No. Dokumen :
08/001/490/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
3.
4.
b.
SK Kepegawaian
PROSEDUR TETAP
Nomor Revisi :
Halaman
4/2009
2/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR
hasilnya
direkomendasikan
kepada
Sub
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
secara
resmi
tenaga
medis
tersebut
Mengetahui :
Kepala Instalasi
No. Dokumen :
08/02/491/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
maupun cito
1.
Untuk
kelancaran
tindakan
meningkatkan
pelayanan
pembedahan
2.
Untuk
pembedahan
KEBIJAKAN
3.
Untuk kepuasan pelanggan
Setiap pasien yang akan dilakukan harus dijadwal
terlebih dahulu untuk menyiapkan SDM maupun
PROSEDUR
2.
3.
b.
c.
WIB
PENJADWALAN PROGRAM OPERASI DI IBS
No. Dokumen :
08/02/491/IK/2009
Nomor Revisi :
Halaman
4/2009
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
4.
5.
6.
2.
Petugas
ruang
atau
petugas
IGD
IGD
tentang
rencana
operasi
emergenci
tesebut.
3.
4.
5.
Kasus
operasi
yang
memerlukan
Kepala Instalasi
No. Dokumen :
08/03/492/IK/200
9
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
Nomor Revisi :
4/2009
Halaman
1/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
di IBS
1.
2.
KEBIJAKAN
3.
Menurunkan komplain pasien
Pasien operasi elektif yang akan ditunda karena berbagai
alasan harus dikomunikasikan sebaik mungkin pada
PROSEDUR
b.
Ada
operasi
emergenci
yang
lebih
d.
2.
3.
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
4.
5.
banyak
dan
dimungkinkan
akan
dengan
ruangan
terkait
bila
Pemberitahuan
penundaan
kepada
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen :
08/04/493/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
3.
Menerangkan
langkah-langkah
pembedahan (pre-operatif)
Semua pasien yang akan dilakukan operasi
diterima dan dipantau oleh petugas pemantau
PROSEDUR
a.
Mencocokan
identitas
pasien
Mencocokan
pembedahan
yang
Memberikan
motivasi
dan
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
3.
b.
c.
d.
e.
4.
5.
penjelasan
setiap
akan
melakukan
tindakan
6.
Membimbing
dan
memberikan
petunjuk
kpercayaan pasien.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PROSEDUR TETAP
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
kunjungan
pasien
untuk
persiapan-
TUJUAN
persiapan anestesi.
Mempersiapkan mental dan fisik pasien.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Identifikasi pasien
Meliputi : nama, umur, alamat, pekerjaan, dll.
2.
3.
4.
5.
mempengaruhi
jalannya
anestesi,
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR
a.
Pemeriksaan
fisik
rutin
meliputi
Keadaan psikis
b)
Keadaan gizi
c)
d)
Tanda-tanda
penyakit
jantung
dan
kardiovaskuler
e)
Sistem-sistem:
mulut.
Mandibula:
sikatrik,
faktur, trismus
Hidung:
obstruksi
Leher:
pendek/panjang, struma, sikatrik
f)
vertebrata
lumbalis
dan
sacralis
PROSEDUR TETAP
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR
g)
h)
i)
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
kuku,
harus
dibersihkan
agar
tidak
dimasukan
ke
kamar
bedah
dengan
memberi
ijin
anestesi
secara
tertulis
(informed consent)
Pemeriksaan fisik yang penting dapat diulang sekali
dikamar
operasi,
karena
mungkin
terjadi
Kepala Instalasi
No. Dokumen :
08/08/495/IK/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
diberikan
kepada
pasien
sebelum
dilakukan
anestesi.
TUJUAN
jumlah
kegagalan
suatu
tindakan
KEBIJAKAN
pembedahan
Dilakukan 1 (satu) hari sebelum dilakukan pembedahan.
PROSEDUR
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
Pemeriksaan Radiologi
B.
Menentukan Prognosis
Berdasarkan status fisik pasien pada pra anestesi
diklasifikasikan dalam 5 kelompok:
ASA I:
Pasien dalam keadaan sehat yang memerlukan
tindakan pembedahan.
ASA II:
Pasien dengan kelainan sistemik ringan yang tidak
berkaitan dengan penyakit bedah yang akan dioperasi.
ASA III:
Pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat
yang diakibatkan karena berbagai penyebab.
ASA IV:
Pasien dengan kelainan sistemik berat yang secara
langsung mengancam kehidupannya.
ASA V:
Pasien dengan prognosis meninggal baik dilakukan
tindakan atau tanpa tindakan operasi dalam waktu 24
jam.
C.
Pembersihan
dan
pengosongan
saluran cerna.
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
2.
Gigi
palsu
atau
protese
dan
Kandung
dikosongkan
kalau
kemih
perlu
dipasang
harus
dower
kateter.
