Variasi Normal Dan Kelainan Jar
Variasi Normal Dan Kelainan Jar
GRANULA FORDICE
Terlihat gambaran titik-titik putih dengan luas 1 cm2. Merupakan struktur kelenjar
sebasea yang ektopik dan biasanya multifokal. Diameter 1-2 mm dan papula putih/ krem/kuning,
sedikit timbul. Jumlah banyak dan berkelompok, terasa kasar pada palpasi. Dapat terjadi pada
semua usia dengan prevalensi 80-90% dan tidak ada predileksi jenis kelamin. Tidak perlu
perawatan ataupun biopsy,kecuali untuk kepentingan estetik dengan dioperasi.
LINEA ALBA
Merupakan garis putih dimukosa bukal setinggi garis oklusal dengan kontur mengikuti
keadaan gigi-geligi tapi sedikit mengalami keratinisasi. Gambaran klinisnya garis bergelombang
putih, horizontal, menimbul, panjang variasi (M2-C), lebar 1-2mm pada garis oklusi dimukosa
bukal, tanpa gejala, bertanduk, bilateral dan tidak dapt dihapus. Etiologinya hiperkeratotik
respon gesekan pada gigi.
Dapat terjadi pada semua umur, baik wanita atau pria. Tidak memerlukan perawatan
hanya penyebabnya saja yang dihilangkan.
TORUS PALATINES
Definisi: Suatu tonjolan pada daerah midline palatum durum.
Etiologi: Genetik
Ciri diagnostik:
-
ireguler.
Torus tidak terasa sakit, terasa keras seperti tulang, dengan keadaan dan warna
mukosanya normal
Bisa dibantu dengan pemeriksaan radiografis
Penanganan:
-
Prognosis: Baik
TORUS MANDIBULARIS:
Definisi: Gumpalan tulang yang biasanya terletak di lingual dari premolar rahang bawah
Etiologi: Genetik
Ciri diagnostic:
-
Penanganan:
-
Prognosis: Baik
LINGUAL VARICOSITIES
Definisi: Titik atau tonjolan berwarna biru yang terdapat pada permukaan ventral lidah
Etiologi: Pembesaran pembuluh vena pada permukaan ventral lidah
Ciri diagnostic:
-
Asimtomatis
Sering terlihat pada orang usia lanjut
Penanganan:
-
abnormal
Scleroterapi(membuat vena menjadi sklerosis lalu hancur)
Prognosis: Baik
SMOKERS MELANOSIS
Difus melanosis pada anterior facial maxillary dan mandibular gingiva, mukosa bukal,
lateral lidah, palatum dan dasar mulut yang kadang-kadang terlihat diantara perokok.
Kebanyakan perokok (termasuk perokok berat) biasanya gagal untuk menunjukan suatu
perubahan. Meskipun, mungkin dibeberapa individu, melanin synthesis distimulasi oleh tobacco
rokok. Merokok merangsang peningkatan pigmentasi didalam mulut. Area pigmentasi adalah
coklat, flat, dan irregular, beberapa tampak seperti peta. Mekanismenya tidak diketahui tetapi
kemungkinan karena panas dari rokok menstimulasi pigmetasi. Meningkatnya oral melanosis
terlihat selama tahun pertama merokok. Jika mengurangi merokok maka pigmentasi akan
berubah.
-
Tampak Klinis:
tampak area yang berwarna kecoklatan, biasanya dianterior labial gingiva mandibula.
pigmentasi yang terjadi dibukal mukosa dan palaatum biasanya karena pipe smoking.
intensitas pigmentasinya tergantung waktu dan dosis
wanita biasanya lebih affected
Perawatan
Tidak ada perawatan khusus, cukup dengan berhenti merokok dapat mengembalikan warna
mukosa.
