YWKA PALEMBANG
OLEH ISTIAWAN 2011
1. PENGERTIAN LAYANAN INFORMASI
Menurut Prayitno (2004:259) bahwa layanan informasi adalah memberikan pemahaman kepada
ndividu2 yg brkpentingn ttng brbagai hal yg diperlukan utk mnjalani suatu tugas atau kegiatan,
atau untuk mnentukan arah suatu tujuan atau rencana yg dikehendaki.
(prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Asdi Mahasatya)
Sdngkn mnrt hellen (2002:82) mengatakn lyanan informasi adlh lynan bimbingan dn konseling
yg memungkinkn psrta didik (klien) mnerima dn memahami brbagai informasi (seprti informasi
pnddkn, informasi jbtan) yg dpt dpergnakn sbg bhn pertmbngn dn pngmbiln kputusn utk
kpentingn psrta didik (klien).
(Hellen, A. 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat Pers)
2. TUJUAN LAYANAN INFORMASI
Menurut hellen (2002:83) mngtkn bhwa lyanan informasi brtujuan utk membekali individu dgn
berbgai pngetahuan dn pmhaman ttng berbgai hal yg berguna utk mngenal diri, mrencanakan dn
mngembangkn pola khidupan sbg siswa, anggota kluarga, dan masyarakat.
Kemudian mnrut hbkolaurihsan (2006:19) mngtkn lyanan informasi bertujuan agar individu
mmliki pngthuan (informasi) yg mmadai, baik ttng dirinya maupun ttng lingkungannya,
lingkungan perguruan tinggi, masyarakat, serta sumber-sumber belajar termasuk internet.
(Nurihsan. 2006. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Kencana)
3. FUNGSI LAYANAN INFORMASI
Fungsi utama bimbingan yg didukung oleh jenis layanan informasi ialah fungsi pemahaman dan
pencegahan. (Prayitno, 1997:76)
(prayitno. 1997. Pelayanan bimbingan dan konseling. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi)
4. JENIS-JENIS LAYANAN INFORMASI
Menurut prayitno (2004:261) mngtkn bhwa jenis informasi terdiri dr (a) (b) (c).
Penjelasan dari masing2 dpt diuraikn dibawah ini:
Ad.a) informasi pnddkn
Dlm bdng pendidikn bnyk idiv yg brstatus siswa atau calon sswa yg dhdpkn pd kmungkinan
timbulnya mslh atau ksulitan. Diantara mslh atau ksulitan tsb brhubngn dgn (a) pmilihn program
studi, (b) pmlihn skolh fakultas dan jurusanny, (c) penyesuaian diri dgn program studi, (d)
pnyesuaian diri thdp suasana bljr, dn (e) putus sekolah. Mereka mmbutuhkn adnya kterangn atau
informasi utk dpt mmbuat pilihan dan keputusan secra bijaksana.
Ad.b) informasi jabatan
Saat2 transisi dr dunia pnddkn ke dunia kerja sering mrupkn masa yg sngt sulit bagi bnyk orng,
kesulitn itu trletak tdk saja dlm mndptkn jenis pekerjaan yg cocok, ttp jg dlm pnyesuaian diri dgn
suasana kerja yg baru dimasuki dn pengembngn diri slanjutnya. Shingga mreka bnyak
mmbutuhkn pngetahuan dn penghayatan ttng pekerjaan atau jabatan yg akan dimasukinya, untuk
itulh informasi jbatan ini diperlukan.
Ad.c) informasi Sosial budaya
Informasi ttng keadaan sosial budaya brbagai daerah, hal ini dpt dilakukan mlalui penyajian
informasi sosial budaya yg meliputi macam2 suku bangsa, adat istiadat, agama, potensi2 daerah
dan kekhusussan daerah trtentu.
5. TEKNIK LAYANAN INFORMASI
Menurut Tohirin (2007:149) mengatakan bhwa teknik yg digunakan dlm layanan informasi adalah
(a) teknik ceramah, (b) teknik melalui media (c) teknik acara khusus, dan (d) melalui
narasumber.
(tohirin. 2007. Bimbingan konseling secara islam. Jakarta: Ciputat Pers)
Sedangkan menurut prayitno (2004:264) mengungkapkn teknik (metode) dlm lyanan informasi
meliputi (1) (2)(3)(4)(5).
(Marat, Samsunuwiyati. Kartono Lieke Indiensih. 2006. Perilaku Manusia Pengantar Singkat
Tentang Psikologi. Jakarta: PT. Refika Aditama.)
Sedangkan agresif adalah bersifat ingin mnyerang kpd sesuatu yg dipandang sbg hal yg
mngecewkn, mnghalangi atau mnghambat (departemen P & K, 1997:12)
(Departemen P & K. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kesembilan. Jakarta: Balai
Pustaka.)
Jika dipandang dr definisi emosional, pengertian agresif adalah hasil dr proses kemarahan yg
memuncak. Sedngkn dr definisi motivasional perilaku agresif adlh perbuatan yg brtujuan utk
mnyakiti orng lain dn pngertian behavioral perilaku agresif adlh sbg respons dr perangsangan
yg di sampaikan oleh organisme lain (Willis, 2010:121)
(Willis, Sofyan S. 2010. Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta.)