4.
5.
Pasien
dimasukan
ke
kamar
pasien
dan
ijin
keluarganya
dilakukannya
sudah
tindakan
pembedahan.
7.
8.
Pemberian
obat-obatan
Kepala Instalasi
PEMBERIAN PREMEDIKASI
No. Dokumen :
08/07/496/IK/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
TUJUAN
1.
KEBIJAKAN
a.
b.
Memberikan ketenangan
c.
Membuat amnesia
d.
Memberikan analgesia
e.
Mencegah muntah
2.
Memudahkan induksi
3.
4.
5.
Mengurangi sekresi jalan nafas
Semua penderita yang akan dilakukan operasi dengan
teknik
PROSEDUR
pemberian
PEMBERIAN PREMEDIKASI
No. Dokumen :
08/07/496/IK/2009
Nomor Revisi :
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PROSEDUR
3.
b.
a. Jenis Narkotika
b. Barbiturate
c. Tranquilizer
d. Anti kolinergik
2.
Diberikan
pada
saat
pasien
c)
b. Cara:
a)
b)
PEMBERIAN PREMEDIKASI
No. Dokumen :
08/07/496/IK/2009
Nomor Revisi :
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
3/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PROSEDUR
operasi
agama/kepercayaan.
sesuai
Mengetahui :
Kepala Instalasi
4/2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
No. Dokumen :
08/08/497/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
rawat sebelumnya.
Semua pasien yang direncanakan operasi dan diketahui
atau diduga mengidap penyakit infeksius seperti hepatitis
B,
C,
HIV
/ AIDS
homoseksual,
seperti
pengguna
pada
pasien:
obat-obatan
pelacur,
bebas
perlu
menggunakan
baju
dan
APD
(Alat
No. Dokumen :
08/08/497/IK/2009
Nomor Revisi :
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PROSEDUR
5. Kassa
bekas
dan
cairan
dari
tubuh
pasien
selesai,
kamar
operasi
tidak
dipakai
Kepala Instalasi
No. Dokumen :
08/09/498/IK/2009
Nomor Revisi :
4/2009
Halaman
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
1.
Mengetahui
dengan
segera
bila
terjadi kehilangan
KEBIJAKAN
2.
Memenuhi kebutuhan logistic di IBS
Permintaan dan penggunaan kebutuhan logistic harus
sepengetahuan atau lapor pada
PROSEDUR
penanggung
jawab
logistic.
1.
Setiap pagi penanggung jawab logistic melaporkan
kepada kepala ruang IBS tentang jumlah dan keadaan
logistic.
2.
3.
4.
Setelah
selesai
operasi
petugas
mencatat
No. Dokumen :
08/09/498/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
5.
maka
dikembalikan
lagi
pada
petugas
penanggungjawab logigistik.
6.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
PENANGGULANGAN KETIDAKSESUAIAN
Nomor Revisi :
4/2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
Halaman
1/2
PENGERTIAN
Suatu
ketentuan
yang
mengatur
bila
ada
KEBIJAKAN
PROSEDUR
kassa
dan
instrument dilakukan:
a.
Sebelum operasi
b.
Sebelum
operasi
selesai
Hasil
lembar catatan
penghitungan
ditulis
di
operator.
3.
Apabila
ada
ketidak
sesuaian
teliti
sekitarnya,
pada
maka
penutupan operasi.
medan
maupun
diputuskan
untuk
di
daerah
dilakukan
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PROSEDUR
5.
6.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM BANYUMAS
No. Dokumen :
08/11/500/IK/2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
Memberikan pelayanan
anestesi
kebidanan atau
3.
KEBIJAKAN
pasien.
Semua pasien yang dilakukan operasi terutama pada
kasus yang membuka rongga abdomen atau pada
PROSEDUR
anticholinergik/antisaliva
sesuai
Nomor Revisi :
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen :
08/12/501/IK/2009
PROSEDUR TETAP
Nomor Revisi :
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
TUJUAN
Memberikan
analgetika
(menghilangkan
rasa
KEBIJAKAN
bekerja)
Dilakukan pada pasien anak (kurang dari 14 tahun) yang
PROSEDUR
Masa anestesi
Pemberian Induksi
a.
No. Dokumen :
08/12/501/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
Nomor Revisi :
Halaman
4/2009
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PROSEDUR
b.
C.
Intubasi
1. Sesudah dilakuikan induksi pasien diberi obat
pelumpuh otot.
2. Masukan pipa endotrakeal yng sesuai dengan usia
anak. (sesuai dengan kebutuhan).
D.
Pemeliharaan Anestesi
Anestesi pada pediatric sangat dianjurkan dengan
intubasi dan nafas sedangkan dengan memakai
sungkup muka diberikan pada pasien dengan tindakan
yang tidak lama.
