Tugas
Tugas
MATA KULIAH
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERKEMBANGAN ANAK
HDI/IPM, 32 HAK ANAK, DAN ANALISIS MASALAH KESEHATAN
KESEHATAN ANAK DENGAN PENDEKATAN SISTEM
OLEH
DWI IRHAMNA 1420322036
Kod
e
Provinsi
Angka
Harapan
Angka
Melek
Ratarata
Pengeluaran
per Kapita
IPM
Peringkat
IPM
Hidup
Huruf
Lama
(tahun)
(persen)
201
201
2
3
-5
-6
(tahun)
201 20
2
13
-7
-8
Disesuaikan
(ribu rupiah
PPP)
2013
-12
201
2
-13
74.7
75.01
613.89
69.26
69.72
19
19
634.99
638.2
72.43
72.98
12
11
8.1
633.78
637.14
72.15
72.46
14
14
7.51
7.6
639.31
642.7
71.8
72.15
15
15
97.41
8.41
8.4
635.6
638.22
75
75.29
94.53
94.86
7.46
7.5
637.05
640.82
72.53
72.93
11
12
69.43
97.87
98.36
8.61
8.6
636.57
640.06
74.11
74.5
69.18
69.2
99.01
99.08
8.01
616.54
620
72.24
72.54
13
13
Pasaman
68.11
68.17
98.84
98.93
7.87
7.9
646.09
649.47
73.78
74.1
10
10
2012
-3
2013
-4
2012
-9
2013
-10
70.02
70.09
97.23
97.38
8.6
8.6
641.85
644.59
68.63
68.72
93.69
93.88
6.52
6.8
611.43
Pesisir Selatan
67.88
67.92
96
96.56
8.23
8.4
Solok
Sawah
Lunto/Sijunjung
67.3
67.33
97.24
97.3
8.04
67.58
67.63
94.8
94.83
Tanah Datar
71.67
71.75
97.27
Padang Pariaman
69.38
69.44
Agam
69.43
Limapuluh Koto
2012
-11
2013
-14
-1
130
0
130
1
130
2
130
3
130
4
130
5
130
6
130
7
130
8
130
9
131
0
-2
SUMATERA
BARAT
Kepulauan
Mentawai
Solok Selatan
64.88
64.94
97.63
97.72
7.86
8.2
619.84
623.15
69.69
70.23
18
18
1311
131
2
137
1
137
Dharmas Raya
66.5
66.55
97.29
97.33
8.24
8.3
612.72
615.5
70.25
70.52
17
17
Pasaman Barat
65.68
65.77
98.32
98.37
8.1
628.04
631.43
71.07
71.39
16
16
Kota Padang
Kota Solok
71.39
70.03
71.44
70.05
99.51
99.21
99.52
99.32
8.06
10.9
4
10.4
11
11
652.88
641.79
656.01
645.09
78.55
76.54
78.82
76.85
2
5
2
5
2
137
3
137
4
137
5
137
6
137
7
9
Kota Sawah
Lunto
Kota Padang
Panjang
72.08
72.11
98.63
98.64
9.4
630.2
633.06
75.87
76.11
11
650.36
653.52
78.51
78.81
99.94
9.42
10.7
4
10.5
9
72.01
72.08
99.32
99.35
71.85
71.89
99.93
11
658.39
660.99
79.07
79.29
70.94
70.96
99.2
99.36
9.91
9.9
643.67
646.09
76.76
76.99
Kota Pariaman
69.48
69.54
98.94
99.05
9.93
10
634.9
636.08
75.23
75.46
2. 32 Hak Anak
Menurut UNCEF ada 32 Hak Anak, yaitu:
a. Anak berhak untuk:
1. Hidup, tumbuh dan berkembang
2. Bermain
3. Berekreasi (piknik/wisata)
4. Berkreasi
5. Beristirahat
6. Memanfaatkan waktu luang
7. Berpartisipasi
8. Bergaul dengan anak sebayanya
9. Menyatakan dan didengar pendapatnya
10. Dibesarkan dan diasuh orangtua kandungnya sendiri
11. Berhubungan dengan orangtuanya bila terpisahkan
12. Beribadah menurut agamanya
b. Untuk mendapatkan:
13. Nama
14. Identitas
15. Kewarganegaraan
16. Pendidikan dan pengajaran
17. Informasi sesuai usianya
18. Pelayanan kesehatan
19. Jaminan social
20. Kebebasan sesuai hokum
21. Bantuan hukum dan bantuan lain
Jika menjadi korban atau pelaku tindak pidana
c. Untuk mendapatkan perlindungan dari:
22. Perlakuan diskriminasi
23. Ekploitasi ekonomi maupun seksual
24. Penelataran
25. Kekejaman, kekerasan,penganiayaan
26. Ketidakadilan
27. Perlakuan salah lainnya
28. Penyalahgunaan dalam kegiatan politik
29. Pelibatan dalam sengketa bersenjata
30. Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan
31. Pelibatan dalam peperangan
b. Anaisasit
Komponen input
Manusia
1. Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai faktor risiko kehamilan
2. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kehamilan resiko tinggi
3. Kurangnya pendataan secara aktif dan pelaporan mengenai ibu hamil risiko tinggi oleh
bidan poskeskel, bidan praktik swasta, dan kader
Material
1. Tidak adanya media informasi berupa poster, pamflet, dan leaflet mengenai ibu hamil
risiko tinggi di puskesmas, poskeskel, dan rumah praktik bidan swasta
2. Tidak adanya formulir untuk deteksi dini ibu hamil risiko tinggi
Metode
1. Tidak adanya penyuluhan mengenai ibu hamil risiko tinggi.
2. Tidak adanya pembinaan mengenai asuhan antenatal dan kehamilan risiko tinggi bagi
bidan puskeskel, bidan praktik swasta, dan kader
Lingkungan
1. Tidak adanya Gerakan Sayang Ibu di lingkungan tempat tinggal ibu hamil
Komponen proses
Manusia
1. Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai faktor risiko kehamilan
o Penyuluhan dilakukan secara individual kepada ibu hamil yang melakukan
kunjungan antenatal ke puskesmas dan secara berkelompok kepada ibu hamil
ketika kelas ibu hamil
3. Kurangnya pendataan secara aktif dan pelaporan mengenai ibu hamil risiko tinggi oleh
bidan poskeskel, bidan praktik swasta, dan kader
Material
1. Tidak adanya media informasi berupa poster, pamflet, dan leaflet mengenai ibu hamil
risiko tinggi di puskesmas, poskeskel, dan rumah praktik bidan swasta
o Membuat poster, pamflet dan leaflet tentang ibu hamil resiko tinggi,membuat
anggaran dana untuk pembuatan poster,leaflet, dan pamflet pada POA yang akan
di ajukan ke DKK, pembagian serta pemasangan poster di gedung puskesmas,
puskeskel, dan rumah praktik bidan swasta
2. Tidak adanya formulir untuk deteksi dini ibu hamil risiko tinggi
o Bekerjasama dengan DKK dalam pengadaan formulir skoring pendeteksian dini
ibu hamil resiko tinggi, sosialisasi pada bidan praktik swasta, bidan siaga,kader
dan petugas puskesmas mengenai tata cara pengisian formulir dan pembagian
formulir kepada bidan dan kader
Metode
1. Tidak adanya pembinaan mengenai asuhan antenatal dan kehamilan risiko tinggi bagi
bidan puskeskel, bidan praktik swasta, dan kader
Lingkungan
1. Tidak adanya Gerakan Sayang Ibu di lingkungan tempat tinggal ibu hamil
o Mensosialisasikan pembentukan gerakan sayang ibu kepada camat, lurah, dan
masyarakat.
o Membentuk perkumpulan suami siaga yang terdiri dari suami siaga, tabulin, beras
jumputan, dan ambulan siaga pada masing-masing kelurahan dengan kegiatan
berupa penyuluhan, simulasi siaga kegawatdaruratan ibu hamil
Komponen output
masyarakat mampu membantu tenaga kesehatan dalam melakukan deteksi dini ibu hamil
resiko tinggi
Bidan siaga, bidan praktik swasta, dan kader secara aktif melaksanakan pencatatan dan
pelaporan data ibu hamil resiko tinggi di wilayahnya
Kader dan bidan memiliki dan mengisi formulir scoring pendeteksian dini bumil risti
Terbentuknya perkumpulan gerakan saying ibu yang mampu memberikan dukungan bagi
ibu hamil dalam hal pemeriksaan,perawatan, menghadapi kondisi gawat darurat ibu hamil
sehingga tercipta iklim siaga ibu hamil yang baik.
Kesimpulan
Masalah yang ditemui di puskesmas lubuk kilangan yaitu rendahnya deteksi dini ibu
hamil resiko tinggi dikarenakan beberapa factor penyebab yaitu: masih kurangnya pengetahuan
ibu hamil, masih kurangnya pengetahuan masyarakat , kurangnya pendataan secara aktif dan
pelaporan oleh bidan poskeskel, bidan praktik swasta, dan kader , tidak adanya penyuluhan ,
tidak adanya pembinaan bagi bidan puskeskel, bidan praktik swasta, dan kader , kurang
lengkapnya pemeriksaan antenatal terhadap ibu hamil , tidak adanya media informasi berupa
poster, pamflet, dan leaflet di puskesmas, poskeskel, dan rumah praktik bidan swasta , tidak
adanya formulir untuk deteksi dini ibu hamil risiko tinggi , dan tidak adanya Gerakan Sayang Ibu
di lingkungan tempat tinggal ibu hamil