1.1.1.
UMUM
Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material
yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasikan
(terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah melapuk
(yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas mengisi ruang-ruang
kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Tanah berguna sebagai bahan
bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil, disamping itu tanah
berfungsi juga sebagai pendukung pondasi dari bangunan.
Istilah Rekayasa Geoteknis / Mekanika Tanah didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan dan pelaksanaan dari bagian teknik sipil yang menyangkut materialmaterial alam yang terdapat pada (dan dekat dengan) permukaan bumi. Dalam arti
umumnya, rekayasa geoteknik juga mengikutsertakan aplikasi dari aplikasi-aplikasi
dasar mekanika tanah dan mekanika batuan dalam masalah-masalah perancangan
pondasi.
1.1.2.
1.1.3.
METODE PENULISAN
Study pustaka
Metode Observasi
Browsing internet
---MEKANIKA TANAH I-----UNIVERSITAS. KALTARA---
Page 1
BAB II
1.2. PEMBAHASAN
1.2.1. PEMADATAN TANAH
Page 2
Page 3
timbunan akan kecil. Dalam kondisi ini, penurunan lebih diakibatkan oleh kompresi
dari tanah fondasi di bawah timbunan, bila tanahnya mudah mampat.
Bertambah rapatnya susunan butiran sesudah dipadatkan atau sesudah
bangunan dalam masa layanan, merupakan masalah umum yang harus
diperhatikan. Hal ini lebih terlihat pada struktur perkerasan jalan, di mana ratusan
atau bahkan ribuan siklus pengulangan beban terjadi oleh beban lalu lintas.
Pemadatan yang seksama diperlukan selama pelaksanaan pembangunan
perkerasan, jika ingin terhindar dari resiko pengurangan volume tanah oleh
memadatnya tanah ini.
Beberapa masalah bisa terjadi pada tanah fondasi yang kurang padat. Jika
bangunan di atasnya mengalami getaran oleh akibat mesin, pemadatan tanah dapat
mengakibatkan penurunan. Pemadatan tanah yang berakibat penurunan juga dapat
terjadi oleh aktivitas pembangunan di sekitarnya yang menimbulkan getaran, seperti
pemancangan tiang.
Page 4
yang sama, berat volume kering dari tanah akan naik bila kadar air dalam tanah meningkat.
Harap dicatat bahwa pada saat kadar air w = 0, berat volume basah dari tanah adalah sama
dengan berat volume keringnya.
Bila kadar airnya ditingkatkan terus secara bertahap pada usaha pemadatan yang
sama, maka berat dari jumlah bahan padat dalam tanah persatuan volume juga meningkat
secar bertahapmpula. Berat volume kering dari tanah pada kadar air dapat dinyatakan:
Setelah mencapai kadar air tertentu w = w2, adanya penambahan kadar air justru
cenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini disebabkan karena air
tersebut kemudian menempati ruang-ruang pori dalam tanah yang sebetulnya dapat
ditempati oleh partikel-partikel padat dari tanah. Kadar air dimana harga berat volume kering
maksimum tanah dicapai tersebut kadar air optimim.
Percobaan-percobaan di laboratorium yang umum dilakukan untuk mendapatkan
berat volume kering maksimum dan kadar air optimum adalah proctor compaction (uji
pemadatan Proctor.
Jenis tanah
Kadar air
Cara pemadatan
JENIS TANAH
Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap pemadatan tanah itu sendiri.
Pasalnya, perlakuan pemadatan pada tiap jenis tanah itu berbeda beda. Ada tanah
---MEKANIKA TANAH I-----UNIVERSITAS. KALTARA---
Page 5
yang tidak terlalu sulit dalam pedatannya, ada yang sulit, dan bahkan ada yang
memerlukan perlakuan khusus dalam pemadatannya. Dalam ilmu Mekanika Tanah,
ada beberapa jenis klasifikasi tanah. Antara lain;
-
Tanah gravel adalah tanah dengan butir butir kasar atau biasa disebut
dengan tanah kerikil. Butiran dari jenis tanah ini diperkirakan 2 mm. Tanah
ini termasuk mudah dalam proses pemadatannya.
Tanah Pasir adalah tanah dengan butir butir agak kasar. Butiran dari jenis
tanah ini diperkirakan antara 2.00 0.06 mm. Tanah ini juga termasuk
mudah dalam proses pemadatannya.