Obat-obat anestesi yang digunakan ialah:
Oksigen (O2)
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
ANESTESI REGIONAL
No. Dokumen
08/13/502/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
No.Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
optimal
1.
Menghambat
saraf
sensorik
Fungsi
sebagian
dan seluruhnya
sehingga terjadi
ANESTESI REGIONAL
No. Dokumen
08/13/502/IK/2009
PROSEDUR TETAP
No.Revisi
Halaman
4/2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
3. Bila
obat
dengan
spuit
sebelum
untuk
dibaringkan
kembali
dengan
memakai bantal
7. Bila pasien tampak gelisah
berikan obat
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/14/503/IK/2009
No. Revisi
4/2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
Halaman
1/1
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
bedah di
pembedahan
dengan
melakukan
Kemudian
menginstruksikan
sebelum
dilakukan pembedahan :
a.
Puasa
o Untuk dewasa
: 6 8 jam
o Untuk anak-anak
: 3 4 jam
b.
Beritahu
kepada
dokter
Datang
1-2
jam
sebelum
pembedahan
Mengetahui :
Kepala Instalasi
No. Dokumen
08/15/504/IK/2009
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/5
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
pasien
Dilakukan padapasien yang menggunakan teknik
anestesi umum dan telah dinyatakan layak oleh Dokter
PROSEDUR
Anestesi
A. Teknik anestesi nafas spontan dengan sungkup
muka / face mask
1.Periksa mesin anestesi yang akan digunakan ,
cek kelengkapan alat-alat.
2.Pasang infuse padapasien atau menggunakan
jarum sayap
a. Vena cathether no. 16 18 untuk dewasa
b. Vena cathether no. 20 - 22 untuk anak
anak
c. Vena cathether no. 23 25 untuk bayi
d. Jarum sayap no. 23 G
3.Persiapkan obat-obat untuk induksi
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
2/5
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
melakukan
induksi
sampai
diberikan
2:2
50%-50%
sudah
relaks,
masukkan
obat
anestesi
sebelum
operasi
inhalasi
selesai
operasi dimulai
e. Pemberian
dihentikan
obat
anestesi
beberapa
saat
inhalasi
sebelum
operasi selesai.
f. Setelah
selesai
semua,
pasien
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
3/5
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
dengan
cara
menekan
dada
kedalaman
anestesi
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
4/5
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
C. Teknik
anestesi
nafas
kendali
dengan
endotrakea
1. Lakukan induksi dengan obat sedative
sesuai indikasi dan dosis sampai pasien
tidur. Sungkup muka dipasang pada muka
pasien apabila reflek bulumata sudah
hilang berikan obat pelumpuh otot sesuai
indikasi dan dosis secara intra vena.
2. Setelah pasien apneu diberi nafas buatan.
Sesudah
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
5/5
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
1. Apabila
akan
terjadi
nafas
spontan
memberikan
kombinasi
obat
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/16/515/IK/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/7
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
pulih sadar
Mendeteksi dan memantau kondisi dan kelainan yang
timbul pada
yang abnormal.
Semua penderita setelah selesai pembedahan harus
dipantau di ruang PACU ( Post Anesthetic Care Unit )/
PROSEDUR
penderita
pembedahan/anestesi,
penerita
dilakukan
diawasi
di
No. Dokumen
08/16/515/IK/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
2/7
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
Sistem respirasi
o Posisi penderita terutama yang belum
sadar
o Pemeliharaan jalan nafas
o Amati frekwensi dan dalam/dangkalnya
pernafasan
o Suara nafas lancer / ada sumbatan
o Adekuat / inadekuatnya pernafasan
System peredaran darah
System pencernaan
System perkemihan
Warna kulit
Pengawasan terhadap perdarahan
Pengukuran temperature yang regular
Pantau terhadap nyeri dan muntah
Pemberian terapi penderita sesuai petunjuk
dokter
Sebagai pedoman selama penderita di ruang
pulih
sadar
menggunakan
Aldrete Score.
parameter
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
3/7
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
3.
4.
5.
AKTIFITAS MOTORIK
Gerak 4 anggota tubuh
Gerak 2 anggota tubuh
Tidak ada gerakan
PERNAFASAN
Nafas dalam, batuk dan tangis
kuat
Nafas dangkal dan adekuat
Apneu dan nafas tidak
adekuat
TEKANAN DARAH
20 mmHg dari pre operasi
20 50 mmHg dari pre
operasi
50 dari pre operasi
KESADARAN
Sadar penuh mudah dipanggil
Respon terhadap rangsangan
+, reflek protektif +
Tidak ada resp[on, reflek
protektif +
SCORE
2
1
0
2
1
0
2
1
0
2
1
0
2
1
0
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
4/7
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
criteria
yang
diapaki
untuk
sudah
obat
vaso
stabil
tanpa
presor.
Dan
dilakukan penilaian
BROMAGE SCORE
NO KRITERIA
SCORE
1.
