LANDASAN TEORI
2.1
Hotel
2.1.1 Definisi Hotel
Kata hotel memiliki pengertian atau definisi yang cukup banyak,
masing masing orang berbeda dalam menguraikannya. Berikut ini adalah
beberapa pengertian hotel (Tam C., Fonny, 2008) :
1.
2.
3.
penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum
yang dikelola secara komersial.
Karakter Pengunjung
Tujuan
Tipe Kamar
Pengunjung
Perseorangan
Tours,
Club,
Queen Size
muda
perkumpulan
Adanya
keatas
Berbelanja
Kamar
Standar
area
mandi
10
Jenis
Karakter Pengunjung
Tujuan
Tipe Kamar
Pengunjung
Grup
Menginap 2 4 malam
Pemilihan
masalah
harga
Konvensi
tidak
dan
King,
Twin,
konferensi
double double
Perkumpulan
size
profesional
Kamar
memiliki
perdagangan
ganti pakaian
mandi
Terdapat
area
area
Hotel melati 1
Hotel melati 2
Hotel bintang 3
Hotel bintang 4
Hotel bintang 5
Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi dikeluarkan oleh
peraturan pemerintah dan menurut Dirjen Pariwisata dengan SK: Kep22/U/VI/78. Untuk mengklasifikasikan sebuah hotel, dapat ditinjau dari
beberapa faktor yang satu sama lainnya ada kaitannya. Berikut adalah tabel
11
Jenis Fasilitas
Kamar Tidur
Min. 100
Min. 50
Min. 30
Min. 20
Min. 15
Suite
4 kamar
3 kamar
2 kamar
1 kamar
Luas kamar
20-28 m
18-28 m
18-26 m
18-24 m
52 m
48 m
48 m
44 m
20 m
Min. 2
Min. 2
Min. 2
Min. 2
Min. 1
Min. 1
Min. 1
Min. 1
Min. 1
Min. 1
Min. 1
Min. 1
Function
dan pre-
dan pre-
dan pre-
Room
function
function
function
room
room
room
Kolam
Kolam
renang
renang
dan
dan
ditambah
dianjurkan
dengan 2
ditambah
sarana
dengan 2
lain
sarana lain
Ruang yang
Min. 3
disewakan
Luas kamar
18-20
m
Suite
Ruang Makan
Restaurant &
Bar
Kolam
Kolam
renang
renang
dan
dan
*tidak
wajib
dianjurkan dianjurkan
Min. 1
ditambah
ditambah
sarana
dengan 2
dengan 2
sarana
sarana
lain
lain
Min. 3
Min. 3
Min. 3
Min. 3
ruangan
ruangan
ruangan
ruangan
ruangan
Lounge
Wajib
Wajib
Wajib
Taman
Wajib
Wajib
Wajib
Wajib
Wajib
Rekreasi &
Olahraga
12
Room service
Area lift
Retail
Restoran
Function room
2. Back of the house adalah area karyawan yang berada di area servis dan
terpisah dengan area tamu. Yang termasuk dalam area back of the house
adalah:
Area pegawai
13
2.2
Compact City
2.2.1 Definisi Compact City
Pertumbuhan penduduk yang terjadi sekarang ini dapat menimbulkan
berbagai permasalahan yang mendorong untuk terjadinya fenomena Urban
Sprawl, yaitu perpindahan penduduk ke daerah pinggiran (mungkasa, 2012).
Menanggapi fenomena tersebut muncul konsep Compact City. Adapun
Compact City mempunyai beberapa definisi seperti yang dikemukakan oleh J.
Arbury, Compact City yaitu sebuah model pengembangan kota yang terfokus
pada intensifikasi perkotaan, menetapkan batas pertumbuhan kota, mendorong
pengembangan campuran (mixed use) dan mengedepankan peran angkutan
umum dan kualitas desain perkotaan. Burton (2000) menjelaskannya Compact
City sebagai kota dengan dimensi kepadatan yang tinggi. Dapat disimpulkan
bahwa Compact City adalah suatu konsep perencanaan kota terfokus kepada
kepadatan hunian yang relatif tinggi pada guna lahan campuran, lebih
mengandalkan sistem transportasi umum yang efisien, termasuk aktivitas
pejalan kaki dan bersepeda sehingga penggunaan kendaraan bermotor pribadi
berkurang intensitasnya, penggunaan energi menurun rendah dan polusi
berkurang (Mungkasa, 2012)
Sebagai sebuah tanggapan terhadap fenomena Urban Sprawl, secara
umum dapat disarikan beberapa perbedaan antara Urban Sprawl dengan model
Compact City, berdasarkan 12 aspek yaitu kepadatan, pola pertumbuhan, guna
lahan, skala, layanan komunitas, tipe komunitas, transportasi, disain jalan,
disain bangunan, ruang publik, biaya pembangunan, proses perencanaan
(Roychansyah, 2006).
