Anda di halaman 1dari 4

Oktober, 2011

Seorang gadis berambut ikal sebahu sedang duduk di bangku baris kedua. Duduk di
dekat jendela, membuatnya jadi senang melihat keluar. Kalau yang kalian pikirkan
ia akan melihat pemandangan sekumpulan pemuda yang sedang bermain basket
ataupun bermain olahraga lainnya, yang bermain dengan begitu kerennya seperti
yang selalu dielu-elukan anak gadis manapun. Jawabannya adalah tidak,
pemandangan didepannya hanyalah sebuah kolam yang cukup besar, airnya yang
tenang, yang hanya terkadang beriak sedikit akibat goncangan ikan didalamnya.
Tanaman-tanaman kecil di sekitarnya terkadang bergoyang tertiup angin yang
berhembus pelan. Di sekitar kolam tersebut banyak tanaman kecil maupun besar
serta tak lupa jenis bunga-bungaan lain yang tertata apik di sekitar kolam. Yang
kurang hanyalah bangku-bangku dan tempat untuk menikmati kolam tersebut dari
dekat. Kolam itu beserta tanaman disekitarnya seperti terabaikan. Jarang sekali
ada orang yang mau berkunjung ke sana. Letaknya yang berada jauh dari pintu
gerbang, serta tempatnya yang tidak dilalui oleh siswa. Membuatnya seperti kolam
yang kesepian. Tak tahu kenapa kolam cantik itu diletakkan di tempat yang tidak
strategis. Entahlah, mungkin sekolahannya belum sempat untuk mempercantik
kolam tersebut.
doooor.
Tepukan sesorang di bahu sang gadis membuatnya berjengit
kaget,dan menghentikan lamunan acaknya tentang kolam.
Astaga Meaaa.. Gadis ikal itu langsung menghadiahi gadis bernama Mea
tersebut dengan pelototan tajamnya.
haahahaha .. ngeliat respon lo kaget itu seru banget loh Mor, hahaha, sekali-kali lo
coba ngaca deh hahaha. Jawabnya sambal duduk di sebelah si gadis.
Lo tuh yaaahobi banget sih bikin orang kaget Cebik gadis ikal dengan kesal.
Hahaha sorry sorry Mor hahaha respon lo kalo kaget itu sumpah lucu banget,
ngedip-ngedipin mata hahaha. Mea tertawa sambal memegang perutnya.
Makanan dan minuman yang ia bawa sudah diletakkan di atas meja.
bagus, Ketawa aja terus, temen susah di ketawain. Pandangannya ia alihkan lagi
ke kolam. Malas melihat temannya yang masih mentertawai respon kagetnya yang
lucu.
hehehe iya maaf Moriku ucapnya setelah berhasil meredakan tawanya lalu
memeluk gadis ikal tersebut dari samping.
Sang gadis bernama Mori diam, ia masih tak mengalihkan pandangannya dari
kolam. Mea langsung melepas pelukannya.
Salah lo sendiri sih, hobi banget ngelamun, yang di liatin juga Cuma kolam itu
mulu. Apa sih bagusnya tu kolam, sampe lo liatin sepanjang istirahat. Bete gue,
masa lo lebih milih kolam dan tega lo nyuruh gue ke kantin sendirian beli
makanan. Cerocos Mea sambal memanyunkan bibir.

Udah neng protesnya? Nanyanya satu-satu kali. Kan gue bingung harus ngerespon
yang mana duluan tanyanya sambal geleng-geleng kepala mendengar ocehan
temannya yang panjang hanya dalam satu tarikan nafas.
Hehe iya-iya. Abis lo nyebelin sih. Ini udah tepat seminggu ,lo ga mau ke kantin
dan cuma mau liatin kolam sepanjang istirahat. Ga mau makan, kalo ga gue yang
beliin, alias nitip. Jadi orang ga boleh mager alias males gerak, angkat tuh pantat.
Jangan diangkat pas mau pulang doang, heran gue lo betah banget duduk nempel
ga gerak-gerak. Cerocosnya panjang lebar lagi sambil membuka bungkusan yang
ia bawa tadi dari kantin.
kebiasaan banget nih anak ngomongnya nyerocos aja, Mori membatin.
Lo bawa apa Mea? tanyanya sambil melihat ke arah bungkusan yang di bawa
Mea.
Gue bawa donat madu, enak kan pilihan gue? Tadi di kantin rame banget Mor, gue
cepet-cepetan sama yang lain. Secara, lo tau sendiri kan kalo donat madu itu cepet
abis. Ini adalah 2 donat yang terakhir. Fiuuh. Untung tadi gue gesit. Coba aja kalo
. La la la la la.
Mori tidak mendengarkan lagi apa yang Mea ceritakan. Tuh anak emang hobi
banget ngomong panjang dan untunglah dia mudah di alihkan dari topic kenapa ia
akhir-akhir ini sering melamun melihat kolam. Kenapa kesannya seolah-olah kolam
yang salah. Duh. Ia langsung mencomot satu donat madu yang lezat itu. Donat
madu jarang di stok oleh ibu-ibu kantin. Paling cuma 2 kali seminggu.
Enak Me seru Mori.
Oh iya dong, pilihan Mea gitu. Eh, eh, Mor, kerjain tugas Math nanti sore yuk. Mau
dimana? Males banget harus nunda-nunda. Betapa cepatnya Mea berganti topic.
mau hari ini banget, ga mau besok aja? Habis jalan baru kerjain tugas, atau abis
kerjain tugas baru jalan?. Hampir tiap minggu mereka jalan melepas penat
sekolah.
ih Mori, biar besok kita bisa jalan lama. Udah biasa kerjain hari itu juga ditugasin.
Tuh kan, pasti ini gara-gara lo liatin kolam mulu. Lo jadi males juga bikin tugas.
Jangan-jangan tuh kolam ada mistisnya, sampe bisa pengaruhin lo kayak gini.
tuduhnya sambil menunjuk-nunjuk mukaku dan kolam.
duh ni anak, balik ke topic kolam lagi kan batin Mori. Mori hanya nyengir dan
menyelesaikan makannya.
Lo cerita gak? Mau cerita gak nih, kenapa si kolam jadi lebih penting disbanding
gue. Cerita gak? Cerita gak? Gue gorok nih sambil tangannya di taruh ke leher
Mori.
iya iyaaa besok gue cerita pas jalan. Puas? ia lepaskan lilitan tangan Mea dari
lehernya.
Muka Mea tersenyum puas dengan jawaban sahabatnya.

