Jadi Legenda 7 Item Sang Holy Light yang dijaga oleh Para Keeper itu
adalah nyata? Tanya Jenderal Naga Hutan lainnya. Mereka saling
berbisik bisik satu sama lain dengan heboh.
Nyata. Sangat nyata, Greenhost menatap Para Jenderalnya dengan
tatapan lesu, Item item itulah penyebab perang dan perselisihan
kita dengan Bangsa Naga lain. Sejak jatuhnya Naga Langit Agair maka
Bangsa Naga kehilangan pemimpin tunggal dan terpecah - pecah
menjadi 5 Bangsa Naga termasuk Naga Hutan yang kupimpin. Selain
itu ada Naga Api yang dipimpin Blaster, Naga Laut yang dipimpin
Serene, Naga Es yang dipimpin Artix, dan Naga Langit yang dipimpin
Putra Agair, Awhair. Api, Laut, Es dan Hutan saling mengalahkan dan
sama kuatnya sementara Awhair lebih lemah daripada kami berempat
tetapi dialah yang paling berambisi untuk menguasai dunia juga untuk
mengembalikan kehormatan ayahnya.
Tetapi Item item itu dijaga oleh The Keeper yang mengerikan
kekuatannya. Bagaimana mungkin ada Bangsa Naga manapun yang
berani mengambil resiko menghadapi The Keeper? Lagipula
keberadaan mereka tidak diketahui siapapun dan mereka juga tidak
pernah melibatkan diri ke dalam dunia ini sehingga lama kelamaan
nama mereka lenyap dan hanya menjadi sekedar legenda kuno, Tanya
salah satu Jenderal Naga Hutan dengan heran.
Greenhost tidak menjawab pertanyaan dan terdiam sambil
mengatupkan kedua matanya seperti sedang berpikir keras atau
mengenang sesuatu yang sangat pahit. Siapkan pasukan kita! Seru
Greenhost tak lama kemudian, Kita akan segera berperang
memperebutkan Jubah Perang Holy Light!
Bab 5. Pelanggaran dan Keserakahan
Para Keeper dilarang untuk ikut campur kembali tentang masalah
dunia bukan tanpa alasan. The One tidak pernah memerintahkan
sesuatu yang tidak beralasan namun yang terjadi seringkali makhluk
ciptaan Nya yang melanggar apa yang sudah Dia tetapkan. Hati para
Keeper sudah terlalu terikat kepada dunia sehingga mereka kerapkali
melupakan perintah The One. Demikianlah yang terjadi kepada Agaril,
Keeper of The Wind. Persahabatan nya dengan Agair, sang Raja Naga
Langit penguasa badai dan angin topan menjadikan hati Agaril The
Keeper of The Wind bimbang ketika mengetahui jantung sang sahabat
menjadi rebutan di antara Bangsa Naga. Apalagi setelah datang
permintaan khusus dari Awhair, Putra dari Agair yang mewarisi tahta
ayahnya untuk merebut The Yellow Orb yang merupakan jantung Agair
dan mengembalikan nya kepada Bangsa Naga Langit sebagai pewaris
yang benar.
Meski Agaril tahu akan perintah The One dan resiko yang harus
ditanggung olehnya dengan melanggar perintah ini namun ia tetap
pergi untuk membela Bangsa temannya yang telah tiada itu. Lagipula
yang kulakukan ini adalah hal yang baik dimana setelah The Yellow
Orb kurebut dan kukembalikan kepada Awhair maka Bangsa Naga
akan berdamai kembali karena siapa yang berani menentang kekuatan
Keeper sepertiku, Pikir Agaril. Maka Agaril pun memulai sebuah
Bangsa Naga itu sendiri yang telah membuka pintu kutukan bagi
seluruh dunia.
Bab 6. Kedatangan Bangsa Naga
Hei, bangun! Dasar pemalas! Seru Missa sambil menjulurkan jarinya
untuk mencubit pipi pemuda yang sedang tertidur lelap di
hadapannya. Namun pemuda yang sebelumnya terlihat sedang tidak
waspada itu segera menggenggam erat pergelangan tangan Missa
yang lembut dan menariknya dengan keras hingga sang gadis terjatuh
tertelungkup di sampingnya. Lalu dengan kesigapan yang luar biasa,
sang pemuda segera bangkit sambil menekuk tangan sang gadis ke
belakang hingga ia merintih kesakitan lalu dengan santainya sang
pemuda menduduki punggung gadis yang mengganggunya.
Lepaskan aku! Dasar Jack jahat. Lepaskan atau kulaporkan kau
kepada ayahku! Teriak Missa berusaha memberontak.
Baiklah, tuan puteri Missa, tapi jika kulepaskan kau harus berjanji
untuk tidak memukulku seperti yang biasa kaulakukan, Kata Jack
sambil terus memegangi tangan Missa.
Missa menganggukkan kepala dengan cepat sebagai tanda
persetujuan.
Juga tidak boleh mencakar atau menamparku! Seru Jack yang sekilas
melihat senyum nakal di wajah Missa.
Wajah cantik Missa langsung cemberut mendengar idenya telah
ketahuan oleh Jack. Baiklah, aku tidak akan memukul, mencakar,
menampar atau pun mengigitmu walau kau sudah berbuat jahat
padaku! Kata Missa. Kata kata berbuat jahat diucapkan lebih keras
dan dengan penekanan nada yang mengancam.
Setelah berpikir pikir sejenak, Jack pun melepaskan pergelangan
tangan Missa yang tertekuk di belakang punggungnya sendiri. Dengan
sedikit kesal, Missa bangun dari posisi tertelungkup dan berdiri
menghadap Jack yang sekepala lebih tinggi daripadanya. Ia
mendongakkan wajahnya yang biasanya seputih salju kini menjadi
merah padam entah karena marah atau habis menahan sakit lalu
menatap Jack dengan tatapan sinis tanpa suara.
Hei, jangan menatapku seperti itu, gadis manis, Kata Jack, Kau yang
terlebih dahulu ingin mencubit pipiku maka aku hanya.
Jack tidak pernah bisa menyelesaikan kata katanya karena sebuah
tendangan sudahj mendarat di selangkangan nya dengan telak. Jack
segera memegangi area tubuhnya yang terkena serangan Missa sambil
menggigit bibirnya agar tidak menjerit kuat kuat.
Kau! Kau kan sudah berjanji untuk tidak memukulku! Protes Jack
yang masih memegangi selangkangannya.
Itu tendangan, bodoh! Ini yang baru namanya pukulan! Missa
kembali berteriak sambil mengayunkan tinjunya ke pipi Jack.
Pukulan Missa tidak keras sama sekali tetapi karena posisi Jack yang
sudah oleng akibat tendangan di selangkangan maka sebuah pukulan
ringan sudah cukup untuk membuatnya jatuh sambil mengaduh
kesakitan. Rambut coklat Jack pun jadi sangat berantakan dan tidak
keren lagi. Missa pun segera berbalik dan berlalu pergi dengan hati
yang masih sangat kesal.
Namun tiba tiba Missa disergap dari belakang oleh Jack. Sebuah
tangan kekar segera memeluk pinggangnya sementara tangan yang
lainnya membekap mulutnya untuk mencegahnya berteriak minta
tolong. Lalu Missa pun diseret ke arah semak semak. Missa yang
dapat menduga apa yang akan dilakukan Jack terhadap dirinya di
semak semak membuatnya semakin panik tetapi tenaganya kalah
jauh dibanding pemuda pemburu itu.
Jangan banyak bergerak, Missa atau kau akan mati di sini, Bisik Jack
dengan nada dingin sehingga Missa pun langsung menyadari Jack
tidak sedang bercanda.
Bagi Missa kata kata Jack merupakan ancaman yang menakutkan
sehingga ia tidak berani bertidak macam macam lagi selain
menangis ketika Jack terus menyeretnya ke semak semak yang
paling gelap. Missa masih tidak percaya Jack, temannya sejak kecil
akan berani menculik dirinya ini. Memang selama ini ayah Missa yang
merupakan Kepala Suku Klan Al-star selalu menasihati dirinya yang
mulai beranjak dewasa agar tidak terlalu dekat dengan pemuda
manapun apalagi yang bukan dari keturunan terkemuka di dalam klan
mereka. Sekarang Missa baru mengerti mengapa ayahnya tidak begitu
menyukai Jack yang hanya seorang pemburu berada terlalu dekat
dengannya. Missa hanya dapat menahan nafas dan memejamkan mata
sambil berharap dirinya tidak diapa apakan oleh Jack. Namun tidak
terjadi apapun hingga tanah di sekitar mereka mulai bergetar hebat.
Missa pun langsung membuka matanya dan terbelalak melihat ratusan
ekor ular besar bersayap terbang di atas padang rumput, tempat di
mana ia dan Jack masih bercanda atau bertengkar lebih tepatnya
beberapa menit yang lalu. Makhluk mengerikan itu mengepakkan
sayapnya berulang kali dan rumput rumput pun berhamburan porak
poranda seperti terkena angin topan. Untung saja semak semak
tempat mereka berdua bersembunyi cukup jauh dari area melintas
Para makhluk mengerikan itu sehingga dengan aman mereka dapat
tetap bersembunyi di sana.
Tak lama kemudian suara kehancuran itu pun lewat dan terdengar
semakin menjauh. Jack langsung melepaskan kedua tangannya dari
tubuh Missa. Missa yang awalnya merasa akan diculik oleh Jack
menjadi salah tingkah ketika menyadari kesalah pahaman yang
terjadi. Pikiran bodoh apa yang merasuki dirinya sehingga dapat
berpikir Jack akan berlaku jahat seperti itu. Untunglah Jack tidak
menyadari kesalah pahaman ini. Jika tidak, Missa yakin tidak akan
berani bertemu dengan Jack lagi untuk seratus tahun ke depan atau
mungkin seribu tahun jika perlu.