14
15
16
sehingaa
2.3
Faktor
Curah Hujan
Pengaruh
Curah
hujan
menyebabkan
lembab
Manipulasi
tinggi
lingkungan
sehingga
tanaman
Melindungi
Penerapan
tanaman
Sistem,
melindungi
greenhouse
tanaman
dengan plastik
penyakit
atau naungan
Kelembaban
Ventilasi
(RH)
70%.
menggunakan
Kelembaban
alami
mempengaruhi
Menyemprotkan
evapotranspirasi. RH tinggi
dengan sprinkler
menyebabkan
akar
daya
berkurang
serah
sehingga
atau
blower,
air
Sistem, dengan
pemasangan
sprinkler atau
blower
17
mudah terserang penyakit,
RH
rendah
menyebabkan
Intensitas
Mempengaruhi
Cahaya
kurang
fotosintesis,
cahaya
Penggunaan plastik UV
tanaman
Perletakan
tanaman
di
daerah
rentan
terkena cahaya
terserang
penyakit.
yang
Elevasi
Merupakan
keberhasilan
Suhu
25 C 27 C, suhu terlalu
Pemilihan
jenis
Pemilihan
Jenis tanaman
persyaratan lokasi
yang sesuai
Penentuan
Pemilihan
lokasi,
penggunaan sprinkler
Jenis tanaman
yang
sistem
terganggu.
penggunaan
Pada
sistem
sesuai,
sprinkler.
Keasaman
Pengaruh
(pH)
tanaman
pertumbuhan
Penyesuaian pemberian
Sistem, dengan
pemberian
kebutuhan
larutan nutrisi
untuk
tanaman
mencapai
pH
yang sesuai
yang sesuai
Sumber : Jurnal Jurnal Pertanian, Rahimah, 2010; Diansari M.,2008; Suhardiyanto, 2009
18
19
Pada bulan desember bumi berada di atas matahari, bumi berotasi dan
berevolusi sehingga sejajar dengan matahari pada bulan maret, kemudian
berada di bawah matahari pada bulan juni, dan kembali sejajar dengan matahari
pada bulan September (Purwanto A., 2011).
20
21
4
5
6
7
8
9
10
11
12
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
28,6
28,8
28,7
28,3
28,8
29,0
29,2
28,9
28,9
Sumber : www.bps.go.id
Suhu Udara yang disurvei mewakili untuk wilayah Jakarta dengan suhu
udara rata rata berdasarkan data tersebut berkisar 280C.
2.4
Aeroponik
2.4.1
22
23
2.4.2
Definisi Aeroponik
Aeroponik berasal dari kata latin yaitu aero yang berarti udara dan
24
Aeroponik
Tanam Konvensional
Kebutuhan lahan
Musim
Tergantung musim
Ketersediaan Barang
Kualitas Barang
relatif besar
Teknologi
Teknologi sederhana
Operator
Investasi Awal
Sedang besar
Kecil sedang
Waktu
Kepenuhan Nutrisi
Fleksibilitas
Aklimatisasi lama
Kecepatan Adaptasi
Penggunaan Air
Lebih efisien
Kurang efisien
(Suhardiyanto, 2010)
(Suhardiyanto, 2010)
0%
0%
25
Dari data tabel tersebut dapat dilihat bahwa sistem aeroponik sangat
menguntungkan dibandingkan dengan sistem tanam konvensional, dimana
dengan sistem aeroponik tanaman bisa ditanam dan dipanen setiap saat,
tempatnya fleksibel, penggunaan air lebih efisien, waktu panen lebih cepat.