Tanah Lanau adalah tanah yang umumnya stabil, dan memiliki kuat geser
yang tinggi. Tanah jenis ini sangat sulit dipadatkan jika dalam keadaan basah,
sebab tanah jenis ini memeiliki premeabilitas yang cukup tinggi. Namun, bila
tanah ini sudah dipadatkan, volume tanah ini akan sangat derastis
penurunannya.
Tanah Lempung adalah tanah yang memiliki cirri-ciri hamper sama dengan
tanah jenis lanau. Tanah ini sukar dipadatkan dalam keadaan jenuh, alis
terlalu banyak air/basah. Butiran tanah ini sangat halus, oleh karenanya sukar
untuk dipadatkan atau dirapatkan.
KADAR AIR
Kadar air mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat kemadatan yang
dapat dicapai oleh suatu tanah. Tanah kohesif kering merupakan bongkah-bongkah
yang sukar dipadatkan. Jika disiram air menjadi Iunak dan lebih mudah dipadatkan,
tapi makin besar kadar air tanah makin membatasi kepadatan yang dapat dicapai.
Yang dapat berkurang hanya udara, jika volume air lebih besar maka kepadatan
maksimum berkurang.
Tanah kenyang air tidak dapat dipadatkan. Pada dasarnya, makin basah
tanah makin mudah dipadatkan.
Page 6
Karena air berfungsi sebagai pelumas agar butir-butir tanah mudah merapat.
Tapi kadar air yang berlebihan akan mengurangi hasil pemadatan yang dapat
dicapai.
Pada pemadatan suatu tanah dengan tenaga pemadatan tertentu akan
menghasilkan pemadatan terbesar.
Kadar air terbaik tersebut disebut kadar air optimum = Optimum moisture
Content = ONC = w opt
Kepadatan terbesar=berat volume kering maksimum=Maksimum Dry
Density=MDD = k maks.
CARA PEMADATAN
Cara pemadatan tanah dilakukan dengan 2 cara. Yakni dengan cara Manual
Page 7
Page 8
VIBRATING ROLLER
Page 9
ENERGI PEMADATAN
Energi yang dibutuhkan untuk pemadatan pada uji Proctor Standart, dapat
E = Nb . Nl . W . H
V
Dengan :
Nb
NI
Jumlah lapisan
Berat pemukul
Volume mould
Page 10
Tujuan
pemadatan
adalah
untuk
memperoleh
stabilitas
tanah
dan
memperbaiki sifat-sifat teknisnya. Oleh karena itu, sifat teknis timbunan sangat
penting diperhatikan, tidak hanya kadar air dan berat volume keringnya. Hal ini
sering diabaikan dalam pengontrolan pekerjaan tanah. Penekanan umumnya
diletakan pada pencapaian berat volume kering minimum yang harus dicapai, dan
sedikit saja yang pertimbangan diberikan pada sifat-sifat teknis tanah urug yang
akan dipadatkan. Berat volume kering dan kadar air mempunyai hubungan yang
baik dengan sifat-sifat teknis tanah, dan karena itu dipakai sebagai parameter
pengontrol pekerjaan pemadatan. Prosedur pelaksanaan di lapangan pada
umumnya, diterangkan di bawah ini.
Percobaan di laboratorium dilaksanakan pada contoh tanah yang diambil
dari borrow-material (lokasi pengambilan bahan timbunan), untuk ditentukan sifatsifat tanah yang akan dipakai dalam perencanaan. Untuk proyek-proyek besar,
tanah dari tempat pengambilan bahan timbunan ini diambil yang dapat mewakili,
yang secara tipikal diambil setiap 1000 sampai 3000 m3 atau lebih, atau jika material
di tempat pengambilan berubah secara signifikan (Holtz dan Kovacs, 1981).
Sesudah bangunan dari tanah (tanggul, jalan, dan sebagainya) direncanakan,
spesifikasi
dibuat.
Pengujian
untuk
kontrol
hasil
pemadatan
di
lapangan
Page 11
dipengaruhi oleh kadar air saat pemadatan. Karena itu, selain persen kepadatan
ditentukan, rentang kadar air tanah yang akan dipadatkan sebaiknya juga
ditentukan.