Naga Bangsa Naga, Desis Jack.
Hah? Apa? Tanya Missa kebingungan karena pikirannya belum sadar
sepenuhnya dari kesalahan pahaman yang dibuatnya.
Itu Bangsa Naga yang tadi lewat, Missa, Kata Jack menjelaskan kata
katanya dengan sedikit kesal karena merasa tidak didengarkan.
Oh, yah. Naga, iyah, itu memang Naga karena ayah sering
makhluk ini benar benar mendapatkan The Yellow orb maupun Jubah
itu. Kehancuran yang mengerikan akan terjadi dan perang besar akan
segera pecah.
Aku tidak tahu apa apa tentang jubah perang apapun, tuan. Aku
hanya tahu tentang batu itu tapi tidak tentang jubah, Kata Hammad
dengan ketakutan.
Di mana tersembunyi Yellow Orb maka seharusnya Jubah itu tidak
berada jauh daripadanya karena Agaril pasti tidak mungkin sempat
menyembunyikan kedua benda itu berjauhan. Aku yajin akan hal itu.
Jadi kalian berdua harus menemukan keduanya atau akan
kuhancurkan semua manusia yang ada di muka bumi ini, Ancam
awhair.
Berdua? Tanya Hammad heran.
Yah, kau Hammad yang licik dan pemuda berpedang kecil yang berani
melawanku itu. Dengan begitu aku punya jaminan pemuda itu akan
mencegahmu membawa lari item item berhargaku. Karena jika
kalian gagal, aku bersumpah demi jantung ayahku, akan kumusnahkan
seluruh manusia dimulai dari Klan Al-star ini, Kata Awhair yang
disusul dengan raungan ganas.
Bab 8. Pintu Masuk Terowongan Tacheron
By: Junaidi Halim
karena hal apa yang dapat membuat dirinya lolos dari makhluk
mengerikan ini.
Bicara, hai manusia bodoh! Atau akan kubuat kau tidak lagi bisa
bicara untuk selamanya! Seru Arachas meneriakkan ancaman.
Kau.... tahu aku adalah manusia? Tanya Jack yang merasa dirinya
seperti orang bodoh sambil berharap pertanyaan itu dapat
menyelamatkannya atau setidaknya memberi sedikit waktu untuk
mencari cara untuk meloloskan diri.
Tentu saja aku tahu kau adalah manusia karena beberapa ratus tahun
yang lalu 2 orang manusia bernama Taccha dan Chieron membangun
terowongan ini untuk kami tinggali. Terowongan ini menjadi tempat
yang nyaman bagi kami, Bangsa Serangga, sangat cocok untuk
bertelur dan berkembang biak Sebagai tanda terima kasih maka kami,
Bangsa Serangga bersumpah untuk tidak keluar dari terowongan ini
dan mencelakai manusia di luar sana. Namun kami tidak pernah
berjanji untuk tidak mencelakai manusia yang berani menginjakkan
kaki ke dalam sarang kami, Kata Arachas sambil mengangkat ekornya
tinggi tinggi.
Jack baru menyadari Arachas memiliki ekor sepanjang 6 meter dengan
sengat berwarna hijau di ujungnya seperti ekor kalajengking. Mata
Jack tidak dapat lepas dari senjata mematikan dan entah kenapa
diyakininya sangat beracun itu. Namun Jack juga tidak tahu harus
berbuat apa. Pikiran nya begitu dirasuki ketakutan yang luar biasa.
Tiba tiba sengat Arachas menyemburkan cairan hijau. Jack
menghindar ke samping tepat pada waktunya sehingga cairan itu
menghantam dinding batu di belakang Jack dan melelehkan nya
seperti mentega terkena panas. Namun sialnya, saat menghantam
batu, sedikit cairan itu terciprat ke arah Jack dan mengenai
punggungnya. Dalam waktu singkat bagian belakang dari pakaian Jack
yang terbuat dari kulit domba langsung meleleh dan Jack dapat
merasakan racun mulai menjalar masuk ke dalam tubuhnya. Jack
mulai merasakan tubuhnya melemah dan pandangannya menjadi
kabur. Arachas segera menyerang mangsanya lagi dengan sengatnya
yang tajam seperti tombak secepat kilat. Serangan itu berhasil
dihindari oleh Jack dengan melompat ke samping hingga jatuh di sela
sela sempit tumpukkan telur serangga.
Arachas menjerit, Hati hati dengan telurku! Jauhi telurku, manusia
keparat! Jack melihat adanya kesempatan. Jika ia berlari di antara
telur telur yang bersinar hijau itu maka Arachas tidak akan dapat
menyerangnya dengan mudah karena walau sehebat apapun Arachas,
ia tidak mungkin dapat melancarkan serangan dengan resiko
menghancurkan telur telurnya sendiri. Maka dengan sempoyongan
karena efek racun sudah mulai bekerja, Jack terus melangkah ke
depan sambil berharap dapat menemukan jalan keluar. Hingga
Virail mengucap mantera lagi dan tubuh Jack perlahan mulai turun mili
demi mili menuju tepat ke arah ujung pedang.
Jack memejamkan matanya dan berdoa. Ia menyesal tidak
dapat menolong klannya padahal orb itu telah berhasil diketemukan.
Ia berharap Missa dapat menemukan pria baik yang akan menjadi
suaminya. Dan ketika Jack terus berdoa maka terdengarlah suara di
hatinya, Yakinlah kepada-Ku, Jack. Tiba tiba saja pikiran jack
terbuka dan ia tersenyum.
Jika ingin lahir sebagai manusia baru yang penuh dengan
keyakinan maka manusia yang lama harus mati terlebih dahulu, Desis
jack dan pedang kristal itu pun menikam Jack hingga tembus ke
punggung.
Detik detik berikutnya menjadi hal yang luar biasa. Ledakan
cahaya pun terjadi dan angin badai berhembus kencang. Tanah tempat
berpijak kedua penyihir itu pun retak dan terbelah dua. Virail dan
Tyrail segera menghindar tepat pada waktunya dengan melayang
terbang dari atas permukaan tanah. Dari dalam tanah itulah keluarlah
Laba laba besar yang bernama Arachas, ibu dari Bangsa Serangga.
Siapa yang berani mengusik makam sahabatku? Tanya
Arachas dengan seruan mengerikan, Kalian semua harus mati!
Virail tidak tinggal diam menyaksikan laba laba itu
menghalangi tujuannya untuk mengambil Jubah Holy Light. Sebuah
mantera terucap dan tongkatnya pun menyala dengan warna merah
darah. Fleira-cesta, Teriak Virail dan seketika itu juga udara di sekitar
Arachas menajdi panas luar biasa dan berubah menjadi bola bola api
yang mengepungnya dari segala arah. Api itu pun langsung menyerang
Arachas namun tidak disangka kulit cangkang Arachas sangat tebal
dan kuat. Bola bola api itu bahkan tidak dapat menghanguskan
cangkang luarnya. Arachas pun menggunakan ekornya untuk
memantulkan bola bola api itu kembali ke arah Virail. Virail sungguh
tidak menyangka Arachas begitu kuat bahkan dapat membalikkan
sihirnya dan membuat dirinya menjadi kalang kabut.
Osen Chilica, Seru Tyrail membantu kakaknya dan dari
tongkatnya cahaya biru pun melesat keluar ke segala arah. Cahaya
biru itu menghantam Arachas dan setiap benturan yang terjadi
menimbulkan ledakan es yang membekukan. Kulit Arachas memang
sangat tebal sehingga sihir inipun tidak dapat melukainya tetapi es
yang timbul setelah ledakan menjadi semacam tembok yang mampu
menghalangi gerakan Arachas. Namun Virail yang melihat serangan
adiknya lebih efektif menjadi tidak senang dan merasa dipermalukan.
Dengan gegabah ia kembali melancarkan serangan terkuatnya.
Kau mau jubah ini, kan? Tanya Jack, Jadi ambillah sendiri jika
kau bisa. Tidak perlu menyiksa siapa siapa lagi. Jack lalu
meletakkan kedua wanita yang diselamatkannya dari hujan jaring
tajam beberapa saat yang lalu. Kini ia pun berhadapan dengan
makhluk hitam yang masih terbelalak dengan munculnya jack beserta
Jubah Keyakinan yang dipakainya.
Tidak hari ini, Jack. Aku tidak akan mati hari ini, kata Lexus
sambil tersenyum dan mulai berkomat kamit. Tiba tiba sebuah
portal terbentuk di bawah kaki Lexus dan ia pun lenyap begitu saja.
Teleport! Kurang ajar! Teriak Jack yang menyadari lawannya
telah melarikan diri. Lalu Jack pun berbalik dan berhadapan dengan
Arachas yang sedang terluka. Walau pun sudah terluka tetapi Jack
tidak mau memandang remeh laba laba raksasa yang pernah
meracuni dan hendak memakannya hidup hidup.
Sang Pewaris. Jadi kaulah sang pewaris yang akan
menggantikan aku dan Agaril menjaga jubah itu, yah, Kata Arachas
dengan lemah, Berarti memang sudah saatnya aku beristirahat
dengan tenang namun hatiku masih berat untuk pergi meninggalkan
anak anakku yang masih muda ataupun yang berupa telur. Mereka
butuh serangga yang dapat membantuku menetaskan mereka.
Hei serangga, jangan katakan kau akan mati begitu saja, Kata
Jack menyaksikan Arachas yang sepertinya sedang sekarat.
Aku memang akan segera mati, sang pewaris. Lukaku memang
tidak terlihat dalam tetapi cakar hitam itu mengandung racun
kegelapan. Jika aku hidup pun maka lama kelamaan aku akan berubah
jadi makhluk kegelapan juga. Oleh karena itu kumohon setelah aku
mati maka kau harus membakar tubuhku hingga habis agar kegelapan
tidak dapat memakai tubuhku dan membawa bencana bagi makhluk
lain, Rintih Arachas.
