Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN AKUSTIK BANGUNAN

AKUSTIK BANGUNAN
Akustik ruang merupakan salah satu ilmu rekayasa bunyi yang mempelajari
perilaku suara dadalam satu ruang. Akustik ruang berhubungan dengan kualitas suara pada
bangunan, yang dipengaruhi oleh penilaian secara obyektif maupun subyektif. Penilaian
obyektif yaitu besaran-besaran yang bersifat umum, misalnya besarnya tingkat tekanan
bunyi dari sumber suara dan besaran waktu dengung. Penilaian subyektif berdasarkan dari
orang yang menilainya. Tingkat penilaian tersebut akan sangat berpengaruh pada tingkat
kenyamanan pengguna yang berada pada ruang tersebut.

PERILAKU BUNYI (Behaviour of Sound) di RUANG TERTUTUP


Bunyi didalam ruang tertutup (enclosed space) memiliki perilaku (behaviour)
tertentu jika menumbuk dinding-dinding dari ruang tertutup tersebut yakni energinya akan
dipantulkan (reflected), diserap (absorbed), disebarkan (diffulsed), atau dibelokan
(diffracted) tergantung pada sifat akustik dindingnya.

REFLEKSI BUNYI (Pemantulan Bunyi)


Bunyi akan memantul apabila menabrak beberapa permukaan sebelum sampai ke
pendengar sebagaimana pendapat Mills(1986: 27): Reflected sound strikes a surface or
several surfaces before reaching the recevier. Pemantulan dapat diakibatkan oleh bentuk
ruang maupun bahan pelapis permukaannya. Permukaan pemantulan yang cembung akan
menyebarkan gelombang bunyi sebaliknya permukaan yang cekung seperti bentuk dome
(kubah)
dan permukaan yang lengkung menyebabkan pemantulan bunyi yang
mengumpuldan tidak menyebar sehingga terjadi pemusatan bunyi.

PENILAIAN AKUSTIK PADA GEDUNG SERBAGUNA


1 | Page

Penilaian yang dilakukan secara subjektif dengan mendengarkan suara berdasarkan yang
didengarkan dapat dinilai beberapa hal, yaitu:
1. Kejelasan Suara
Suara dapat didengar dengan jelas dikarenakan posisi penempatan tempat
duduk/berdiri yang memiliki susunan tangga sehingga tempat duduk yang berposisi
paling belakang masih dapat menerima suara langsung. Selain itu, bentuk langitlangit yang berundak-undak juga menyebabkan pantulan suara dari panggung dapat
mencapai seluruh posisi tempat duduk dengan waktu delay antara suara langsung
dari sumber dengan suara pantul hampir tidak ada. Tempat duduk yang berada
didepan mengalami sedikit masalah, karena suara yang terdengar bercampur antara
suara utama dengan suara dari yang lain. Namun hal tersebut tidak terlalu
mengganggu pendengar karena suara masih cukup jelas terdengar. Suara yang
didengar kebanyakan merupakan suara manusia yang dominan difrekuensi tengah
sehingga dapat terdengar jelas.
2. Waktu Dengung
Waktu dengung pada ruangan ini cukup panjang frekuensi menengah dan
tinggi, sedangkan pada frekuensi rendah waktu dengungnya kurang panjang. Hal
tersebut dikarenakan dari suara latar ada suara dengan frekuensi rendah seperti
suara bass yang terdengar kurang menggaung. Waktu dengung pada frekuensi
menengah dan tinggi terdengar cukup panjang, sehingga suara dialog yang cukup
cepat terdengar kurang jelas.
3. Bising
Bising yang terdengar didalam gedung pertunjukan terdengar sangat jelas,
seperti suara klakson mobil pada luar gedung dan suara binatang yang berada di
sekitarnya terdengar cukup jelas diarea penonton. Bila gedung berada di kawasan
yang cukup ramai , hal tersebut juga dikarenakan pada atap terdapat kerusakan
yaitu suatu lubang sehingga suara akan langsung masuk kedalam gedung.