Dalam metoda spesifikasi cara pemadatan, macam dan berat mesin
pemadat, jumlah lintasan serta ketebalan tiap lapisan ditentukan. Selain itu, ukuran
butiran maksimum sering pula dispesifikasikan. Hal ini banyak dipakai untuk proyek
pekerjaan tanah yang besar seperti bendungan tanah.
Di lapangan hasil pekerjaan pemadatan dispesifikasikan menurut kepadatan
maksimum yang telah ditentukan sebelumnya. Ahli mekanika tanah menyiapkan
perancangan proyek yang di dalamya menyangkut spesifikasi kepadatan tanah yang
harus dicapai di lapangan. Umumnya, uji standar Proctor digunakan sebagai acuan.
Kadang-kadang, uji Proctor dimodifikasi juga digunakan, terutama bila timbunan
digunakan untuk mendukung bangunan-bangunan yang berat.
Spesifikasi untuk pemadatan lapangan harus mendefinisikan tipe uji
laboratorium yang akan digunakan sebagai acuan, dan derajat kepadatan yang
disyaratkan, misalnya kepadatan atau berat volume kering minimum yang harus
dicapai di lapangan 95% kepadatan standar Proctor. Spesifikasi juga harus
menyebutkan dengan jelas prosedur uji pemadatan yang harus diacu, misalnya
ASTM, AASHTO atau yang lain. Namun, dalam hal menemui kondisi pembebanan
atau tipe tanah yang khusus, maka uji coba pemadatan di laboratorium atau di
lapangan (field trial) mungkin dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi pemadatan
yang cocok.
Kadar air saat saat pemadatan, umumnya berkisar di antara 1 atau 2% dari
kadar air optimum hasil uji laboratorium. Hal ini adalah untuk kemudahan pekerjaan
dan antisipasi variasi kadar air yang terjadi di lapangan. Namun, untuk proyekproyek tertentu, ada pula yang menspesifikasikan kisaran kadar air pada kondisi
basah atau kering optimum.
Frekuensi dan prosedur untuk mengecek kepadatan dan kadar air di lapangan
juga dispesifikasikan, misalnya pengecekan dilakukan dengan uji kerucut pasir (sand
cone) atau yang lain.
NAVFAC DM-7.2 (1982) memberikan petunjuk pelaksanaan pada jumlah uji
kontrol kepadatan di lapangan yang sebaiknya dilakukan pada berbagai macam tipe
proyek sebagai beriku:
Page 12
Satu pengujian untuk setiap 380 m3 (500 yd3) material timbunan yang
dihamparkan.
Satu pengujian untuk setiap 380 780 m3 (500 1000 yd3) material untuk
pekerjaan perlindungan permukaan (lining) saluran atau waduk atau bagian
urugan yang relatif tipis yang lain.
Satu pengujian untuk setiap 75 150 m3 (100 200 yd3) untuk urugan pada
parit atau di sekitar struktur, bergantung pada volume total dari material yang
terkait.
Paling tidak satu pengujian untuk setiap satu lapisan penuh pada operasi
pekerjaan tanah.
Satu pengujian yang dilakukan kapan saja, bila terdapat suatu dugaan
tentang adanya perubahan kualitas kontrol dari kadar air atau efektivitas
kepadatan.
1)
2)
3)
Energi pemadatan (tipe dan ukuran mesin pemadat dan jumlah lintasan).
4)
Page 13
Page 14
b).
dapat ditentukan.
Dengan kadar air yang telah ditentukan di laboratorium, berat volume kering di
lapangan dapat ditentukan.
(5)
Page 15
Pengukuran
kepadatan
tanah
di
lapangan
dapat
dilakukan
dengan
Dalam cara ini digunakan pasir untuk mengukur volume lubang di permukaan
tanah yang dibuat pada lokasi pengujian. Kepadatan di lapangan dinyatakan oleh
berat tanah kering dibagi dengan volume lubang yang digali. Berat tanah ditentukan
secara langsung dengan menimbang tanah yang digali dari lubang. Kadar air dapat
ditentukan setelah diperoleh berat basah dan berat kering oven tanah tergali.