Lalu bagaimana dengna nasib Bangsa Serangga di tempat ini?
Bagaimana dengan telur dan anak anakmu? Mereka akan kelaparan
tanpamu dan secara naluri mereka pasti akan ke atas sana dan mulai
berburu sendiri. Mereka semua pasti akan dibantai satu persatu
seperti monster, Kata Jack kuatir.
Aku terlalu banyak memohon kepada manusia dan Agaril. Dulu
ketika aku masih muda dan menemukan tempat ini, aku memohon
kepada Agaril dan leluhur manusia bernama Taccha dan Chieron untuk
berkembang biak di sini. Sebagai balasan, aku membantu Agaril
menjaga Jubah Keyakinan dan malah kami menjadi sahabat karib. Aku
juga tidak pernah membiarkan anak anakku memangsa manusia
kecuali jika ada yang datang ke sarang kami selain daripada Taccha
dan Chieron. Hal itu juga karena tugas kami adalah melindungi Jubah
itu walau apapun yang terjadi. Dan seperti yang kau tahu tidak semua
manusia itu berhati mulia, Kata Arachas.
Jack sangat mengerti apa yang dimaksud oleh Arachas jika
teringat kepada si pengkhianat Hammad. Jadi apa yang bisa aku
bantu untukmu, Arachas sahabatku? Sahabat dari leluhurku maka
akan kujadikan dia sahabat juga. Dan aku, Jack, tidak akan
membiarkan kematian sahabatku sia sia.
Terima kasih. Kurasa Yang Maha Kuasa tidak salah
menjadikanmu sebagai pewaris Jubah sakti ini. Kau baik hati dan
gagah seperti leluhurmu. Aku minta setelah aku mati maka kau harus
mencongkel mataku yang seperti permata ini lalu membawanya
kepada Arachine di Hutan Besar (Great Forest). Dia adalah anakku
yang terkuat dari generasi pertama. Dia dan saudara saudaranya
yang lain mengungsi ke hutan besar untuk mendirikan koloni baru
sementara aku mendirikan koloni di sini. Minta tolonglah kepadanya
agar ia kembali kemari dan merawat adik adiknya. Aku mungkin
tidak dapat membalas jasamu tetapi Yang Maha Kuasa pasti akan
memperhitungkan kebaikanmu ini, Kata Arachas yang semakin lemah
saja.
Jangan kuatir, sahabatku. Aku pasti akan menolong
mempertahankan kolonimu ini, Kata Jack sambil menepuk salah satu
kaki Arachas sebagai tanda perjanjian.
Lalu Arachas pun memanggil beberapa anaknya yang terkuat
dan terbesar lalu mulai mewariskan pesan pesannya dalam bahasa
serangga. Tak lama kemudian Arachas pun tewas. Ribuan laba laba
berbagai ukuran menangisi kepergian Arachas namun tidak satu pun
dari mereka berani mengganggu Jack atau pun kedua penyihir wanita
yang dibawa Jack. Hal ini pasti karena Arachas berpesan agar mereka
tidak mengganggu ataupun memangsa Jack. Bahkan laba laba itu
ikut membantu Jack membawa kedua wanita penyihir itu keluar dari
Terowongan Tacheron kembali ke dunia atas.
Bab 16. Klan yang Lenyap
By: Junaidi Halim
Rayu Virail dengan senyum yang dipaksakan karena tahu kata kata
kasar tidak mempan untuk Jack.
Tapi kak, aku tidak mau mandi bersama dengan pria, Kata
Tyrail polos.
Virail langsung memelototi Tyrail sehingga membuat gadis
lemah lembut itu segera menutup mulutnya.
Jack pun melangkah ke arah kedua wanita itu. Baik, kalian
kuijinkan mandi tapi jangan macam macam karena kalian akan
selalu kuawasi! Lalu Jack pun mendorong kedua wanita yang masih
terikat itu ke dalam air sungai dan menenggelamkan keduanya
sebentar. Tak lama kemudian keduanya sudah diseret ke daratan
kembali dalam keadaan pakaian basah kuyup dan tentu saja masih
tetap terikat. Jack tersenyum geli dan berkata, Baiklah, acara mandi
telah selesai jadi kita harus berjalan kembali atau kalian kuikat di sini
sebagai santapan hewan buas.
Jack pun bergegas mendorong kedua tawanannya untuk
berjalan lebih cepat. Jack terus memastikan keberadaan dari Orb
Kuningnya karena dengan benda ini, ia berharap dapat
menyelamatkan klan nya dari kehancuran. Dan jika naga naga itu
tidak puas maka Jack sudah siap untuk bertaruh nyawa dengan
mereka. Seandainya saja aku sudah dapat menggunakan kekuatan
sakti Faith Armor ini secara penuh, kata Jack dalam hati.
Aduh, aku lelah. Kenapa sih kita harus berjalan sehari penuh
bersama pria bodoh sepertimu, Gerutu Virail, Jika kau melepaskan
ikatanku maka aku dapat membawamu dengan teleport ke tempat di
mana klanmu tinggal.
Yah, benar, tapi kau juga bisa langsung membawaku ke
penjara bawah tanah penyihir dan menjadikanku kelinci percobaan
ramuan sihir yang akan membuat kepalaku besar atau tanganku
menjadi enam, Balas Jack dengan kesal.
Aku tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya tetapi kurasa
itu hal yang bagus. Terima kasih, Jack. Setelah aku bebas nanti,
ingatkan aku untuk mengubahmu menjadi kodok busuk, Ejek Virail.
Sudahlah, kak. Kenapa, sih, kalian harus selalu bertengkar,
seperti sepasang suami istri saja, Tyrail angkat bicara.
Suami istri? Jerit Virail, Jika kau yang jatuh cinta dengan
pemuda sableng ini kenapa tidak kau saja yang jadi istrinya? Jangan
bawa bawa namaku! Lebih baik aku menikah dengan kodok!
kami dengan Agaril sendiri. Leluhur kami yang bernama Irine adalah
kekasih Agaril dan itulah sebabnya keturunan langsung Irine selalu
memiliki akhiran il di belakang nama kami sebagai simbol pewaris
tahta. Sebenarnya hubungan mereka sangat terlarang mengingat
Agaril adalah seorang Keeper yang seharusnya tidak boleh ikut
campur dengan urusan dunia yang sudah dikuasai Bangsa Naga. Maka
ancaman Naga Es mungkin adalah kutukan yang menimpa dan
mungkin akan segera mengakhiri Bangsa Penyihir. Jika saja Agaril
tidak melanggar peraturan maka Bangsa kami tidak perlu bersembunyi
selama ratusan tahun dan menjadi seperti ini.
Sebenarnya tidak hanya Bangsa Penyihir yang mengetahui
keberadaan Agaril. Leluhur Bangsa Manusia juga membantu Agaril
menyembunyikan diri namun karena kami tidak memiliki hubungan
apa apa dengan Agaril maka tidak ada satu bangsa pun yang
mencurigai kami mengetahui di mana Agaril. Hanya ketua kami yang
tahu rahasia ini dan diwariskan turun temurun tetapi seorang
pengkhianat mencuri rahasia dan menjual informasi ini kepada Bangsa
lain. Sekarang nasib Bangsa dan klan ku juga sama seperti kalian,
Kata Jack dengan sedih, Tapi herannya mengapa Bangsa Naga Es yang
bisa menemukan kalian sementara Bangsa lain tidak?
Mungkin ini bisa menjawab pertanyaanmu, Kata sang Ratu
sambil mengibaskan tongkatnya yang berwarna putih. Dinding emas
yang berada di belakang Jack pun terbuka dan dengan segera
hembusan angin dingin bersalju menyerbu masuk. Jack terbelalak
sambil melangkah mendekati dinding yang terbuka itu dan baru
menyadari dimana keberadaan Kerajaan Sihir itu, yaitu di sebuah
pulau kecil yang dipenuhi dengan es dan salju, jauh di daerah di utara
yang membekukan, sangat terpencil dari kehidupan. Jack sendiri
berada di atas menara yang paling tinggi sehingga dapat melihat
dengan samar samar kehidupan di bawahnya yang terhalang hujan
salju yang deras. Tubuh Jack mulai menggigil kedinginan.
Pantas saja kalian selalu memakai jubah panjang dan
membawa tongkat, Kata Jack setelah perlahan lahan dinding istana
yang sebenarnya merupakan sebuah menara itu tertutup kembali,
Jadi apa yang kalian inginkan dariku?
Kau memiliki dua pilihan. Pertama, dengan sukarela
menyerahkan Jubah Keyakinan kepada Artix, Raja Naga Es maka kita
semua tidak perlu bertarung dengan siapapun. Kedua, kita semua
akan bertarung hingga mati melawan Bangsa Naga Es itu. Namun jika
aku melihat karaktermu, Jack maka pilihan menyerah tentu tidak ada
di dalam kamus hatimu, Kata Sang Ratu.
Jack tersenyum dan mengangguk pelan, Terjadilah apa yang
harus terjadi, Sang Ratu. Namun aku juga punya suatu permintaan.
Jika kita semua berhasil melewati pertempuran ini, aku hendak
Apa yang kau lihat dan perhatikan dari diriku, manusia? Tanya
Therick.
Hah? Oh, tidak, aku hanya mengagumi telingamu, yah,
telingamu yang runcing dan indah itu. Aku pingin punya telinga indah
sepertimu, Jawab Missa sekenanya.
