Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa / Tuhan
Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penyusunan paper ini dapat
saya selesaikan tepat pada waktunya.
Adapun judul dari paper ini adalah Kewajiban Pendaftaran Bagi
Subjek Pajak dan Reformasi Pajak. Paper ini menguraikan tentang pengertian
pajak, jenis-jenis pajak, fungsi pajak, subjek pajak, kewajiban subjek pajak dan
reformasi pajak. Tidak lupa pula saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan paper ini.
Saya menyadari bahwa paper yang saya tulis masih jauh dari sempurna,
mengingat terbatasnya kemampuan sebagai seorang manusia. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat saya harapkan. Atas saran-saran
tersebut saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Semoga paper ini benar-benar akan bermanfaat bagi para mahasiswa serta
masyarakat pada umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
2.1. Pengertian Pajak.............................................................................................4
2.2. Jenis-Jenis Pajak.............................................................................................6
2.3. Fungsi Pajak...................................................................................................9
2.4. Pengertian Subjek Pajak serta Hak dan Kewajiban Subjek Pajak..................10
2.5. Reformasi Pajak..............................................................................................14
2.6. Proses Reformasi Pajak dan Hasilnya bagi Indonesia....................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................22
3.1. Simpulan.........................................................................................................22
3.2. Saran...............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara
untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public
saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
Pada mulanya pajak belum merupakan suatu pungutan, tetapi hanya
merupakan pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja dalam memelihara
kepentingan negara, seperti menjaga keamanan negara, menyediakan jalan
umum, membayar gaji pegawai dan lain-lain. Bagi penduduk yang tidak
melakukan penyetoran dalam bentuk natura maka ia diwajibkan melakukan
pekerjaan-pekerjaan untuk kepentingan umum untuk beberapa hari lamanya
dalam satu tahun.
Setelah terjadinya reformasi, pajak mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan
pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk
membiayai
semua
pengeluaran
termasuk
pengeluaran
pembangunan.
nasional.
Sesuai
falsafah
undang-undang
negara dan
perpajakan,
melakukan
pembinaan/penyuluhan,
pelayanan,
dan
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan pada makalah ini
adalah untuk:
1. mengetahui pengertian dari pajak
2. mengetahui jenis-jenis serta pengelompokan dari pajak
3. mengetahui fungsi dari pajak
4. mengetahui orang yang disebut sebagai subjek pajak dan hak kewajiban
5.
6.
dari subjek pajak yang telah memenuhi syarat sebagai wajib pajak
memahami penjelasan mengenai reformasi pajak
mengetahui dan memahami proses reformasi pajak dan hasilnya bagi
indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pajak
Beberapa ahli memberikan pengertian pajak antara yang satu dengan
yang lainnya. Diantara beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli
adalah sebgai berikut.
3
1.
Menurut Sommerfeld : pajak adalah suatu pengalihan sumbersumber yang wajib dilakukan dari sektor swasta kepada sektor
pemerintah berdasarkan peraturan tanpa mendapat suatu imabalan
kemabali
yanglangsung
dan
seimbang,
agar
pemerintah
dapat
Menurut
Prof.
DR.
M.J.H.
Smeets
pajak
adalah
prestasi
4.
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran rakyat
kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut:
Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara
untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk
public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public
investment.
5.
6.
menyebabkan
timbulnya
kewajiban
warga
negara
untuk
b.
c.
d.
e.
Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah "kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
2.2. Jenis-Jenis Pajak
Secara umum, pajak yang berlaku di Indonesia dapat dibedakan
menjadi Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang
dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola oleh
Direktorat Jenderal Pajak - Departemen Keuangan. Sedangkan Pajak Daerah
adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik ditingkat
Propinsi maupun Kabupaten/Kota.
a. Pajak-pajak Pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak meliputi :
5
b.
yang
dilandaskan
kepada
tujuan
dari
pemerintah
untuk
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
tersebut memperoleh atau menerima penghasilan. Dalam hal ini subjek pajak
dapat dibedakan menjadi seubjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar
negeri.
