komputer yang memiliki kemampuan dalam
menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan

data,
manajemen
data
(penyimpanan
dan
pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis
data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output).
Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem
Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan,
mengelola,
menganalisis
dan
mengaktifkan kembali data yang mempunyai
referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang
berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat
dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat
keras
(digitizer, scanner, Central
Procesing
Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat
lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS,
MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan
pemakai (user). Kombinasi yang benar antara
keempat komponen utama ini akan menentukan
kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem
Informasi Geografis.
Penyajian data spasial mempunyai tiga cara
dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan
bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan
tunggal dari sepasang koordinat x,y yang
menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian,
lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain.
Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang
membentuk suatu kenampakan memanjang seperti
sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area
adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis
yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya:
batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain
sebagainya.
Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data
raster dan model data vektor. Data raster adalah data
yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat
(grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang
teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam
bentuk koordinat titik yang menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus
dan Wiradisastra, 2000).

2.2 Pasar Modern


Pasar modern adalah pasar yang berkonsep
modern dimana memiliki suasana yang bersih dan
teratur dan juga menjual barang-barang kebutuhan
yang biasa dijual pada pasar tradisional biasa. Pasar
modern juga telah meninggalkan tata cara dimana
penjual dan pembeli berinteraksi langsung.
Kebanyakan pada pasar modern pembeli melihat
label harga lalau melayani diri sendiri lalu setelah itu
membayar di kasir.
Bila berbicara tentang barang-barnag yang dijual
tentu saja lebih beragam daripada pasar tradisional.
Pasar modern tatap menjual barang-barang seperti

makanan, sayuran, buah-buahan dan lain-lain tetapi


selain itu pasar modern juga menjual barang-barang
yang bertahan lama. Tidak jarang kita melihat di
supermarket ada yang menjual baju, peralatan
berkebun, dan peralatan lain yang jarang ditemui di
pasar tradisional.
Konsep pasar modern terdiri dari dari 3 jenis
tempat usaha yang terintegrasi, yakni ruko, kios dan
lapak. Letak lapak berada di tengah-tengah bangunan
dan hanya untuk disewakan. Lapak dibagi menjadi
dua jenis, lapak kering dan lapak basah. Lapak kering
digunakan sebagai tempat berjualan sayur, bumbu
dapur dan kebutuhan lain. Lapak basah khusus
menjual berbagai jenis ikan dan daging. Di sekeliling
lapak terdapat kios dengan berbagai ukuran. Untuk
kios dikhususkan menjual kebutuhan penunjang
lainnya seperti sembako, peralatan rumah tangga,
kosmetik dan obat. Lapak dan kios ini dibungkus
ruko dua lantai di bagian luarnya, dengan gaya
arsitektur modern yang menarik.[4]

2.3 Analisis Koresponden


Analisis Korespondesi yang dikembangkan oleh
French adalah suatu prosedur grafik untuk
merepresentasikan hubungan yang ada dalam suatu
tabulasi silang, jika tabulasi silang mempunyai I baris
dan J kolom, plot yang dihasilkan oleh analisis
korespondesi berisi dua himpunan titik baris dan
himpunan titik kolom. Posisi titik-titik ini
merefleksikan asosiasi. Titik titik baris yang
berdekatan mempunyai profil yang mirip (distribusi
bersyarat) berdasarkan kolomnya, titik-titik kolom
yang berdekatan mempunyai profil yang mirip
(distribusi bersyarat) melalui barisnya. Akhirnya,
titik-titik baris yang berdekatan untuk titik-titik
kolom menggambarkan kombinasi yang terjadi lebih
sering daripada model independen yang tidak
menghubungkan antara kategori-kategori dalam baris
dan kolom. Hasil dari analisis korespondesi biasanya
mengikutkan
dua
dimensi
terbaik
untuk
merepresentasikan data, yang menjadi koordinat titik
dan suatu ukuran jumlah informasi yang ada dalam
setiap dimensi (dinamakan inertia), namun untuk
Multiple Analisis Korespondesi dapat mengikutkan
lebih dari dua dimensi (Johnson dan Wichern
2002).[5]