Kalau begitu kau harus disihir untuk menjadi peri terlebih
dahulu jika ingin punya telinga seperti ini dan kujamin prosesnya akan
sangat menyakitkan, Kata Therick. Missa pun tertawa kecil karena
menyangka Therick bercanda tetapi pemuda peri itu hanya
memandang Missa tanpa ekspresi lalu kembali memandang ke arah
depan. Missa hanya bisa melongo keheranan.
Ehm, Therick, bagaimana kau bisa memanah secepat itu?
Tanya Missa berusaha memecah keheningan yang aneh ini.
Latihan, Jawab Therick singkat seakan akan enggan untuk
bicara lebih banyak daripada satu kata.
Iyah, aku tahu. Tapi berapa lama kau...
Kita sudah sampai, Kata Therick memotong kata kata Missa
yang belum selesai dan sebuah gerbang besar pun muncul di balik
pohon pohon besar di hutan. Gerbang Kerajaan Peri.
Bab 19. Bantuan dari Bangsa Peri
By: Junaidi Halim
Tak sampai satu jam lamanya, Dua ratus pemanah Bangsa Peri
di bawah pimpinan Therick telah siap siaga.
Hanya sebanyak ini yang akan kau bawa untuk menghadapi
Bangsa Naga? Tanya Missa bingung.
Iyah, jika informasi yang kau berikan mengenai perkiraan
jumlah Naga yang kau lihat melintasi padang maka pasukan ini lebih
dari cukup, Kata Fleric.
Ada sekitar 30 40 ekor Naga yang kulihat tetapi bagaimana
jika ternyata ada lebih banyak lagi yang akan datang? Tanya Missa.
Maka kita akan segera mengetahuinya setelah sampai di sana,
Kata Therick tanpa ekspresi, Ayo! Semuanya maju!
Begitu mendengar perintah Jenderalnya, dua ratus prajurit peri
pun maju ke medan tempur untuk melawan Bangsa Naga. Missa
mengikuti dari belakang sambil menunggang seekor kuda kecil
sementara Therick memimpin pasukan dengan gagah di depan.
Ingatan sang gadis pun mulai melompat kepada seorang pemuda lain
yang sempat mengisi hatinya, Jack, apakah kau baik baik saja?
Bab 20. Penyelamatan atau Jebakan
By: Junaidi Halim
tidak bersembunyi di dalam liang yang sempit tentu saja aku sudah
dapat menghancurkan tubuhnya dan mengambil benda yang
kuinginkan. Sudah cukup aku mengasihani klanmu yang lemah ini.
Mulai besok jika aku belum mendapatkan apa yang aku inginkan maka
10 orang manusia akan menjadi santapan bagi makan siangku.
Awhair lalu mencampakkan Micha yang terluka berat ke lantai dan
berniat menginjaknya hingga hancur tetapi hujan panah api langsung
menghentikan perbuatannya.
Serangan! Kita diserang! Teriak Pasukan Naga Langit. Awhair
beserta pasukannya segera terbang ke langit untuk dapat melihat
dengan lebih jelas namun sekelebat bayangan muncul secepat kilat
dan menyerang. Tiga Pasukan Naga Langit langsung tumbang dan
jatuh ke bawah dalam sekali serang. Awhair terkejut setengah mati
menyaksikan makhluk yang menyerang mereka adalah juga seekor
Naga yang berwarna hijau cemerlang seperti zamrud. Dialah Raja
Naga Hutan, Greenhost dan di belakangnya kini telah ada puluhan
naga hijau lainnya yang siap untuk bertempur.
Sementara itu, Micha dan manusia manusia Klan Al-star
tengah berusaha menyelamatkan diri dari amukan api maupun hujan
naga yang berjatuhan dalam keadaan tewas dari langit. Mereka semua
dapat mendengar raungan kematian dan keributan besar terjadi di
langit yang menandakan adanya perang hebat di sana tetapi asap
tebal menghalangi pandangan mereka ke atas. Untunglah tak lama
kemudian muncullah para peri yang menggiring mereka ke tempat
yang aman.
Ayah! Teriak Missa sambil tertarih - tatih memeluk ayahnya,
Untunglah ayah tidak apa apa.
Micha tersenyum bahagia ketika melihat putri tunggalnya juga
masih hidup dan tidak terluka kecuali kaki Missa yang masih sakit
karena terkilir. Lau Micha memandang kepada Therick, Jenderal Peri
yang memimpin penyelamatan ini. Terima kasih atas bantuanmu,
saudaraku.
Therick balas memandang Micha tanpa ekspresi apa apa
sambil menjawab, Jangan berterima kasih kepadaku, ketua bahkan
sejujurnya anda terlalu cepat untuk berterima kasih. Lalu Therick
mengganggukkan kepala kepada prajuritnya yang dengan segera
langsung mengerti apa yang diinginkan oleh Sang Jenderal. Dua
prajurit dengan sigap langsung maju ke depan dan menyergap Missa
lalu mengikatnya dengan tali.
Apa yang kau lakukan? Tanya Micha panik melihat putrinya
disergap dengan kasar dan diikat begitu saja seperti hewan.
serangan jarak jauh, terus mendapat serangan sihir dan kini malah
dibutakan oleh lawan. Pasukan Naga Es benar - benar tidak mengira
mereka akan dapat dikalahkan begitu cepat.
Bab 23. . Pertempuran di Utara (2)
By: Junaidi Halim
tubuhnya sama sekali tidak ringan. Baik Naga maupun manusia yang
tengah bertarung ini sudah sama sama terluka dan kelelahan.
Artix, tak disangka, kau akan dilukai oleh seorang pemuda dari
bangsa yang lemah, Desis Artix kepada dirinya sendiri, Jika hari ini
aku tidak membunuh pemuda itu maka sebaiknya aku berubah
menjadi seekor cacing. Lalu dengan susah payah, Artix berusaha
untuk bangkit kembali.
Jack yang terpental hingga menabrak gunung es pun segera
merangkak keluar. Ia juga belum mau menyerah begitu saja tetapi
seluruh tubuhnya terasa remuk. Yang paling parah adalah organ vital
dalam tubuhnya yang masih terasa membeku. Jantung, hati, paru
paru, lambung dan bahkan ususnya pun terasa tidak normal.
Semuanya terasa dingin dan seperti hampir kehilangan fungsinya. Jack
terbatuk pelan dan darah kering yang kental kehitaman terlontar
keluar dari mulutnya. Celaka! Sampai berapa lama lagi aku bisa
bertahan? Namun jika sudah sampai sejauh ini maka sebelum di
antara kami ada yang mati, pertarungan tidak mungkin dihentikan,
Desis Jack sambil menyeka darah kental di mulutnya dengan lengan
baju.
Kedua makhluk sekarat itu berjalan saling mendekat dengan
perlahan. Keduanya berkonsentrasi mengumpulkan semua energi
terakhir yang tersisa. Keduanya tahu akan batas kemampuan lawan
maupun dirinya sendiri. Energi mereka berdua hanya cukup untuk
melakukan satu kali serangan lagi. Kemenangan sangat tergantung
kepada seberapa dashyat serangan yang terakhir kali ini.
Iron Fist! Teriak Jack sambil mengayunkan tinjunya. Tidak ada
yang tahu selain Jack sendiri mengapa ia meneriakkan jurus tinju itu
dengan sebutan Iron Fist. Namun sejak itu sejarah, legenda dan mitos
dunia mencatat tinju yang diayunkan pemakai Jubah Keyakinan (Fatih
Armor) bernama Iron Fist.
Semburan Es Abadi Tahap Tiga, Seru Artix, Sang Naga Es
Utama yang menjadi Raja dari seluruh Bangsa Naga Es.
Kedua energi dashyat itu pun kembali memancar dan menderu
di udara, siap untuk saling beradu. Namun entah dari mana sebuah
makhluk hitam besar berotot setinggi 3 meter muncul di antara dua
energi yang akan segera berbenturan. Dengan gerakan santai makhluk
itu mengambil palu raksasa sepanjang 2 meter dari balik punggungnya
lalu mengangkatnya tinggi tinggi ke atas. Cahaya hitam tiba tiba
muncul di ujung palu raksasa itu dan menghisap habis kedua energi
lainnya yang diluncurkan Jack maupun Artix. Dalam waktu singkat
keadaan menjadi tenang kembali. Makhluk misterius itu hanya
tersenyum dan menurunkan palu raksasanya hingga menghantam
lantai es hingga retak. Jack dan Artix pun sungguh keheranan
memandang makhluk sakti apa lagi yang tiba tiba muncul di hadapan
mereka. Yang jelas dia bukan makhluk sembarangan hingga dapat
menahan dua serangan energi dashyat sekaligus.
Bab 27. Marmon, The Giant Hunter
By: Junaidi Halim
Dasar Ular busuk! Budak Kegelapan! Jika saja aku tidak terluka
setelah pertarungan melawan Awhair, tentunya kau sudah kulumat
hingga habis dengan racun panas dan dinginku, Geram Greenhost.
Namun Ular itu tertawa dengan lantang. Kau pikir aku si Dewa
Racun, Hyranne The Dark Serpent takut dengan racun anak anak
milikmu itu? Tanya ular besar yang bernama Hyranne itu, Air liurku
pun jauh lebih beracun dibanding jurus andalanmu itu, Greenhost. Jika
tidak, tentunya aku tidak akan berani menyandang gelar salah satu
Zingamon, jenderal utama dari Pasukan Kegelapan Lord of Darkness.
Ular itu kembali tertawa meremehkan Greenhost.
Jangan membual di hadapan Raja Naga Hijau, iblis ular!
Hadapi saja Jurus Inti Racunku! Teriak Greenhost yang marah karena
merasa diremehkan. Dalam sekejap Greenhost menyemburkan cairan
hijau dari dalam mulutnya. Cairan dashyat itu langsung menuju ke
arah Hyranne dan menghanguskan apa saja yang menghalangi
jalannya.