Apabila dibandingkan dibandingkan dengan sistem hidroponik lainnya, sistem
aeroponik memiliki beberapa keuntungan diantaranya :
1. Sistem aeroponik mampu menghasilkan produksi 70% lebih banyak tetapi
dengan bobot 30% lebih rendah dalam penelitian perbandingan sistem
hidroponik dan aeroponik pada tanaman kentang oleh E. Ritter (E. Ritter,
et al, 2001).
2. Sistem aeroponik tidak memiliki limbah karena larutan nutrisi yang
disemprotkan digunakan kembali, sedangkan sistem hidroponik fertigasi
terbuka menggunakan media arang sekam menghasilkan limbah dari
pupuk yang berlebih (Pemanfaat Limbah Hidroponik Sistem Fertigasi
Terbuka, UNPAD, 2012 dalam youtube, diakses 30 mei 2013).
3. Sistem aeroponik tidak menggunakan media tanam, sedangkan sistem
hidroponik fertigasi terbuka yang menggunakan media arang sekam tidak
dapat dibuang sembarangan karena tidak lapuk dalam tanah (Pemanfaat
Limbah Hidroponik Sistem Fertigasi Terbuka, UNPAD, 2012 dalam
youtube, diakses 30 mei 2013).
26
Pada dasarnya yang dibutuhkan untuk sistem aeroponik ini antara lain
chamber, yaitu wadah tertutup tempat tumbuh akar, sprinkler untuk
menyemprotkan larutan nutrisi yang disesuaikan dengan timer, tanaman yang
ditopang oleh styrofoam atau kawat disesuaikan dengan berat tanaman
(Suhardiyanto, 2010). Berikut ini cara kerja sistem aeroponik (Rahimah D.S.,
2010; Diansari M, 2008).
Melubangi media tanam dengan diameter dan jarak antara lubang yang
disesuaikan dengan jenis tanaman yang diatanam
27
28
29
30
Air
dipompa
31
meliputi berbagai jenis sayur dan buah, rempah rempahan, dan bunga (Tower
Garden, Tim Blank, 2012).
Dari kedua sistem tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem aeroponik
dapat dimodifikasi menjadi berbagai bentuk yang inovatif, modifikasi bentuk
tersebut tetap menerapkan sistem aeroponik yang berlaku pada umumnya yaitu
dengan penyemprotan larutan nutrisi ke akar tanaman pada wadah tertutup
sehingga larutan nutrisi dapat digunakan terus menerus.
No
22
23
24
25
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Mesclun Varieties
Melon, semua jenis
Misome
Mizuna
Mustard Greens
Ngo Gai
Okra
Pak Choy
Perilla
Kacang Polong, semua jenis
Paprika, semua jenis
Radicchio
Sorrel
Stroberi
Tomat, semua jenis
Labu
No
42
Herbs
Angelica
No
68
Herbs
Lemon Balm
32
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
No
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
Anise Hyssop
69
Serai
Basil (kemangi), semua jenis
70
Lovage
Bee Balm
71
Marjoram
Borage
72
Mexican Mint marigold
Celendula
73
Milk Thistle
Catmint
74
Mint, semua varietas
Catnip
75
Nettle
Kamomil
76
Oregano
Cervil
77
Peterseli (jenis berdaun saja)
Daun Bawang
78
Passion Flower
Herbs
No
Herbs
Cilantro (ketumbar) dan cilantro
79
Pleurisy Root
Citrus Basil
80
Pyrethrum
Jinten
81
Rosemary
Seledri
82
Rue
Dandelion
83
Sage
Dill
84
Salad Burnet
Echinacea (Coneflower)
85
Saltwort
Epazote
86
Savory
Feverfew
87
Shiso
Flax
88
Stevia
