Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Guru yang telah
mengajari dan membimbing kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, untuk itu besar harapan kami jika
ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah
kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan
apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, dan yang
lainnya. Amin

Watampone, 26 Maret 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................3
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang...............................................................................3
Rumusan Masalah..........................................................................3
Tujuan............................................................................................3
Manfaat.........................................................................................3

BAB II. METODOLOGI PENELITIAN.........................................................4


A. Alat dan Bahan.............................................................................4
B. Cara Kerja.....................................................................................4
BAB III. HASIL PENGAMATAN...................................................................5
A. Tabel Pengamatan.........................................................................5
B. Gambar Bagian-bagian Tanaman.................................................6
BAB IV. PEMBAHASAN.................................................................................9
BAB V. PENUTUP..........................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................15
B. Saran...........................................................................................15
BAB VI. LAMPIRAN....................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam mempelajari anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil melalui
pengamatan anatomi organ (akar, batang, daun, bunga, buah dan biji), akan
dijumpai banyak bentukan - bentukan kelompok sel yang berbeda-beda.
Masing-masing kelompok umumnya mempunyai bentuk dan fungsi yang sama,
kelompok sel ini disebut jaringan. Sebuah jaringan didefinisikan sebagai
kelompok sel atau vessel yangmempunyai bentuk, ukuran, asal dan
perkembangan yang sama, serta membentuk fungsi yang sama.
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apakah perbedaan antara struktur akar, batang, daun, buah, bunga dan
biji antara tanaman dikotil dan tanaman monokotil?
2) Apakah persamaan antara struktur akar, batang, daun, buah, bunga dan
biji antara tanaman dikotil dan tanaman monokotil?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan struktur akar, batang, dan daun
antara tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil.
D. MANFAAT
Setelah pengamatan dilakukan, diharapkan kita dapat mengetahui berbagai
macam jaringan tumbuhan.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan tumbuhan monokotil dan
dikotil antara lain
Alat : Silet atau Pisau
Bahan : Objek tumbuhan
Pisang, jagung, padi, apel, rambutan, jeruk.
B. CARA KERJA
1. Meletakkan semua tumbuhan biji di atas meja.
2. Mengamati dengan teliti bagian akar, batang, daun, bunga, biji dan buah.
3. Catat hasil pengamatan dalam tabel.

BAB III
HASIL PENGAMATAN
A. TABEL PENGAMATAN

No
.

Ciriciri

Monokotil

Dikotil

Pisang

Jagung

Padi

Apel

Rambuta
n

Jeruk

Akar

Serabut

Serabut

Serabut

Tunggang

Tunggang

Tunggang

Batan
g

Tidak
bercabang

Tidak
bercabang

Tidak
bercabang

Bercaban
g

Bercabang

Bercaban
g

Daun

Sejajar

Melengkun
g

Menyirip

Menyirip

Menyirip

Bunga

Berbentu
k pita
Kelipatan
3

Kelipatan
5

Kelipatan
5

Kelipatan
5

Buah

Lonjong

Bulat

Bulat

Bulat

Kelipatan
3
Panjang
dan
lonjong

Kelipatan 3
Lonjong

Biji

Berkepin
g1

Berkeping 1

Berkepin
g1

Berkeping
2

Berkeping
2

Berkeping
2

B. GAMBAR BAGIAN BAGIAN TANAMAN


MONOKOTIL
1.Pisang

2.Jagung
Bunga

3.Padi

DIKOTIL
1.Apel

Daun

Bua
h

Batang

Akar

Biji

2.Rambutan

Daun

Biji

Buah
Batang

Akar

3.Jeruk

Jeruk

Dau
n
Batang

Akar

Biji

BAB IV
PEMBAHASAN
Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil
Tumbuhan dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan
berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan
tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae.
A. Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua
kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya
memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam
berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti
Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam
kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber
bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat
pewarna, dan sebagainya.