Namun Hyranne sama sekali tidak mundur ataupun menjadi
panik. Ia dengan mudah melingkar dan menggulung tubuhnya sembari
membiarkan seluruh tubuhnya disirami oleh semburan inti racun
mematikan Greenhost. Dalam sekejap tubuh Hyranne seakan akan
melepuh keracunan tetapi bintik bintik merah di sekujur tubuhnya
malah bersinar terang dan dalam sekejap pula menghisap habis racun
yang berada di sekujur tubuhnya. Greenhost tidak dapat berbuat apa
apa selain membelalakkan matanya lebar lebar melihat jurusnya
tidak berarti apa apa di hadapan lawan, malah sekarang tubuh
Hyranne dilapisi racun ganas yang berasal dari jurus Greenhost
sendiri.
Inti racun panas dingin hanya seperti ini? Sungguh
menggelikan, ejek Hyranne.
Mati kau membusuk di neraka! Teriak Greenhost yang merasa
harga dirinya terinjak injak. Dengan mengamuk Greenhost kembali
menyemburkan racun yang jauh lebih ganas. Kini Cairan yang
disemburkan Greebhost dapat berubah menjadi benda padat yang
mampu melubangi baja tebal sekalipun. Jurus mematikan yang sama
ketika digunakan Greenhost untuk menghabisi Awhair.
Namun lagi lagi Hyranne sama sekali tidak gentar. Ia balas
menyemburkan bisa beracun dari mulutnya. Bisa berwarna hitam
kemerahan itu langsung melelehkan racun beku Greenhost bahkan kini
keadaan jadi berbalik. Kini giliran Greenhost yang harus menerima
serangan Hyranne secara telak. Greenhost menjerit kesakitan seakan
tidak percaya bahwa jurus inti racunnya telah kalah total. Sekarang
malah tubuh Greenhost sendiri yang terbakar, membeku, tersengat
listrik, tertusuk ribuan jarum kecil dan tercabik cabik gelombang
badai secara serentak. Sang Raja Naga Hijau pun langsung roboh tak
berkutik dengan tubuh yang hancur dan luka parah.
Jurus iblis apa ini... jurus... yang mengerikan..., Desis
Greenhost dengan nafas hampir putus.
Jurus Racun Lima Unsur yang merupakan andalanku. Inti
racunmu hanya jurus murahan dibanding racunku, Greenhost.
Racunku mengandung kekuatan unsur api, es, halilintar, logam, dan
badai dipadukan menjadi satu dengan serangan racun. Makhluk mana
yang bisa bertahan menghadapi jurus mematikan ini? Tak kusangka
hari ini aku bertemu dengan naga bodoh yang berani meremehkan
jurus mautku, Kata Hyranne sambil berdesis penuh kemenangan.
Pahlawan boleh gugur dalam pertempuran tetapi pantang
dihina. Aku akan adu nyawa denganmu, iblis ular. Matilah! Teriak
Greenhost yang walau dengan tubuh hancur sekalipun tetap
memaksakan diri melakukan serangan penghabisan, Inti Racun Panas
Dingin Tingkat Maksimum!
Kau tidak boleh mati dulu sebelum merasakan jurusku yang
lain, Desis Hyranne yang juga mengeluarkan jurusnya, Hati Iblis
Racun! Serangan Hyranne lebih cepat sesaat sebelum Greenhost
sempat melancarkan serangan terkuatnya. Tiba tiba saja energi
Greenhost lenyap seketika dan jurusnya serasa lenyap ditelan
kekuatan lain di dalam tubuhnya. Greenhost menjerit ketakutan dan
panik ketika menyadari organ organ di dalam tubuhnya bergejolak
hebat seakan akan ada makhluk lain yang hendak lahir dan mulai
hidup di dalam tubuhnya.
Apa yang kau lakukan? Teriak Greenhost ketakutan.
Aku hanya mengambil ragamu yang berharga Raja Naga Hijau.
Sekarang kau akan terlahir kembali menjadi anak buahku yang setia,
Jawab Hyranne sambil tertawa. Lalu Hyranne memandang ke belakang
dan melihat seekor naga buruk rupa sedang menghampirinya. Ah!
Lihat siapa yang datang? Bagaimana keadaan saudaramu si naga
langit Awhair yang sekarat itu, Mistyx?
Dan sang naga itu pun menjawab, Awhair bukan saudaraku,
guru! Dan aku pun sudah memenggal kepalanya sebagai hadiah
langsung kepada Para Naga Langit itu. Percayalah, aku Mistyx akan
segera mempersembahkan sebuah kemenangan untuk
membangkitkan kembali Lord of Darkness!
Bab 31. Kepedihan Hati Sang Jenderal
By: Junaidi Halim
dalam dunia mimpi, Nymsis sama sekali tidak terkalahkan oleh apapun
dengan Jurus Nightmare nya.
Setelah mengumpulkan empat Zingamon maka Dewi Penyihir
memerintahkan anaknya si Penyihir Hitam Lexus untuk melacak
kembali Bangsa bangsa Pasukan Kegelapan yang tersisa. Bangsa
Tengkorak, Manusia Kelalawar (Vampir), Manusia Serigala, dan
Bangsa Goblin pun disatukan kembali. Hanya Bangsa Serangga yang
banyak terpencar tidak mau bergabung kembali ke dalam Pasukan
Kegelapan.
Pada saat proses penyatuan Bangsa bangsa kegelapan ini
dilakukan, Para Zingamon sudah mulai bekerja untuk melaksanakan
rencana mereka dimulai dari usaha Arnarock untuk menghabisi The
Keeper satu per satu. Namun hal ini tidak mudah karena The Keeper
juga selalu menyembunyikan diri. Maka begitu Arnarock menemukan
persembunyian Tinuviran, The Keeper of Sky yang menjaga Ketopong
Pengetahuan, ia langsung menyerbu. Untunglah Keeper yang lain
datang tepat pada waktunya untuk mencegah Arnarock melaksanakan
niatnya.
Mengetahui The Keeper sudah terlampau waspada, Zingamon
mengambil langkah untuk menghabisi kekuatan dunia lainnya yaitu
Bangsa Naga. Para Zingamon pun membagi tugas untuk menghabisi
atau mengadu domba Bangsa paling kuat di dunia itu. Nymsis diutus
untuk menghasut Naga Merah Api. Hyranne diutus untuk
mengendalikan Naga Hijau Hutan. Marmon diutus untuk menghabisi
Naga Putih Es. Pada ujungnya mereka berniat mengadu domba
kekuatan lawan agar saling menghabisi satu sama lain. Dengan begitu
mereka bisa mengambil alih kelima jantung Naga Utama yang disebut
Orb, yang adalah kunci untuk membebaskan Lord of Darkness.
Namun rencana Pasukan Kegelapan ini agak bergeser setelah
munculnya kembali Jubah Keyakinan yang telah lenyap semenjak
tewasnya Agaril The Keeper of Wind akibat keserakahan Bangsa Naga.
Pergeseran itu terjadi karena adanya keinginan dari Zingamon untuk
memiliki Jubah Keyakinan itu sehingga dapat menambah kekuatan
mereka. Siapa yang menyangka Jubah Keyakian malah memilih
seorang manusia bernama Jack. Kehendak Yang Maha Kuasa, makhluk
mana yang dapat menentangnya?
***
gabungan para Keeper pun pasti akan sulit untuk bisa menundukkan
iblis yang memakai Jubah Sakti Faith Armor.
Energi serang Armeron sudah lenyap setengahnya ketika
berhantaman dengan energi serangan Marmon yang mengarah kepada
Jack. Namun walau begitu hantaman kedua energi dashyat ini sudah
cukup untuk membuat langit serasa runtuh dan dunia bergetar seakan
hendak kiamat. Marmon dan Armeron terpental jauh ke belakang. Jack
tidak diketahui bagaimana nasibnya. Armeron jatuh setelah menabrak
tebing es dan mulai muntah darah. Rupanya jurus terakhir Armeron
menguras banyak tenaga dan ia mengalami luka dalam ketika harus
menarik energinya sendiri agar dapat dialihkan ke arah yang berbeda.
Marmon sendiri tidak jauh berbeda keadaannya dengan Armeron.
Selagi luka lamanya belum sembuh benar, ia dipaksa untuk
mengeluarkan jurus pamungkasnya. Walau begitu Marmon masih bisa
bangkit lagi dan segera memburu untuk mencari jasad Jack.
Keserakahan membuatnya begitu bersemangat sehingga dapat
melupakan rasa sakit seberat apapun untuk sementara. Tetapi
keserakahan juga dapat membuat siapa pun menjadi lupa diri dan
kehilangan kewaspadaan. Sebuah tinju langsung membuat Marmon
roboh kembali.
Bab 37. Kekuatan Pengharapan
By: Junaidi Halim
kelamaan Alazir menjadi kuatir juga. Mereka tidak bisa terus menerus
bertahan untuk selamanya. Sekuat apa pun pertahanan, suatu saat
pasti akan dibobol juga. Oleh karena itu Naga Langit perlu rencana lain
jika ingin mempertahankan eksistensi dari Bangsanya itu. Namun apa
yang harus mereka lakukan? Oh, Rajaku Awhair putra Agair,
dimanakah kau berada saat ini? Tanya Alazir dalam desisan kecil.
Untuk apa menyebut nyebut nama naga tidak berguna itu,
Alazir? Dia sudah mati kubunuh! Seru seekor naga di belakang Alazir.
Alazir seperti dihantam halilintar di tengah siang bolong.
Kurang ajar! Siapa yang berani... Kau! Alazir Terkejut seperti melihat
hantu. Di hadapan Alazir sudah berdiri seekor Naga dengan ukuran
tubuh lebih kecil dan buruk sekali rupanya. Namun hawa pembunuh
dan kengerian tetap terpancar dashyat. Naga itu adalah Mistyx. Putra
Durhaka! Pembunuh Yang Mulia Agair! Berani benar kau menginjakkan
kaki busukmu di istana ini! Seru Alazir lagi.
