Anda di halaman 1dari 11

INDUSTRI CAUSTIC SODA

(NaOH)
Coustic soda adalah

suatu bahan dasar yang sangat penting bagi kehidupan

industry-industri kimia lainnya terutama untuk industri-industri: sabun, kertas, serat tiruan,
zat warna, textile dan lain-lainnya.
Proses pembuatannya saat sekarang ini dikenal melalui dua macam proses yaitu:
1. Proses caustisasi (lime-soda process) dikenal dengan batch process
2. Proses elektrolisa (continue process)

1. PROSES CAUSTISASI
Perinsip rekasinya sebagai berikut:

V1

Na2CO3 + Ca(OH)2

V2

2 NaOH + CaCO3

Reaksi diatas disebut: reaksi coustisasi, dan dengan cara ini dapat dicapai konversi
98% dan reaksi tersebut merupakan reaksi kesetimbangan, sehingga mempunyai harga
ketetapan setimbag (K).
V1 = k1 x (Na2CO3) . (Ca(OH)2)
V2 = k2 x (CaCO3) . (NaOH)2, karena setimbang, maka v1 = v2 sehingga:
k1 x (Na2CO3) . (Ca(OH)2) = = k2 x (CaCO3) . (NaOH)2
karena k1 dan k2 adalah bilangan tetap maka:
k1
(CaCO3) . (NaOH) 2
(OH ) 2 (CaCO3 ) (OH ) 2
K

k2
(Na2CO3) . (Ca(OH)2)
(CO3 ) Ca(OH ) 2
(CO3 )

2 Na CO3 Ca 2OH CaCO3 2 Na 2OH

CaCO3
Kecepatan reaksi dan kecepatan pengendapan

akan naik, jika suhunya dinaikkan,

sebab itu reaksi dilaksanakan pada suhu yang hampir sama dengan titik didih larutan-larutan
yang bereaksi itu. Dilihat dari besarnya harga K yaitu:
(OH ) 2
(CO3 )
K =

(CO3 )
, maka harga ini K ini akan menjadi besar apabila

kecil atau larutan

Na2CO3 encer
Akan tetapi perlu diingat bahwa untuk mengubah larutan NaOH encer menjadi larutan yang
pekat memerlukan banyak bahan bakar.
Sebagai bahan dasar dipakai Na2CO3, CaO dan H2O. Dalam proses ini jika dipakai larutan
Na2CO3 10%,maka dapat mencapai konversi 97%, sedang jika dipakai larutan dari 16%,
maka hanya dapat dicapai 91%, akan tetapi pada kenyataannya dalam praktek larutan Na 2CO3
dari 20%

H2O

Na2CO3
Uap
H2O
CaO

Evap
orato
r

Lar. Ca(OH)2
Lar.NaOH 16%

CaO

air saring

Setlin
g
Tank

Bahan bakar

Lar.NaOH

Causticizer

50%

CO2
Lar. CaCO3
Gambar- 1 Flow Diagram Pembuatan NaOH Menurut Proses Caustisasi
Langkah-langkah Proses:
1. Larutan Na2CO3 20% yang dicampur dengan Ca(OH)2 dalam causticizer sambil
diaduk, sedang larutan tersebut lebih dahulu dipanaskan sampai 85 oC
2. Setelah reaksi berlangsung selama 1jam pengadukan dihentikan, dan hasilnya
dipindahkan ke tangki pengendap (Settling Tank).
3. Larutan NaOH 11% -16% dari settling tank dipekatkatkan dalam pesawat penguap
single effect dan dihasilkan NaOH 50%
4. Endapan basah dari CaCO3 dicuci dan disaring air saringan yang berupa NaOH dan
Air dikembalikan ke causticizer, sedangkan CaCO3 dikenakan proses calsinasi untuk
dipungut kembali CaO nya.
Reaksinya: CaCO3

CaO + CO2

2. PROSES ELEKTROLISA

Kira-kira 90% produk caustic soda yang ada sekarang dihasilkan melalui proses
elektrolisa dan 10% secara caustisasi. Proses caustisasi ini biasanya merupakan bagian dari
pabrik kertas.
Pada tahun 1807, Davy membuat caustic soda dari elektrolisa leburan NaCl, tetapi
hasilnya kurang baik. Kemudian menyususl pada tahun 1890, L. Suer yang mula-mula
mengelektrolisa larutan NaCl, dan hasilnya ternyata bai ksekali. Maka pada tahun itu mulai
ada instalasi sel-elektrolisa yang bekerja secara komersial.
Prinsip dari pada proses ini adalah mengelektrolisa larutan NaCl, sehingga
menghasilkan 4 ion-ion.
NaCl
HOH