Bawang putih
89
Thyme
Goldenseal
90
Valerian
Hisop
91
Apsintus
Lavender
92
Mibura
Daun Adas
Sumber : Tower Garden, Tim Blank, 2012
33
Nama Masakan
Porsi
Kuantitas
Bahan Dasar
Kaldu
Appertizers
Orange-Garlic
Marinated Shrimp
1-2
100 g
Secukupnya
Secukupnya
2 siung
1 sdm
Tanaman
aeroponik
Seledri
Thyme
Rosemary
Bwg Putih
Thyme
Fresh-look Salad
1-2
20 g
20 g
Mentimun
Paprika
Toasted Baked
Potatoes
50 g
5g
5g
Brokoli
Oregano
Peterseli
Stuffed Tofu
1 siung
Bwg Putih
Baked Home-made
Bruschetta
150 g
5g
30 g
Tomat
Ketumbar
Paprika
Egg Florentine
2-3
40 g
2 siung
Bayam
Bwg putih
Broccoli Soup
400 g
Brokoli
Shrimp Bisque
2-3
10 g
3g
3g
Seledri
Thyme
Peterseli
Mixed Seafood
Chowder
Red Beans &
Tomato Soup
200 g
3g
30 g
1/8 sdt
sdt
Tomat
Thyme
Paprika
Jintan
Ketumbar
sdm
sdm
25 g
15 g
Thyme
Oregano
Bwg Putih
Bwg Putih
Soup
Main Course
Tuna Fettuccine
34
Veggie Calzone
Puzza Dough
Baked Pasta
Steam-Stir Angry
Crab
Shrimp & Broccoli
Pasta
Stuffed Baked
Squid Pasta
1 sdt
1 sdt
40 g
30 g
30 g
3g
1 sdm
1g
20 g
sdt
sdt
3g
2 ruas
1 tangkai
150 g
5g
1/8 sdt
100 g
2 siung
200 g
2g
1 siung
10 g
1 sdm
5g
15 g
40 g
1g
Thyme
Peterseli
Paprika
Brokoli
Terung
Thyme
Peterseli
Oregano
Terung
Rosemary
Thyme
Ketumbar
Serai
Thyme
Brokoli
Peterseli
Oregano
Bayam
Bwg Putih
Paprika
Ketumbar
Bwg Putih
Seledri
Thyme
Perterseli
Paprika
Tomat
Thyme
1 sdt
2 siung
30 g
Ketumbar
Bwg Putih
Terung
Fruity Redish
4-6
50 g
Stroberi
Pavlova
Sumber : Buku Resep Makanan ala Hotel Bintang 5, Jethro Ido Pasaribu, 2012
Desserts
35
Jenis Tanaman
Ketinggian
Kebutuhan
Direct Sun
6 jam
Suhu
Tomat
Dataran Rendah
24 28
(Lycopersicon
Tinggi (0 1250 m)
esculentum)
2
Selada
Dataran Rendah
3 jam
22 - 27
(Lactuca sativa L.)
Tinggi (5 2200 m)
3
Mentimun
Dataran Rendah
6 jam
21 26
(Cucumis sativus L.)
Tinggi (0 1000 m)
4
Seledri
Dataran Rendah
3 jam
18 24
(Apium graveolens)
Tinggi (1000 - 1200 m)
5
Paprika
Dataran Menengah
6 jam
16 25
(Capsicum annuum L.)
Tinggi (700 1500 m)
(naungan)
6
Sawi
Dataran Rendah
3 jam
22 33
(Brassica juncea)
Tinggi (100 500 m)
7
Kubis
Dataran Rendah
3 jam
15 - 25
(Brassica oleracea L.)
Tinggi (0 1200 m )
8
Terung
Dataran Rendah - Tinggi
6 jam
22 - 30
(Solanum melongena)
(1 - 1200 m)
9
Brokoli
Dataran Rendah
3 jam
15 - 24
(Brassica oleracea ver
Tinggi (1 1000 m)
italica)
10 Stroberi
Dataran Tinggi (1000
6 jam
17 - 20
(Fragaria vesca)
1500 m)
11 Jinten
6 jam
5 - 25
(Nigella sativa)
12 Ketumbar
3 jam
15 - 23
(Coriandrum sativum)
13 Rosemary
6 jam
20 - 25
(Rosmarinus officinalis
L.)
14 Peterseli
Dataran Rendah
6 jam
18 - 21
(Petroselinum cripcum)
Tinggi (450 1100 m)
(naungan)
15 Oregano
6 jam
10 - 13
(Origanum vulgare L.)
16 Thyme
6 jam
21 - 24
(Thymus vulgaris)
17 Kemangi
Dataran Rendah -Tinggi
6 jam
5 - 30
(Ocinum basilicum)
(1 - 1100 m)
18 Bawang Putih
3 jam
15 20
(Allium sativum)
19 Serai
3 jam
18 - 25
(Cymbopogon Nardus)
Sumber : Jurnal Pertanian; Litbang Departemen Pertanian; Departemen Kehutanan