Anda di halaman 1dari 14

PENYEGARAN KEMITRAAN

BIDAN, DUKUN, DAN KADER


MOTIVATOR KIA PUSKESMAS
SAMATA TANGGAL 16 APRIL 2016

A.PENGERTIAN
Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu
bentuk kerjasama bidan dengan dukun yang saling
menguntungkan dengan prinsip keterbukaaan,
kesetaraan, dan kepercayaan dalam upaya untuk
menyelamatkan ibu dan bayi, dengan menempatkan
bidan
sebagai
penolong
persalinan
dan
mengalihfungsikan dukun dari penolong persalinan
menjadi mitra dalam merawat ibu dan bayi pada masa
nifas, dengan berdasarkan kesepakatan yang telah
dibuat antara bidan dengan dukun, serta melibatkan
seluruh unsur/elemen masyarakat yang ada.
B.PERAN BIDAN DENGAN DUKUN DALAM
PELAKSANAAN KEMITRAAN
1. Periode kehamilan
BIDAN
DUKUN
1. Melakukan pemeriksaan ibu hamil
1. Memotivasi ibu hamil
dalam
untuk periksa ke Bidan
hal :
a. Keadaan umum
2. Mengantar ibu hamil yang
b. Menentukan taksiran partus
tidak mau periksa ke
c. Menentukan Keadaan janin dalam
Bidan
kandungan

d. Pemeriksaan laboratorium yang


diperlukan
2. Melakukan tindakan pada ibu hamil
dalam
hal :
a. Pemberian Imunisasi TT
b. Pemberian tablet Fe
c. Pemberian pengobatan/tindakan
apabila ada komplikasi

3. Membantu Bidan pada


saat pemeriksaan ibu
hamil

4. Melakukan penyuluhan
pada ibu hamil dan
keluarga tentang
a. Tanda-tanda
Persalinan
b. Tanda bahaya
kehamilan Kebersihan
3. Melakukan Penyuluhan dan konseling pribadi & lingkungan
pada ibu hamil dan keluarga mengenai : c. Kesehatan & Gizi
a. Tanda-tanda Persalinan
d. Perencanaan
b. Tanda bahaya kehamilan
Persalinan (Bersalin di
c. Kebersihan pribadi & lingkungand.
Bidan, menyiapkan
Gizi
transportasi,
e. Perencanaan Persalinan (Bersalin di
menggalang dalam
Bidan, menyiapkan transportasi,
menyiapkan biaya,
menggalang dalam menyiapkan biaya,
menyiapkan calon
menyiapkan calon donor darah)
donor darah)
f. KB setelah melahirkan menggunakan
Alat Bantu Pengambilan Keputusan
5. Memotivasi ibu hamil dan
(ABPK)
keluarga tentang :
a. KB setelah melahirkan

4. Melakukan kunjungan Rumah untuk :


a. Penyuluhan/Konseling pada keluarga
tentang persencanaan persalinan
b. Melihat Kondisi Rumah persiapan
persalinan
c. Motivasi persalinan di Bidan pada
waktu menjelang taksiran pertus

b. Persalinan di Bidan
pada waktu menjelang
taksiran partus

6. Melakukan pencatatan seperti :


a. Kartu ibu
b. Kohort ibu
c. Buku KIA

7. Melakukan motivasi pada


waktu rujukan diperlukan

6. Melakukan ritual
keagamaan/tradisional
yang sehat sesuai tradisi
setempat bila keluarga
5. Melakukan rujukan apabila diperlukan meminta

7. Melakukan Laporan :
a. Melakukan laporan cakupan ANC

8. Melaporkan ke Bidan
apabila ada ibu hamil
baru

2. Periode persalinan
BIDAN
1. Mempersiapkan sarana prasara
persalinan aman dan alat resusitasi bayi
baru lahir, termasuk pencegahan infeksi
2. Memantau kemajuan persalinan sesuai

DUKUN
1. Mengantar calon ibu bersalin
ke Bidan
2. Mengingatkan keluarga
menyiapkan alat transport untuk

dengan partogram

pergi ke Bidan/memanggil Bidan

3. Melakukan asuhan persalinan.

3. Mempersiapkan sarana
prasaran persalinan aman
4. Melaksanakan inisiasi menyusu dini dan
seperti :
pemberian ASI segera kurang dari 1 jam.
a. Air bersih
b. Kain bersih
5. Injeksi Vit K1 dan salep mata antibiotik
pada bayi baru lahir
4. Mendampingi ibu pada saat
persalinan
6. Melakukan perawatan bayi baru Lahir
5. Membantu Bidan pada saat
7. Melakukan tindakan PPGDON apabila
proses persalinan
mengalami komplikasi
6. Melakukan ritual
8. Melakukan rujukan bila diperlukan
keagamaan/tradisional yang
sehat sesuai tradisi setempat
9. Melakukan pencatatan persalinan pada :
a. Kartu ibu/partograf
7. Membantu Bidan dalam
b. Kohort Ibu dan Bayi
perawatan bayi baru lahir
c. Register persalinan
8. Membantu ibu dalam inisiasi
10.Melakukan pelaporan:
menyusu dini kurang dari 1
jam
a. Cakupan persalinan
9. Memotivasi rujukan bila
diperlukan
10. Membantu Bidan
membersihkan ibu, tempat