Abstrak Ruang kedap suara merupakan ruangan yang di identifikasikan sebagai ruangan
yang mampu untuk meredam suara atau peluruhan sebesar 0.3 0.5 detik. Dengan
kemampuan tersebut maka desain akustik ruang harus menggunakan bahan serapan yang
mampu meluruh sebesar peluruhan tersebut. Dengan kemampuan tersebut maka kualitas
2 | Page

akustik dari ruang kedap perlu di evaluasi, sehingga kemampuan dari ruang kedap suara
bisa mencapai peluruhan tersebut. Dari hasil simulasi dan perhitungan dengan komposisi
bahan serapan yang sama menunjukkan bahwa bahan serapan yang digunakan pada ruang
kedap suara cukup bagus yang mempunyai waktu dengung rata-rata keduanya sebesar 0.4
detik. Pengukuran transmission loss (TL) yang di dapat dinding barat yang terdapat pintu
memiliki nilai yang rendah yakni sebesar 9.920 dB. Dari nilai pengukuran dibandingkan
dengan perhitungan TL menunjukkan rendahnya insulasi pada setiap dindingnya yaitu
diakibatkan atau dipengaruhi oleh partisi setiap dindingnya dan suara masuk ke setiap
celah-celah dinding. Hasil penambahan bahan pada dinding barat dan selatan dengan
melihat transmission loss suatu bahan dapat memenuhi transmission loss dinding dengan
rata-rata 35 dB. Kata kunciRuang kedap suara, kriteria bising latar belakang, waktu
dengung, transmission loss.

I.

PENDAHULUAN

Akustik Ruang terdefinisi sebagai bentuk dan bahan dalam suatu ruangan yang terkait
dengan perubahan bunyi atau suara yang terjadi. Akustik sendiri berarti gejala perubahan
suara karena sifat pantul benda atau objek pasif dari alam. Akustik ruang sangat
berpengaruh dalam reproduksi suara, misalnya dalam gedung rapat akan sangat
memengaruhi artikulasi dan kejelasan pembicara. Akustik ruang banyak dikaitkan dengan
dua hal mendasar, yaitu : Perubahan suara karena pemantulan dan Gangguan suara
ketembusan suara dari ruang lain. Dari keterangan diatas maka penelitian ini yang akan di
bahas yaitu mengevaluasi ruang kedap suara. Dan sebagai mana fungsinya maka sumber
bunyi dari luar tidak akan masuk ke dalam suatu suang kedap suara dan suara dari dalam
tidak boleh sampai ke luar ruangan.
Untuk menentukan kualitas rambatan yang sesuai standart dari ruang semi-anechoic
Chamber maka diperlukan perhitungan waktu dengung (RT) dan apa saja noise criteria
(NC) yang dapat menimbulkan suatu kebisingan atau transmission loss pada ruang kedap
suara Selanjutnya, perlu diketahui batasan masalah yang dikaji dalam tugas akhir ini yaitu
Sumber suara pada waktu dengung yaitu berupa diffuse, ruang kedap suara yang di
gunakan yakni ruang small room, dan fungsi ruang yang digunakan adalah semi-anechoic
Chamber. Kemudian tujuan dari tugas akhir ini adalah menentukan parameter akustik dari
transmission loss (TL), kriteria bising (NC) dan waktu dengung (RT), serta mengevaluasi
nilai dari transmission loss (TL) dan waktu dengung sehingga memenuhi standart ruang
kedap suara.

II.

DASAR TEORI

Akustik ruang merupakan salah satu ilmu rekayasa bunyi yang mempelajari perilaku
suara di dalam suatu ruang. Akustik ruang berhubungan dengan kualitas suara pada
3 | Page

bangunan, yang dipengaruhi oleh penilaian secara obyektif maupun subyektif. Saat ini
pengetahuan tentang desain akustik ruang didasarkan pada riset dan pengalaman para
scientist dalam merancang suatu ruang beberapa abad yang lalu. Ruang kedap suara
merupakan ruangan yang khusus dibuat untuk memenuhi fungsi ruang kedap suara dimana
menurut kebutuhannya memiliki waktu dengung (RT) sebesar 0.3 sampai 0.5 detik Berikut
rumus untuk menghitung nilai waktu dengung dengan metode eyring ditunjukkan pada
persamaan 1, dimana V adalah volume ruang, S adalah luas permukaan penutup, dan
adalah koefisien absorbs dari bahan penutup.

Dimana sebelum mengetahui nilai waktu dengung sebaiknya mengetahui nilai


bising latar belakang dimana Bising latar belakang dapat didefinisikan sebagai suara yang
berasal bukan dari sumber suara utama atau suara yang tidak diinginkan. Dalam suatu
ruangan tertutup, bising latar belakang dihasilkan oleh peralatan mekanikal atau elektrikal
di dalam ruang seperti pendingin udara (air conditioning), kipas angin, dan seterusnya.
Besaran bising latar belakang ruang dapat diketahui melalui pengukuran Tingkat Tekanan
Bunyi (TTB) di dalam ruangan pada rentang frekuensi tengah pita oktaf antara 125 Hz
sampai dengan 4 kHz, dimana hasil pengukuran digunakan untuk menentukan kriteria
kebisingan ruang dengan cara memetakannya pada kurva kriteria kebisingan (Noise
Criteria NC).[2] Untuk mengetahui tingkat bunyi yaitu mengetahui Leq, dimana Leq
merupakan tingkat bunyi dimana tingkat bunyi ini mewakili tingkat bunyi yang berubah
pada waktu atau terhadap waktu.