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
5/7
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
3.
4.
5.
SCORE
2
1
0
AKTIFITAS MOTORIK
Gerak 4 anggota tubuh
Gerak 2 anggota tubuh
Tidak ada gerakan
2
1
0
PERNAFASAN
Nafas dalam, batuk dan tangis kuat
Nafas dangkal dan adekuat
Apneu dan nafas tidak adekuat
2
1
0
TEKANAN DARAH
20 mmHg dari pre operasi
20 50 mmHg dari pre operasi
50 dari pre operasi
2
1
0
KESADARAN
Sadar penuh mudah dipanggil
Respon terhadap rangsangan +, reflek protektif +
Tidak ada resp[on, reflek protektif +
2
1
0
BROMAGE SCORE
NO
KRITERIA
SCORE
1.
2.
3.
0
1
2
4.
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
6/7
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
NO
1.
KRITERIA
Tanda vital stabil selama1 jam
Tidak ada depresi nafas
Pasien harus :
Orientasi orang, waktu dan tempat
Bisa minum dengan baik
Bisa bicara dengan baik
Bisa memakai pakaian sendiri
Bisa berjalan sendiri tanpa bantuan
Tidak ada :
Nyeri yang sangat
Perdarahan
Mual dan muntah hebat
Harus atas perintah ahli anestesi
Diberi catatan agar segera menghubungi rumah sakit jika
memerlukan bantuan
Harus ditemani orang dewasa sewaktu pulang atau di
rumah
Pasien dapat dipulangkan jika memenuhi semua kriteria di
atas atau dengan penilaian beberapa keadaan :
Bila pasien baik dicoba setengah dudukl
Bila pasien tidak pusing dilanjutkan dengan duduk
Bila pasien dapat duduk tanpa merasa pusing diminta
untuk turun dari tempat tidur (berdiri) dan memakai
pakaian sendiri
Bila hal ini dapat dilakukan dengan baik tanpa keluhan
maka pasien dapat dipulangkan dengan catatan jika
terjadi sesuatu segera menghubungi rumah sakit
SCORE
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
7/7
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
NO
KRITERIA
SCORE
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/17/516/IK/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
Banyumas.
1.
Memberikan kepuasan dan rasa nyaman pada
pasien.
2.
3.
KEBIJAKAN
perawat.
Sebagai pilihan pada pasien psikosis yang akan
PROSEDUR
dilakukan (TKL)
1.
Siapkan alat-alat untuk tinndakan anestesi
umum dengan intra vena berikut dengan obatobatnya.
2.
3.
4.
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
2/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
kembali
nafas
buatan
dengan
14.
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
3/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
15.
16.
17.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/18/517/IK/2009
No. Revisi
4/2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
Halaman
1/3
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
kelangsungan hidup.
Falsafah dan tujuan penanganan pasien Gawat
Darurat (PPGD):
PROSEDUR
1.
Mencegah kematian.
2.
3.
1.
b.
c.
d.
Terlihat
seperti
mati
(death
like
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
2/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
secara
direncanakan
intravena
dengan
(adrenalin)
aquabidset
kali
sampai
terjadi
denyut
5.
6.
7.
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
3/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
8.
spontan
dan
jantung
telah
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/19/518/IK/2009
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
Setelah
15
menit
instrument
diangkat,
5.
6.
7.
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
8.
9.
Setelah
alat
dinyatakan
steril
angkat
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/20/519/IK/2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/6
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
Penambahan
pasien
operasi
adalah
KEBIJAKAN
2.
Untuk kepuasan pelanggan
Penambahan jadwal operasi dari jadwal operasi
PROSEDUR
ruangan
mendaftarkan
ke
3.
4.
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
1/6
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
5.
pasien
yang
sesuai
dengan
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/21/520/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
2.
1.
2.
KEBIJAKAN
3.
4.
5.
Manajemen bencana.
Bila ada bencana maka kamar operasi harus dapat
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada
PROSEDUR
korban.
A.
Di dalam jam kerja
1.
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
1/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
2.
3.
untuk
musibah
operasi
masal
pada
korban
tersebut,atau
bila
B.
yang
memerlukan
tindakan
pembedahan.
2. Petugas IBS dihubungi lewat telepon atau
bila tidak bisa dihubungi, maka petugas
supervisi
menghubungi
driver
untuk
pasien
memerlukan
tindakan
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
1/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
4. Semua
tim
operasi
terlibat
dalam
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PENERIMAAN PASIEN
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
No. Dokumen
08/22/521/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
operasi
1.
Mengidentifikasi pasien
a.
dan
b.
2.
Memberikan
motivasi
dan
prosedur
baju
pasien/memastikan
pasien
4.
PENERIMAAN PASIEN
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
No. Dokumen
08/22/521/IK/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
5.
6.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/23/522/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
sadar.
1.