3. LOCATOR
3.1 Deskripsi Umum
Locator adalah suatu aplikasi yang berjalan di
atas ArcGIS dan dibuat dalam ArcMap. Locator
merupakan aplikasi yang tidak dapat berdiri sendiri
karena
menggunakan
ArcMap
sebagai
pembangunnya. Bahasa yang digunakan dalam

pembangunan aplikasi ini adalah Visual Basic for


Application (VBA).
Locator adalah suatu aplikasi yang dapat
membantu pengguna untuk mendapatkan bantuan
dalam menentukan dimana lokasi yang baik untuk
dibangun suatu Pasar Modern. Seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya bahwa posisi diabngunnya
suatu pasar modern akan mempengaruhi pendapatan
yang diterima oleh suatu Pasar Tradisional, sehingga
aplikasi ini menjadi penting. Locator dapat
memberitahukan kepada pengguna apa efek yang
diberikan bila suatu lokasi dipilih menjadi tempat
pembangunan Pasar Modern.
Pemberitahuan yang diberikan oleh Locator ada
2 macam. Pertama adalah memberitahukan pada
pengguna apakah dalam suatu area tertentu terdapat
Pasar Modern sejenis lain, ini penting karena bila
terdapat pasar modern sejenis lain yang berdekatan
tentu saja akan merugikan pasar modern yang baru
akan
dibangun
tersebut.
Kedua
adalah
memberitahukan pada pengguna efek yang terjadi
pada Pasar Tradisional terdekat bila pada lokasi
tersebut dibangun suatu pasar modern.
Locator dapat memberikan rekomendasi kepada
pengguna lokasi mana yang baik untuk dibangun
suatu pasar modern. Dengan memilih suatu
kecamatan maka sistem akan mencari pasar apa saja
yang terdapat pada kecamatan tersebut. Setiap pasar
tersebut memiliki area yang akan memberikan
keuntungan terhadap pasar tersebut, area iniliah yang
akan ditunjukkan kepada pengguna.
Selain
fitur-fitur
diatas,
Locator
juga
memberikan fitur-fitur lain. Fitur-fitur tersebut adalah
Edit Lokasi, Detail Lokasi, Delete Lokasi, Tambah
Pasar, Edit Pasar, Lihat Pasar, Delete Pasar, Cari
Lokasi, Cari Pasar, Cari Pasar dalam Kecamatan, dan
Refresh. Fitur-fitur ini adalah fitur pendukung untuk
mempermudah pengerjaan pengguna.

3.2 Aktor
Terdapat beberapa personil kunci yang berhasil
penulis analisis. Personil kunci itu adalah
Disperindag, Pemohon, dan Pasar Tradisional. Detail
identifikasi personil kunci dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Deskripsi Aktor

Personil
Kunci
Disperindag
Pemohon

Pasar
Tradisional

Peran
Memberikan ijin suatu pasar modern
boleh dibagun di lokasi tertentu
Memberikan permohonan untuk
membangun suatu pasar modern di
lokasi tertentu
Mendapatkan
dampak
dari
pembangunan pasar modern di suatu
lokasi

3.3 Fitur Aplikasi


Melihat daftar kebutuhan yang sudah dipaparkan
maka penulis merancang suatu sistem dengan fitur
yang dapat mengakomodasi semua kebutuhan yang
didapatkan pada bagian analisis. Fitur yang ada
dalam sistem ini sebanyak 13 fitur yang dibuat oleh
penulis (dalam bab ini yang akan dijelaskan
hanyalaah pada fitur-fitur yang dibuat oleh penulis,
sedangkan fitur lainnya yang menjadi bawaan dari
ArcGIS tidak akan di jelaskan). Tiga belas fitur ini
terbagi dalam 3 bagian yaitu bagian pasar modern
(lokasi), bagian pasar tradisional, bagian pencarian.
Tiga belas fitur tersebut akan ditunjukkan pada Tabel
2.

