Nama : MW
Jenis kelamin : Laki laki
Umur : 35 tahun
Tingkat Pendidikan : D2 Pariwisata
Pekerjaan : Pegawai Hotel
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Bali / Indonesia
Alamat : Jalan Batuyang gang Rajawali no 5
Baru/Ulangan : Baru
Tanggal : 17 Juni 2013
Anamnesis
Keluhan Utama
Autoanamnesis : Jantung Berdebar
Heteroanamnesis (Istri Pasien) : Jantung Berdebar
Autoanamnesis
Pasien merupakan pasien baru di poliklinik Jiwa RSUP Sanglah. Pasien
datang diantar oleh istrinya ke poli jiwa tanggal 17 juni 2013 pukul 12.30 Wita.
Pasien datang mengenakan baju berwarna biru tua, celana panjang berwarna
hitam dan mengenakan sandal jepit. Rambut pasien dicukur rapi pendek
berwarna hitam dengan wajah terlihat bersih. Pasien berperawakan tinggi, kulit
sawo matang bersih dan kuku tangan terpotong rapi. Pasien diwawancara dalam
posisi duduk berhadapan dengan pemeriksa dan dilakukan dalam Bahasa
Indonesia sesekali dalam bahasa Bali. Selama wawancara berlangsung, pasien
berbicara dengan cukup jelas dan selalu menatap ke arah pemeriksa. Pasien
nampak tidak tenang dan tangannya berkeringat dingin.
Pasien dapat menyebutkan nama, alamat, umur, siapa yang menemani
serta dimana pasien saat wawancara berlangsung. Pasien mampu menjawab
dengan tepat suara terdengar jelas dan dengan lancar. Saat diminta untuk
menghitung 100 dikurangi 7, 93 dikurangi 7, 86 dikurangi 7, 79 dikurangi 7 dan
72 dikurangi pasien mampu menjawab dengan benar tanpa memerlukan waktu
lama. Pasien kemudian diminta untuk mengulangi tiga nama benda yang yang
keramaian dan ular. Pasien juga jarang menceritakan masalah yang dialaminya
dengan orang lain. Pasien lebih memilih untuk menyimpan masalahnya sendiri.
Setelah muncul keluhan ini, pasien mengaku merasa terganggu
menyelesaikan pekerjaan dikantornya. Pasien mengaku sudah 12 hari tidak
bekerja akibat keluhan ini. Pasien mengaku tidak memiliki masalah di kantor.
Sebelum sakit, pasien tidak pernah memikirkan sesuatu secara berlebihan,
kekhawatiran yang muncul sesekali tidak pernah sampai mengganggu
kegiatannya sehari hari. Pasien mengaku tidak pernah mendengar suara
suara ataupun melihat hal hal yang aneh sebelumnya. Pasien juga mengatakan
masih bisa melakukan aktivitas seperti mandi dan makan sendiri. Pasien
mengatakan hubungan sexual dengan pasangannya masih baik. Pasien mengaku
merasa lebih rileks setelah berhubungan seksual dengan istrinya.
Pasien mengatakan saat ini ia tidak memiliki penyakit sistemik seperti
kencing manis, asma, penyakit jantung, penyakit ginjal atau hati. Pasien juga
mengaku jarang mengkonsumsi kopi. Pasien sesekali minum minuman
beralkohol apabila ada acara. Pasien merokok sejak kuliah namun sudah Pasien
mengaku tidak pernah mengkonsumsi NAPZA. Pasien merupakan anak kedua
dari dua bersaudara, dimana dikatakan ibunya lebih sayang dengan kakak
perempuannya. Pasien mengatakan ayahnya memiliki watak yang keras, dan
sering bertengkar dengan pasien. Menurut ibunya pasien lahir normal dan tidak
ada kelainan selama proses kehamilan ibu pasien. Pasien juga mengatakan
bahwa selama masa pendidikan ia tidak pernah mengalami kesulitan dalam
belajar dan mampu menamatkan pendidikan sampai kuliah.
