06rangkaiandioda PDF
06rangkaiandioda PDF
Hal: 97
BAB VI
RANGKAIAN DIODA
Hubungan P-N
Hubungan pn dapat terjadi dengan mendifusi impuritas tipe-p pada salah
satu ujung kristal tipe-n. Walaupun ada hubungan antara dua tipe silikon
namun sebagai keseluruhan bertidak sebagai kisi kristal tunggal.
Akibatnya elektron bebas dari tipe-n akan bergerak menuju hole pada
tipe-p demikian pula hole pada tipe-p bergerak ke elektron di tipe-n
sehingga terjadi proses rekombinasi. Selanjutnya akan terjadi lapisan
deplesi. Pada dasarnya lapisan ini adalah isolator dengan kelebihan
elektron di sisi tipe-p dan kelebihan hole di sisi tipe-n dan berakibat
timbulnya beda tegangan di hubungan pn, yaitu V , seperti ditunjukkan
pada Gambar 1.
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 98
VT
I D = I o (e
1)
dengan VD : beda potensial pada terminal anoda dan katoda dioda p-n
VT : tegangan termal =
kT
;
q
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 99
nA
VD
VT
diperoleh :
VD 2
VT
I D 2 Ioe
(VD 2 VD1 ) /VT
=
=
e
VD 1
I D1
VT
Ioe
atau
VD= VD2 - VD1 = VT ln (ID2/ID1)
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 100
Model II: sama seperti model pertama hanya bedanya pada saat dioda
mendapat bias maju ada tegangan V sebesar 0,7 volt (Rr =
, Rf = 0 )
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 101
Model III: sama seperti model II hanya pada saat dioda mendapat bias
maju ada hambatan bulk Rb . Hambatan rB dihitung dengan
V V1
, dengan V1, I1 tegangan dan arus di sekitar
cara rB = 2
I 2 I1
knee, V2, I2 tegangan dan arus di atas knee. Disamping itu
ada hambatan DC dioda, , hambatan pada saat reverse ( RR
)dan pada saat forward ( RF.) Pada model ini Rr = , Rf =
kecil.
Model IV: sama seperti model III hanya pada saat dioda mendapat bias
mundur ada hambatan Rr (Rr = besar , Rf = kecil ).
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 102
V
Model I
V
Model II
V
Model III
V
Model IV
Jika diberi bias positif, maka dioda mendapat bias maju akibatnya dioda
dapat dianggap hanya bagian atas saja. Sedangkan jika diberi bias
negatif dioda dapat dianggap hanya pada rangkaian bawah saja.
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 103
v Vm sin t
=
RL
RL
untuk 0 t
untuk t 2
i=0
Sedangkan Idc
1
=
id (t )
2 0
1 Vm sin t
d t
=
2 0 RL
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 104
Vm
I
= m
RL
Filter kapasitif
Untuk memperbaiki kualitas penyearahan perlu ditambahkan rangkaian
filter kapasitif seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.
D
C
RL
RL
v Vm sin t
=
RL
RL
untuk 0 t
i=
Vm sin(t + )
RL
untuk t 2
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
1
Sedangkan Idc =
2
Hal: 105
id (t )
0
1 Vm sin t
1
=
d
t
+
2 0 RL
2
=2
Vm sin(t + )
d t
RL
Vm
I
=2 m
RL
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 106
Filter Kapasitif
RL
t1 < t < t2
VL = Vm sin t
t2 < t < t3
VL = V2 e-(t-t2)/
Jika = RL C >>
ripple
maka Vc = VL
Vr = Vc
q = IdcT = C Vc = C Vr
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 107
I dcT I dc
V
=
= dc ,
C
fC fRL C
Vdc
.
fRL C
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 108
Namun tegangan zener tidak konstan, cara yang lebih baik adalah
dengan menggunakan umpan balik aktif (regulator sumber tegangan).