1. Subjek pajak dalam negeri adalah subjek pajak yang bertempat tinggal
atau berkedudukan di Indonesia daan badan yang didirikan atau
bertempat kedudukan di Indonesia. Subjek pajak dalam negeri ini dapat
memperoleh atau menerima penghasilan di Indonesia maupun di luar
Indonesia.
a. Orang pribadi atau perseorangan
Orang pribadi akan menjadi subjek pajak dalam negeri apabila
bertempat tinggal di Indonesia, bertempat tinggal di Indonesia lebih
dari 183 hari dalam kurun waktu 12 bulan dan mempunyai niat
b.
2.
1.
Dalam hal pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih
kecil dari jumlah kredit pajak, atau dengan kata lain pembayaran pajak
yang dibayar atau dipotong atau dipungut lebih besar dari yang
seharusnya terutang, maka Wajib Pajak mempunyai hak untuk
mendapatkan kembali kelebihan tersebut. Pengembalian kelebihan
pembayaran pajak dapat diberikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan
sejak surat permohonan diterima secara lengkap. Untuk Wajib Pajak
masuk kriteria Wajib Pajak Patuh, pengembalian kelebihan pembayaran
pajak dapat dilakukan paling lambat 3 bulan untuk PPh dan 1 bulan
untuk PPN sejak permohonan diterima. Perlu diketahui pengembalian ini
dilakukan tanpa pemeriksaan. Wajib Pajak dapat melakukan permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak melalui dua cara :
a. melalui Surat Pemberitahuan (SPT),
b. dengan mengirimkan surat permohonan yang ditujukan kepada
Kepala KPP.
2.5. Reformasi Pajak
Reformasi pajak menjadi tema yang makin menarik saat ini. Makna
reformasipun terus meluas dan berkembang. Williamson (dalam masoed,
1994) menyatakan bahwa reformasi perpajakan meliputi perluasan basis
perpajakan, perbaikan administrasi pajak, penegasan regulasi untuk
mengurangi terjadinya penghindaran dan penggelapan pajak, serta mengatur
pengenaan pada aset yang berada di luar negeri. Abimanyu (2003) memberi
sebutan reformasi sebagai perpajakan sebagai perubahan mendasar di segala
aspek elemen perpajakan yang memiliki 3 (tiga) tujuan utama, yaitu
meningkatkan kepatuhan wajib pajak secara sukarela, meningkatkan
kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi, dan meningkatkan
produktivitas aparat perpajakan yang tinggi.
Langkah pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dari sektor
perpajakan dimulai dengan melakukan reformasi perpajakan secara
menyeluruh pada tahun 1983, dan sejak saat itulah, Indonesia menganut
sistem self assesment. Penerapan self assesment system akan efektif apabila
kondisi kepatuhan sukarela (voluntary compliance) pada masyarakat telah
13
terbentuk
(Darmayanti,
2004).
Kenyataan
yang
ada
di
Indonesia
menunjukkan tingkat kepatuhan masih rendah, hal ini bisa dilihat dari belum
optimalnya penerimaan pajak yang tercermin dari tax gap dan tax ratio.
Data yang akurat mengenai berapa jumlah tax gap Indonesia belum
tersedia. Namun dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Gunadi mengutip hasil laporan Badan
Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tentang audit kinerja
Direktorat Jenderal Pajak, bahwa Indonesia mengalami tax gap yang cukup
signifikan. Dari sisi lain, tax ratio Indonesia paling rendah di kawasan
ASEAN yaitu hanya rata-rata sebesar 12,2 13,5 % untuk tahun 2001 2006
(Berita Pajak, 1 September 2005). Sementara itu, tax ratio negara-negara
ASEAN sebesar: Malaysia (20,17%), Singapura (21,4%), Brunai (18,8%),
dan Thailand (17,28%). Angka tax gap yang signifikan dan tax ratio yang
masih rendah ini menunjukkan usaha memungut pajak (tax effort) Indonesia
rendah (Gunadi, 2004).
2.6. Proses Reformasi Pajak dan Hasilnya Bagi Indonesia
Reformasi perpajakan adalah perubahan yang mendasar di segala
aspek perpajakan. Reformasi pajak dilakukan agar sistem perpajakan dapat
lebih efektif dan efisien, sejalan dengan perkembangan globalisasi yang
menuntut daya saing tinggi dengan negara lain. Tentu saja dengan
memperhatikan prinsip-prinsip perpajakan yang sehat seperti persamaan
(equality), kesederhanaan (simplicity), dan keadilan (fairness), sehingga tidak
hanya berdampak terhadap peningkatan kapasitas fiskal, melainkan juga
terhadap perkembangan kondisi ekonomi makro.