Alat kerucut pasir, seperti namanya, terdiri dari corong berbentuk kerucut yang
dipasang pada mulut botol yang berisi pasir. Volume tanah yang digali dari lubang
uji, ditentukan dengan cara menimbang pasir (yang awalnya berada di dalam botol)
yang mengisi lubang uji. Pasir yang digunakan adalah pasir kering, dapat mengalir
dengan bebas, bergradasi seragam di mana berat volumenya telah diketahui. Pasir
yang digunakan, umumnya pasir Ottawa dengan berat volume sekitar 100 lb/cu.ft
(16 kN/m3). Jika berat pasir yang mengisi lubang dapat diperoleh, maka dengan
mudah volume lubang dapat diketahui. Lubang uji yang dibuat umumnya
berdiamater sekitar 15 cm dan kedalaman 15 cm. Prosedur detail mengenai uji
kerucut pasir ini dapat dilihat dalam ASTM D-1556.
Seperti halnya pada metoda kerucut pasir, metoda balon karet pada prinsipnya
juga mengukur volume lubang uji. Berat tanah yang digali ditimbang langsung di
lapangan, dan kadar air diperoleh dari menimbang tanah dalam kondisi basah dan
kering oven.
Alat uji terdiri dari air yang mengisi silinder kaca vertikal (gelas ukur) yang
mempunyai bukaan di bagian bawah, di mana membran dari karet dapat
menggelembung mengisi lubang. Tanda-tanda dalam silinder kaca digunakan untuk
mengukur volume air yang mengisi lubang uji. Pengisian lubang uji dengan air,
dilakukan dengan menekan pompa tangan. Tekanan atmosfer dari luar memaksa air
Page 16
dan balon kembali masuk ke dalam silinder, dan alat siap digunakan pada pengujian
lokasi lain.
Alat balon karet tersedia dalam berbagai ukuran. Ukuran yang paling kecil
dapat mengukur lubang berdiameter sekitar 10 cm dengan kedalaman 15 cm. Alat
yang lebih besar digunakan untuk lubang uji yang lebih besar. Prosedur uji balon
karet ini dapat dilihat dalam ASTM D-2167.
yang
diemisikan
target beryllium.
Serangan
dari
ini
neutron-
neutron cepat (fast neutrons). Neutron cepat ini kehilangan kecepatannya, jika
menabrak atom hidrogen dalam molekul air. Hasil neutron berkecepatan rendah ini
adalah thermal neutrons. Hasil kadar air yang diberikan adalah sebagai berat air per
satuan volume. Berat volume kering diperoleh dengan mengurangkan berat volume
basah dengan berat air persatuan volume ini. Dengan metoda ini, pada penentuan
kadar
air,
kesalahan
signifikan
dapat
terjadi
bila
tanah
mengandung
Page 17
besi, boron atau cadmium. Informasi detail mengenai penggunaan alat ini dapat
dilihat dalam ASTM D-2922.
1.2.6.4. Metoda Pemotong Inti (Core Cutter Method)
Dalam cara ini suatu pemotong berupa tabung diameter dalam 10 cm (4 in.)
dan tinggi 12,5 cm (5 in.) dipukulkan ke dalam tanah. Pemotong yang telah berisi
tanah, kemudian dikeluarkan dari tanah dengan cara digali. Tanah yang terambil
dalam pemotong diratakan sehingga permukaannya rata dengan permukaan tabung.
Dengan cara ini, volume tanah yang terambil dalam tabung pemotong sama dengan
volume tabung. Kadar air ditentukan dengan mengambil tanah dalam tabung
pemotong. Dari berat, volume tanah dalam tabung, serta kadar air, maka berat
volume kering tanah dapat ditentukan.
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
ketelitian hasil pengukuran di lapangan telah dilaporkan oleh Road Research
Laboratory (1968). Menunjukkan pengaruh tebal dinding silinder pemotong
berdiameter 10 cm (4 in.) dan tinggi 12,5 cm (5 in.) terhadap hasil pengukuran yang
dilakukan di dua lokasi. Hasil dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa pemotong
yang tipis menghasilkan berat volume kering yang lebih tinggi. Hal ini akibat dari
kompresi tanah yang disebabkan oleh masuknya pemotong ke dalam tanah
menyebabkan tanah mengembang. Karena itu, untuk pengukuran yang lebih akurat,
maka sebaiknya digunakan silinder pemotong yang tipis. Hasil berat volume kering
terukur yang tidak begitu berbeda diperoleh pada pemotong dengan diameter
silinder bagian dalam berbeda dari 10 cm dan 15 cm dengan tebal dinding 1/8 in.