Sisa waktu istirahat mereka habiskan dengan obrolan ringan. Tentu saja obrolan
didominasi oleh Armea Dwisasti.
================
2 orang gadis dengan pakaian kasual ala remaja, jeans dan kaos berlengan
panjang, sedang duduk di sebuah caf yang cukup ramai. Mereka memilih tempat
tesebut, selain karena menu yang disajikan enak, tempatnya bernuansa cerah
berwarna hijau lembut, menjadikan para pengunjung betah berlama-lama di
dalamnya. Dan caf itu bebas asap rokok, betapa mereka berdua tidak menyukai
asap yang bisa membuat orang sakit itu.
Jadi Moriya, kapan mau cerita tentang kolam kekasih lo itu? celetuk Mea setelah
ia menyeruput habis Vanilla floatnya.
Sejak kapan manusia berkekasih makhluk tak bernyawa?cibirnya.
Sejak lo ngeliatin dia terus
Mori memutar bola matanya asal. Heran dia kenapa dirinya yang cenderung hemat
kata dan realistis ini bisa nempel dengan makhluk imut bermulut cablak yang
boros kata ini.
Hmm lo masih inget Mastin Artanagara gak ?
Hmm . Jawabnya sambil mengetuk-ngetukkan jari ke dagu.
Hmm yaaanghmm. Jawabnya sambil berusaha mengingat.
1 menit berlalu. Lelah menunggu Mea yang mencoba mengingat, Mori mencomot
donat Cappucino di depannya.
biarkan gue mengingat Mor. Biarkan gue membuka kotak-kotak memori gue.
Hmm Mastin Artanagara yahmmm sekarang jari-jarinya sudah berpindah
mengetuk-ngetuk meja.
3 menit berlalu. Dua donat telah dihabiskan Mori. Ia menyeruput cappuccino float
nya sampai tandas. Sambil terkekeh pelan melihat Mea berusaha keras mengingat
Mastin.
Ahateriaknya keras. Mori sampai teredak minumnya sendiri mendengar suara
Mea yang mengejutkan.
Gue inget, gue inget, gue tau, iya bener gue inget dan gue tau siapa Mastin.
Matanya berbinar senang sambil kedua tangannya tiba-tiba memegang tangan
Mori.
aduh Mea.. slow downokee?? jawab Mori setelah ia tidak lagi tersedak.
Berteman dengan Mea membuatnya benar-benar harus sabar.
hehe Mastin itu partner kamu tahun kemarin pas ikut Olimpiade kan?. Mori
mengangguk, ia lega, akhirnya Mea ingat juga.

kok gue bisa lupa ya dengan cowok pintar itu, kan dia juga terkenal di sekolah
putra. Duh, kok gue jadi lupa akut ya. Ya ampun Mori, ada apa dengan cowok manis
nan pintar itu? Dia itu yang sering ikut lomba kan? Sering jadi perwakilan sekolah
putra ya kan? Yang ketua Osis kan? Aduuhh Meaaakepala lo kenapa sih?
Cerocosnya panjang lebar. Selalu.
tanpa gue yang ngomong, dia udah kritik dia sendiri haha Mori geli dengan
sahabatnya ini.
iya Mea sayang, jawabannya iya untuk semua pertanyaan itu. Ada-ada aja lo bisa
lupa. Mori tertawa pelan.
Ih cerita cerita. Dia kenapa? Ciye ciyeee jangan-jangan lo suka sama dia? Eh
atau dia suka lo? Atau. Kalian jadian? Yuhuuuu
ssstt. Lo excited banget sih. Gue belom cerita odoong. Tiba-tiba disimpulin
aja.huuu. Mori mengerucutkan bibirnya.
Sebenernya, seminggu lalu dia nembak gue , Mea

Anda mungkin juga menyukai