Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang Penelitian


Perkembangan dalam kehidupan mencakup berbagai aspek yang sangat luas
terutama berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, yang sangat berdampak
dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan ini ditandai dengan adanya produk produk
teknologi yang dapat digunakan sehari-hari seperti handphone, internet dan lain
sebagainya. Begitu pula penerapannya dalam berbagai bidang kehidupan mulai dari
penggunana komunikasi social, bisnis hingga pendidikan. Perkembangan yang pesat ini
memang telah banyak diterapkan pada sektor kehidupan manusia termasuk sektor
pendidikan khususnya pendidikan dasar. Akan tetapi pemanfaatan dalam sektor
pendidikan masih terbatas pada pemanfaatan untuk keperluan administrasi dan keperluan
untuk manejerial. Sementara pemanfaatan yang lebih untuk membantu dalam proses
pembelajaran masih sangat terbatas terlebih lagi pemanfaatan komputer untuk pendidikan
ditingkat sekolah dasar.
Perkembangan itu pula terjadi dalam dunia pendidikan, hal ini di tandai dengan
adanya perubahan kurikulum pendidikan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) berubah menjadi kurikulum baru yakni Kurikulum 2013. Yang mana pada
kurikulum baru ini lebih menekankan pada proses pembelajaran bertema (Tematik).
Pembelajaran Tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar
secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman
langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang
dipelajarinya. Pengalaman langsung ini pula siswa akan memahami konsep-konsep yang
mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
Melalui pembelajaran tematik diharapkan siswa mejadi lebih memiliki minat tehadap
materi pembelajaran itu.
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di
Sekolah Dasar, masih terpisah dalam tema yang ada. Salah satu materi bahan ajar yang
ada didalamnya berkaitan dengan shalat. Di dalam Islam shalat merupakan salah satu
kewajiban muslimin yang sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin
maupun dalam perjalanan, baik sedang dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan

sakit. Disisi lain Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan di Sekolah Dasar masih terpisah dalam tema yang ada, sehingga diperlukan
inovasi pembelajaran yang dapat dijadikan penarik perhatian siswa dalam pembelajaran.
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda, ''Perintahkanlah putra-putri
kalian untuk melakukan shalat jika umur mereka telah mencapai tujuh tahun, dan
pukullah mereka (jika tidak mengerjakannya) setelah umur mereka mencapai sepuluh
tahun.'' (HR. Al-Hakim dan Abu Dawud).
Anak usia tujuh tahun berada pada fase pendidikan di Sekolah Dasar. Dalam usia
tersebut, memiliki karateristik pertumbuhan kejiwaan sebagai berikut: 1) pertumbuhan
fisik dan motorik maju pesat. Hal ini sangat penting perannannya bagi perkembangan
dasar yang diperlukan sebagai makhluk individu dan social; 2) kehidupan sosialnya
diperkaya selain kemampuan dalam hal kerjasama juga dalam hal bersaing dan
kehidupan kelompok sebaya; 3) semakin menyadari diri selain mempunyai keinginan,
perasaaan tertentu juga semakin bertumbuhnya minat tertentu; 4) kemampuan berpikir
masih pada tingkat persepsional; 5) dalam bergaul, bekerjasama dan kegiatan bersama
tidak membedakan jenis, yang menjadi dasar adalah perhatian dan pengalaman yang
sama; 6) mempunyai kesanggupan untuk memahami sebab akibat; 7) ketergantungan
pada orang dewasa semakin berkurang. (Hardianto, Deni). selain itu berdasarkan tahap
perkembangannya anak pada usia 7 tahun anak-anak berada pada fase perkembangan
diantara pra-operasional dan operasiona konkrit dimana pada masa ini kemampuan
kognitif anak terbatas pada hal-hal yang dijumpainya dilingkungan saja dan belum dapat
menerima hal-hal yang bersifat abstrak (Piaget, Jean). Berdasarkan hal tersebut dapat
dikatakan bahwa anak pada usia 6/7 tahun dalam menerima pembelajaran gerakan shalat
membutukan contoh dalam bentuk realitas/nyata.
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, pemanfaatan teknologi informasi terutama
berbasis computer dapat dijadikan salah satu media pembelajaran yang membantu dalam
pemberian bahan ajar Shalat pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga
proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Salah satunya yang dapat dimanfaatkan
adalah Augmented Reality (AR). AR ini merupakan Bla bla.. (jelaskeun des)!

islam Sholat disebut tiang agama, sebagaimana akan menjadi penerang kubur
kita. Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah mukallaf
dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan. Shalat merupakan
rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya
adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat ,maka ia mendirikan agama
(Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam).
Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17
rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi
muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat
shalat sunah.
Untuk membatasi bahasan penulisan dalam permasalahan ini, maka penulis hanya
membahas tentang shalat wajib kaitannya dengan kehidupan sehari hari.

Dalil Dalil Tentang Kewajiban Shalat


Al-Baqarah, 43


Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang orang yang
ruku
Al-Baqarah 110



Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa apa yang kamu usahakan

dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah
sesungguhnya Allah maha melihat apa apa yang kamu kerjakan.
Al Ankabut : 45



Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan
munkar.
An-Nuur: 56



Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya
kalian semua diberi rahmat
Dari dalil dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata kata perintah shalat dengan perkataan
laksanakanlah tetapi semuanya dengan perkataan dirikanlah.
Dari unsur kata kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah sehingga
banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat keji dan
munkar. Sementara kata mendirikan selain mengandung unsur lahir juga mengandung
unsur batiniah sehingga apabila shalat telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan
berbuat jahat
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Perintahkanlah putra-putri kalian untuk
melakukan shalat jika umur mereka telab mencapai tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak
mengerjakannya) setelah umur mereka mencapai sepuluh tahun.'' (HR. Al-Hakim dan Abu
Dawud)
Rasulullah S.A.W. bersabda Ajarkan anak-anakmu shalat di umur 7 tahun, dan hukum mereka
(jika tidak mau shalat) di umur 10 tahun. Shalat adalah ibadah yang paling utama bagi umat
Muslim. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman agar kita selalu memelihara shalat kita dalam surat
Al-Baqarah

ayat

238

yang

berbunyi:

"Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah
(dalam shalatmu) dengan khusyu'." (Q.S. Al-Baqarah:238)

Anda mungkin juga menyukai