base) adalah suatu bentukan sementara yang mewakili bentukan basis gigi tiruan, digunakan untuk pencatatan relasi maksilomandibular (penetapan gigit), penyusunan anasir gigi tiruan ataupun pasang coba basis gigi tiruan dalam mulut. Material yang digunakan untuk lempeng gigit adalah malam merah khusus untuk lempeng gigit (basis sementara) akan tetapi pada kasus-kasus tertentu digunakan resin akrilik (autopolimerisasi atau heat-cured), termoplastis resin, ataupun shellac (basis permanen). Sedangkan galangan gigit (occlusion rim/bite rims) merupakan suatu replika permukaan oklusal yang dibuat pada basis sementara atau permanen gigi tiruan yang digunakan untuk pencatatan relasi maksilomandibular dan penyusunan gigi. Tujuan pembuatan lempeng gigit menurut Keyworth (1929) adalah (1) bertindak sebagai pembawa galangan gigit saat penetapan gigit, (2) untuk menahan susunan anasir gigi tiruan pada tahapan pasang coba (try-in), dan (3) untuk mengevaluasi keakuratan penetapan gigit. Kriteria untuk lempeng gigit (Elder, 1955; Tucker 1900) antara lain : a. Lempeng gigit mampu beradaptasi dengan baik pada area basal seat sama seperti gigi tiruan. b. Lempeng gigit memiliki bentuk tepi yang sama dengan tepi gigi tiruan c. Lempeng gigit cukup rigid agar mampu menahan daya kunyah d. Stabilitas baik dan ketepatan permukaan (surface fit) lempang gigit e. f. g. h.
terhadap model kerja baik
Dapat digunakan sebagai landasan untuk penyusunan anasir gigi tiruan Mudah pembuatannya dan ekonomis Tidak mengabrasi model kerja saat pemasangan dan pelepasannya Lempeng gigit tidak mudah berubah bentuk
Tahapan pembuatan lempeng dan galangan gigit RA dan RB
Pembuatan lempeng dan galangan gigit dapat menggunakan bahan malam merah. Untuk menambah rigiditas dan stabilitas lempeng gigit, dapat dibantu dengan penambahan kawat penguat berdiameter 0,5 0,6. Pada RA, kawat penguat ditempatkan di batas posterior atau distal fovea palatina sedangkan pada RB ditempatkan pada sepanjang lengkung rahang regio anterior hingga molar pertama. Kawat penguat disatukan dengan malam merah lempeng gigit.
Pembuatan lempeng gigit RA dan RB
1. Buatlah outline lempeng gigit pada model kerja seperti contoh gambar dibawah ini (mengikuti garis putus-putus) menggunakan pensil tinta.
2. Sebelum lempeng gigit dibuat, rendam terlebih dahulu model kerja
dalam mangkuk karet berisi air (tidak terlalu lama supaya model gips tidak erosi) atau ulasi model kerja tersebut dengan bahan separasi (CMS) supaya lempeng gigit malam merah mudah dilepas dari model kerja. 3. Lunakkan selapis malam merah di atas nyala api bunsen burner, sesuaikan dengan ukuran/luas permukaan anatomis pada model kerja RA dan RB. 4. Adaptasikan malam merah pada permukaan anatomis model kerja RA dan RB kemudian lakukan pemotongan sesuai outline/anatomical landmark pada RA dan RB. Khusus untuk RB, akan lebih mudah apabila pemotongan dilakukan mulai dari sisi lingual, sejajar dengan garis tengah kemudian menyusuri tepian anatomical landmark RB. 5. Rapikan tepian lempeng gigit. Permukaan tepi lempeng gigit halus karena merupakan duplikat tepi gigi tiruan. Pastikan kerapatan permukaan lempeng gigit harus fit dengan permukaan model kerja.
Pembuatan galangan gigit RA dan RB
1. Lunakkan selembar malam merah di atas nyala api bunsen burner dan gulung lembaran malam merah tersebut hingga berbentuk silinder dengan panjang kurang lebih 10 cm. Setiap gulungan malam merah harus melekat satu sama lainnya dan padat. 2. Buat bentukan menyerupai tapal kuda dari gulungan malam tersebut. 3. Panaskan permukaan gulungan malam dan adaptasikan galangan gigit tersebut pada permukaan lempeng gigit. 4. Isilah ronggga kosong batas antara lempeng gigit dan galangan gigit dengan malam merat yang dicairkan. 5. Pada RA, jarak antara titik tertinggi sayap labial hingga puncak insisal gigi anterior berkisar antara 10-12 mm. Ketebalan galangan gigit posterior RA sebesar 6-8 mm bila diukur dari tepi lempeng gigit hingga
puncak ridge posterior. Lebar galangan gigit RA berkisar 4 mm (area
insisivus), 6 mm (area kaninus dan premolar) dan 8 mm pada posterior. 6. Pada RB, ketebalan galangan gigit anterior dan posterior mencapai 18 mm bila diukur dari titik tertinggi sayap labial/bukal hingga mencapai puncak ridge anterior. Lebar galangan gigit RB berkisar 4 mm (area insisivus), 6 mm (area kaninus dan premolar), dan 8 mm pada posterior.