Membebaskan pasien dari pengaruh obat
anesetesi dan mempercepat masa pemulihan
2.
KEBIJAKAN
pembedahan/anestesi.
1.
Adanya tenaga di ruang pulih sadar sesuai
kebutuhan (4 orang perawat)
PROSEDUR
2.
3.
1.
a.
Sentral oksigen
b.
Sentral suction
c.
Laringoskop
d.
Endotracheal tube
e.
Guedel
f.
Tensimeter
g.
Stetoskop
h.
Termometer
i.
Ambu bag
j.
Sungkup
Menyiapkan
keperluan
dan
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
2/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
2.
3.
Mengecek:
a.
Identitas pasien
b.
Catatan medik
c.
Advis dokter
d.
Perlengkapan pasien
yang harus dikembalikan ke ruang rawat
4.
memindahkan
pasien
ketempat tidur
5.
Memberikan
asuhan
keperawatan
a. Pasien dengan GA dilakukan asuhan
keperawatan dengan parameter Aldrete
Scrote (AS)
b. Pasien dengan (RA) dilakukan dengan
Bromage Score (BS)
c. Pasien dengan local anestesi dilakukan
pemantauan tanda-tanda alergi
d. Melakukan pencatatan di CM 16 dan di
ekspedisikan ruang pulih sadar
e. Menginformasikan
ke
operator
dan
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
3/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
6.
Timbang
terima
pasien
tangan
penerima
pasien
pada
format anestesi
7.
Menjaga
keutuhan,
9.
WIB.
Selebihnya
pasien
menjadi
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/24/523/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/1
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
pembedahan
yang
menggunakan
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/25/524/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/1
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
Menghilangkan
kuman
dari
ruang
operasi
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/26/525/IK/2009
Halaman
1/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
steril.
I. Pemakaian baju bedah sendiri
1.
Ambil
baju
memegang
bedah
bagian
steril,
leher,
dengan
angkat
cara
dengan
3.
4.
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
2.
Prosedur
pengambilan
baju
4.
5.
6.
seluruh
bagian
belakang
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/27/526/IK/2009
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
luka
sekresi/eksresi,
terbuka/cairan
atau
tubuh,
barang-barang
yang
darah,
telah
KEBIJAKAN
PROSEDUR
cuci
tangan
jam tangan
2.
3.
Gunakan
cairan
antiseptic/sabun
sesuai
dengan petunjuk
4.
Cuci
tangan
sambil
mencuci
kran
air
Bilas
kran
air
sampai
bersih
dari
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
6.
Cuci
tangan
sekali
lagi
secara
8.
9.
Bilas
seluruhnya
dengan
air
yang
11.
Keringkan
tangan
dengan
handuk/tissue/hand dryer.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/28/527/IK/2009
No. Revisi
4/2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
Halaman
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
b.
c.
Pakai
dan
ikat
tali
kancing
pada
punggung
d.
2.
tangan
sesegera
mungkin
setelah
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
Halaman
4/2009
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
pada
tempat
yang
sudah
disediakan
e. Apabila karena keterbatasan jumlah gaun
maka
gantungkan
baju
dalam
posisi
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/29/528/IK/2009
No. Revisi
4/2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
`
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
Halaman
1/3
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
tangan steril
I.
Memakai sarung tangan steril bila memakai
sarung tangan tidak memakai baju operasi
a.
b.
c.
Pakai
sarung
tangan
yang
lainnya
Masukan
jari-jari
tangan
seperti
e.
No. Revisi
Halaman
4/2009
2/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
`
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
II.
b.
c.
III.
Memakaikan
sarung
tangan
pada
b.
No. Revisi
Halaman
4/2009
3/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
`
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
IV.
bagian
dalam
lengan
bawah,
c.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/30/529/IK/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
3.
4.
5.
6.
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
2/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
7.
8.
9.
10.
11.
12.
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
3/3
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
13.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/31/530/IK/2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
TUJUAN
hepatitis)
1.
Untuk melindungi pasien dari penyakit
infeksius (hepatitis)
2.
Untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan
bedah di IBS
3.
Mencegah
terjadinya
kecelakaan
kegagalan pebedahan
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
Semua
instrumernt
setelah
dipakai
bayclin
(larutan
operasi
bedah
dan
harus
10%/15/30
linen
direndam
ml)
sesuai
4.
5.
Pasien
dengan
HBSAG
positif
No. Revisi
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
6.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/32/531/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
gawat janin
Semua pengelolaan bayi yang baru dilahirkan
melalui
pertolongan
invasive
di
IBS
harus
bayi.
1.
Dokter spesialis anak
a.
b.
Melakukan suction
c.
d.
e.
f.
Menilai
Apgar
Score
menit
ke
sepuluh
g.
No. Revisi
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
2.