Berikutnya yaitu menentukan transmimision loss merupakan jumlah energy bunyi yang
berkurang (lewat udara) pada suatu partisi, dinding atau jendela yang dinyatakan dalam
decibel. Rugi transmisi sama dengan jumlah decibel, berkurangnya energi bunyi datang
pada partisi bila melewati struktur. Berikut rumus transmission loss:

4 | Page

III.

METODOLOGI

Pada penelitian ini metodologi yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Penentuan dan pengukuran titik-titik pengukuran pada RT (Reverberation Time)
Pengukuran dan penentuan titik-titik obyek pada RT ruang kedap ini ada tiga titik
pengukuran yaitu tengah, pojok kiri ruangan dan pojok kanan ruangan. Pengukuran ini
bertujuan untuk memberikan variasi nilai pada RT, variasi ini berguna untuk memberikan
validasi nilai pada perhitungan RT. Setelah ditentukan titik-titiknya maka langkah
pengambilan data yaitu sebagai berikut: sumber suara berupa letusan balon dan penerima
suara menggunakan SLM (Sound Level Meter) yang dihubungkan pada laptop
menggunakan FFT Analyzer untuk dicatat data pengukurannya per detik, dimana setiap
detiknya dapat memuat 30 data pengukuran. Cara pengambilan datanya yaitu pertama
mencatat data pengukuran pada FFT Analyzer selama 10 menit sebelum letusan, data ini
digunakan sebagai background noise bising sebelum letusan. Kedua, mencatat 10 menit
data pengukuran setelah ledakan, data ini bertujuan dapat mengetahui berapa menit waktu
yang dibutuhkan untuk peluruhan RT (Reverberation Time). Untuk setiap titiknya
dilakukan pengukuran sesuai pengambilan tersebut. berikut gambar

pengambilan data RT:


5 | Page

Gambar 1 menunjukkan sistematika dari pengambilan data dari RT (Reverberation Time)


dimana pengukuran dilakukan 3 kali yaitu pojok kanan, pojok kiri dan tengah. Sumber
suara berupa balon yang diletuskan dan dterima oleh SLM (Sound Level Meter) dan di
konversi oleh FFT analyzer berupa angka-angka (dB).
2. Penentuan dan pengukuran titik-titik pengukuran pada TL (Transmission Loss)
Pengukuran dan penentuan titik-titik obyek pada TL (Transmission Loss) ruang
kedap suara terdapat lima titik dimana setiap titiknya berjarak kurang lebih 1 meter dari
dinding dan dua meter untuk jarak antar titik. Hal ini bertujuan untuk memberikan
perbedaan pada nilai saat pengambilan data. Dimana pengambilan datanya yaitu sumber
suara berupa tone suara berdurasi 10 detik yang di keraskan oleh sound system dan
pengukuran diambil pada saat suara impuls di bunyikan. Berikut gambaran pengambilan
data TL:

Gambar 2 menunjukkan dari sistematika pengambilan data TL (Transmission Loss)


dimana pengukuran sebanyak 5 kali dimana titik-titik tersebut telah berjarak antar berjarak
kurang lebih 1 meter dari dinding dan dua meter untuk jarak antar titik. Ketika suara tone
di bunyikan saat itu juga pengambilan data dilakukan lewat SLM yang di teruskan pada
software FFT analyzer untuk mengetahui seberapa besar (bunyi) daya serap dari dinding
yang terkena suara dari luar.
3. Perhitungan dengan metode eyring
Perhitungan ini dilakukan setelah mengetahui komposisi dari bahan serapan dari
ruang kedap suara dan mengetahui luasan dari permukaan ruang kedap suara, kemudian
dihitung dengan menggunakan rumus sesaui pada persamaan 1.
4. Proses Desain Ruang Kedap Suara
Desain pada ruang kedap suara ini sesuai dengan kondisi pada saat pengambilan
data yakni terdapat dua meja dan satu panel mesin pompa yang berbentuk kotak. Desain
6 | Page

pada ruang kedap ini bertujuan mengetahui waktu dengung atau RT berdasarkan simulasi.
Simulasi yang digunakan yakni software akustik setelah desain dibuat sesuai kondisi asli
pada saat pengambilan data dengan menentukan koefisien serap pada setiap lapisan
dinding dan bahan-bahan meja dan panel mesin pompa. Dengan melihat langkah-langkah
simulasi diatas akan mampu meminimalisir waktu dengung sehingga berkisar RT
(Reverberation Time) sesuai yang diharapkan yakni sekitar 0.3 sampai 0.5 detik. desain
ruang ini untuk memvalidasi ruang kedap suara sesuai dengan koefisien serapan pada
ruangan kedap pada laboratorium rekayasa akustik dan fisika bangunan.