Mistyx hanya tertawa. Istana ini didirikan oleh Agair, ayah
kejam yang tega membuang anaknya sendiri karena cacat. Lalu
mengapa aku tidak boleh mengambil alih istana ini sebagai
pewarisnya yang sah karena Awhair, Putera Agair yang lain telah
tewas di tanganku. Lagipula tidak sulit untuk dapat keluar masuk dari
sini karena aku tahu semua jalan rahasianya.
Apa? Tidak mungkin. Kalian sama sama putera Agair.
Kekuatan kalian berdua tidak jauh berbeda. Tidak mungkin semudah
itu kau membunuh Awhair. Apalagi tubuhmu cacat dan lebih kecil dari
Sang Raja. Kau tidak mungkin menang! Jawab Alazir tidak percaya.
Ya, benar. Aku sendiri tidak mungkin menang melawan
Awhair. Kalau begitu kurasa aku harus berterima kasih kepada
Greenhost, Naga Hutan Utama yang sudah melukai Awhair hingga
sekarat terlebih dahulu. Bahkan untuk membunuh Awhair aku tidak
perlu bersusah payah, Kata Mistyx sambil tersenyum.
Naga Licik! Kubunuh kau! Teriak Alazir sembari memulai
serangan.
Dasar Bodoh! Menghadapi Awhair mungkin aku tidak sanggup
tetapi untuk mengalahkan naga yang lebih muda daripadanya aku
tidak takut apalagi kau yang sudah terluka! Balas Mistyx.
Alazir menghembuskan angin badai ke arah Mistyx sementara
Mistyx menyemburkan kabut beracun yang mematikan. Angin lebih
menang melawan kabut racun. Dalam sekejap kabut beracun sudah
dapat disingkirkan karena terdorong oleh desakan angin kencang
Alazir tapi Alazir tetap kalah dalam pertarungan. Kabut Mistyx
digunakan bukan saja untuk menyerang tetapi juga untuk
Dimana Jubah Sakti itu! Seru Serene, Sang Naga Laut Utama
dengan marah, Dasar Penyihir! Jangan bermain main denganku atau
kulumat kau hingga tak bersisa.
Penyihir yang dimaksud adalah seorang nyonya muda yang
memakai jubah panjang berwarna hitam. Tangan kanannya memegang
sebuah tongkat panjang sementara tangan kirinya memegang sebuah
bola kristal. Dialah yang bernama Maramil, Sang Dewi Penyihir yang
sudah disebutkan pada bab bab sebelumnya. Wanita iblis yang telah
menyatukan kembali para Zingamon yang tersisa. Sayang sekali,
Serene tidak menyadari dengan siapa ia berurusan.
Melumatku? Kejam sekali kata katamu itu, Naga Penguasa
Laut yang mulia. Bersabarlah sebentar lagi. Jubah Sakti itu akan
datang mengantarkan dirinya ke tempat ini, Jawab Maramil dengan
tenang sementara Lexus, putranya tersenyum seperti menahan tawa.
sang naga. Rupanya Serene telah dibokong oleh Zingamon lain ketika
berhadapan dengan Arnarock dan jatuh tertidur oleh jurus Nightmare
dari Nymsis The Dark Unicorn. Itulah akhir dari Serene yang tewas
dalam mimpi buruknya sendiri.
Apa yang kaulakukan disini, kuda hitam Nymsis? Bukankah
kau seharusnya berada di Atlantis untuk menghancurkan seluruh
Bangsa Naga Air sementara aku di sini untuk mengadu domba Serene
dengan Seluruh Bangsa naga Langit? Apa tujuanmu di sini? Tanya
Arnarock heran.
Adu domba? Tidak pernah ada sejarah domba yang diadu
malah hampir mencabut nyawa si tukang adunya, Ejek Nymsis dengan
sinis, Ada perubahan rencana, kawan. Bangsa Naga Langit, Naga Air
dan Naga Es telah dimusnahkan. Kini kita hanya tinggal membereskan
Naga Hutan dan Naga Api untuk memperoleh kelima orb tetapi
masalah baru telah datang. Ada dua Keeper yang ikut campur urusan
kita dan menyebabkan Marmon terbunuh di utara. Akibatnya kita gagal
merebut Orb putih dan Orb kuning. Bahkan jubah sakti Faith Armor
juga telah muncul kembali. Kita harus memikirkan ulang semua
rencana kita.
Bab 45. Nymsis Sang Penguasa Mimpi
By: Junaidi Halim
berwarna hitam dan tanduknya pun amat sangat hitam. Unicorn itulah
Nymsis yang kemudian hari menjadi Zingamon mimpi yang sangat
mengerikan. Penolakan dan kesepian membuat seekor unicorn kecil
berubah menjadi seekor iblis. Jika tanduk unicorn lain melindungi
maka tanduk Nymsis memangsa lawannya hingga energi mereka habis
dalam kegelapan total. Itulah jurus The Black Horn. Namun sayang
kekuatan Tombak Kekudusan yang tercemar tidak dapat dimangsa
begitu saja. Tanduk hitam Nymsis pun retak dibuatnya.
Bab 48. Lahirnya Iblis Tombak Kesesatan
By: Junaidi Halim
Kau benar. Aku adalah iblis. Karena aku iblis maka aku harus
jadi iblis paling kuat, paling jahat, paling kejam dan tidak
terkalahkan! Seru Armeron dan ia pun tertawa terbahak bahak. Lalu
Armeron melangkah ke arah Nymsis dan mengulurkan tangannya.
Bagus! Mari kita bekerja sama untuk menghan....., Kata
Nymsis pun terhenti karena tombak Armeron tiba tiba saja sudah
meluncur menembus tubuhnya, Kau! Kenapa...?
Kejahatan tidak butuh teman, Nymsis. Kejahatan tidak butuh
saudara. Kejahatan hanya butuh kekuatan dan aku ingin kekuatanmu.
Ingat aku harus jadi iblis paling jahat dan paling kuat, bisik Armeron
di telinga Nymsis dan ia pun segera menghabisi nyawa unicorn hitam
itu. Lalu sama halnya seperti Marmon, tubuh Nymsis pun berubah
menjadi abu dan hanya menyisakan sebutir batu hitam yang penuh
aura kegelapan. Tanpa ragu sedikit pun Armeron segera mengambil
batu hitam itu dan menelannya. Maka sedetik kemudian rupa Armeron
berubah kembali. Di atas kepalanya tumbuh tiga buah tanduk panjang
dan tubuhnya menjadi semakin hitam. Aura kejahatan menyebar
semakin kuat di sekeliling tubuh Armeron.
Sisa kekudusan yang berada di dalam tombak Armeron
bergetar keras, ingin membebaskan diri tetapi Armeron hanya
memandangnya dengan tatapan mata sinis. Ingin aku bertobat?
Tanya Armeron dingin, Tidak! Aku suka jadi iblis! Armeron berteriak
dan seketiak itu juga cahaya dalam Tombak Kekudusan meledak
dashyat dan musnah. Armeron pun mengerahkan segenap energi
hitamnya untuk dapat menguasai tombak sakti itu. Akhirnya ia pun
berhasil menguasai seratus persen kekuatan tombaknya. Mulai
sekarang tombak ini dinamakan Tombak Kesesatan dan akulah Iblis
Tombak Kesesatan! Seru Armeron. Tawa Sang Iblis pun bergelora
menggetarkan tanah lapang bersalju dan gunung gunung es.
Bab 49. Api dan Racun
dikendalikan oleh Zingamon itu lagi? Tanya Blaster yang mulai panik
kaena mengetahui bahaya yang sedang mengancam.
Greenhost mendesah nafas berat. Hanya ada satu cara. Kau
harus membunuhku, Blaster, Jawab Greenhost dengan nada berat.
Hyranne menggeliat hebat. Api yang berkobar di sepanjang
tubuh ularnya semakin lama semakin dashyat. Walau tubuh Hyranne
diselimuti oleh racun yang dapat melindunginya dari es, api, senjata
tajam bahkan halilintar sekalipun tetapi api abadi Blaster tetap dapat
menghanguskan apa saja termasuk racun pelindung Hyranne.
Sungguh jurus api yang dashyat sehingga layak mendapat julukan api
abadi. Namun Hyranne juga bukan makhluk sembarangan. Ia pun
mengerahkan Jurus Racun Lima Unsurnya ke arah tubuhnya sendiri.
Racun Lima Unsur langsung bereaksi terhadap api yang berkobar di
tubuh Hyranne dengan menyesuaikan diri menjadi unsur es yang
berlawanan dengan unsur api. Setelah mengerahkan jurusnya barulah
Hyranne dapat meloloskan diri dari api maut yang mengintainya. Mata
Sang Ular iblis itu membelalak marah dan mulai mencari lawannya.
Pertarungan antara Bangsa Naga Api dan Hutan pun telah
berhenti. Tampaknya baik Greenhost maupun Blaster telah
memerintahkan rakyatnya untuk berhenti bertarung dan mengepung
Hyranne The Dark Serpent. Namun Hyranne tidak menunjukkan mimik
ketakutan meskipun dikepung oleh ratusan naga yang siap
melumatnya sampai habis. Hyranne pun berdesis kencang dan tak
lama kemudian muncullah ratusan Pasukan Goblin bersenjata anak
panah dan Manusia Kelalawar Vampir yang menyerbu ke arah Pasukan
Naga Api maupun Naga Hutan. Maka pertarungan lanjutan pun kembali
terjadi. Hyranne cepat cepat berdesis kembali untuk merapal
mantera Jurus Hati Iblis Racun agar dapat kembali mengendalikan
Raja Naga hutan, Greenhost tetapi kali ini tidak ada jawaban. Hyranne
pun sempat kebingungan karena jurusnya tiba tiba saja tidak
berfungsi.