Perawat
a. Menyiapkan incubator
b. Meletakan bayi di tempat tidur khusus
c. Mengatur posisi semi trenderlburg
d. Menyiapkan
perlengkapan
oksigenasi,
ruang
terkait
untuk
mengambil bayi
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
PENGELOLAAN MATERIAL PA
No. Dokumen
08/33/532/IK/2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
Suatu
prosedur
diambil
dari
kemungkinan
TUJUAN
pengelolaan
pasien
adanya
untuk
kelainan
jaringan
yang
mengetahui
anatomi
sel
pembentuk jaringan
1.
Memudahkan pengiriman specimen ke
laboratorium sentral
2.
KEBIJAKAN
kekeliruan
Semua pengambilan
jaringan
pasien
untuk
validasi pemeriksaan.
1.
Petugas kamar operasi (residen, coas,
perawat) mengurus jaringan / cairan dan
menulis identitas pasien pada formulir PA dan
pada kemasan (plastik/botol)
2.
Petugas
kamar
operasi
menyerahkan
PENGELOLAAN MATERIAL PA
No. Dokumen
08/33/532/IK/2009
No. Revisi
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
4.
petugas
sambil
mengambil
hasil
Petugas
lab
PA
menyerahkan
hasil
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
JUMAT BERSIH
No. Dokumen
08/34/533/IK/2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
PENGERTIAN
TUJUAN
jumat bersih
Untuk membersihkan kamar operasi, mengurangi
KEBIJAKAN
PROSEDUR
3.
4.
5.
Kita
bersihkan
lantai
dengan
sikat,
JUMAT BERSIH
No. Dokumen
08/34/533/IK/2009
No. Revisi
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
7.
8.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/35/534/IK/2009
No. Revisi
4/2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
Halaman
1/1
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
2.
Tersedianya alat medis logam yang siap pakai
Proses sterilisasi menggunakan autoclave
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/36/535/IK/2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
PENGERTIAN
TUJUAN
operasi besar
Memberikan
KEBIJAKAN
pengemasan
1.
Setiap kemasan diberi indicator external
aturan
agar
tertib
dalam
dan internal
2.
PROSEDUR
rangakap dua
1.
Setelah linen disetrika linen kemudian
dilipat sesuai dengan kebutuhannya
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ikat kemasan
8.
Nama ruang
b.
Isi kemasan
No. Revisi
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
c.
Tanggal Steril
d.
Tanggal kadaluwarsa
e.
Indikator eksternal
f.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/37/536/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
pengemasan
1.
Setiap kemasan diberi indicator eksternal
dan internal
2.
PROSEDUR
rangkap dua
1.
Setelah linen disetrika, kemudian linen
dilipat sesuai dengan kebutuhannya
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ikat kemasan
8.
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
d. Tanggal kadaluwarsa
e. Indikator eksternal
9.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/38/537/IK/2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/1
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
almari
penyimpanan
sebelum
didistribusikan
1.
Memberi aturan agar kemasan dapat tetap
TUJUAN
2.
Menjaga kemasan steril dari kontaminasi
Tempat penyimpanan harus benar bersih tidak
PROSEDUR
ada terkontaminasi
1.
Setelah kemasan
disteril
kemudian
Setelah
kemasan
kering,
masukan
kedalam plastic
3.
4.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/39/538/IK/2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
almari
penyimpanan
sebelum
TUJUAN
didistribusikan
Memberikan
aturan
KEBIJAKAN
pengemasan
1.
Setiap kemasan diberi indicator eksternal
agar
tertib
dalam
dan internal
2.
PROSEDUR
rangkap dua
1. Setelah linen disetrika, kemudian linen dilipat
sesuai dengan kebutuhannya
2. Linen disortir sesuai dengan kegunaannya
3. Kemasan
berisi
jas
operasi
dengan
pengemasan rangkap 2
4. Letakan indicator internal di dalamnya
5. Kemas
sedemikian
rupa
dengan
rangkap 2
6. Kemas kembali dengan linen rangkap 2
7. Ikat kemasan
8. Setiap kemasan diberi label
a.
Nama ruang
b.
Isi kemasan
c.
Tanggal Steril
linen
No. Revisi
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
d.
Tanggal kadaluwarsa
e.
Indikator eksternal
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/40/539/IK/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
operasi kecil
Memberikan aturan agar tertib dalam pengemasan
KEBIJAKAN
1.
2.