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengukuran dan analisa ini diperlukan untuk mendukung desain yang ada pada
ruang kedap suara, variabel yang dibutuhkan untuk mendukung desain akustik dari
ruang kedap suara yakni: RT (Reverberation Time), TL (Transmission Loss), NC
(Noise Criteria) beserta simulasi Software

Pada gambar 3 (a) merupakan gambar penempatan titik-titik pegukuran pada RT


(Reverberation Time) dimana terdapat tiga titik pengukuran yang ditunjukkan pada gambar
tersebut yakni A1, A2, dan A3. Dan gambar yang berikutnya yaitu TL (Transmission
Loss)terdapat lima titik pengukuran seperti ditunjukkan pada gambar 3 (B). Berikut
merupakan hasil dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Pengukuran noise criteria
Pengukuran diambil pada saat suasana sekitar seperti aktiivitas sehari-hari dan diambil
pada jam 10.00. Data pengukuran noise criteria ini ini berdasarkan pada titik-titik
pengukuran pada RT (Reverberation Time). Dimana hasil dari pengukuran noise criteria
ini dapat dilihat pada kurva noise criteria sebagai berikut.

7 | Page

Gambar 4 merupakan hasil plot dari nilai tabel noise criteria dimana ruang kedap
suara memiliki noise criteria 25dB. Hasil nilai tersebut tidak sesuai dengan standard
criteria kebisingan studio rekaman sebesar 15-20 dB berdasarkan buku ilmu fisika
bangunan (Heinz Frick, Antonius Ardiyanto, dan AMs Darmawan).
2. Pengukuran TL (Transmission Loss)
Pengukuran TL (Transmission Loss) pengukurannya memakai software akustik
untuk mencatat hasil dari transmisi yang hilang setelah sumber bunyi di kenai dinding pada
ruang kedap suara.
3. Perhitungan Transmission loss komposit
Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui Transmission loss pada suatu dinding
dimana perhitungan ini untuk menghitung pengurangan bising dari dinding komposit.
4. Data Pengukuran Waktu Dengung (RT)
Pengukuran diambil pada saat suasana sekitar tenang atau sepi dan diambil pada
jam 14.30. dimana sumber suara berupa impuls yang di ambil dari letusan balon. Dengan
bunyi letusan balon tersebut dapat mengetahui nilai waktu dengung pada ruangan kedap
suara. Respon data dari letusan balon di terima oleh sound level meter yang di hubungkan
pada FFT Analyzer sehingga dapat melihat hasil dari respon letusan balon tersebut.
5. Perhitungan Waktu Dengung Dengan Metode Eyring
Pemilihan elemen interior atau material dari ruang kedap pada perhitungan ini
berdasarkan bahan yang dipakai oleh ruang kedap suara. Pemilihan bahan-bahan interior
ini
8 | Page

berdasarkan yang di gunakan pada ruang kedap suara, dengan pemilihan tersebut di pilih \
yang mendekati kondisi pada ruang kedap suara
6. Hasil Simulai pada Ruang Kedap Suara
Simulasi dimaksudkan untuk mempermudah perhitungan waktu dengung yang
terjadi pada ruangan yang sesungguhnya. Simulasi ini juga mampu mendesain ruangan
terhadap kualitas akustik ruang dengan cara eksperimen dapat lebih mudah dilakukan saat
ini, tidak lagi diperlukan waktu yang panjang dan biaya yang mahal dalam mendesain
kualitas
akustik ruangan yang sesuai dengan tujuan pembangunan ruang tersebut. dengan simulasi
ini dapat mengetahui waktu dengung atau RT (reverberation time).

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/29099293/Analisis-Akustik-Secara-Subjektif-GedungKesenian-Rumentang-Siang
Yuniar S Perancangan Akustik Ruang Multifungsi Pada Teater A ITS Dengan Desain
Modular ITS (2011).
Sarwono, Joko Kriteria Akustik Gedung Serba Guna Salman ITB, ITB (2010).

9 | Page

Anda mungkin juga menyukai