Na+ + Cl+
OH- + H+

NaOH
Jadi kalau kita mempunyai larutan NaCl lalu kita kenakan aliran listrik searah, maka
ion-ion H dan Cl akan dinetralkan dahulu, kemudian memberikan gas-gas H2 dan Cl2 dan
yang tinggal adalah ion-ion Na dan OH, maka dengan ini kita akan peroleh larutan NaOH
dalam air.
Bahan dasar:
1. NaCl padat murni yang dilarutkan dalam air murni (paling baik).
2. Ada kalanya memakai air laut atau air sumber NaCl. Untuk ini harus dibersihkan dulu
dari senyawa-senyawa Ca, Mg, Fe dengan memberikan Na2CO3 atau Ca(OH)2.
Tenaga yang dipakai pada elektrolisa larutan NaCl adalah seharga dengan hasil kali antara
kekuatan listrik yang mengalir dengan potensial dalam cel. Voltage minimum yang
diperlukan oleh proses ini secara teoritis sesuai dengan persamaan rumus dari GIBBS HEL
MHOLTZ yang menyatakan hubungan antara tenaga listrik dan panas reaksi dalam system
itu, sebagai berikut:

F J.

H
dE
T.
F
dt

Dimana:
E = voltage teoritis terkecil yang diperlukan untuk menguraikan NaCl.
H = perubahan enthalpy dalam rekasi itu dinyatakan dalam kalori/gram equivalent.
J = nilai panas yang setara mekanis, dalam Joule/kkal
T = suhu absolute (K)
F = konstanta Faraday, dalam Coulomb/gram-equivalent.
Reaksi kimia yang terjadi dalam system ini adalah:
NaCl(aq) + H2O (l)

NaOH(aq) + H2(g) +

Cl2(g)

reaksi tersebut diatas dapat dipecah menjadi reaksi-reaksi sebagai berikut:


Na(s) + Cl2(g)

NaCl(aq)

H = 97,105 kal/gram

H2(g)

H2O(l)

H = 68,372 kal/gram

+ O2(g)

Na(s) + O2(g) + H2(g)

NaOH(aq)

H = 112,053 kal/gram

Maka panas reaksi dari semua kejadian kimia = 97,105 + 68,372 112,053 = 53,424
kal/gram Jadi H = 53,424 kal/gram
Kemudian jika harga diatas dimasukkan ke dalam persamaan Gibbs Helmholtz, maka
diperoleh:

E ( 4,182).

53,424
dT
T
96.500
dt

Untuk pesawat elektrolisa pada umumnya hasil perhitungan tersebut mempunyai kesalahan
dT
T
dt
kurang dari 10%, jika nilai
diabaikan
Voltase teoritis
Voltase peruraian yang sesungguhnya

Voltage effektif =

Nilai ini terletak antara 0,45 065 (45% - 65%), nilai ini cukup untuk
menguraikan sejumlah gram-equivalent zat pada setiap elektro cell
tersebut.

Kuatan arus teoritis


Current eff

Kuat arus sesungguhnya yang terpakai


Nilai ini terletak antara 0,95 0,97 dan biasa disebut manfaat arus
katode

Julah ampre arus


Rapat arus

Luas penampang zat penghantar arus listrik yang dipakai


Data peruraian elektrolisis diperlukan nilai rapat arus yang cukup besar
manfaat fungsinya = manfaat voltage x manfaat aliran
A = E + T

Manfaat peruraian = perbandingan antara jumlah gram-equivalent zat yang terurai dengan
julah gram-equivalent zat yang diberikan.
Jumlah gram-equivalent zat yang terurai
=

Jumlah gram-equivalent zat yang dberikan

Nilai yang diberikan berkisar 0,50 sehingga hanya 30% sampai dengan
50% NaCl yang diubah menjadi NaOH