Contoh tumbuhan monokotil :

suku anggrek-anggrekan

suku padi-padian (Graminae)

suku pinang-pinangan (Palmae)

suku bawang-bawangan (alliaceae)

suku pisang-pisangan (Musaceae)

Ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki
adalah :

Memiliki sistem akar serabut

Bentuk sumsum atau pola tulang daun

Melengkung atau sejajar

Kaliptrogen / tudung akar

Ada tudung akar / kaliptra

Jumlah keping biji atau kotiledon

satu buah keping biji saja

Kandungan akar dan batang

Tidak terdapat kambium

Jumlah kelopak bunga

Umumnya adalah kelipatan tiga

Pelindung akar dan batang lembaga

Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza

Pertumbuhan akar dan batang

Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

1. Pisang
Ciri-ciri tanaman pisang :

Daun dan Batang


Daun tanaman pisang lebar dan panjang, tulang daun besar, dan tepi daun
tidak mempunyai ikatan yang kompak sehingga mudah robek jika terkena
angin kencang. Batang berbonggol banyak mata tunas yang dapat tumbuh
menjadi tunas anakan.

Bunga
Bunga pisang keluar pada ujung batang dan hanya sekali berbunga selama
hidupnya. Bunga pisang disebut jantung karena bentuknya seperti jantung.
Jantung ini berwarna merah tua, tetapi ada pula yang berwarna kuning dan
ungu. Setiap jantung terdiri atas satu atau banyak bakal buah (sisir). Setiap
sisir dilindungi oleh sebuah daun kelopak. Bunganya sempurna, tetapi pada
ujung jantung umumnya berbunga jantan. Satu persatu akan mekar dan
tampak sisirnya. Ujung jantung tidak mekar sehingga tersisa jantungnya.

Buah
Terjadinya penyerbukan pada buah pisang, yaitu dengan bantuan serangga
penyerbuk, tetapi umumnya tepung sari tidak terlalu subur. Oleh karena itu,
banyak pisang yang tidak bebiji.

Akar
10

Akar pada tanaman pisang berupa akar serabut yang banyak, tetapi lunak.

2. Jagung
Ciri ciri sebagai berikut :

Biji
Biji tanaman jagung berkeping tunggal.

Akar
Tanaman jagung memiliki akar serabut dan dapat tumbuh sekitar 2 cm lebih.
Saat tumbuh dewasa tanaman ini akan muncul akar adventif.

Batang
Batang jagung berbentuk tegak lurus dengan batang beruas-ruas.

Daun
Daun dari tanaman jagung bentuknya memanjang dansejajar dengan ibu
tulang daun, memiliki permukaan licin dan berbulu.

Bunga
tanaman jagung memiliki bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman. Setiap dari bunga tanaman ini memiliki struktur khas yang biasa
disebut floret. Dua floret dan dibatasi oleh sepasang glumae. Bunga jantan
jagung terdapat pada puncak tanaman. Serbuk sari jagung memiliki warna
kuning dengan aroma khas sedang bunga betina tanaman jagung tersusun
pada tongkol.

Tongkol
Tongkol jagung tumbuh dari dalam buku terletak diantara batang dan
pelepah daun. Meskipun tanaman jagung memiliki sejumlah bunga netina
namun pada umumnya tanaman ini hanya akan menghasilkan satu tongkol
produktif tetapi juga tidak menutup kemungkinan untuk menghasilkan 2
tongkol produktif.
3. Padi

11

Ciri ciri tanaman Padi:

Berakar serabut
Daun berbentuk lanset (sempit memanjang)
Urat daun sejajar
Memiliki pelepah daunbunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan
satuan bunga berupa floret.
Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya
memiliki satu floret.
Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (ing. Grain) atau
kariopsis.