PROSEDUR
rangkap dua
1. Setelah linen disetrika, kemudian linen dilipat
sesuai dengan kebutuhannya
2. Linen disortir sesuai dengan kegunaannya
3. Kemasan berisi 3 jas operasi dengan pengemasan
rangkap 2
4. Letakan indicator internal di dalamnya
5. Kemas sedemikian rupa dengan linen rangkap 2
6. Kemas kembali dengan linen rangkap 2
7. Ikat kemasan
8. Setiap kemasan diberi label
a. Nama ruang
b. Isi kemasan
c. Tanggal Steril
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/40/539/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
d. Tanggal kadaluwarsa
e. Indikator eksternal
9. Kemasan siap disteril
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/41/540/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
pengemasan
1. Setiap kemasan diberi indicator eksternal
dan internal
2. Setiap kemasan di bungkus dengan linen
PROSEDUR
rangkap dua
1. Setelah linen disetrika, kemudian linen
dilipat sesuai dengan kebutuhannya
2. Linen disortir sesuai dengan kegunaannya
3. Kemasan berisi 3 jas operasi dengan
pengemasan rangkap 2
4. Letakan indicator internal di dalamnya
5. Kemas sedemikian rupa dengan linen
rangkap 2
6. Kemas kembali dengan linen rangkap 2
7. Ikat kemasan
8. Setiap kemasan diberi label
a. Nama ruang
b. Isi kemasan
c. Tanggal Steril
No. Dokumen
08/41/540/IK/2009
No. Revisi
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
d. Tanggal kadaluwarsa
e. Indikator eksternal
9. Kemasan siap disteril
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/42/541/IK/2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
TUJUAN
tindakan operasi.
Memberikan
aturan
KEBIJAKAN
pengemasan
1. Setiap kemasan diberi indicator eksternal
agar
tertib
dalam
dan internal
2. Setiap kemasan di bungkus dengan linen
PROSEDUR
rangkap dua
1. Setelah linen disetrika, kemudian linen
dilipat sesuai dengan kebutuhannya
2. Linen disortir sesuai dengan kegunaannya
3. Kemasan berisi 3 jas operasi dengan
pengemasan rangkap 2
4. Letakan indicator internal didalamnya
5. Kemas sedemikian rupa dengan linen
rangkap 2
6. Kemas kembali dengan linen rangkap 2
7. Ikat kemasan
8. Setiap kemasan diberi label
a. Nama ruang
b. Isi kemasan
c. Tanggal Steril
No. Dokumen
08/42/541/IK/2009
No. Revisi
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
d. Tanggal kadaluwarsa
e. Indikator eksternal
9. Kemasan siap disteril
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Dokumen
08/43/542/IK/2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
PROSEDUR TETAP
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
kemasan
dibungkus
dengan
linen
rangkap dua
1. Setelah linen disetrika, kemudian linen dilipat
sesuai dengan kebutuhannya
2. Linen disortir sesuai dengan kegunaannya
3. Kemasan
berisi
jas
operasi
dengan
pengemasan rangkap 2
4. Letakan indicator internal di dalamnya
5. Kemas sedemikian rupa dengan linen rangkap
2
6. Kemas kembali dengan linen rangkap 2
7. Ikat kemasan
8. Setiap kemasan diberi label
a. Nama ruang
b. Isi kemasan
c. Tanggal Steril
No. Dokumen
08/43/542/IK/2009
No. Revisi
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
d. Tanggal kadaluwarsa
e. Indikator eksternal
9. Kemasan siap disteril
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/44/543/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/1
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
isi kemasan
2. Petugas distribusi mencatat dalam buku
ekspedisi
3. Petugas ruang mengecek isi kemasan
yang akan diterima
4. Menandatangani dalam buku ekspedisi
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
GENSET IBS
No. Dokumen
08/45/544/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
Halaman
1/1
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
sumber
listrik
bila
ada
gangguan
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
GAS MEDIS
No. Dokumen
08/46/545/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
1.
2.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
3.
kosong
ditempatkan
pada
gudang
penyimpanan tabung.
GAS MEDIS
No. Dokumen
08/46/545/IK/2009
No. Revisi
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
menghindari
hal-hal
yang
tidak
UNIT TERKAIT
Oxygen
Nitrogen Dioxyda
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/47/546/IK/2009
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
3.
4.
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/47/546/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
5.
UNIT TERKAIT
kerusakan di ICU.
IPSRS, ISPL, Bagian / Ruangan
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
No. Dokumen
08/47/546/IK/2009
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
untuk
kegiatan
pelayanan
langkah
persiapan
dengan
PROSEDUR
2.
1.
2.
3.
Tempatkan
alat
pada
posisi
yang
No. Dokumen
08/47/546/IK/2009
No. Revisi
4/2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
5.
6.
Lakukan
pembersihan
dan
sterilkan
aksesoris alat.
UNIT TERKAIT
7.
Simpan alat pada tempatnya
IPSRS, ISPL, Bagian / Ruangan
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
PENGKABELAN LISTRIK
No. Dokumen
08/48/547/IK/2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
PENGERTIAN
Pengantar
untuk
listrik/instalasi/
mensuplai
jaringan
listrik
arus/daya
dari
induk
KEBIJAKAN
listrik
Ukuran
pengantar/kabel
disesuaikan
penyesuaian
persiapan
pengembangan
3.
4.