F-03

Detail Lokasi

F-04

Tambah Pasar

F-05

Edit Pasar

F-06

Detail Pasar

F-07

Cari Lokasi

F-08

Cari Pasar

Tabel 2 Tabel Fitur

N
o

Kode
Kasus
Pengg
unaan

Nama Kasus
Penggunaan

F-01

Tambah Lokasi

F-02

Edit Lokasi

Deskripsi
Pengguna bisa
menambah Pasar
Modern dengan
memilih pada peta
lokasi yang
diinginkan.
Nantinya akan ada
proses penentuan
kelayakan suatu
lokasi.
Pengguna bisa
mengubah
informasi yang
ada pada salah
satu Pasar Modern
yang dipilih

Pengguna bisa
melihat inforasi
lengkap dari suatu
Pasar Modern
yang dipilih.
(Data tidak bisa
diubah)
Pengguna dapat
menambah Pasar
Tradisional
dengan memilih
pada peta lokasi
yang diinginkan.
Pengguna dapat
mengubah data
yang ada pada
pasar yang dipilih
oleh pengguna.
Pengguna dapat
melihat informasi
lengkap dari suatu
pasar yang dipilih
(Data tidak bisa
diubah)
Pengguna dapat
mencari Pasar
Modern dengan
memasukkan
nama dari yang
ingin dicari.
Nantinya
pengguna juga
dapat memilih
pilihan pencarian
apakah harus kata
yang tepat atau
kata apa saja.
Nantinya akan ada
pilihan untuk
dapat mengubah
informasi dari
pasar modern
yang dipilih.
Pengguna dapat
mencari Pasar
Tradisional
dengan
memasukkan
nama dari yang
ingin dicari.
Nantinya
pengguna juga
dapat memilih
pilihan pencarian
apakah harus kata
yang tepat atau

F-09

Cari
Pasar
dalam
Kecamatan

kata apa saja.


Nantinya akan ada
pilihan untuk
dapat mengubah
informasi dari
pasar tradisional
yang dipilih.
Pengguna dapat
melihat pasar apa
saja yang ada
dalam suatu area
kecamatan
tertentu. Nantinya
akan ada pilihan
untuk dapat
mengubah
informasi dari
pasar tradisional
yang dipilih.

10

F-10

Hapus Lokasi

Pengguna dapat
menghapus titik
pasar modern
yang ada

11

F-11

Hapus Pasar

Pengguna dapat
menghapus titik
pasar yang ada

12

F-12

Cari
Rekomendasi

Pengguna dapat
mencari
rekomendasi
lokasi yang baik
untuk
membangun pasar
modern. Cara
mencari
rekomendas ini
dengan memilih
kecamatan yang
ada pada peta

13

F-13

Refresh

Untuk memuat
ulang tampilan

3.4 Implementasi Pencarian Feature dengan


Jarak
Pencarian Feature
melalui
suatu titik
diimplementasikan
dalam
fungsi
bernama
getFeatureByDistance. Fungsi ini menerima masukan
berupa iFeatureLayer yang merupakan nama layer
yang mau diambil feature-nya, iPoint yang
merupakan titik pusat, dan area pencarian yang

berupa double. Yang dihasilkan dari fungsi ini adalah


iSelectionSet yang merupakan suatu kumpulan
feature hasil pencarian.
Implementasi ini terbagi menjadi 2 bagian.
Pertama adalah bagaimana mencari feature yang
berada dalam lingkaran. Kedua adalah penyimpanan
feature tersebut yang nantinya akan digunakan.
Pencarian feature dalam suatu lingkaran dimulai
dengan membuat lingkaran itu sendiri. Pembuatan
lingkaran ini menggunakan iCircularArc nantinya
lingkaran yang dibuat ini akan dijadikan sekmen oleh
iSegmentCollection. Sekmen inilah yang akan
dipakai untuk pencarian feature pada iSpatialFilter.
Kode implementasi selengkapnya dapat dilihat pada
Gambar 1.