Rangkaian umpanbalik ini melihat output dan melakukan pengaturan
agar outputnya sesuai dengan yang diharapkan, seperti yang ditunjukkan
pada gambar berikut ini.
In
Out
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 109
-v
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 110
C1
D2
C2
D1
C2
doubler
D3
D1
C1
D2
C3
C1
D1
trippler
C3
D4
D3
D2
C2
C4
quadrupler
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 111
tidak ada lagi loop arus yang mengalir di D1. Tegangan di titik A adalah
VA = Vin+ Vin sin t dengan Vin adalah amptudo tegangan dari tegangan
sekunder trafo. Selanjutnya loop D2, C2 dan C1 terjadi aliran arus untuk
mengisi tegangan di kapasitor C2 sampai tegangannya mencapai 2Vin.
Penjelasan yang sama juga berlaku untuk rangkaian trippler dan
quadrupler.
Perlu diingat bahwa hukum kekekalan energi berlaku, sehingga daya
outputnya tetap. Misalnya sumber AC dengan tegangan 220 V dan arus
3A, dapat menghasilkan tegangan DC sebesar 3000 V dan arus-nya
berkurang menjadi 220 mA (jika diasumsikan tidak ada yang daya
disipasi di dioda, kapasitor, transformer dan kabel listrik.
Contoh 1:
R1
Vin
Vout
Vout
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 112
Dari rangkaian ekivalen ini, pada saat dioda mendapat bias mundur
berlaku :
Vout = Vin
Sedangkan bila Vin < - 0.7 volt, dioda mendapat forward bias dengan
rangkaian ekivalen sbb :
R1
Vin
-V?
Vout
contoh 2 :
Untuk Vin < (V2 + 0,7 )
dioda mendapat reverse bias
Vout = Vin
Untuk Vin > (V2 + 0,7)
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 113
Bila V2 < Vinmaz maka signal input dan outputnya adalah sbb :
;Contoh 3:
Gambarkan kurva transfer karakteristik (kurva yang menggambarkan
hubungan antara output dengan input) untuk rangkaian sbb: (anggap
dioda ideal model I)
Dioda akan konduksi (dioda mendapat bias maju) yaitu pada saat
tegangan input Vin > VB
Sehingga tegangan outputnya :
Vout = VB
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 114
Sebaliknya jika Vin < VB dioda akan mendapat bias mundur, sehingga
outputnya dapat didekati menjadi:
Vout = Vin
(Kalau tidak mau ada pendekatan, maka tegangan outputnya adalah Vout
= Vin i R)
Dengan demikian karakteristik transfer dari rangkaian tsb adalah:
Vout
V out
V in
V in
Tambahan
Contoh 4
Perhatikan rangkaian switching berikut yang terdiri atas tiga buah dioda
seperti ditunjukkan pada gambar. Hitung tegangan di terminal B (VB)
untuk tegangan input Vin = +3, +2, +1, 0, dan -1 V.
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 115
Jawab:
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 116
Untuk Vin < 0,7 , D1 mendapat bias maju, sedang D23 mendapat bias
mundur sehingga arus I 23 = 0 dan VB = Vin 0,7
(5 1, 4)V
= 3,6mA
1k
+3V
+2V
+1V
0V
-1V
VB
1,4V
1,4V
1,4V
-0,7V
-1,7
Contoh 6:
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 117
R1
vs
R2
VB
B
Diketahui R1 = R2 = 100
vs = 0,1 cos t volt
VB = 2 volt
Anggap dioda tersebut memiliki karakteristik Rf = 50 , Rr = dan V
= 0,7 volt. Cari vD dan iD secara analitik :
Jawab:
Vth =
R2
(vs + VB ) = 1 + 0,05cos t
R1 + R2
Rth =
R1 R2
= 50
R1 + R2
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Vth V
Hal: 118
(1 + 0,05cos t ) 0,7
= (3 + 0,5cos t ) mA
Rth + R f
50 + 50
vD = V + iD R f = 0,7 + (0,15 + 0,025cos t )
iD =
vD = 0,85 + 0,025cos t
Contoh aplikasi lain dari dioda adalah battery backup yaitu suatu
rangkaian yang memungkinkan dapat tetap bekerjawalaupun ada
kegagalan sumber daya. Rangkaian logika untuk maksud ini
ditunjukkan pada gambar berikut ini.