Hasil ini menunjukkan bahwa hasil yang lebih baik tidak dapat diperoleh dari
penggantian pemotong dari diameter bagian dalam 10 cm menjadi 15 cm.
PENGGILAS
Tegangan yang terjadi di dalam tanah oleh melintasnya mesin pemadat akan
menyebabkan tanah memadat. Akan tetapi, dari hubungan distribusi tegangan
dengan kedalaman, diperoleh bahwa faktor lain juga akan mempengaruhi tegangan,
sehingga mempengaruhi kepadatan tanah di sekitar roda. Rasio tegangan yang
---MEKANIKA TANAH I-----UNIVERSITAS. KALTARA---
Page 18
terjadi di bawah roda dari 65 psi, untuk pemadat 10 ton menuju ke 150 psi untuk
pemadat proof yang beratnya 60 ton berawal dari nilai 2,3 di permukaan, tapi
kemudian bertambah sampai 2,9 pada kedalaman 5 cm (2), 7,2 pada 15 cm (6)
dan 13,3 pada 30 cm (12). Jelaslah, pemadat proof 60 ton jauh lebih efektif dari
yang lain. Hal ini membuktikan bahwa tegangan untuk pemadatan tidak hanya
disebabkan oleh tekanan ban yang lebih tinggi saja.
Tekanan roda sangat berpengaruh untuk pencapaian kepadatan tinggi pada
kedalaman yang dangkal, tapi untuk kedalaman yang lebih dalam, ukuran luasan
kontak roda menjadi lebih penting. Luasan kontak nominal sebuah roda adalah
beban roda dibagi dengan tekanan roda. Berat mesin pemadat dan area kontak roda
dalam
Tekanan roda yang tinggi dan area kontak besar merupakan alasan kenapa
mesin pemadat proof 60 ton lebih efektif untuk mencapai kepadatan yang tinggi di
permukaan.
1.2.8. INDEKS PEMADATAN (COMPACTION INDEX)
Perkerasan landas pacu di bandar udara akan menerima beban roda yang
tinggi, sehingga pemadatan sangat penting diperhatikan. U.S. Corp of Engineers
mengembangkan konsep yang dikaitkan dengan kebutuhan kepadatan untuk
persyaratan kekuatan rencana dengan menggunakan indeks kepadatan (Ci).
Indeks kepadatan (Ci) didefinisikan sama dengan CBR rancangan, yaitu CBR
yang
disyaratkan
dalam
perancangan
perkerasan
fleksibel,
di
sembarang
Page 19
Suatu hal yang tidak mungkin adalah memadatkan material di atas pondasi
yang lunak. Dalam kasus 1, modulus elastis di bawah roda mesin pengilas dianggap
konstan sebesar 25.000 psi (mewakili material ganuler yang bagus). Pada kasus 2,
mesin penggilas berada di atas material yang tebalnya 15 cm dengan modulus
elastis 25000 psi yang terletak di atas tanah dengan modulus 5.000 psi. Tanah yang
di bawah ini secara pendekatan akan mempunyai CBR sekitar 3 4%, yang dapat
mewakili lempung lunak. Pada kasus 2, terlihat bahwa tegangan yang tersedia untuk
memadatkan tanah setebal 15 cm menjadi sangat berkurang akibat lunaknya
landasan di bawahnya. Lendutan di permukaan untuk masing-masing dari empat
penggilas untuk ke dua kasus diperlihatkan dalam Gambar x.26. Terlihat bahwa
landasan yang lebih lunak menyebabkan lendutan di permukaan yang lebih besar.
Pemadatan dengan tingkat kepadatan tinggi sangat tidak mungkin dilakukan pada
lapisan tipis yang berada di atas landasan lunak. Lebih dari itu, tegangan tinggi yang
terjadi pada landasan tanah yang lunak di bawahnya menyebabkan tanah bergeser
dan melendut.
Jika tanah harus dipadatkan di atas tanah lunak, maka tanah pada lapisan
paling awal akan menghasilkan tingkat kepadatan rendah. Dalam kasus demikian,
maka yang pekerjaan yang harus dilakukan adalah membongkar material lunak
tersebut atau memperbaiki material yang ada, dan membangun landasan kerja
sehingga alat-alat pemadat atau yang lainnya dapat bekerja di atasnya.
