Kelompok
1. Muhammad Ramadhani
2. Hernawaan Aji nugroho
3. Watra Arsadiando
4. Muhammad Fahrulreza
alternatif pengaman motor 3 fasa yang dapat digunakan sebagai proteksi motor apabila
terjadi gangguan. Protekdi tersebut antara lain :
A.1 Arus Lebih
Dalam penjelasan yang didapat dari situs web (dunia-listrik.blogspot.com)
arus lebih memiliki 3 karakteristik diantaranya :
a.
b.
c.
Pada dasarnya arus lebih adalah suatu alat yang mendeteksi besaran arus yang
melalui suatu jaringan dengan bantuan trafo arus. Berikut merupakan contoh gambar
dari arus (Instantaneous ) :
Sumber : en.wikipedia.org
Gambar A.1.1. gambar dari arus (Instantaneous )
a.
Sumber : dunia-listrik.blogspot.com
Gambar a.1. Karakteristik Waktu Seketika (Instantaneous ).
b.
Sumber : dunia-listrik.blogspot.com
Gambar a.2. Karakteristik Arus Lebih Waktu Tertentu (Definite Time )
c.
Sumber : dunia-listrik.blogspot.com
Gambar a.3. Karakteistik Arus Lebih Waktu Terbalik (Inverse ).
A.2 Thermal Overload
Thermal overload adalah peralatan pengaman motor listrik dari gangguan arus
lebih yang melampaui batas kemampuan kumparan motor sehingga dapat
menyebabkan motor panas dan terbakar apabila tidak segera diamankan. Dengan
menggunakan thermal overload (TOR), panas yang ditimbulkan dari arus yang
berlebihan (melebihi kemampuan hantar arus dari lilitan motor atau penghantar
tegangan) akan megakibatkan bimetal pada TOR akan mengalami pemuaian
sehingga akan mengaktifkan pemutus saluran tenaga yang terhubung ke motor.
Menurut situs dimasfakuhirawan.blogspot.com beberapa penyebab terjadinya
beban lebih :
Beban mekanik pada motor listrik terlalu besar
Arus start terlalu besar dan terlalu lama putaran nominal tercapai atau motor
Berikut merupakan gambar dari TOR dengan simbol dan pembacaan nomor (kode)
kontak-kontak pada TOR :
Sumber : listrikpemakaian.wordpress.com
Gambar A.2.1. Bentuk TOR
Sumber : dimasfakuhirawan.blogspot.com
Gambar A.2.2. Simbol Thermal Over Load
Sumber : dimasfakuhirawan.blogspot.com
Gambar A.2.3. Kontak Thermal Over Load
A.3
Arus nominal yang digunakan pada APP dengan pengenal tegangan 230/400 V
ialah: 1, 2, 4, 6, 10, 16, 20, 25, 35, dan 50 A disesuaikan dengan VA konsumen.
Adapun kemampuan membuka bila terjadi hubung singkat 3 kA dan 6 kA ( SPLN
108-1993) MCB yang khusus digunakan oleh PLN mempunyai tombol biru. MCB
yang berfungsi sebagai pengaman tunggal, didalamnya hanya terdapat hubungan
singkat ( Shoct Circuit ) yang bertindak sebagai pemutus rangkaian apabila terjadi
hubungan singkat, dibawah ini adalah gambar kostruksi MCB tunggal satu kutub.
Sumber : febripurianta08.blogspot.com
Gambar A.2.1. kostruksi MCB tunggal satu kutub
MCB pada saat sekarang paling banyak digunakan untuk instalasi industri maupun
instalasi gedung bertingkat.
Adapun penggunaan tipe-tipe tersebut adalah :
Tipe B
Tipe C
menguntungkan bila arus inrush tinggi misalnya lampu mercury, dan motor.
Tipe D
Sumber : www.neweysonline.co.uk
Gambar A.2.2. Contoh MCB pada industri
B. Pengaman Transformator
B.1 Pengertian Differensial
Meurut situs web (ahmadelc.blogspot.com)
Prinsip kerja
differensial
merupakan suatu alat proteksi yang sangat cepat bekerjanya dan sangat selektif
berdasarkan keseimbangan (balance) yaitu perbandingan arus yang mengalir pada
kedua sisi trafo daya melalui suatu perantara yaitu trafo arus (CT). Dalam kondisi
normal, arus mengalir melalui peralatan listrik yang diamankan (generator, motor,
transformator dan lain-lainnya). Arus-arus sekunder transformator arus, yaitu I1 dan
I2 bersikulasi melalui jalur IA. Jika pengaman dipasang antara terminal 1 dan 2,
maka dalam kondisi normal tidak akan ada arus yang mengalir melaluinya. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Selama arus-arus sekunder transformator arus sama besar, maka tidak akan ada
arus yang mengalir melalui kumparan kerja (operating coil) pengaman, tetapi setiap
gangguan (antar fasa atau ke tanah) yang mengakibatkan sistem keseimbangan
terganggu, akan menyebabkan arus mengalir melalui Operating Coil pengaman,
maka relai pengaman akan bekerja dan memberikan perintah putus (tripping) kepada
circuit breaker (CB) sehingga peralatan atau instalasi listrik yang terganggu dapat
diisolir dari sistem tenaga listrik. Seperti gambar dibawah ini :
Sumber : www.directindustry.com
Gambar B.1.3. Contoh Pengaman Differensial
B.2 Bucholz
Dalam situs kaydier.wordpress.com dijelaskan Bucholz adalah yang berfungsi
mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan transformator yang menimbulkan
gas. Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
Sumber : kaydier.wordpress.com
Gambar B.1.1. Konstruksi Relay Bucholz
Sumber : electrical-engineering-portal.com
Sumber :www.pbsigroup.biz
Fungsinya
adalah
mengamankan
terhadap
gangguan
di
dalam
transformator. Bedanya relai ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tibatiba dan langsung mentripkan pemutus tenaga (PMT). Alat pengaman tekanan lebih
ini berupa membran yang terbuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas,
sebagai pengaman tangki transformator terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di
dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah
dari kekuatan tangki transformator.
Sumber : kaydier.wordpress.com
Gambar B.2.1. Konstruksi Relay Tekanan Lebih
Keterangan gambar :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Body
Equalizer
Metal bellows
Manual relief valve
Microswitch
Connection terminals
Terminal box
Sumber : unimed-proteksisistemtenagalistrik.blogspot.com
Daftar Pustaka
http://ahmadelc.blogspot.com/2014/01/dasar-dasar-proteksi-stl-relai_13.html (diakses