Hentikan berdesis konyol seperti itu, iblis. Jurusmu sudah
tidak berguna lagi, Kata Blaster yang tiba tiba saja muncul di
belakang Hyranne. Tetapi Blaster yang terlihat kini sangat jauh
berbeda. Warnanya tidak lagi merah darah melainkan memiliki garis
garis kehijauan seperti belang. Selain itu nafas beracun yang panas
juga keluar dari sela sela moncongnya, seakan akan Sang Raja
Naga Api Blaster tidak dapat menahan lagi energi dalam tubuhnya
yang ingin meledak keluar.
Hyranne hanya dapat terkejut menyaksikan perubahan ini.
Blaster yang tadinya keracunan hebat akibat bertarung dengan
Greenhost kini kembali muncul dengan kekuatan dan tubuh baru. Apa
yang sebenarnya terjadi?
Kali ini kita lihat bagaimana kau bisa lari lagi, iblis ular! Seru
Blaster mengamuk, Sekarang aku tidak lagi takut kepada Zingamon
mana pun! Semburan api berwarna hijau pun segera menuju ke arah
Hyranne yang harus menghindar entah untuk keberapa kalinya.
Sementara itu ratusan naga tengah bertarung dengan Pasukan
Kegelapan yang menyerang dengan ganas. Korban dari kedua pihak
pun mulai berjatuhan. Walau begitu Blaster maupun Hyranne tetap
terfokus kepada lawannya masing masing.
Jurus Racun Lima Unsur! Seru Hyranne ketika dirasa
waktunya sudah tepat untuk memberi serangan balik. Namun Blaster
yang telah waspada pun tidak kalah cepat untuk menyemburkan Api
racun berwarna hijau. Begitu menghadapi api racun Blaster, semburan
racun Hyranne pun berubah menjadi racun beku agar dapat
mengeliminasi panasnya api. Tapi kini kedua makhluk itu sama sama
terkejut karena sebuah sosok telah muncul di tengah tengah
mereka. Makhluk itu dengan kekuatan luar biasa itu sanggup menahan
Api Racun Blaster di tangan kanan dan Racun Beku Hyranne di tanan
kiri. Dua kekuatan dashyat di kedua belah telapak tangan nya dirasa
hanya seperti mainan ringan yang tidak ada apa apanya. Blaster dan
Hyranne pun hanya bisa bergidik ngeri memandangnya.
Hanya seperti ini kekuatan kalin? Sungguh memalukan!
Rasanya keinginan untuk mengkoleksi kelima jantung naga utama dan
menyerap semua kekuatan para Zingamon menjadi terlalu mudah,
Sahut Iblis Armeron degnan santai.
Apa apaan ini! Siapa kau yang berani omong besar di
hadapanku! Teriak marah Hyranne. Mata Sang Ular mendelik seakan
Keyakinan tiba tiba saja bersinar terang seakan akan ada bahaya
besar yang mengancam. Raungan dan teriakan dari luar membuat Jack
semakin panik. Dengan sigap ia keluar sembari meraih dua jantung
naga yang dimilikinya, The Yellow Orb dan The White Orb.
Mata Jack terbelalak menyaksikan apa yang terjadi di balik
pintu kamarnya. Ratusan Halilintar menyambar tidak karuan. Ledakan
ledakan energi maha dashyat terpencar kemana mana dan
menghanguskan siapa saja. Namun yang lebih mengerikan adalah
makhluk yang melakukan penghancuran ini tidak lain adalah Keeper
Armeron sendiri. Armeron yang sudah dianggapnya sebagai pelindung,
entah kenapa bisa mengamuk sedemikian ganas dan menimbulkan
kerusakan sedemikian hebat.
Armeron! Hentkan! Teriak Jack berusaha mendekat.
Jangan mendekat, Jack! Semuanya cepat lari! Armeron sudah
kerasukan sesuatu yang amat jahat! Dia sudah menjadi iblis! Teriak
Galarien memperingatkan.
Celaka! Teriak Virail, Semuanya cepat masuk ke dalam
terowongan bawah tanah! Kita tidak dapat melawan Armeron hitam
itu!
Tapi bagaimana dengan rakyat kita? Tanya Tyrail sembari
berteriak panik, Tidak bisakah kita mengungsikan mereka terlebih
dahulu? Kita bisa menahan kekuatan Armeron untuk sementara
selama semuanya pergi mengungsikan diri.
Jangan! Kalian semua pasti akan mati! Teriak Galarien, Dia
bukan lagi Armeron yang dulu. Kekuatannya sudah meningkat jauh
dan akan lebih celaka lagi jika ia menggunakan Tombak Sakti
Kekudusan!
Apa maksudmu? Bukankah para Keeper sudah bersumpah
untuk tidak menggunakan item Holy Light yang dijaganya? Tanya Jack
berteriak untuk mengatasi kerasnya suara ledakan dan jeritan.
Tapi Armeron bukan Keeper lagi! Dia sudah jadi iblis! Dan tidak
ada Makhluk yang dapat menggunakan tombak sakti itu semahir
dirinya selain Holy Light sendiri! Ingat dulu Para Keeper lah yang
diwariskan Holy Light senjata sakti itu sebelum kami dikutuk! Balas
Galarien.
Cukup! Kita hanya membuang waktu di sini! Aku akan
menghabisi Armeron sebelum ia sempat menggunakan tombaknya!
Kalian cobalah selamatkan yang lain sebanyak mungkin! Seru Jack
sambil berlari ke arah Armeron yang masih mengamuk.
Ini sudah bukit yang keempat kita temui, Tyrail tetapi tidak
ada serangga satu pun yang berhasil ditemukan. Atau mungkin
Arachas salah memberi petunjuk mengenai keberadaan putranya. Dan
mungkin juga Arachine ini sudah lama meninggal diburu peri atau
sudah lama berpindah tempat, Kata Jack mulai putus asa.
Serangga hanya meninggalkan koloninya setelah ia besar dan
cukup kuat, Jack. Jika Arachine ini memang anak dari Arachas maka
kuperkirakan dia kurang lebih hampir sama kuat seperti sang ayah.
Tidak mudah untuk membunuh serangga seperti ini. Serangga juga
tidak mudah berpindah tempat. Jika Arachas mengatakan di sinilah
Arachine membentuk koloni baru maka mereka pasti masih ada di sini
kecuali ada bangsa lain yang sudah menghancurkan mereka terlebih
dahulu. Tapi jika melihat lebatnya hutan ini maka pasti akan sulit
sekali untuk membasmi koloni serangga hingga tuntas. Kita akan
menemukan serangga walau cuman satu ekor dan menanyakan kabar
tentang Arachine. Kita hanya perlu mencarinya dengan teliti di sekitar
bukit batu atau terowongan bawah tanah karena di sanalah tempat
yang cocok bagi serangga untuk bertelur dan membuat koloni baru,
Tyrail memberi penjelasan panjang lebar.
Penjelasan yang sangat bagus, nona penyihir, Sahut peri yang
tiba tiba sudah muncul di hadapan Jack dan Tyrail sembari
mengarahkan anak panah nya kepada mereka berdua, Hanya sayang
kalian terlalu berisik sehingga kami dapat dengan mudah membidik
dan memanah kalin. Tak lama kemudian Jack dan Tyrail sudah
dikepung oleh belasan peri yang bersenjatakan anak panah dan
tombak panjang.
Bab 55. Persekutuan Baru
By: Junaidi Halim
Kalau begitu jelaskan kepada kami apa arti teka tekimu itu
kepada kami, pinta Virail kepada Galarien.
Galarien mendesah lemah, Jika kalian tidak dapat memahami
maknanya maka percuma saja. Rantai Sakti ini tidak akan memilih
kalian karena itu artinya kalian belum pantas memilikinya.
Virail semakin menjadi panik dan otaknya tidak mau berpikir
lebih jauh. Lalu ia memandang kepada Jack yang terbujur kaku. lalu
bagaimana kami bisa mengambil Faith Armor dari tubuhnya?
Jika kau memahami maknanya dengan sempurna maka tentu
saja kau dapat mengambilnya. Tetapi jika tidak, maka kau akan mati
dengan sia sia, Jawab Galarien dengan nafas yang memburu.
Tapi apa yang akan terjadi kepada Jack setelah ia kehilangan
jubah sakti itu? Tanya Tyrail ketakutan karena ia tahu jawaban yang
akan diterimanya tentu sangat mengerikan.
Ia akan mati tentu saja. Jack dapat bertahan hidup dari luka
bakar seberat itu hanya karena ia menggunakan Faith Armor. Jika
jubah itu diambil daripadanya, tentu saja ia akan tewas seketika,
Jawab Galarien Jubah sakti Faith Armor hanya dapat diwariskan atas
dasar keyakinan dan perlindungan kepada yang lemah. Ada dua cara
mewariskannya. Cara pertama seperti yang Jack lakukan dulu. Dan
yang kedua, ia sendiri yang mewariskan kepada orang lain yang
sekarat atas dasar perlindungan dengan kerelaan hati tetapi itu berarti
ia akan kehilangan nyawanya sendiri sebagai tebusan dalam waktu
satu minggu.
Tapi kini Jack yang sedang sekarat bukan kami! Bagaimana ia
bisa mewariskan jubah itu. Dan jika aku mengambilnya dengan cara
Jack waktu itu berarti aku harus membunuh diriku sendiri dengan
tangan Jack atau gimana? Tanya Virail yang semakin emosi karena
semua tekanan yang dirasanya semakin mendesak. Mereka semua
tahu saat ini Iblis armeron yang gila tengah mempersiapkan diri untuk
membebaskan sang Master Kegelapan Lord of Darkness. Waktu
mereka sngat sempit.