B. Tumbuhan Dikotil
Dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping dua.
Tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok dikotil ini mempunyai sepasang
daun lembaga atau yang kita kenal dengan sitilah kotiledon. Daun lembaga
tersebut terbentuk sudah sejak tahapan biji dengan demikian sebagian besar
anggotanya memiliki bebijian yang mudah sekali terbelah menjadi dua bagian.
Hal inilah yang menjadi pembeda utama antara tumbuhan dikotil dengan
monokotil yang justru kepingan bijinya tunggal.
Adapun ciri-ciri khusus tumbuhan dikotil sebagai berikut:
1) Akarnya memiliki bentuk tunggang dengan akar utama yang lebih besar dari
akar sekunder.
2) Bentuk atau pola tulang daun/ sumsum cenderung menjari atau menyirip.
3) Bagian tudung akarnya atau kaliptrogen tidak dilengkapi dengan tudung akar.
4) Adapun jumlah kotiledonnya dua.
5) Pada organ akarnya terdapat kambium karena salah satu fungsi akar pada
tumbuhan dikotil adalah untuk menyimpan makanan.
6) Adapun jumlah kelopak bunganya merupakan kelipatan dari empat terkadang
juga lima.
7) Pelindung akar maupun batang lembaganya tidak ada baik itu koleoptil maupun
koleorhiza.
Contoh Tumbuhan Dikotil
Berbicara soal contoh tumbuhan dikotil, kita tak bisa lepas dari pengelompokan
besar kelompok /suku tumbuhan yang satu ini, yakni:

12

1) Jarak-jarakan atau Euphorbiaceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini


adalah: jarak, ubi dan lain-lain.
2) Jambu-jambuan atau Myrtaceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini
antara lain: jambu air, jambu biji.
3) Terong-terongan atau Solanaceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini
antara lain: terong, tomat
4) Polong-polongan atau Leguminoceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok
ini antara lain: kacang, pete.
5) Komposite atau Compositae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini antara
lain: bunga matahari.

1. Apel
Akar:tunggang, putih kecoklatan
Batang : bulat, tegak, berkayu, permukaan kasar, coklat
Daun : tunggal, tersebar, lonjong / oval, tepi daun bergerigi teratur,
ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul, daging daun agak tebal,
kaku, mengkilat, pertulangan daun menyirip, panjang 9 14 cm, lebar 3
5 cm, hijau, permukaan lainnya coklat
Bunga : bunga bertangkai pendek, bertandan dan pada tiap tandan
terdapat 7 9 bunga, bunga apel tumbuh pada ketiak daun, mahkota
bunga berwarna putih sampai merah jambu
Buah : buah mempunyai bentuk bulat sampai lonjong, bagian pucuk
buah berlekuk dangkal, kulit agak kasar dan tebal, pori-pori buah kasar
dan renggang, buni, mengkilat, buah apel biasanya merah di luar saat

13

masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau / kuning, dagingnya keras,
ada banyak bibit di dalamnya
Biji : pipih, panjang sekitar 1 cm, berkeping dua, masih muda putih
setelah tua hitam
2. Rambutan
Ciri-ciri rambutan :

Akar : tunggang
Batang : bercabang
Daun : menyirip
Bunga : kelipatan 5
Buah : bulat
Biji : berkeping 2
3. Jeruk
Ciri-ciri Jeruk :

Akar : tunggang
Batang : bercabang
Daun : menyirip
Bunga : kelipatan 5
Buah : bulat
Biji : berkeping 2

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan ini kami dapat simpulkan bahwa tumbuhan Dikotil dan
Monokotil dapat di bedakan dengan melihat perbedaan morfologinya. Dari situ

14

kita mendapatkan banyak sekali contoh tanamannya sekaligus kita dapat belajar
dan lebih dapat membedakan antara tanaman Dikotil dan Monokotil.
B. Saran :
Semoga dengan adanya hasil pengamatan praktikum ini kita bisa jadi lebih
mengetahui tanaman karena sangat berguna bagi pengetahuan kita agar menjadi
lebih luas. Dan saya berharap kepada teman semuanya, semoga dapat berguna
bagi kita semua.

BAB VI
LAMPIRAN

15

16

Anda mungkin juga menyukai