PROSEDUR
1.
Sakit
Sumber listrik di RSU Banyumas berasal
dari
Genset
dioperasionalkan
dengan
listrik
Genset
otomatis.
2.
Penggunaan
PLN
dan
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
PENGKABELAN LISTRIK
No. Dokumen
08/48/547/IK/2009
No. Revisi
4/2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Tanggal Terbit
1 Maret 2009
3.
Genset
digunakan
pada
saat
5.
6.
Jaringan
yang
masuk
kebangunan
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
PROSEDUR TETAP
KEBIJAKAN KERJASAMA
ANTAR DISIPLIN ILMU
No. Dokumen
08/49/548/IK/2009
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
No. Revisi
Halaman
4/2009
1/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
RSU BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
dengan baik.
1. Penderita
yang
membutuhkan
pasien
yang
dioperasi
dan
dengan
petugas
laboratorium/bank darah
4. Bila memerlukan obat-obatan/alat segera
dilakukan oleh petugas IBS bekerjasama
dengan
Instalasi
atau
ruang
yang
bersangkutan.
5. Bila memerlukan pemeriksaan radiology
dilakukan oleh petugas IBS bekerjasama
dengan Instalasi radiologi
6. Semua
pasien
yang
dioperasi
dan
Bila
pada
saat
operasi
memerlukan
petugas
IBS
menghubungi
sesuai
keperluan .
IPSRS, ISPL, Bagian / Ruangan
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No.Dokumen
08/51/550/IK/2009
No. Revisi
3/ 2009
Halaman
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
PENGERTIAN
sehingga
tujuan
pembedahan
dapat
KEBIJAKAN
PROSEDUR
mandrainnya
sampai
cairan
berikut
liquor
jarum
cerebro
spinalis keluar
2. Bila cairannya sudah keluar, masukan obat
anestesi spinal yang sebelumnya diaspirasi
terlebih dahulu untuk memastikan apa betul
cairan lumbal yang keluar.
3. Bila obat sudah dimasukan, jarum lumbal
dicabut secara berlahan-lahan
No. Revisi
3/ 2009
Halaman
2/2
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Dr. Widayanto, MKes
Pembina Utama Muda
NIP. 19571027 198511 1 001
Unit Trkait
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No. Revisi
3/ 2009
Halaman
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
terjadinya
syok
anapilaktik
dan
2.
3.
dasar
yang
keras,
dengan
kaki
4.
5.
6.
7.
No. Revisi
3/ 2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
8.
9.
Lakukan
kompresi
jantung
luar
sesuai
prosedur.
10. Bila upaya-upaya tersebut tidak berhasil
dilakukan
pemberian
adrenalin
secara
intracardial
Instalasi Bedah Sentral
Unit Trkait
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No.Dokumen
08/53/552/IK/2009
No. Revisi
3/ 2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
PROSEDUR TETAP
Halaman
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
Pasien
diperiksa
oleh
dokter
bedah
Kemudian
menginstruksikan
sebelum
dilakukan pembedahan
Puasa
Untuk dewasa: 6-8 Jam
Untuk anak-anak: 3-4 jam
perubahan
kondisi,
tambahkan
memakai
menyulitkan
pembedahan.
kosmetik
pengawasan
yang
akan
selam
No. Revisi
3/ 2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
Unit Trkait
obsgyn
Mengetahui :
Kepala Instalasi
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUMAS
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
BANYUMAS
No.Dokumen
08/57/556/IK/2009
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
No. Revisi
Halaman
3/ 2009
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
sehingga
tujuan
pembedahan
dapat
3.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
Tusukan
jarum
lumbal
sampai
menatap
Bila
cairannya
sudah
keluar,
masukan
No. Revisi
3/ 2009
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit 1
Maret 2009
3.
Halaman
2/2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSU
BANYUMAS
4.
5.
6.
7.
terlebih dahulu
Instalasi Bedah Sentral, poliklinik bedah, poliklinik
Unit Trkait
obsgyn
Mengetahui :
Kepala Instalasi
Dari
Kepada
LEMBAR DISPOSISI
: Ketua Komite Mutu RSU Banyumas
: Ka Inst IBS
Nomor Urut
Perihal
Tanggal Surat
Asal Surat
:
/Koreksi/Protap/VII/2009
: Koreksi Protap Pokja IBS
: 10 Juli 2009
: Komite Mutu.
Informasi
1. Mohon Koreksi Protap Ruang IBS
berkaitan dengan :
a. Isi Protap
b. Format Baku
c. Redaksional (bahasa)
d. Penulisan
e. Nomor Revisi
f. Penanggung jawab protap
2. Paling lambat dikembalikan Hari
kamis 2009 , 10 Sept 2009 Ruang
Komite Mutu ( Ruang Endoskopi )
berupa SOFTCOPY HASIL
EDIT
(..)
Disposisi