Laporan Praktikum Kimia Organik Percobaan Viii Pemisahan Dan Pemurnian Zat Cair Destilasi Dan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Organik Percobaan Viii Pemisahan Dan Pemurnian Zat Cair Destilasi Dan Titik Didih
OLEH
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK
ASISTEN
: ASMAN SADINO
: F1F1 12 092
:C
:V
: AGUNG WIBAWA MAHATVA YODHA S.Si
LABORATORIUM FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
tetapi akan kembali pada labu destilasi yang berisi campuran cairan. Akibatnya,
jumlah destilat yang diperoleh tidak maksimal. Tujuan destilasi adalah
pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat
padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik
didih cairan murni (Ari, 2008).
Distilasi bertingkat atau distilasi fraksionasi berguna untuk memisahkan
komponen utama ber-dasarkan perbedaan titik didih. Minyak atsiri umum-nya
tidak disuling pada tekanan atmosfir tetapi dalam keadaan vakum, karena pada
tekanan atmosfir dan suhu tinggi dapat menyebabkan dekomposisi. Fungsi
destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau
lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Destilasi ini juga
dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari
20 C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi
dari destilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk
memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah. Jika uap-uap ini
didinginkan (dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan yang
dikondensasikan itu akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya.
Perbedaan destilasi fraksionasi dan destilasi sederhana adalah adanya kolom
fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang
berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan
untuk pemurnian destilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke
atas, semakin tidak volatil cairannya (Egi, 2010).
Pemisahan dan pemurnian yang bertujuan untuk mendapatkan senyawa
murni dari fraksi yang ada.proses pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan
metodde kromatografi kolom. Sebelum pemisahan dan pemurnian dilakukan
terlebih dahulu analisis dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Analisis ini bertujuan untuk menentukan pelarut yang akan digunakan pada saat
pemisahan dengan kromatografi kolom. Pola kromatografi pada KLT menunjukan
pola pemisahan yang terjadi pada kromatografi kolom (Vina, 2010).
Salah satu cara pemisahan atau pemurnian komponen minyak adalah
dengan distilasi fraksional. Distilasi fraksinasi minyak atsiri adalah pemisahan
komponen berdasarkan titik didih dan berat molekulnya. Selama distilasi
berlangsung baik suhu head, suhu flask, suhu mantle cukup konstan, kecuali
suhu heater sedikit berfluktuasi. Hal ini menunjukkan sistem thermostat sangat
baik, sedangkan suhu heater sedikit berfluktuasi dikarenakan heater adalah
sebagai sumber panas untuk menjaga kestabilan suhu sementara tekanan
udara dalam labu dan kolom sangat berfluktuasi. Fluktuasi tekanan inilah yang
dimbangi oleh heater untuk menstabilkan suhu flask dan head (Siti, 2010).
D. Prosedur kerja
- Di rangkai/ dipasang
- Di gambar
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan
uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Jadi ada perbedaan
komposisi antara fase cair dan fase uap, dan hal ini merupakan syarat utama
supaya pemisahan dengan distilasi dapat dilakukan. Kalau komposisi fase uap
sama dengan komposisi fase cair, maka pemisahan dengan jalan distilasi tidak
dapat dilakukan. Destilasi dapat digunakan untuk memurnikan senyawasenyawa yang mempunyai titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan
senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi.
Terdapat beberapa teknik pemisahan dengan menggunakan destilasi,
salah satunya adalah destilasi sederhana. Set alat destilasi sederhana adalah
terdiri atas labu alas bulat, kondensor (pendingin), termometer, erlenmeyer,
pemanas. Peralatan lainnya sebagai penunjang adalah statif dan klem, adaptor
(penghubung), selang yang dihubungkan pada kondensor tempat air masuk dan
air keluar, batu didih.
Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap
tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana
tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan
kembali disebut destilat. Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena
yang terjadi pada proses pemisahan yang menggunakan metode destilasi,
menjelaskan bahwa tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan
sama dengan tekanan uap komponen murni dikalikan fraksimol komponen yang
menguap dalam larutan pada suhu yang sama.
Destilasi memiliki tujuan dengan pemurnian zat cair pada titik didihnya,
dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair
lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi
biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal).
Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan
pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat.
Pemisahan dan pemurnian senyawa organik dari suatu campuran
senyawa dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan karakter sampel. Ada
6 jenis destilasi yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap,
destilasi vakum, destilasi kering dan destilasi azeotropik. Destilasi sederhana,
pemisahan ini dilakukan bedasarkan perbedan titik didih yang besar atau untuk
memisahkan zat cair dari campurannya yang yang berwujud padat. Destilasi
bertingkat, pemisahan ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih yang
berdekatan.. Destilasi uap, dilakukan untuk memisahkan suatu zat yang sukar
bercampur dengan air dan memiliki tekanan uapnyang relative tunggi atau
memiliki Mr yang tinggi.
diingginkan juga ikut menguap karena titik didihnya hampir sama sehingga
destilasi harus dilakukan secara berulang atau bertingkat.
G. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini antara lain:
1. Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap
tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana
tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan
kembali disebut destilat.
2. Pemisahan dan pemurnian senyawa organik dari suatu campuran senyawa
dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan karakter sampel. Ada 6 jenis
destilasi yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, destilasi
vakum, destilasi kering dan destilasi azeotropik.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, F., Cokorda, P., dan Mahandari. 2010. Kajian Awal Biji Buah Kepayang Masak
Sebagai Bahan Baku Minyak Nabati Kasar. Jurnal Teknologi Industri. Vol. 4. No.
2, Hal. 5.
Ari, K., dan Hadi, W. 2008. Pembuatan Etanol Dari Sampah Pasar Melalui Proses
Hidrolisis Asam Dan Fermentasi Bakteri Zymomonas Mobilis. Jurnal Teknik
Lingkungan. Vol. 2. No. 1, Hal. 6.
Egi, A., dkk. 2010. Pemisahan Sitronelal Dari Minyak Sereh Wangi Menggunakan Unit
Fraksionasi Skala Bench. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. Vol. 17. No. 2,
Hal. 49.
Ni Ketut, S. 2010. Vapor-Liquid Equilibrium (VLE) Water-Ethanol From Bulrush
Fermentantion. Jurnal Teknik Kimia, Vol. 5. No. 1, Hal. 363.
Siti, N., Mardawati, E., dan Herudiyanto, M. 2010. Pemisahan Eugenol Dari Minyak
Cengkeh Dengan Cara Distilasi Fraksinasi. Teknologi Industri Pangan. Vol. 4.
No. 2, Hal. 2.
Vina, J., Siti, A., dan Mustapha, I. 2010. Isolasi Dan Karakteriasi Senyawa Turunan
Terpenoid Dari Fraksi N-Heksan Momordica Charantia L. Jurnal Sain Dan
Teknologi Kimia. Vol.1 No. 1, Hal. 90.