Dalam situasi tertentu menurut O Sears, Freedman, Peplau (2009:19) orng akn mlakukn
agresi atau tdk mlakukn agresi ditentukn oleh tiga variabel, yaitu:
(a) Intensitas marah ssorng yg sebagian ditentukn oleh taraf frustasi atau serangan yg
menimbulknnya, dan sebagian ditentukn oleh tingkt prestasi individu trhdp frustasi yg
mnimbulkn amarah.
(b) Kcenderungn utk mengekspresikn amarah yg pd umumnya ditentukn oleh apa yg
dipelajari seseorng ttng agresifitas dan pd umumnya ditentukn oleh sifat situasi,
(c) Kadang2 kekerasan dlakukan karena alasan lain yg lebih bersifat instrumental.
(David, O Sears, Freeadman, Jonathan, Paplau, Anne. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta:
Erlangga.)
2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AGRESIFMACAM-MACAM AGRESIFITAS
Faktor yg mmpngaruhi agresif adlh aitu:faktor yg mndasari perilaku agresif itu muncul.
Menurut O Sears, Freedman, Peplau (2009:12), mnjelaskn fktor pencetus agresif yaitu:
a. Penguatan (reinforcement)
Penguatan merupakan pengubahan perilaku yg diinginkn dgn cara menarik konsekuensi
yg tdk mnynangkn apabila dlakukn trs mnerus maka individu akn mrasa bhwa drinya
bnar dn suatu ketika individu itu diberi hukuman maka individu itu mrasa bhwa drinya
sngat diatur dn akan mmunculkn emosi, akibat emosi yg tdk trkontrol maka mnjdi agresif.
b. Imitasi
Imitasi mrpkn slh stu faktor pncetus dr agresif krena proses imitasi mrupkn proses
peniruan yg utuh kpd siapa saja seperti tokoh, orng tua, bintang film dan lain2. Apabila
toko atau bintang film mlakukn ssuatu maka individu itu berusha utk menirunya tanpa
mmpertmbangkan baik dan bruknya.
c. Norma sosial
Perilaku agresif yg dikendalikn oleh norma sosial yg sangat komplek. Misalnya
gerombolan ank muda mungkin mrasa bhwa mmbunuh utk mmbalas dendam mrupakn
tindakn yg dpt dbenarkn sdng anggota masyarakat lain tdk mnyetujui.
d. Deindividualis
Setiap individu memiliki identitas yg brbeda2 shngga upaya individu utk mnyelesaikn tgs
prkmbngn pun berbeda2 ada yg scrara cepat dpt mnylesaikn ada jg yg lambat utk
mnyelesaiknnya, yg lmbt mnyelesaiknnya biasannya iri dan akan mnimbulkn emosi yg
berlebihan dan akn mnimbulkn emosi.
e. Agresi instrumental
Jenis agresi ini trjadi karena pelaku agresif ingin mmperoleh tujuan2 trtentu. Misalnya
pmbunuh byaran mreka mmbunuh krena ada imbalan uang bkn semata2 ada dendam atau
sdng marah.
3. MACAM-MACAM AGRESIFITAS
4. USAHA UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF
kemampuan mncintai individu2 dgn baik apabila individu2 dilatih dan melatih diri utk
mampu mnempatkn diri dlm dunia batin sesama serta mampu memahami apa yg dirasakn
atau sialami dan diinginkn maupun tdk diinginknoleh sesamanya. Dalam teknik
sosiodrama trdpt .... utk mngurangi perilaku agresif
1. PENGERTIAN SOSIODRAMA
Menurut Winkel dan Hastuti (2013:571) sosiodrama merupakan dramatisasi dr persoalan2 yg
dpt timbul dlm pergaulan dgn orng2 lain, termasuk konflik yg sering dialami dlm pergaulan
sosial.
(Winkel, W.S dan Hastuti, Sri. 2013. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
(Terjemahah oleh Toni Setiawan). Yogyakarta: Media Abadi. (buku asli diterjemah tahun 1991).
Menurut djamharah dan zain (2010:88) sosiodrama pada dasarnya mendramatisirkan tingkah
laku dlm hubungnnya dgn masalah soaial.
(Djamarah, Syaiful, Bahri dan Zaim, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta)
Dari berbagai persoalan yg dpt timbul dlm pergaulan dgn orng2 lain, trmasuk konflik yg sering
dialami dlm hubungan sosial.
Kemudian menurut roestiyah (2012:90) sosiodrama merupakan mendramatisirkn tingkah laku,
atau ungkapan gerak-gerik wajah seseorang dlm hubungan sosial antar manusia.
(Rostiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta)
2. LANGKAH2 PELAKSANAAN SOSIODRAMA
3. TUJUAN SOSIODRAMA
Winkel dan Hastuti (2013:571) bahwasanya tujuan dari sosiodrama itu adalah utk membantu
para siswa memahami siswa memahami seluk-beluk suatu permasalahan dan menempatkan
informasi yang disajikan dlm lingkup mendalami semua unsur pokok dr permasalahan itu.