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 119
CLIPPING
Fungsi rangkaian clipper adalah memotong tegangan output dari
tegangan input, Vin hingga mencapai tegangan batas tertentu, Vbatas. Di
atas harga batas tsb akan di clip hingga Vbatas .
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 120
0
Tegangan Output (V)
0.005
0.01
0.015
0.02
0.025
0.03
0.035
0.04
0.045
0.05
-1
-2
-3
-4
waktu (s)
RB =
1V 0,7 V
= 30
10 mA
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 121
Rangkaian clipper akan berfungsi normal jika hambatan seri jauh lebih
kecil dari hambatan beban dan juga jauh lebih besar dari hambatan bulk,
biasanya diambil pendekatan:
R=1
R = 10
R = 100
R = 1k
R = 10k
R = 100k
0
Tegangan Output (V)
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
-2
-4
-6
-8
Waktu (s)
contoh :
R
D2
Vin
D1
VA
VB
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 122
Vout
VA
vin
VB
CLAMPING
Rangkaian clamping dipergunakan untuk menjaga (clamp) nilai tertinggi
dari suatu signal agar tetap berharga sama. Secara umum, pada saat
melewati amplifier signal acuan DC tsb akan swing (berayun) maka
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 123
vout
in
o u t
t2
t1
-V
Sedangkan t > t1
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 124
Vin
Vm
0
-Vm
Vout
untuk t >
Vout = 0
Vout = vin
R1
C
B
A
VDC
R2
vout
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Z=
Hal: 125
1
Z membesar pada saat mengecil
jC
R2
R2
1/ jC
Vdc +
vac +
vac
R1 + R2
R1 + R2
1/ jC + R2
R2
1/ jC
Vdc +
vac
R1 + R2
1/ jC + R2
1/ jC
vac
1/ jC + R2
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 126
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 127
Gambar 10, Karakteristik I-V dioda zener, skematik dioda zener dan
model dioda zener
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 128
yang
mengalir
18V 10V
=
= 29,6 mA
270
di
hambatan
270
adalah
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 129
35V 20V
= 0,02A = 20 mA
750
hambatan
adalah
sebesar
Arus
hambatan
adalah
sebesar
Arus
I 2k
yang mengalir
10 V
=
= 5mA
2 k
pada
Berdasarkan hukum KCL, maka arus yang malir pada dioda zener 20V
adalah I Z 20 = I 750 I1k = 10 mA
Dan arus yang mengalir
I Z 10 = I1k I 2 k = 5mA
pada
dioda
zener
10V
adalah
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 130
Contoh:
Pada saat tegangan tegangan input Vin > 4.3 V, maka dioda Z1 konduksi
(forward) dan dioda Z2 tidak (reverse), sehingga VA = 4.3 V
Sebaliknya pada saat tegangan input Vin < - 4.3 V, maka dioda Z2
konduksi (forward) dan dioda Z1 tidak (reverse), sehingga VA = - 4.3 V
Sedangkan untuk 4.3 V < Vin < -4.3 V, maka VA = Vin
Dengan EWB dilakukan sbb:
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 131
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 132
LATIHAN :
Buatlah sket tegangan output dari rangkaian-rangkaian berikut ini
dengan menggunakan karaktristik ideal dioda model II. Tentukan
kondisi-kondisi masing-masing dioda agar mendapat bias maju maupun
mendapat bias mundur.
R
Vo sin ?t
D
V1
R
Vo sin ?t
R1
D
V1
Vo sin ?t
R
R1
D1
V1
D2
V2
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal: 133
1 k?
220V
6,3V AC
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I