Gambar 1 Pembuatan Lingkaran

Bagian kedua dari implementasi ini adalah


menyimpan feature yang telah ditemukan.
Penyimpanan ini akan pertama dilakukan oleh
iFeatureSelection yang mengambil hasil penyaringan
dari iSpatialFilter. Hasil ini selanjutnya dimasukkan
kedalam iSelectionSet yang nanti akan menjadi
keluaran dari fungsi ini. Kode lengkap dari
implementasi bagian kedua ini ada pada Gambar 2.

Gambar 2 Penyimpanan hasil pencarian

3.5 Implementasi Pencarian Feature dengan


Query
Pada bagian ini akan dijelaskan implementasi
pencarian feature dengan menggunakan query. Untuk
membuat query digunakan iQueryFilter. Ini
digunakan untuk membuat query pencarian feature.
Pada Gambar 3 ditunjukkan bahwa untuk membuat
suatu query maka pertama-tama dibutuhkan suatu
inisialisasi terlebih dahulu.
iActiveView.PartialRefresh
berguna
untuk
menghapus seleksi yang ada sebelumnya. Ini adalah

tindakan pencegahan terhadap adanya sisa seleksi


sebelumnya. Bila terdapat sisa seleksi yang
tercampur dalam pencarian, maka hasil pencarian
akan menjadi kacau.
Selanjutnya yang akan dilakukan adalah mencari
feature berdasarkan query yang sudah ditentukan.
Pencarian
ini
menggunakan
iFeatureSelection.SelectFeatures.
Dengan
memasukkan query ke dalamnya maka akan dimulai
pencarian terhadap layer.

menggunakan fungsi ini suatu pasar modern baru


akan ditambahkan. Prosedur pengujian ditunjukkan
pada Tabel 5-3.
Tabel 3 Uji Coba Tambah Lokasi

Test ID
Tujuan Test
Dat
a
Inp
ut
-

Gambar 3 Pencarian dengan Query

3.6 Implementasi Menggambar Bentuk


Implementasi ini adalah salah satu hal yang
membantu untuk membangun fungsi pemberian
rekomendasi pada aplikasi ini. Pada implementasi ini
menggunakan
IConstructCircularArc
dalam
pembuatan
lingkarannya.
Penggambaran
menggunakan iActiveView. Kode selengkapnya
terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Implementasi Gambar Bentuk

4. UJI COBA
4.1 Uji Coba Tambah Pasar Modern
Uji coba ini bertujuan untuk memperlihat fungsi
Tambah Lokasi sudah dapat berjalan dengan baik.
Dalam uji coba ini akan dilihat apakah benar dengan

Prosedur
pengujian

Pengguna
memilih
pada peta
lokasi
yang mau
ditambah
dengan
Pasar
Modern
baru dan
menyimpa
nnya
Pengguna
mencari
rekomend
asi dengan
menekan
tombol
rekomend
asi

TC-FR-01
Melakukan uji coba tambah
lokasi
Hasil
Hasil
Kesimp
yang
yang
ulan
diharap diperole
kan
h
Pasar
Pasar
Proses
Modern
modern
menamb
baru
tersimpa ah
masuk
n
dan berhasil
kedalam
ditunjuk
basisdata kan
dan
dalam
ditampilk peta
an
kedalam
peta
Pasar
Tradision
al
Terdekat
menunju
kkan
hasil
rekomen
dai pada
peta

Hasil
rekomen
dasi
ditunjuk
kan pada
peta

Gambar 5 Memasukkan data

Proses
pencaria
n
rekomen
dasi
berhasil

Pengguna
memilih
pada peta
kecamatan
yang mau
dicari
rekomenda
sinya

Pasar
Tradisio
nal yang
ada pada
kecamat
an
tersebut
memberi
rekomen
dasi

Rekome
nda-si
terilhat
pada
peta

Proses
mencari
rekomen
dasi
berhasil

Gambar 6 Tes Kelayakan Lokasi

Gambar 9 Uji Coba Cari Rekomendasi


Gambar 7 Pasar Modern Berhasil Ditambahkan

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan selama perancangan,
implementasi, da proses uji coba perangkat lunak
yang dilakukan, penulis mengambil kesimpulan
berikut.

