Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Di Susun Oleh
Rini Aryani
01.205.5068
FAKULTAS KEDOKTERAN
2009
LAPORAN KASUS
Case Report
Anamnesa
Identitas pasien
Usia : 9 tahun
Pasien datang post jatuh waktu bermain bola di sekolah, posisi jatuh tangan ekstensi menahan
beban tubuh. Waktu kejadian sadar, keluhan lengan kiri sakit saat digerakkan, bentuk lengan
bengkok.
Pemeriksaan
Anamnesis :
Pusing (-),Mual (-), Muntah (-), BAB (+), Flatus (+), nyeri jika lengan kiri digerakkan (+), baal
(-), Kesemutan (-)
Pemeriksaan Fisik
Movement : Fleksi jari-jari (+), dorso fleksi pergengan tangan (+) tapi sedikit nyeri, palmar
fleksi (+) sedikit nyeri,fleksi dan ekstensi siku (-) Karen sangat nyeri, tahanan otot
(-)
Discusion
Fraktur supra condiler merupakan dimana humerus patah tepat di atas condilus, fragmen
Tipe ini dikarenakan posisi jatuh, benturan pada siku dalm posisi ektensi dengan
tangan yang terfiksasi. Fragmen distal humerus akan terdislokasi kearah posterior terhadap
humerus.
2. Tipe fleksi/anterior
Tipe ini dikarenakan posisi jatuh, telaak tangn dengan tang dan lengan bawah dalam
Gambaran Klinik. Setelah jatuh anak merasa nyeri dan siku bengkak; namun deformitas pada-S
pada sku biasanya jelas dan kontur tulang abnormal.Nadi perlu di raba dan sirkulasi perlu
diperiksa, dan tang harus diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya bukti cedera saraf.
Pemeriksaan fisik. Periksa ada tidaknya gangguan peredaran darah den lesi pada saraf tepi. Jika
penderita mengeluh tentang keempat gejala setempat dengan tanda P, yaitu Pain (nyeri),
Parestesia, Pale(pucat),dan paralisis harus dicurigai adanya sindrom kompartemen yang dapat
mengakibatkan kontraktur miogen iskemia Volkmann. Sindrom ini ditemukan diekstremitas atas
setelah cedera sekitar siku atau lengan atas etelah cedera sekitar siku atau lengan bawah.
Kontraktur Volkmann adalah kontraktur miogen akibat iskemik dan nekrosis otot lengan bawah
karena obstruksi pendarahan, biasanya karena patah tulang humerus supracondiler. Tanda dini
ialah nyeri bila jari tangan di ekstensikan secara pasif. Kontraktur ini pada umumnya berupa
kontraktur fleksi seluruh jari yang sukar ditanggulangi sebab otot berubah menjadi fibrosa.
- Parestesia
- Pucat (pale)
- Paresis/paralisis
Sinar-X. Fraktur terlihat paling jelas pada foto lateral. Fraktur yang bergeser ke posterior sering
ditemukan, garis fraktur berjalan secara oblik ke bawah dan ke depan dan fragmen distal
bergeser ke belakang. Fraktur yang bergeser ke anterior garis fraktur bersifat oblik dan lebih
Foto anteroposterior sering sulit diperoleh tanpa menyebabkan nyeri dan mungkin perlu ditunda
hingga anak itu telah dianestesi. Ini dapat membuktikan bahwa fragmen distal bergeser atau
Penanganan
Penanggulangan fraktur humerus suprakondiler pada anak prinsipnya adalah reposisi dan
imobilisasi. Reposisi dilakukan dalam anestesi umum, pasien tidur terlentang, asisten memegang
langan atas pada ketiak pasien, operator menarik lengan bawah dengan siku dalam posisi
ekstensi. Bila telah dicapai reposisi, perlahan-lahan sambil tetap menarik lengan bawah, siku
difleksiskan sambil diraba arteri rdialis. Bila a. radialis masih teraba, fleksi siku dapat ditambah.
Fleksi maksimal akan menyebabkan tegangnya otot trisep, dan ini akan memfiksasi reposisi
lengan baik, tetapi ada bahaya gangguan peredaran darah. Kemudian dipasang bidai gips dengan
lengan bawah dalam posisi pronasi bila fragmen distal dislokasi kearah medial, atau dalam posisi
Evaluasi
- Foto rongen 1 minggu kemudian, karena 1 minggu bengkak dan hematom berkurang dan
- Gips yang baik dipertahankan selama 3 minggu, setelah 3 minggu gips dibuka dan diganti
mitela agar pasien dapat latihan fleksi dan ekstensi dalam mitela.
- Jika reposisi gagal maka dilakukan reposisi operatif. Reposisi operatif ada 2 cara yaitu traksi
- Pemulihan fungsi fleksi lebih penting pada kontraktur sendi daripada pemulihan fungsi
ekstensi
- Perhitungkan selalu sikap faali ekstremitas, yaitu sendi siku sekurang-kurangnya 90o, lengan
bwah dalam posisi tengah antara pronasi dan supinasi, serta sendi pergelangan tangan dalam
Komplikasi
1. Dini
b. Cedera saraf
2. Belakang
a. Miositis osifikans
b. Kekakuan siku
c. Mal-union
Daftar Pustaka
Appley, A. Graham, 1995, Buku Ajar Orthopedi dan Fraktur Sistem Appley Ed.7, Jakarta :
Widya Medika