Anda di halaman 1dari 6

14

BAB III
PERTIMBANGAN DESAIN

3.1.

Pertimbangan Desain
Pada dasarnya desaingan merupakan pola rancangan yang menjadi dasar
pembuatan suatu alat. Desain merupakan langkah awal sebelum memulai
pembuatan alat. Pembuatan desain biasanya menggunakan unsur berbagai
pertimbangan, perhitungan, dll. Sebuah desain merupakan bentuk perumusan
dari berbagai unsur termasuk dan pertimbangan

3.2.

Desain
Berdasarkan kebutuhan proses produksi yang semakin meningkat

menyebabkan keinginan untuk mendesain peralatan yang lebih baik dari pada
sebelumnya. Oleh karena itu desain tidak dapat dipisahkan dari pembuatan
suatu alat. Pada UKM yang dikunjungi oleh penulis aktifitas mendesain dan
membuat suatu peralatan adalah sebuah proses yang dalam pelaksanaanya
dilakukan secara berurutan setelah proses pembuatan.
Pada desain ini haruslah dilaksanakan sampai tuntas sebelum melakukan
proses pembuatan. Sehingga aktifitas desain adalah aktifitas dimana proses
untuk mengisi deskripsi tentang peralatan yang akan dibuat dan disusun
selengkap-lengkapnya dengan membuat informasi tentang seluruh proses
pembuatan. Dalamn proses desain perlu adanya gambar teknik yang berfungsi
untuk media komunikasi sehingga informasi lengkap tentang pembuatan
peralatan yang dapat dipahami oleh pihak yang akan membuatanya.

15

Disamping itu pula proses desain memerlukan tahapan-tahapan urut


pembuatan dari sebuah ide menjadi sebuah mesin yang dapat beroprasi.
3.3. Proses Desain
Pada proses desain alat dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: tahap
identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintesa, analisa, evaluasi dan
prsentasi. Penulis menggunakan tahapan desain Model Shigley-Mitchell.
Pada tahapan pertama dalah identifikasi kebutuhan, dimana kondisi UKM
menginginkan alat bantu yang praktis menjadi landasan utama. Pada proses
pembuatan forklift manual yang dilakukan dilakukan oleh penulis, untuk itu
memperlukan bahan seperti besi kanal. Selanjutnya adalah tahapan perumusan
masalah dimana tahapan ini merumuskan masalah yang timbul yaitu cara kerja,
kapasitas dan keamana
Pada tahapan sintesa akan dijumpai beberapa bentuk alternatif desain dari
kebutuhan yang diinginkan yang kemudian dari beberapa alternatif desain yang
dipilih adalah alternatif terbaik. Tahapan selanjutnya yaitu menganalis
perthitungan gaya pada alat. Selanjutnya adalah tahapan evaluasi yang berisi
tentang hasil analisa perbandingan tahapan sepesifikasi yang diinginkan. Tahap
akhir adalah tahpan presentasi yang berisi penyusunan hasil desain alat pembuatan
forklift manual.

16

Metodelogi berdasarkan Shigley-Mitchell


a) Identifikasi kebutuhan
Proses desain dimulai dengan diidentifikasinya kebutuhan didalam
bengkel permesinan, penulis menyadari adanya suatu problem yang
dimiliki. Membutuhkan suatu alat bantu untuk membuat forklift manual
praktis dan ekonomis. Untuk mengatasi kebutuhan tersebut merancang
sebuah alat bantu yang berguna untuk bengkel permesinan
b) Perumusann masalah
Pada tahap ini kegiatan dilakukan adalah merumuskan maslah tentang alat
bantu forklift manual. Sekaligus memutuskan spesifikasi alat yang akan
dirancang, seperti sebagai fungsinya dan cara kerjanya.
c) Sintesia
Tahapan merupakan bentuk alat bantu yang dapat memenuhi kebutuhan
seperti yang telah didefinisikan diatas. Pada langkah ini dicoba ditemukan
sebanyak mungkin alternatif tentang konsep alat pembuatan alat bantu
forklift yang akan dirancang .
d) Analisis
Beberapa alternatif konsep alat bantu pada tahap sintesis kemudian dipilih
untuk menganalisis lebih lanjut. Analisis meliputi analisi gaya.
e) Evaluasi
Hasil dari analisis dan sintesis dievaluasi terhadap spesifikasi yang telah
ditentukan. Pada langkah ini dapat timbul keperluan dibuatnya model atau
prototipe untuk bermaksud pengukuran kualitas, kendala, dan beberapa
kritesia lainnya.
f) Presentasi
Langkah akhir dari proses desain adalah presentasi, yakni kegiatan
menyusun dokumen hasil desai dalam bentuk gambar lengkap atau gambar

17

kerja, daftar komponen, spesifikasi bahan, dan informasi lainnya untuk


keprluan proses pembuatan.
3.4. Modifikasi desain
Dalam pembuatan alat memperlukan desain dan mengacu dari pembuatan
desain yang sudah ada dan didapatkan dari pengamatan yang kami lakukan
disalah satu bengkel produksi milik politeknik. Ternyata desain yang sudah ada
memiliki kekurangan, diantaranya bentuk alat yang sudah ada kurang tinggi,
sehingga membutuhkan banyak waktu untuk proses pembuatan alat bantu.
Dalam kelemahan tersebut desain sebuah alat yang nantinya diharapkan
dapat mengatasi semua permasalahn tersebut. Dan berikut mofikasi desain
tersebut

3.4.1. des

18

3.5. Penilaian dan Pemilihan Modifikasi Desain


Seperti diketahui masing-masing kreteria tersebut memiliki bobot
kepentingan yang berbeda satu dengan yang lainnya, maka perlu dibuat analisis

19

untuk menentukan nilai bobot masing-masing kreteria. Penentuan nilai bobot


dilakukan dengan cara perbandingan

Anda mungkin juga menyukai