1. Jarak yang memberikan dampak positif bagi


pasar tradisional adalah jarak yang sedang,
yaitu berkisar 451 760m.
Gambar 8 Pencarian Rekomendasi berhasil

4.2 Uji Coba Cari Rekomendasi


Uji coba ini bertujuan untuk memperlihat fungsi cari
rekomendasi sudah dapat berjalan dengan baik.
Dalam uji coba ini akan dilihat apakah benar dengan
menggunakan fungsi ini dapat didapatkan
rekomendasi. Prosedur pengujian ditunjukkan pada
Tabel 4.
Tabel 4 Uji Coba Cari Rekomendasi

Test ID
Tujuan Test
Dat
a
Inp
ut

Prosedur
pengujian

TC-FR-12
Melakukan uji coba cari
rekomendasi
Hasil
Hasil
Kesimp
yang
yang
ulan
diharap diperole
kan
h

2. Jarak yang terlalu jauh antara pasar


tradisional terhadap pasar modern malah
cukup merugikan bagi pasar tradisional
karena lokasi pasar tersebut tidak bertambah
ramai.
3. Pemanfaatan ArcGIS dalam membantu
memetakan pasar tradisional dan asar
modern dapat berjalan dengan baik.
4. Dengan menggunakan sistem pemetaan
yang tepat serta pemberian rekomendasi
yang baik maka dapat membantu pasar
tradisional untuk tetap bisa bertahan di
antara berkembangnya pembangun pasar
modern yang begitu cepat.

[5]

5.2 Saran
Setelah membangun aplikasi ini dari awal
hingga akhir, penulis menyadari bahwa masih
ada beberapa hal yang dapat ditambahkan
kedalam aplikasi ini sehingga bisa membuat
aplikasi ini lebih baik. Hal-hal yang mungkin
dapat dikemudian hari ditambahkan adalah
sebagai berikut.
1. Sistem pemberian alamat, sehingga dapat
menambah lokasi atau pasar dengan
memasukkan alamat.
2. Menambahkan kelurahan kepada kecamatan.
3. Menambahkan lebih banyak informasi nama
jalan.

6. DAFTAR PUSTAKA
[1]

Smeru

[online].

www.smeru.or.id/publicationdetail.php?id=2
04
[2]

Natawidjaja, Ronnie S. (2006) Modern


Market Growth and the Changing Map of the
Retail

Food

Factor

in

Indonesia

[Pertumbuhan Pasar Modern dan Perubahan


Peta Sektor Ritel Makanan di Indonesia].
Pacific Food System Outlook 9th Annual
Forecasters

[online]

www.pecc.org/food/papers/20052006/Indonesia/indonesia-paper. pdf
[3]

Pricewaterhouse Coopers (2005) Global


Retail and Consumer Study From Beijing to
Budapest [Kajian Ritel dan Konsumen dari
Beijing

sampai

Budapest].

PricewaterhouseCoopers

[online]

www.pwc.com/gx/

eng/about/ind/retail

/growth/indonesia.pdf
[4]

Pasar Bersih. Pengertian Pasar Modern


[Online]
http://pasarbersihserang.blogspot.com/2011/0
4/pengertian-pasar-modern.html

Kesuma, Nidya Citra. Analisis Statistika


pada Variabel-Variabel yang Memperngaruhi
Pedapatan Pedagang Pasar Tradisional di
Surabaya Selatan.

Anda mungkin juga menyukai