Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG


I.

PENDAHULUAN
Di Indonesia indikator status kesehatanmasihketinggalandari Negaranegara ASEAN sepertiangkakematianbayi (AKB) danangkakematianibu
(AKI) masihcukuptinggi, target MPS yang ditetapkanuntuktahun 2010
adalahmenurunkan AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiranhidup. upaya
yang

dilakukanuntukmencapai

target

tersebuttelahditentukanempatstaretisyaitu1).
meningkatkancakupandankualitaspelayanankesehatan

maternal,

2).

Meningkatkankemitraanlintassektor,

3)memberdayakanibudankeluarga,

serta 4) memberdayakankeluarga.
Faktorekonomi, social, budaya,

danperansertamasyarakant

yang

menjadideterminankematianibudanbayi,khususnya

yang

terkaitdenganupayakesehatanibudanbayi

yang

belumbagus.keluargadanmasyarakatbelumberdayauntukmencegahterjadi
nya

terlaludalamkehamilanatauperslinanterlalumudahamil,terlalutuahamil,terla
lubanyak,terlaludekatjaraknyadan

terlambat,terlambatmengambilkeputusanmencaripelayanankesehatantera
mpil,terlambattibadirumahsakitkarenamasalahtransportasidanterlambatdal
amtindakanmedis.
Dalammempercepatkeberhasilanpenurunan
AKI
dan
AKB
disampingfaktoraksesdanpelayanandansegenappotensidanperansertanya
jugamerupakan agenda proritas.
II.

LATAR BELAKANG
Tingginyaangkakematianibu (AKI) danAngkaKematianBayiatauBalita
(AKB) pada 2015 menjadisorotanFraksiPartaiKeadilan Sejahtera (FPKS)
padarapatparipurna di Gedung DPRD Sragen, Rabu (6/4/2016). Tingginya
AKI

dan

AKB

itutidaksebandingdenganalokasianggaranuntukbidangkesehatan

yang

mencapai Rp206,74miliar.
RapatparipurnaitumengagendakanpandanganumumfraksiatasLaporan
KeteranganPertanggungjawaban

(LKPj)

BupatiAkhir

2015

danLKPjBupatiAkhirMasaJabatan 2011-2016.Jurubicara FPKS, Haryanto,


mengatakananggaranurusankesehatan

di

2015

mencapai

Rp206,74miliaruntukpeningkatankesehatanmasyarakat.
Diamenilaianggaran
yang
fantastisituternyatabelummampumenurunkian
AKI
dan
AKB.Haryantomenyebut AKI 2014 sebesar 86,407 per 100.000
kelahiranmenjadi 108,42 per 100.000 kelahiranataumeningkat 22,013 per
100.000 kelahiran. Haryantojugamenyampaikanangkakematianbayi di
Sragenpada 2014 7,78 per 1.000 kelahiranmenjadi 9,32 per 1.000
kelahiranpada 2015. Demikian pula angkakematianbalitapada 2014
sebesar 8,84 per 1.000 kelahiranmenjadi 10,69 per 1.000 kelahiranpada
2015.
III.
IV.

V.

TUJUAN UMUM
MenurunkanAngkaKematianIbudanBayi.
TUJUAN KHUSUS
1.
Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua
balita dan anak pra sekolah di wilayah kerja Puskesmas.
2.
Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh
kembang pada semua balita dan anak pra sekolah di wilayah kerja
Puskesmas.
3.
Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak pra
sekolah dengan penyimpangan tumbuh kembang.
4.
Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa
ditangani di Puskesmas.
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. PemberianMateriTentang AKI AKB,KB,Gizi, Imunisasi.
2. Diskusi
3. Nara Sumber : KepalaPuskesmas, Bidan, Dokter, Perawat, Gizi.
4. Metode
: Ceramah dan Diskusi
5. Media
LCD,Laptop,SoundSystem,Layarproyektor,Warles,DaftarHadir,
PencatatandanPelaporan, Dokumentasi.
6. Tempat
: Posyandu dan Rumah RT.

VI. SASARAN
PUS & WUS Di 15 RT di Wilayah PuskesmasTanjungRedeb.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


April,Juni, Agustus 2016.

VIII.

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Hasil kegiatan dilaporkan setiap bulan April, Juni dan Agustus ke Dinas
Kesehatan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Terlampir
.

Anda mungkin juga menyukai