CHEEK CHEWING
Definisi:
Lesi putih pada jaringan mulut yang disebabkan iritasi kronik akibat menyedot pipi yang
berulang-ulang, menggigitnya, atau mengunyah. Terdapat area traumatis yang menebal,
terbentuk jaringan parut, dan lebih pucat dibandingkan jaringan di sekitarnya.Kebanyakan terjadi
pada orang-orang yang dibawah tekanan atau situasi psikologis dimana pasien memiliki
kebiasaan menggigit pipi dan bibirnya. Pasien dengan kondisi seperti ini menyadari
kebiasaannya tersebut, namun dia tidak mengetahui bahwa ternyata dalam mulutnya sudah
terbentuk lesi.
Tanda klinis:
-
Sering ditemukan pada kedua sisi posterior dari mukosa bukal sepanjang bidang oklusi.
Dapat juga terlihat di bibir dan lidah sebagai kombinasi lesi traumatik. Pasien sering
mengeluh terhadap kekasaran atau adanya small tagz pada permukaan jaringan mulutnya.
Selama lesi tersebut disebabkan karena kebiasaan yang tidak disadari atau karena
nervous, tidak diperlukan adanya tindakan. Meskipun begitu, kebiasaan ini tidak bisa
dihentikan, maka diperlukan night guard oklusal plastic.
lidah yang demikian bisa menyebabkan rasa tidak enak pada mulut penderita, dan lapisan putih
ini agak sukar dibersihkan. Untuk membersihkannya digunakan hydrogen peroksida 1% atau
dengan menggunakan sikat lidah. Jika tidak dibersihkan bisa menyebabkan bakteri yang terdapat
di lapisan itu berkembang saat kondisi imunitas rendah.
ATROFI PAPILA LIDAH
Etiologi:
Pada atrofi papilla lidah didapat gambaran dimana lidah tampak berwarna merah dari
biasanya, perubahan warna pada lidah disebabkan oleh variasi ujung kapiler yang berada
di bawahnya, kepadatan lapisan lidah yang biasanya tergantung pada panjangnya papilla
filiformis dan pewarnaan dari bahan-bahan eksogen atau kombinasi dari ketiga faktor
tersebut, perubahan warna ini tidaklah selalu menunjukkan suatu proses peradangan primer.
Perubahan pada permukaan lidah biasanya dikaitkan dengan perubahan flora
microbial pada dorsum lidah. Tidak jarang terjadi proses radang sekunder yang disebabkan
oleh perubahan flora microbial dan bakteri superficial. Proses ini bukanlah bagian dari gangguan
primernya.
Atrofi papilla filiformis merupakan suatu indicator dini bila ada gangguan pada
proses oksidasi intraseluler. Hal ini disebabkan karena adanya aktivitas metabolic dari sel yang
membentuk papilla ini. Atrofi ini diduga berhubungan dengan adanya gangguan pada system
enzim tertentu, gangguan sirkulasi atau kekurangan zat gizi penting bagi tubuh serta akibat
penyakit sistemik.
Atrofi papilla filiformis dan fungiformis memiliki efek klinis yang lebih berat. Pada atrofi
papilla ini yang terlebih dahulu hilang adalah papilla filiformis lalu papilla fungiformis. Namun
jika keadaan belum parah atau belum lama terjadi, maka papilla bisa beregenerasi kembali. Yang
pertama beregenerasi adalah papilla fungiformis kemudia papilla filiformis.
Histopatologi:
Dorsum lidah diliputi memiliki papilla yang bermacam-macam bentuknya. Papilla
filiformis diliputi oleh sel berlapis pipih dan berkeratin. Tiap-tiap lapisan terdiri atas sel-sel yang
mempunyai bentuk, sifat, struktur dan derajat kematangan yang sama. Protein merupakan unsure
utama molekul membrane sel (50%) dan matrikx sel terdiri atas molekul protein yang
mempunyai kandungan protein yang tinggi. Protein bertanggung jawab atas perubahan yang
biasa terjadi dalam sitoplasma. Protein mudah dirusak oleh berbagai manipulasi akibat
kehilangan aktivitas biologic.
