Kelelahan PDF
Kelelahan PDF
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendapatkan informasi mengenai tingkat
kelelahan para pekerja terkait dengan sistem shift
kerja pada subyek penelitian sehingga dapat
diambil langkah-langkah evaluasi dan perbaikan,
serta mengkaji jenis stressor kerja yang dominan
di lokasi studi penelitian.
PENDAHULUAN
Berdasarkan data mengenai kecelakaan
kerja yang tercatat di Kompas tahun 2004, di
Indonesia setiap hari rata-rata terjadi 414
kecelakaan kerja, 27,8% disebabkan kelelahan
yang cukup tinggi. Lebih kurang 9,5% atau 39
orang mengalami cacat (Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI, Dirjen Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan, 2004 dalam
Hariyati, 2009).
Pabrik perakitan mobil merupakan
industri besar yang terus berkembang, khususnya
di Indonesia, membutuhkan pekerja dengan
tingkat kesehatan yang optimal sehingga
produktivitasnya terus meningkat. Pabrik
perakitan mobil, PT. X merupakan pabrik yang
memproduksi mobil untuk kawasan se-Asia
Tenggara juga memberlakukan sistem dua waktu
shift kerja yakni pagi dan malam, khususnya di
Divisi Stamping, tempat pembuatan dan
perakitan komponen mesin di PT. X, yang
volume produksinya mencapai 1000 tons/bulan
Karena sebab itulah, hubungan shift kerja dengan
kelelahan kerja di kalangan pabrik besar
semacam PT. X menjadikan menarik untuk
diteliti.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Divisi
Stamping, Sunter Plant II, PT. X, Jakarta Utara.
Sampel yang digunakan dalam pengumpulan
data dari 2 kelompok kerja, yaitu pekerja yang
mendapat shift pagi, dan shift malam yang
berjumlah 30 orang. Adapun kriteria sampel
yang akan diambil adalah pekerja yang telah
bekerja minimal 2 tahun , berjenis kelamin lakilaki dengan rentang usia 20-40 tahun..
Pengukuran kelelahan kerja berdasarkan waktu
reaksi dengan menggunakan alat reaction timer,
pengukuran konsentrasi hormon kortisol pada air
liur
dengan
metode
RIA
(Radiology
ImunoAssay), dan kuesioner IFRC untuk
kelelahan secara subjektif serta pengukuran
denyut nadi dengan alat tensimeter digital.
No
1
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
Shift I
Shift II
21-25 tahun
18
60
26-30 tahun
13,33
AA1
31-35 tahun
13,33
AA2
33,63
98,38
28,73
102,83
279,83
36-40 tahun
13,33
34,30
93,15
30,13
94,93
284,78
Jumlah
30
100
35,15
93,48
30,17
94,73
280,29
DM
25,70
78,94
25,30
79,45
174,36
1-5 tahun
18
60
6-10 tahun
13,33
34,48
95,98
30,00
98,73
210,18
11-15 tahun
13,33
34,78
96,34
30,17
99,34
284,78
MM
25,70
75,72
25,30
76,23
194,56
33,70
97,08
28,87
97,91
278,07
Line
Umur Pekerja
Masa Kerja
16-20 tahun
13,33
Jumlah
30
100
Belum Menikah
16
53.33
Menikah
14
46.67
Jumlah
30
100
AA1
6,67
AA2
6,67
13,33
13,33
DM
6,67
MM
6,67
13,33
13.33
20
Jumlah
30
100
30
100
Status Pernikahan
Tempe
-ratur
(OC)
29,87
Kebisingan
(dB)
104,06
282,84
Line Kerja
Pendidikan
SMA/ sederajat
Kebisingan
(dB)
99,44
Beban
Kerja
(kcal/h)
Tempe
-ratur
(OC)
33,93
p-value
Usia
0,004*
Lama Kerja
0,039
Status Pernikahan
0,045
Line Kerja
0,043
Temperatur
0,000*
Kebisingan
0,000*
Shift Kerja
0,000*
digunakan
dalam
KESIMPULAN
Shift kerja memberikan pengaruh
terhadap tingkatan kelelahan pekerja pabrik
perakitan mobil PT. X. Pekerja shift II (malam)
lebih tinggi tingkatan kelelahan berdasarkan
waktu reaksi dan kelelahan subjektif IFRC serta
jumlah denyut nadi per menit, dibandingkan saat
bekerja di shift I (pagi). Pengukuran konsentrasi
hormon kortisol pada air liur pekerja shift II juga
menunjukkan pola istirahat yang kurang optimal
sehingga berpengaruh terhadap kelelahan kerja.
Daftar Pustaka
Arora, V., Dunphy, C., Chang, V.Y, Ahmad,
F.,Humphrey, H.J., Meltzer, D. 2008. The
Effect on-Duty Naping on Intern Sleep Time
Fatique, Journal of Annals of Internal
Medicine,144(11), 793-802. USA
Bahar, A. 2008. Analisis Resiko Kesehatan terhadap
Paparan Bising di Lingkungan Kerja
Departemen Tempa dan Cor PT. X Tesis
Program Studi Teknik Lingkungan FTSLITB, Bandung