dan alat setelah persalinan

c. Periode nifas
1. Melakukan Kunjungan Neonatal
dan sekali gus pelayanan nifas
(KN1, KN2 dan KN3)
a. Perawatan ibu nifas
b. Perawatan Neonatal
c. Pemberian Imunisasi HB
d. Pemberian Vit. A ibu Nifas 2
kali
e. Perawatan payudara
2. Melakukan Penyuluhan dan
konseling pada ibu dan keluarga
mengenai :
a. Tanda-tanda bahaya dan
penyakit ibu nifas
b. Tanda-tanda bayi sakit
c. Kebersihan pribadi &
lingkungan
d. Kesehatan & Gizi
e. ASI Ekslusif
f. Perawatan tali pusat

1. Melakukan kunjungan
rumah dan memberikan
penyuluhan tentang :
a. Tanda-tanda bahaya
dan penyakit ibu nifas
b. Tanda-tanda bayi sakit
c. Kebersihan pribadi &
lingkungan
d. Kesehatan & Gizi
e. ASI Ekslusif
f. Perawatan tali pusat
g. Perawatan payudara
2. Memotivasi ibu dan
keluarga untuk ber-KB
setelah melahirkan
3. Melakukan ritual
keagamaan/tradisional
yang sehat sesuai tradisi
setempat
4. Memotivasi rujukan bila

g. KB setelah melahirkan
3. Melakukan rujukan apabila
diperlukan

diperlukan
5. Melaporkan ke Bidan
apabila ada calon
akseptor KB baru

4. Melakukan pencatatan pada :


a. Kohort Bayi
b. Buku KIA
5. Melakukan Laporan :
a. Cakupan KN

Dalam proses alih peran dan pembagian tugas antara


bidan dengan dukun perlu disepakati mekanisme
kemitraan yang dijalin antara mereka. Meskipun
mekanisme sangat beragam tergantung keadaan, tetapi
ada beberapa hal penting yang harus disepakati
(dituangkan secara tertulis dalam nota kesepakatan
antara bidan dukun) yaitu :
- mekanisme rujukan informasi ibu hamil.
- mekanisme rujukan kasus persalinan.
- mekanisme pembagian biaya persalinan .

jadwal pertemuan rutin bidan dengan dukun.


(SUDAH ADA KESEPAKATAN PADA WAKTU
KEMITRAAN AWAL

C.TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

PERDARAHAN
GERAKAN JANIN BERKURANG/ TIDAK ADA
SAKIT KEPALA
PENGLIHATAN KABUR
BENGKAK DI WAJAH DAN JARI
NYERI PERUT
DEMAM
KETUBAN PECAH DINI
MUNTAH DAN TIDAK ADA NAFSU MAKAN

10.KELAINANAN LETAK JANIN

D. FAKTOR RESIKO
1. TINGGI BADAN KURANG DARI 140 CM
2. BENTUK PINGGUL YANG ABNORMAL
3. BADAN IBU, KURUS, LEMAH DAN PUCAT (LILA
23,5 CM)
4. JARAK ANAK KURANG 2 TAHUN
5. UMUR IBU KURANG DARI 20 TAHUN DAN LEBIH
DARI 35 TAHUN
6. ADANYA
KESULITAN
KEHAMILAN
DAN
PERSALINAN YANG LALU
7. SERING KEGUGURAN
8. KEBIASAAN IBU MEROKOK DAN OBAT-OBATAN

E.TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR


1. PREMATURIS DAN BBLR
2. ASFIKSIA
3. INFEKSI BAKTERI
4. KEJANG
5. IKTERUS
6. DIARE
7. HIPOTERMIA
8. TETANUS NEONATORUM

9. MASALAH PEMBERIAN ASI

10.
TRAUMA LAHIR, SINDROM GANGGUAN
PERNAPASAN, KALAINAN KONGINETAL.

F. PENUTUP
Kerjasama yang terus menerus antara bidan dengan
dukun untuk sangat diharapkan dapat diturunkan
dengan mengurangi risiko yang mungkin terjadi bila
persalinan tidak ditolong oleh tenaga kesehatan yang
kompeten dengan menggunakan pola kemitraan bidan
dengan dukun.

DUKUN TEMPO DULU

GAMBAR BIDAN

Anda mungkin juga menyukai