Kelainan yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan reversible sampai irreversible,
oembengkakan disertai gangguan fungsi sel yang menyebabkan kematian sel. Kelainan
reversible hanya kehilangan beberapa fungsi penting dari peningkatan degradasi komponen
intraseluler.
Daerah yang mengalami atrofi akan terlihat seperti daerah radang (glositis) karena
berwarna merah daging dan sedikit cekung. Secara mikroskopik pada daerah ini ditemukan
degenerasi sel epitel atau atrofi papilla dan deskuamasi keratin serta serbukan sel radang
terutama limfosit dan sel plasma pada jaringan ikat subepitelial. Kadang-kadang tampak sel
radang akut atau sel polimorfonuklear migrasi ke lapisan permukaan epitel.
Macam-macam kelainan:
1. Geographic tongue
2. Anemia Defisiensi Zat Besi
3. Anemia Pernisiosa
ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI
-
Gambaran klinis:
Mukosa pucat, sel epitel mulut menjadi atrofi dengan hilangnya keratinisasi yang normal.
Lidah menjadi licin karena adanya atrofi pada papilla filiformis dan papilla fungiformis. Atrofi
ini biasanya dimulai dari ujung lidah lalu ke bagian distal. Terjadi angular cheilitis, glosodynia
dan atrofi pada mukosa lingual.
-
Etiologi:
Pemeriksaan histology:
Berkurangnya ketebalan lapisan sel epitel dari sebelumnya, karena terjadi penurunan
Pengobatan:
Pasien dirujuk ke dokter spesialis untuk dilakukan pemeriksaan darah. Tidak boleh
dilakukan tindakan bedah dan perawatn periodontal, karena dapat menyebabkan erdarahan
abnormal serta kegagalan penyembuhan luka. Tidak boleh dilakukan anatesi umum kecuali Hb
nya paling sedikit 10gr/dl3.
Memberikan tambahan zat besi yang dibutuhkan tubuh. Untuk menghilangkan simtom
dapat diberikan kumur-kumur dengan xylocain viscous, dyclone, Benadryl dan kaopectate.
ANEMIA PERNISIOSA
Karena kekurangan vitamin B12.
-
Gambaran klinis:
Lidah menjadi merah tua, mengalami inflamasi dan adanya daerah eritematous pada
ujung dan tepi lidah serta kehilangan papilla filiformis. Simtom oral yang paling khas
terbakar pada mulut karena neuropathy dan infeksi sekunder jamur candida albicans.
Pemeriksaan Histologi:
Biopsi mukosa oral pada penderita anemia pernisiosa menunjukkan atropi epitel, nucleus
sel basal membesar, bertambahnya mitosis epitel basal, dysplasia epitel dan infiltrasi
limfosit non spesifik, plasma sel serta polimorfonukleat lekosit pada lamina propria.
Pengobatan:
Memberikan anti jamur untuk menghilangkan simtom oral. Pemberian vitamin B12 pada
lidah.
Intinya:
- lidah kan dilapisi papila2 lidah kayak papilla filiformis, fungiformis,
sirkumvalate, sama foliate.
- Yang papilla filiformis itu papilla yang paling kecil dan yang paling banyak
ditemukan pada permukaan dorsal
- Papilla filiformis ini tuh yang paling peka terhadap rangsangan dan
perubahan sistemik karena vaskularisasi mikro papilla filiformis berbentuk
loop yg menyerupai bunga, jadi kalo ada gangguan pada system
-
- Pada anemia defisiensi zat besi, lidah itu keliatannya kayak licin gitu. Trus
atrofinya itu biasanya dimulai dari ujung lidah lalu ke bagian distal.
mengalami inflamasi, adanya daerah eritematous pada ujung dan tepi lidah,
dan terjadi atrofi pada papila2 lidah.