1 of 7
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=21
username
password
daftar | lupa password
login
Artikel
BGP-Peer, Memisahkan Routing dan Bandwidth
Management
Cari produk:
Halaman Muka
Produk
Voucher MUM
Lisensi (tanpa DOM)
Lisensi (dgn DOM)
Upgrade Lisensi
Switch
Cloud Router Switch
RouterBoard (only)
Router Indoor
RouterBoard 2011
MikroBits Aneto
MikroBits Ainos
MikroBits Celoica
MikroBits Dinara NEW
Cloud Core Router
12
Tweet
Dalam artikel ini, akan dibahas cara untuk melakukan BGP-Peer ke BGP
Router Mikrotik Indonesia untuk melakukan pemisahan gateway untuk
koneksi internet internasional dan OpenIXP (NICE). Setelah pemisahan
koneksi ini dilakukan, selanjutnya akan dibuat queue untuk tiap klien, yang
bisa membatasi penggunaan untuk bandwidth internasional dan OpenIXP
(NICE).
Beberapa asumsi yang akan dipakai untuk kasus kali ini adalah :
1. Router memiliki 3 buah interface, yang masing-masing terhubung
ke gateway internasional, gateway OpenIXP (NICE), dan ke network
klien.
2. Untuk koneksi ke OpenIXP (NICE), router milik Anda harus memiliki
IP publik.
3. Untuk klien, akan menggunakan IP private, sehingga akan dilakukan
NAT (network address translation)
4. Mikrotik RouterOS Anda menggunakan versi 2.9.39 atau yang lebih
baru, dan mengaktifkan paket routing-test
10/13/2014 1:56 PM
2 of 7
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=21
Jika Anda menghadapi kondisi yang tidak sesuai dengan parameter di atas,
harus dilakukan penyesuaian.
Layanan Pelanggan
BGP-Peer NEW
Kontak Kami
PENGATURAN DASAR
Diagram network dan konfigurasi IP Address yang digunakan pada contoh
ini adalah seperti gambar berikut ini.
Untuk mempermudah pemberian contoh, kami mengupdate nama masingmasing interface sesuai dengan tugasnya masing-masing.
[admin@MikroTik] > /in pr
10/13/2014 1:56 PM
3 of 7
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=21
running
TX-RATE
0
0
0
MTU
1500
1500
1500
PENGATURAN BGP-PEER
Pertama-tama, pastikan bahwa Anda menggunakan gateway internasional
Anda sebagai default route, dalam contoh ini adalah 69.1.1.1. Kemudian
Anda perlu membuat sebuah static route ke mesin BGP Mikrotik Indonesia,
yaitu IP 202.65.120.250.
Lalu periksalah apakah Anda bisa melakukan ping ke 202.65.120.250.
Periksalah juga dengan traceroute dari router, apakah jalur pencapaian ke
IP 202.65.120.250 telah melalui jalur koneksi yang diperuntukkan bagi
trafik OpenIXP (NICE), dan bukan melalui jalur internasional.
10/13/2014 1:56 PM
4 of 7
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=21
Tahap selanjutnya adalah konfigurasi BGP instance. Yang perlu di-set di sini
hanyalah AS Number Anda, pada kasus ini kita menggunakan AS Number
private, yaitu 64666.
Dan langkah terakhir pada konfigurasi BGP ini adalah konfigurasi peer. AS
Number BGP Router Mikrotik Indonesia adalah 64888 dan IP Addressnya
adalah 202.65.120.250. Karena kita sulit menentukan berapa hop jarak
BGP Router Mikrotik Indonesia dengan Router Anda, maka kita melakukan
konfigurasi TTL menjadi 255. Jangan lupa mengatur rule prefix-in dan
prefix-out sesuai dengan prefix yang telah kita buat sebelumnya.
10/13/2014 1:56 PM
5 of 7
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=21
10/13/2014 1:56 PM
6 of 7
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=21
<1
1
222
222
226
ms
ms
ms
ms
ms
<1
<1
223
289
242
ms
ms
ms
ms
ms
<1
<1
223
222
^C
ms
ms
ms
ms
192.168.1.1
69.1.1.1
157.130.195.13
152.63.54.118
C:>tracert www.cbn.net.id
Tracing route to web.cbn.net.id [210.210.145.202]
over a maximum of 30 hops:
1
2
3
4
5
<1
1
11
21
22
ms
ms
ms
ms
ms
<1
<1
12
41
24
ms
ms
ms
ms
ms
<1
1
127
21
^C
ms
ms
ms
ms
192.168.1.1
202.65.113.129
218.100.27.218
218.100.27.165
chain=forward out-interface=ether2-iix
src-address=192.168.1.2 action=mark-connection
new-connection-mark=conn-nice
passthrough=yes
chain=forward connection-mark=conn-intl
10/13/2014 1:56 PM
7 of 7
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=21
action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=yes
3
chain=forward connection-mark=conn-nice
action=mark-packet new-packet-mark=packet-nice
passthrough=yes
Untuk setiap klien, Anda harus membuat rule seperti di atas, sesuai
dengan IP Address yang digunakan oleh klien.
Langkah berikutnya adalah membuat queue tree rule. Kita akan
membutuhkan 4 buah rule, untuk membedakan upstream / downstream
untuk koneksi internasional dan lokal.
[admin@MikroTik] > queue tree print
Flags: X - disabled, I - invalid
0
name="intl-down" parent=ether3-client
packet-mark=packet-intl limit-at=0
queue=default priority=8 max-limit=128000
burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
1
name="intl-up" parent=ether1-intl
packet-mark=packet-intl limit-at=0
queue=default priority=8 max-limit=32000
burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
name="nice-up" parent=ether2-iix
packet-mark=packet-nice limit-at=0
queue=default priority=8 max-limit=256000
burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
name="nice-down" parent=ether3-client
packet-mark=packet-nice limit-at=0
queue=default priority=8 max-limit=1024000
burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Fitur & Penggunaan
Copyrights 2005-2014 Citraweb Nusa Infomedia. All Rights Reserved. Generated in 0.0043 second(s).
Your IP: 139.228.235.231
10/13/2014 1:56 PM