Adapun langkah-langkah reformasi perpajakan tersebut antara lain
meliputi :
a. Langkah-langkah pembaruan kebijakan (tax policy reform); melalui
Perubahan UU PPh, Perubahan UU PPN dan PPnBM, Perubahan UU
PBB, Perubahan UU Bea Materai, serta UU Kepabeanan dan UU cukai.
Pada intinya Paket Amandemen Undang-Undang Perpajakan ini lebih
dititik-beratkan pada pemberian rasa keadilan dan kepastian hukum di
bidang perpajakan, yang bertujuan untuk mendorong investasi, serta
mengoptimalkan penerimaan perpajakan.
14
b.
c.
d.
dianut oleh Negara berkembang dan yang dianut oleh negara maju. Hal ini
dikarenakan terdapat perbedaan struktur pajak yang umumnya seragam di
negara maju tapi ada bermacammacam struktur pajak di negara berkembang.
Menurut Ghaizi Nasucha, reformasi administrasi perpajakan adalah
penyempurnaan atau perbaikan kinerja administrasi, baik secara individu,
kelompok, maupun kelembagaan agar lebih efisien, ekonomis, dan cepat.
Malcolm Gillis mengemukakan atribut yang menjadi dasar suatu
reformasi perpajakan :
a. Breadth of reform
Reformasi perpajakan memfokuskan pada struktur pajak atau sistem
b.
c.
d.
e.
f.
reforms.
Timing of reform
Dilakukan dengan mengubah seluruh kebijakan perpajakan secara
bersamaan disebut contemporaneous reforms, dengan implementasi
bertahap disebut phased reforms, atau perubahan kebijakan perpajakan
17
perekonomian
internasional
maupun
nasional,
b)
Upaya
mengalihkan sektor penerimaan APBN dari migas yang semula sebagai sektor
primadona menjadi pajak sebagai sumber yang lebih dapat menjanjikan,
karena secara rasional pajak adalah penerimaan yang berkelanjutan, tidak
seperti migas, c) Usaha mengikuti ketentuan dunia terutama dalam hal
18
pendanaan (pinjaman luar negeri) yang mensyaratkan struktur pajak yang ada
harus disesuaikan dengan kondisi seharusnya, d) Meningkatkan penerimaan
negara dari sektor pajak.
Adapun Tujuan Reformasi Perpajakan, menurut Sony Devano, yaitu:
a) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak (taxpayers quality
services) sebagai sumber aliran dana untuk mengisi kas Negara, b) Menekan
terjadinya penyeludupan pajak (tax evasian) oleh wajib pajak, c)
Meningkatkan kepatuhan bagi wajib pajak dalam penyelenggaraan kewajiban
perpajakannya, d) Menerapkan konsep good governance, adanya transparansi,
responsibility, keadilan, dan akuntabilitas dalam meningkatkan kinerja
instansi pajak sekaligus publikasi jelasnya pos penggunaan pengeluaran dana
pajak, e) Meningkatkan penegakan hukum pajak, pengawasan yang tinggi
dalam pelaksanaan administrasi pajak, baik kepada fiskus maupun kepada
wajib pajak.
Reformasi perpajakan yang dilakukan di Indonesia dimulai sejak
tahun 1984. Diawali dengan reformasi perpajakan (first tax reform) dilakukan
pada tahun 1984, perubahan mendasar pada ketentuan peraturan perundangundang perpajakan dilakukan di Indonesia. Pembaruan sistem perpajakan di
Indonesia ini diusahakan tersusun system perpajakan yang sederhana, adanya
kepastian
hukum,
dan
bertujuan
untuk
memberikan
pemerataan
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1.
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2.
4.
5.
6.
negara
merupakan
suatu
cara
untuk
memperbaiki
dan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,
Bagus.
2013.
Makalah
Pajak.
http://bagus-
Syarat
Sebagai
Wajib
https://www.academia.edu/6509554/Tugas_paper_pajak.
Pajak.
Diakses
22
23