Salah satu persyaratan permukaan jalan adalah harus rata. Karena itu, sangat
penting diperhatikan bahwa timbunan yang mendukung permukaan jalan harus
dipadatkan dengan baik. Timbunan harus bebas dari rongga-rongga yang
disebabkan oleh cara penimbunan yang buruk, dan bahan timbunan harus bebas
dari akar-akaran, ranting, jerami dan maerial lain yang mengganggu pemadatan
tanah. Dalam praktek, tebal lapisan penghamparan tanah urug sebelum dipadatkan
disyaratkan berkisar 15 30 cm untuk seluruh lebar tampang melintang timbunan,
dan setiap lapisan dipadatkan dengan mesin penggilas atau oleh aksi alat berat.
Page 20
Tanah urug dituangkan melalui unit alat angkut, kemudian diratakan dengan
buldozer atau grader. Tipe-tipe alat pemadat, umumnya adalah penggilas roda
halus, penggilas kaki kambing, penggilas roda karet dan sebagainya. Hasil
pemadatan yang baik umumnya dapat diperoleh dengan lintasan mesin pemadat ke
seluruh bagian tanah yang dihamparkan saat proses pelaksanan. Akan tetapi,
sangat sulit untuk menyebarkan lintasan ke seluruh bagian lebar dari timbunan. Bila
lintasan tidak merata, maka akan diperoleh kepadatan yang tidak sama, yang dapat
berakibat penurunan tak seragam pada permukaan jalan di kemudian hari.
Pada bagian pinggir atau lereng timbunan, pemadatan yang baik umumnya
sulit tercapai. Karena, kecuali kurangnya tekanan kekang (confining pressure) di
bagian pinggir, juga mesin pemadat cenderung melintas agak ke tengah. Kadangkadang khusus bagian pinggir ini, pemadatan dilakukan dengan mesin pemadatan
ringan. Namun demikian, hasil pemadatan di bagian pinggir timbunan ini umumnya
masih ridak memuaskan. Untuk itu, maka penghamparan tanah urug perlu dibuat
lebih lebar dari tampang timbunannya, kemudian bagian kelebihan ini dipangkas
sampai pada permukaan lereng final. Pada bagian pinggir ini dipadatkan dengan
mesin pemadat ringan.
1.2.11.
hasil
ini,
dibutuhkan
pengontrolan
kadar
air
tanah
saat
Page 21
Jika timbunan tingginya tidak lebih dari 3 m dan tidak terletak pada lereng
curam atau dipengaruhi banjir yang lama, maka batas cair (LL) tanah harus kurang
dari 65%, indeks plastisitas (PI) tidak lebih dari 0,6(LL) 9, dan berat volume kering
minimum yang harus dicapai seperti disajikan dalam Tabel x.8.
Tabel x.8 Persyaratan kepadatan material timbunan tinggi >3m, tidak diletakkan
pada lereng atau dipengaruhi banjir lama (AASHO)
Berat
volume
kering
minimum
Berat volume
Klasifikasi
tanah
kering
Kategori
minimum di
lapangan (%)*
(kN/m )
<
A-5, A-8
Tidak
14,4
A-5, A-8
memuaskan
95
14,4
A-6, A-7
Sangat jelek
95
16,0
A-4
Jelek
90
16,0 17,6
A-3, A-2
Sedang
90
17,6 19,2
A-1
Baik
90
19,2 20,8
Sempurna
> 20,6
*persen dari berat volume kering maksimum di laboratorium.
Untuk tanah granuler dengan >35% dari beratnya lolos saringan no. 200, dan
serpih (shale) atau batuan dari butiran halus terlaminasi oleh akibat konsolidasi
lempung, lanau, atau campuran pasir halus, dianggap cocok digunakan, bila butiran
lolos saringan no.10 minimum 40%.
Untuk timbunan lebih dari 3 m atau diletakkan pada lereng curam atau
dipengaruhi banjir, batas cair (LL) tanah harus tidak melebihi 50%, dan standar uji
pemadatan harus seperti yang ditunjukkan dalam Tabel x.8.