.PROSES PEMBUATAN CAUSTIC SODA (NaOH) DENGAN CARA ELEKTROLISA


Dalam praktek, proses elektrolisa dari larutan NaCl yang dilakukan dalam cell
elektrolisa, ada dua macam proses yaitu:
1. Cel Diafragma: ini lebih murah karena diafragma dibuat dari asbest yang dapat dilalui
ion-ion, tetapi sukar dilalui oleh molekul-molekul.
2. Cel Mercury : cel ini mahal karena Hg mahal, tetapi pemisahannya lebih sempurna
tidak memerlukan banyak tenaga manusia. Contoh Pabrik soda waru di Sidoarjo
1. CEL DIAFRAGMA
Anoda dibuat dari grafit (carbonium) dan katode dibuat dari besi/Platina.
Diafragma yang dibuat dari asbes yaitu: suatu membrane yang porous yang tugasnya
mengurangi terjadinya reaksi scunder, dan diafragma harus tidak bereaksi dengan zat-zat
yang ada dan mempunyai tahanan listrik yang rendah.
Keterangan
A = Anoda
K = Katoda

D = Membran

D
F

F = Saluran

Gambar-2: Skema proses pembuatan NaOH dengan cel diafragma


Ion Cl membentuk gas Cl2 pada anoda (A) sedang ion H + membentuk gas H2 pada katoda
(K). Diafragma memisahkan bagian anoda dan katoda dari larutan NaCl, kemudian hasilnya
NaOH.dapat dikeluarkan melalui saluran (F) secara kontinyu.

2. CEL MERCURY
Cel mercury (air raksa) ini mengikat Natrium yang terjadi yang melekat padanya
sebagai katoda menjadi suatu amalgam . Kemudian di ruang lain amalgam ini diuraikan oleh
air menjadi NaOH dan H2 menurut reaksi:
NaHgx + H2O

NaOH

+ xHg + H2

Cel mercury ini memerlukan :


a.
b.
c.
d.

Rapat aliran listrik yang tinggi


Effesiensi alirannya kira-kira 95%
Hasil NaOH nya tidak mengandung garam
Kepekatan NaOH nya tinggi hingga biaya penguapan kecil
Secara skematik cel mercury dapat digambarkan sebagaiberikut:

Larutan NaCl

Cl2

H2
H2

K
gerakan
exentrik

II

Hg
Gambar -3: Skema proses pembuatan NaOH dengan cel mercury
Ruang I di isi dengan larutan NaCl, sedangkan ruang II di isi dengan H2O . Gas Cl2 yang
terjadi dalam ruang I dapat terus keluar melalui lubang atas ke ruang pengolahan Cl2. Ion
Na+ bergerak melalui air raksa (Hg) ke katode, tetapi karena air raksa sudah terhubungan
dengan katoda dengan perantaraan elektrolyt, maka air raksa dan ion Na membentuk
amalgam (NaHg) dan dengan gerakan exentrik dari alat ini, amalgam dapat pindah keruang II
dan disini Na bereaksi dengan air, menjadi NaOH yang yang lama kelamaan menjadi pekat.
Pada reaksi ini terbentuk gas H2 yang dapat dipindahkan ke tempat penimbunan gas H2. Cel
ini biasanya megelektrolysa larutan NaCl pada suhu 60 70 O C pada tegangan listrik 4,5 volt
dan kekuatan aliran listrik sebesar 500 s/d 15.000 ampere.
Larutan cel dapat merupakan larutan NaOH 35% dan ini kemudian diuapkan dengan pesawat
penguap triple-effect hingga menjadi larutan NaOH 50%.

Langkah-langkah proses dapat diikuti menurut flow sheet berikut ini:

1. Garam NaCl dilarutkan dalam air dan ditambah garam yang datang dari filter,
kemudian dibersihkandi dalam reactor, dipanaskan dan kemudian di masukkan ke
dalam cel-cel elektrolysa.
2. Gas-gas Cl2 dan H2 ditampung untuk keperluan lain, dan larutan cel dibawa ke
pesawat penguap, sedikitnya triple effect.
3. Karena menjadi pekat,maka NaCl mengendap dan dibawa ke filter. Pada filter
dialirkan air supaya sisa-sisa NaOH dapat diperoleh lagi dan air pencuci dialirkan
kembali ke Evaporator.
4. Setelah lewat evaporator, didinginkan agar NaCl yang masih ada mengendap lagi, dan
dari pendingin dilewatkan kepemekatan, kemudian dimasukkan ke dalam bejanabejana dan kemudian ke penyerbuk.
Jadi NaOH dapat dijual berupa larutan, serbuk atau padat.
PEMURNIAN LARUTAN NaOH 50%
Pemurnian larutan NaOH 50% ini dapat dilakukan melalui beberapa cara,
diantranya :
1. Cara Pritchard
Pada larutan NaOH 50% dimasukkan larutan 50 gram NaSO4 kemudian dipanaskan
sampai 60 OC agar NaSO4 larut. Kemudian ke suhu semula, maka keluarlah triple salt
yaitu: NaOH.NaCl.Na2SO4. dan dengan mengendapnya Kristal-kristal ini,maka larutan
induk hanya mengandung 0,2 % NaCl.
2. Cara Pengkristalan hydrat Na OH
Larutan NaOH 50% ditambahkan air lagi hingga menjadi larutan NaOH 30% atau 35%
lalu dikenakan cooling hingga melampaui kejenuhan NaOH dan terjadi endapan hydrat
NaOH dalam bentu:
NaOH.2H2O ; NaOH.3,5 H2O dan NaOH.4H2O.
Jadi pada cooling kita dapat memisahkan kristal-kristal dan larutan induk,maka
kemudian:
a. Larutan induk dapat dijual kepada yang tidak memelukan kemurnian yang tinggi.
b. Kristal-kristal hydrat dilarutkan dalam air, maka akan terjadi larutan NaOH yang
sangat murni.
3. Cara Extractic dngan ammoniak
Larutan NaOH 50% dimasukkan ke dalam flash-tank dicampur dengan larutan
ammoniak 80% dalam air kemudian diaduk. Dengan jalan ini NaCl dan kotoran-kotoran
lainnya dapat diikat dalam larutan ammoniak. Hasilnya dalam praktek bahwa kandungan
garam NaCl dalam NaOH hanya 0,04 % dan larutan ini disebut Caustic Soda High
Purity
KRISTALISASI CAUSTIC SODA (NaOH)

Larutan NaOH yang sudah murni, diuapkan dalam pesawat penguap evaporator
sampai menjadi larutan NaOH 75%. Selanjutnya larutan yang sudah pekat ini dipompakan ke
pesawat kristalisasi dan kemudian didinginkan.
NaOH murni

NaOH 75%

KRISTALISAT
OR

EVAPORATO
R
konsumen

KEMASAN

kristal NaOH

PENDINGIN

HASIL SAMPING
Hasil samping ini terutama ditujukan kepada gas-gas H2 dan Cl2,ada kalanya gas
H2 ini dibuang begitu saja keudara, tetapi kebanyakan dipergunakan untuk keperluan
industry lain, misalnya untuk proses hidrogenasi lemak,dan pembuta NH3 secara syntetis.
Sedangkan gas Cl2 yang keluar dari cel-cel elektrolisa diserap perlahan-lahan, dan gas Cl2
yang murni dapat dicairkan dan dapat dijual sebagai klor cair. Kebanyakan gas Cl2 dipakai
untuk membuat asam (HCl) dan zat pemucat (bleaching agent). Untuk pembuatan bleaching
agent ini, tidak diperlukan kemurnian yang tinggi.
ZAT PEMUCAT (bleaching agent):
Biasanya dibuat dalam bentuk bleaching powder untuk ini diperlukan gas klor. selain
itu juga dalam bentuk cairan.
Jenis-jenis bleaching agent yng dihasilkan:
a. Natrium Hypoclorit (NaOCl)
Zat ini dapat dipakai sebagai bleaching agent, sebab dapat mengeluarkan Cl2, ini dapat
diperoleh :
Lar. NaOH
2 NaOH + Cl2
NaOCl + NaCl + H2O
Didalam menara terdapat pecahan-pecahan gelas untuk
memperluas bidang kontak antara NaOH dengan gas Cl2.
Larutan NaOH dialirkan secara perlahan-lahan dari atas dan
dari bawah dialirkan gas Cl2. Larutan setelah bereksi harus
tetap alkalis, agar hypoklorit tetap stabil.
Cl2

Lar. NaOCl

Anda mungkin juga menyukai