Tahap 3. Penanaman
Teknik menanam bibit jahe sebaiknya ditanam sedalam 5 sampai 7 cm dengan tunas bibit yang
menghadap ke atas. Jangan sampai terbalik karena bisa menghambat pertumbuhan tanaman jahe.
Penanaman bibit jahe sebaiknya dilakukan saat musim penghujan sehingga Anda tidak perlu repot
repot untuk menjaga kelembaban bibit jahe yang baru ditanam tersebut.
Tahap 4. Perawatan
Pohon jahe yang sudah ditanam di dalam polybag memerlukan perawatan yang cukup rutin agar hasil
panen jahe merah dapat memuaskan. Berikut ini langkah perawatan dalam cara budidaya jahe merah
dalam polybag.
Penyiraman
Tanaman jahe di dalam polybag harus disiram secara teratur setiap hari yaitu pagi dan sore. Pastikan
tanah di dalam polybag tidak sampai kekeringan dan selalu berada dalam keadaan lembab sehingga
tanaman jahe tidak akan mati.
Pemupukan
Selain disiram, tanaman jahe dalam polybag juga harus dipupuk. Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk
kandang beruba kotoran domba atau kotoran sapi. Beri pupuk setiap polybag setelah tanaman mulai
tumbuh. Kemudian setelah tanaman memasuki bulan keempat, tanaman jahe bisa diberi pupuk kandang
agar lebih subur.
Menyiangi gulma
Dalam polybag, biasanya akan ada rumput rumput penganggu yang tumbuh dalam polybag. Hal ini
akan menganggu pertumbuhan jahe dan rimpangnya. Oleh sebab itu, penyiangan gulma sebaiknya
dilakukan secara intensif. Gulma biasanya banyak tumbuh saat tanaman jahe mulai berumur 6 bulan.
Namun, penyiangan sebaiknya mulai dilakukan saat tanaman jahe berumur 4 bulan agar tidak merusak
akar yang nantinya dapat merusak benih benih jahe.
Penyulaman
Menyulam tanaman jahe yang tidak tumbuh dapat dilakukan saat bibit jahe berumur 1 bulan setelah
tanam dengan benih cadangan yang telah disemaikan
Pembubunan
Pembubunan atau pendangiran dilakukan saat tanaman telah berbentuk rumpun dengan empat atau lima
anakan. Hal ini dilakukan agar rimpang jahe merah selalu tertutup tanah. Dengan adanya
pembumbunan, drainase juga akan selalu terjaga.