Pada Entittes
5. Kemudian Save As
6. Buka hasil convert ke notepad
7. Hilangkan semua tulisan (jika ada) dan tanda koma (,).
Pilih Edit Replace ganti koma dengan spasi atau tab
8. Ctrl + S
9. Close
Step 2
Tentukan workspace projection atau UTM zone (saya bisanya menggunakan UTM zone
Global. Tanpa memilih daerah Indonesia utara atau selatan)
Step 3
Data import boundary digitasi darat.xyz open
Step 4
Tampilan digitasi daratan yang harus dirapikan
Titik berwarna biru merupakan node yang merupakan akhir setiap vertice. Jika garis pantai
yang kita masukan seperti diatas, dimana node garis pantai tidak pada akhir garis pantai.
Maka harus kita rapikan.
Pilih perintah select point
dan pilih vertice node. Untuk perintah zoom secara mudah, pencet pada keyboard shift dan
scroll.
dan del.
Step 5
Rapikan garis pantai dengan klik garis pantai, setelah redistribusi vertice (klik kanan pada arc
redistribute arc pada set number of vertices as isikan dengan sebanyaknya agar smooth.
Sebab ini menunjukan jumlah node dalam garis. Semakin banyak garis semakin smooth. Dan
meshing lebih bagus, namun pengaruh waktu running ok)
Step 6
Buat boundary, laut (open boundary) dan sungai (jika ada).
Langkahnya sebagai berikut, Draw arc
Step 7
Untuk memasukkan data kedalaman laut (batimetri)
Data import scatter data add digitasi batimetri apply close
Step 8
Mesh triangulate maximum element area = 200000 triangulate
Smallest allowable angel
= 27
=100000
Simpan file.
Di mike 21, file simpanan ini adalah tempat menyimpan file hasi running kita.
Mesh export mesh export as = mesh file file name = meshing model.mesh ok
Mesh export mesh export as = dfsu file file name= output_arus.dfsu ok
Output untuk arus dan sediment harus dibedakan. Jika ingin tambah outputan harus buat file
output baru juga.
Akan muncul
Dari data elevasi muka air pada rentang waktu tersebut, kemudian dicopy ke kolom yang
tersedia, hingga keluarlah tampilan grafik elevasi muka air di sebelah kiri berikut. Save
pasut hd.dfs0 ok close
Klik domain mesh & bathymetry open mesh file = input run.mesh open
Setting periode simulasi menyesuaikan data pasut menurut rentang waktu yang telah
ditentukan sebelumnya
No. of time step
= 16/01/2009 00:00:00
Pemilihan modul untuk pengerjaan simulasi. Dalam hal ini menggunakan hydrodynamic
module dan particle tracking module
Solution Technique
Untuk PC dengan kemampuan standar, sebaiknya memilih Low order, fast algorithm.
Maximum time step disesuaikan dgn data pasang surut, dimana data yang saya dapat per jam
(3600 s), untuk minimum tipe step optional.
Density
Untuk densitas air laut di lokasi digunakan barotropic sebagai input default mike 21. Input
default digunakan karena keterbatasan data yang ada
Eddy Viscosity
Digunakan nilai default karena keterbatasan data
Bed Resistance
Digunakan nilai default karena keterbatasan data
Coriolis Forcing
Digunakan nilai default karena keterbatasan data
Wind Forcing
Berdasarkan data yang didapat, diketahui bahwa arah angin dominan dari barat laut (315 0)
dengan kecepatan tertinggi 11,716 m/s
Tidal Potential
Perhitungan tidal potential menggunakan operasi default mike 21
Initial Condition
Seperti kondisi di lokasi, bahwa elevasi permukaan bervariasi akibat terjadi pasang surut
Boundary Condition
Yang
ter-meshing
adalah
lokasi
laut
yang
akan
dianalisa
Boundary Code 3
Boundary Code 2
Outputs
Tulis nama output simulasi, misal ouput 2 kemudian klik go to untuk mengedit input
untuk simulasi
Melengkapi output simulasi yang diinginkan dengan cara mencentang opsi-opsi basic
variable dan additional variables yang tersedia
klik
tunggu
tab
Run
proses
running
Step 12
Memasukkan data ke particle tracking module
run
hingga
simulation
selesai
BAB V
KESIMPULAN
5.1
5.1.1
Surface Elevation
Pada detik ke = 0
Pada detik ke = 1
5.1.2
Pada detik ke = 0
Pada detik ke = 1
5.1.3
U Velocity
Pada detik ke = 0
Pada detik ke = 1
5.1.4
V Velocity
pada detik ke = 0
Pada detik ke = 1
5.1.5
Current Speed
Pada detik ke = 0
Pada detik ke = 1
5.1.6
Current Direction
Pada detik ke = 0
Pada detik ke = 1
5.1.7
Wind U Velocity
Pada detik ke = 0
Pada detik ke = 1
5.1.8
Wind V Velocity
Pada detik ke = 0
Pada detik ke = 1
5.1.9
Eddy Viscosity
Pada detik ke = 0
Pada detik ke = 1
5.2
Pada detik ke = 1
Pada detik ke = 1