Bab I
Bab I
Disusun Oleh :
Akbar Perdana (3215126538)
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Paradigma baru pendidikan lebih berorientasi pada siswa (student
centered learning), yaitu paradigma pendidikan yang lebih terindividual dan
menekankan pada keaktifan siswa daripada keaktifan guru dalam proses
pembelajaran. Pemakaian suatu metode pembelajaran perlu disesuaikan
dengan karakteristik mata pelajaran yang akan diajarkan. Mata pelajaran
fisika diasumsikan akan lebih mudah dipahami oleh siswa kalau mereka aktif
saling membantu satu sama lain dalam memahami konsep dan mengerjakan
soal-soal di kelas daripada hanya mendengar dan mencatat apa yang
disampaikan guru.
Penilaian pembelajaran fisika tidak hanya didapatkan dari hasil tes
siswa saja, melainkan pada proses belajar mengajar. Menurut Nana Sudjana
(2009: 1) Sasaran penilaian mencakup tiga sasaran pokok, yakni program
pendidikan, proses belajar mengajar dan hasil belajar. Penilaian proses
belajar mengajar dan hasil belajar merupakan sasaran penilaian yang lebih
ditekankan pada perbaikan dan pengoptimalan kegiatan-kegiatan belajar
mengajar. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa penilaian proses
seorang
guru
dalam
pembelajaran
sangatlah
Cara guru menyampaikan materi merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi hasil belajar Fisika. Seorang guru harus bisa mengambil
simpati siswa dalam menyampaikan materi pembelajaran agar mata
pelajaran fisika bisa dianggap lebih menyenangkan oleh siswa. 3 Oleh karena
itu, guru dituntut untuk menggunakan metode pembelajaran yang menarik
yang bertujuan untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar
fisika.
Berdasarkan jurnal yang ditulis Abdi Tri Kurnia (2015: 1-2), hasil
observasi kepada guru IPA terhadap pelaksanaan pembelajaran fisika di
kelas VII SMPN 9 Pontianak selama ini masih menggunakan metode
konvensional
sehingga
masih
terdapat
beberapa
kekurangan
yang
65,61 % siswa kelas VII yang memperoleh nilai di bawah atau kurang dari
KKM yaitu 75.4
Guru dalam mengelola pembelajaran Fisika menurut Depdiknas
(2009) diharapkan mampu memahami isi suatu materi pembelajaran,
merancang pembelajaran, mengamati dan memantau para siswa untuk
mengetahui
apakah
mereka
benar-benar
belajar
atau
tidak,
dan
kooperatif merupakan
Pembelajaran
kooperatif
adalah
contoh
sistem
metode
pengajaran
mengajar
yang
sesuai
dengan
tujuan
yang
direncanakan,
guru
perlu
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) lebih
efektif daripada model pengajaran langsung terhadap hasil belajar fisika SMA
kelas X pada pokok bahasan Suhu dan Kalor?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) terhadap
peningkatan aktifitas siswa dan hasil belajar fisika SMA kelas X pokok
bahasan Suhu dan Kalor.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
A. Secara Praktis
1. Bagi siswa
a) Siswa menjadi senang dan tertarik terhadap fisika terutama pada bab
Suhu dan Kalor karena siswa dilibatkan secara aktif dalam
pembelajaran.
b) Siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari pokok Suhu dan
Kalor akan lebih cepat paham.
2. Bagi guru
a) Guru dapat memilih model pembelajaran yang efektif pada pokok
bahasan Suhu dan Kalor.
b) Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi
pembelajaran
yang
bervariasi
dan
dapat
memperbaiki
sistem