Tanah granuler (kurang dari 35% lolos saringan no. 200), dan serpih jika 40%
lolos saringan no.10 dan nilai batas cair (LL) dari fraksi lolos saringan no.40 tidak
melebihi 50%, dapat digunakan untuk bahan timbunan, dan persyaratan kepadatan
minimum harus seperti ditunjukkan dalam Tabel x.9.
---MEKANIKA TANAH I-----UNIVERSITAS. KALTARA---
Page 22
Tabel x.9 Persyaratan kepadatan minimum material timbunan tinggi >3 m terletak
pada lereng curam atau dipengaruhi banjir (AASHO)
Berat
volume
kering
minimum
Berat volume
kering
Klasifikasi
Kategori
tanah
minimum di
lapangan (%)*
(kN/m3)
<
16,0
16,0
17,6
17,6
19,2
A-5, A-8
Tidak
A-6, A-7
memuaskan
100
A-4
Sangat jelek
95
A-3, A-2
Jelek
90
A-1
Sedang
90
Baik
19,2
20,8
>
20,8
*persen dari berat volume kering maksimum di laboratorium.
Jika batuan digunakan untuk tanah urug, penting harus diperhatikan agar
seluruh rongga pori material urugan terisi seluruhnya untuk mencegah penurunan
tak seragam di masa datang. Material batuan, bolder, dan lain-lain harus diletakkan
di bagian bawah urugan dan ketika elevasi urugan akan mendekati final, material
berdiameter lebih kecil harus digunakan.
1.2.12. Pengaruh kadar air, berat volume terhadap CBR (syrat pemadatan &
pengrh rongga)
Untuk jalan raya dan bandara, pemadatan yang baik pada tanah-dasar
(subgrade) dan lapis pondasi (base) sangat diperlukan. Pemadatan menambah
kerapatan tanah, sehingga kadar air menjadi lebih rendah, bahkan bila tanah pada
kondisi jenuh. Kadar air yang lebih rendah ini akan menambah kekuatan atau kuat
geser tanah.
---MEKANIKA TANAH I-----UNIVERSITAS. KALTARA---
Page 23
Page 24
BAB III
1.3. PENUTUP
1.3.1. KESIMPULAN
Pada pemadatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak
struktur teknik lainnya, tanah yang lepas haruslah dipadatkan untuk meningkatkan
berat volumenya. Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan
tanah, sehingga denagn demikian meningkatkan daya dukung pondasi diatasnya.
Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya . Penurunan tanah yang tidak
diinginkan dan meningkatkan kemampatan lereng timbunan.
Banyak cara yang dipergunakan untuk memadatkan tanah. Diantaranya dan
yang paling umum digunakan adalah dengan menggunakan mesin-mesin yang ada
dan teknik yang sudah dianjurkan. Sebab, teknik yang sudah dianjurkan adalah
merupakan teknik yang sudah terbukti secara ilmiah.
Dengan penjelasan yang ada diatas, dapat pula ditarik kesimpulan, bahwa
kepadatan tanah juga dipengaruhi oleh jenis tanah itu sendiri dan kadar air dari
tanah tersebut. Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan pula dalam
penanganannya. Dijelaskan pula, starndart untuk pemadatan pada jenis jenis tanah
agar kita dapat dan mampu memberikan penanganan pada jenis-jenis tanah
tersebut.
1.3.2. LAMPIRAN
Pada makalah kali ini dilampirkan pula video pemadatan tanah oleh beberapa
mesin yang digunakan untuk memadatkan tanah.
1.3.3. SUMBER
1. http://samsyr.wordpress.com/2012/04/18/metode-pelaksanaan-pekerjaan-tanah/
2. https://www.academia.edu/6288029/AHSP_GALIAN_TANAH
3. http://www.slideshare.net/Selphiepuspita/metode-kontruksi-pemadatan-alatberat-presentasi-2
4. http://civil-network.blogspot.com/2013/08/cara-cara-pemadatan-tanah-untuktimbunan.html
5. http://pustaka.pu.go.id/uploads/resensi/stabilisasi_tanah1.pdf
Page 25
TIM PENYUSUN
201312028
BAYU RISWANTORO
201312025
CEPY UMBARA
201312026
LAYEN
201312022
WIWIT SETIAWAN
201312006
Page 26