Saat ini pasien sudah menikah dan tinggal dengan istri beserta 3 orang
anaknya, ayah dan ibunya, serta kakak perempuan dan keponakannya. Istri
pasien bekerja di salon. Anak pertama pasien wanita berusia 9 tahun, yang
kedua wanita berusia 5 tahun dan yang ketiga wanita berusia 2 tahun.
Pemeriksaan Fisik
Status Interna
Tekanan darah : 110/80mmhg
Nadi : 72 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu aksila : 36,3 C
Status General
Kepala : Normochepali
Mata : anemia-/- ikterus -/- reflek pupil +/+ isokor
THT : Kesan Tenang
Thorax : Simetris
Cor : S1 S2 Normal Reguler, murmur
Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/Abdomen : Distensi -, Bising usus (+) Normal
Hepar, Lien : tidak teraba
Ekstremitas : Edema -, hangat + pada keempat ekstremitas.
a. Deskripsi umum
1. Kesan Fisik Keseluruhan : Penampilan wajar tampak cemas
2. Perilaku dan aktivitas motorik : tenang, sesekali menggetar getarkan
kakinya.
3. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif, kontak verbal dan visual cukup
b. Sensorium dan kognisi
1. Kesadaran : Jernih
2. Orientasi : baik (waktu, tempat, orang)
3. Daya Ingat : Segera : Baik
Jangka pendek : baik
Jangka panjang : baik
4. Bicara : Jelas
5. Berhitung : baik
6. Konsentrasi dan perhatian : baik
7. Intelegensia : kesan sesuai tingkat pendidikan
8. Berpikir abstrak : Baik
c. Mood dan Afek
1. Mood : cemas
2. Afek : cemas, appropriate
d. Proses pikir :
1. Bentuk pikir : logis realis
2. Arus pikir : koheren
3. Isi pikir :
e. Persepsi : Halusinasi tidak ada, ilusi tidak ada
f. Dorongan instingtual : insomnia tidak ada, hipobulia tidak ada, raptus
tidak ada
g. Tilikan : 6
h. Psikomotor : gelisah saat pemeriksaan.
Resume
Diagnosis banding
1. Gangguan Cemas menyeluruh (F41.1)
2. Episode Depresi sedang dengan gejala somatik
3. Gangguan kepribadian cemas (menghindar) (F60.6)
Diagnosis multiaxial
Axis I : Gangguan cemas menyeluruh
Axis II : Ciri kepribadian cemas menghindar
Axis III : Tidak ada diagnosis
Axis IV : Masalah dengan primary support group (Keluarga)
Axis V : GAF saat ini 70-61
Usulan Terapi
Fluoxetine 1x10 mg (pagi)
Clobazam 1x10 mg (malam)
Psikoterapi suportif
Psikoedukasi keluarga
Tes Warteg
House Man Tree Test
Tes Mengarang
Prognosis
1. Diagnosis
: Gangguan cemas menyeluruh (buruk)
2. Onset
: Muda (buruk)
3. Perjalanan penyakit
: kronis (buruk)
4. Faktor Genetik
: Ada (buruk)
5. Pendidikan
: Tamat D2 (Baik)
6. Perhatian Keluarga
: ada (baik)
7. Stressor
: jelas (baik)
8. Lingkungan sosial ekonomi
: cukup (baik)
9. Pekerjaan
: ada (baik)
10.Kepribadian premorbid
: Ciri kepribadian cemas (buruk)
11.Respon terhadap terapi
12.Penyakit organik
: tidak ada (baik)
13.Aktivitas
: terganggu (baik)
14.Tilikan
: 6 (baik)
Dari kriteria tersebut prognosis ini dubius ad bonam (mengarah ke arah baik)
Analisis psikodinamika
1. Genetik
Di keluarga dikatakan ibu pasien memiliki riwayat gaduh gelisah
sebelumnya. Ibu pasien sempat berobat dan sekarang sudah membaik.
2. Pola Asuh
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Dikatakan ayah
pasien sering bertengkar dengan pasien, hingga ayah pasien memukul
pasien sampai berdarah. Ayah pasien merupakan orang yang keras dan
tidak dekat dengan pasien. Pasien dikatakan lebih dekat dengan Ibunya.