Biar aku yang mencobanya, bisik Tyrail sembari mencucurkan
air mata. Ia mengambil sebilah pisau pendek dan menaruhnya di
tangan Jack lalu secara perlahan mengarahkannya ke lehernya
sendiri, Maafkan aku, Jack. Jika ini gagal setidaknya kita akan
bersama sama dalam kematian. Tetapi jika ini berhasil maka aku
bersumpah akan membunuh Iblis Armeron. Aku mencintaimu.
Bab 61. Antara Hidup dan Mati
By: Junaidi Halim
masuk dirinya.
Tyrail yang menyadari lawannya dalam bahaya yang mengerikan
karena begitu masuk ke dalam pusaran hitam dimensi waktu maka
tidak akan pernah terbebaskan lagi untuk selamanya segera
memberikan pertolongan. Ia meluncurkan Rantai Kehidupannya yang
sudah kembali ke bentuk awal untuk menangkap Mistyx. Namun sudah
terlambat. Pusaran itu pun langsung tertutup begitu saja. Armeron
yang gusar atas gangguan kecil ini langsung menghentikan formasi
sihir dan membiarkan Mistyx terkurung di dalamnya. Sungguh malang
nasib Sang Naga. Setelah melarikan sekutunya keluar menara, ia
kembali lagi ke puncak Menara Zerithen sembunyi sembunyi dengan
harapan dapat melihat tuannya Lord of Darkness dibebaskan. Namun
yang terjadi, kini ia malah ikut terkurung di dalam penjara Dimensi
Waktu.
Apa yang kau lakukan! Seru Tyrail kepada Armeron, Kau mengurung
Naga itu di dalam sana!
Jangan kuatir,Sahut Armeron, Begitu aku selesai melumat kalian
maka akan kubuka pintu dimensi waktu dan kulumat naga jelek itu
beserta tuannya yang pasti lebih jelek lagi.
Melumat kami? Balas Jack dengan sengit karena amarahnya yang
belum surut atas pembantaian yang dilakukan Armeron kepada Klan
Al-Star, Kami yang akan mengalahkan iblis sepertimu, Armeron!
Kalian sendiri yang mencari mati jadi jangan salahkan aku bertindak
kejam! Seru Armeron yang meledakkan kekuatan iblisnya. Dalam
hitungan detik langit pun tertutup awan gelap dan petir hitam
menyambar nyambar. Matilah kalian semua! Tinju Halilitar
Penghancur Armeron pun meluncur dengan ganas. Ratusan Halilintar
hitam dengan kekuatan penuh menghantam Jack tanpa ampun.
Tapi kali ini armeron yang terbelalak karena terkejut. Jack berteriak
keras dan mengeluarkan cahaya yang amat sangat menyilaukan.
Ratusan halilintar langsung dieliminasi dalam sekejap mata. Bahkan
tanpa ragu Jack balik menyerang Armeron dengan cahaya yang sama
namun kini kumpulan cahaya itu sudah terfokus ke satu titik
membentuk satu tinju, The Iron Fist. Iblis Armeron terpaksa
menggunakan tombak saktinya untuk menandingi kekuatan serang
dari tinju cahaya itu. Tombak Kesesatan dan Tinju Besi Faith Armor
beradu kekuatan di angkasa raya dan menyebabkan gelombang energi
penghancur yang luar biasa dashyat. Puncak Menara Zerithen yang
berada ratusan meter dari atas tanah pun berguncang keras.
Jack terpukul mundur dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya
sementara Iblis Armeron tidak bergeming. Walau begitu Faith Armor
segera bekerja memberikan pemulihan kepada tubuh Jack. Sedetik
kemudian Jack sudah tidak lagi merasakan sakit akibat benturan
energi sebelumnya dengan Armeron. Namun Armeron cukup terkejut
dan terdiam beberapa saat melihat bagaimana kekuatan lawannya
bisa meningkat secepat itu. Ia merasa bahwa di hadapannya bukan
lagi berdiri Jack, seorang manusia lemah tetapi seorang ksatria
legendaris yang namanya pernah mengguncang dunia, Ksatria Holy
Light Agaril sendiri. Meskipun Armeron masih yakin kekuatan dirinya
berada satu tingkat di atas Jack yang sekarang tetapi hal ini tetap
membuatnya ketakutan. Takut akan kekalahan dan kehilangan
kekuatannya. Apalagi masih ada seorang penyihir yang harus dihadapi
dengan Rantai Kehidupan.
Bab 64. Keajaiban Rantai Kehidupan
Baiklah kalau begitu. Sekarang bukanlah saatnya untuk bermain
main lagi, Armeron berseru dalam hati. Ia segera mengepalkan kedua
tangannya dan memancarkan energi kegelapan yang sangat kental
sehingga udara di sekitarnya menjadi sangat beracun dan
menyesakkan. Namun dengan kekuatan Jack yang telah memahami
inti kekuatan Faith Armor mampu membuat aura pelindung di
sekeliling tubuhnya, cukup untuk Jack dan Tyrail untuk menghindar
dari kekuatan jahat itu. Energi kegelapan Armeron tidak berhenti
sampai di situ. Kekuatannya terus meningkat setahap demi setahap
entah sampai kapan akan mencapai puncaknya. Tyrail yang menyadari
bahaya ini segera mengambil tindakan. Ia pun mengerahakn kekuatan
senjata barunya, yaitu Rantai Kehidupan yang merupakan item sakti
Holy Light setingkat dengan kekuatan Faith Armor Jack maupun
Tombak Kesesatan Iblis Armeron yang sebelumnya merupakan
Tombak Kekudusan.
Rantai Kehidupan pun bergelora dan menyerang Armeron dengan
energi berwarna putih terang. Setiap energinya seakan mampu
mengeliminasi kehancuran yang dipancarkan energi Armeron. Tetapi
Armeron yang telah berhasil menguasai kekuatan sempurna dari
Tombak Kesesatan tentu tidak akan mengalah begitu saja. Ia segera
meledakkan energi Kegelapan begitu saja dan mengeluarkan senjata
pamungkasnya, Tombak Kesesatan. Rantai Kehidupan terpukul
mundur begitu kuat sehingga Tyrail pun hampir saja celaka. Untunglah
Jack tetap waspada dan telah mengerahkan energi pelindung dari
Jubah saktinya. Bukan hanya itu, Jubah Sakti itu juga mampu
memulihkan energi dari Rantai Kehidupan yang hilang akibat benturan
energi dengan Tombak Kesesatan sebelumnya. Namun sebuah bunyi
KRAK yag keras membuat Jack dan Tyrail berpandangan sebentar
kemudian keduanya berteriak panik. Jack memang mampu
menghadang kekuatan penghancur Iblis Armeron tetapi tidak dengan
dinding dan lantai Menara Sihir Zerithen. Kekuatan Armeron telah
menghancurkan bagian atas menara dan akibatnya Jack dan Tyrail pun
amblas ke bawah.
Jack berusaha menggapai sesuatu untuk mencegah tubuhnya jatuh ke
bawah tapi tidak ada satu benda pun yang dapat dipegang dan
bertahan pada tempatnya. Semua batu batu yang merupakan bagian
dari menara sihir hancur begitu saja tanpa sempat dijadikan pegangan
bagi Jack maupun Tyrail. Tubuh mereka berdua pun terjun bebas tak
berdaya. Sementara Iblis Armeron yang memiliki sayap setelah
menelan energi Zingamon Arnarock dapat terbang bebas ke udara.
Pada saat kritis itulah Tyrail tiba tiba saja menggerakkan rantai
Kehidupannya. Entah bagaimana, tanpa disadari oleh Tyrail sendiri
Rantai Kehidupan telah berubah bentuk menjadi jaring laba laba
akibat aura api dari dalam tubuhnya. Karena Galarien lah maka
pertarungan ini harus kuselesaikan sendiri. Darah Galarien yang
tertumpah akan kubalaskan kepada iblis keparat yang telah
membunuh dan menyia nyiakan cintanya!
Bab 66. Kenangan Cinta Masa Lampau: Badai Perang Lembah
Heirithien
merasa sudah memiliki orang yang kau cintai dan memiliki sahabat
yang baik.
Armeron terdiam lama.
Dulu kau adalah seorang Ksatria Holy Light yang dititipkan
kekuatan tak terkalahkan. Namun ketika kekuatan itu diambil kau
merasa kehilangan yang begitu besar sehingga menganggap hal itulah
yang paling penting. Namun tidak ingatkah engkau rasanya jatuh
cinta? Tidak ingatkah bagaimana dulu kau mau mati dan bertarung
bagi sebuah cinta? Tidak ingatkah kau akan kebahagiaan bersama
dengan para sahabat dan orang yang kau cintai? Katakan padaku,
Armeron, apakah semua itu lebih penting dari kekuatan yang kau
idamkan itu? Sekarang kau sudah mendapatkan kekuatan 4 Zingamon
dan Tombak Holy Light. Apakah hatimu sudah puas? Atau sebaliknya,
hatimu malah semakin kosong, karena kau kesepian dan kehilangan
banyak orang yang sebenarnya kau cintai. Jika memang hatimu puas,
bagaimana mungkin helai Bulu Galarien mampu menghancurkan Iblis
Armeron yang perkasa.
Tidak. Ini tidak benar. Kau hanya berusaha untuk menipuku.
Aku sangat mengidamkan kekuatan seperti ini. Aku tidak butuh cinta.
Aku tidak butuh teman. Iblis tidak butuh semuanya itu. TIDAK BUTUH!
Raung Armeron lagi sambil mengerahkan Tombak Kesesatan ke arah
Jack.
Tyrail pun menjerit keras karena panik.
Bab 71. Pengampunan dan Hukuman