Bab Ii
Bab Ii
sekertaris daerah.
Keberadaan kantor lingkungan hidup (KLH) kota Tasikmalaya terbentuk
berdasarkan peraturan daerah kota Tasikmalaya No. 8 tahun 200, tanggal 31
Desember 2008 tentang struktur organisasi perangkat daerah yang dijabarkan
dengan Peraturan Walikota Tasikmalaya No. 36 tahun 2008 tentang Tugas Pokok
,Fungsi dan Rincian Tugas Unit Kantor Lingkungan Hidup dan kemudian dirubah
menjadi kantor Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 06 Tahun 2013 tentang pembentukkan
Organisasi Perangkat Daerah (lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2013
tentang Tugas Pokok, Fungsi dan rincian Tugas Unit Kantor Lingkungan Hidup
Kota Tasikmalaya.
1. Visi dan Misi
a. Visi Kantor Lingkungang Hidup Kota Tasikmalaya
Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Tasikmalaya, maka dirumuskan Visi Kantor Lingkungan
Hidup adalah :
Kota Tasikmalaya yang nyaman, sehat dan berwawasan lingkungan
Tahun 2017.
b. Misi Kantor Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya
1) Meningkatkan kualitas SDM aparat,
a) Tujuan
b) Sasaran
c) Kebijakan
d) Program
:
Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan
(1) Berkembangnya
konsep
pembangunan
yang
berwawasan lingkungan
(2) Meningkatkan Kepedulian dan partisipasi masyarakat
dalam pelestarian lingkungan hidup
c) Kebijakan
(1) Mengembangkan
konsep
pembangunan
yang
berwawasan lingkungan
(2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian
lingkungan hidup
d) Program
(1) Sosialisasi
konsep
pembangunan
berwawasan
lingkungan
(2) Sosialisasi
peraturan
perundang-undangan
tentang
dan
mengoptimalkan
sarana
dan
prasarana
a) Tujuan
: Meningkatkan/mengembangkan sarana
dan prasarana pengelolaan lingkungan
b) Sasaran
c) Kebijakan
d) Program
SDM
untuk
laboratorium
lingkungan hidup
4) Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait, baik daerah,
provinsi maupun pusat,
a) Tujuan
b) Sasaran
c) Kebijakan
d) Program
(1) Penyusunan
rencana
tahunan
pemantauan
dan
pemantauan
dan
rencana
tahunan
tim
pemantau
dan
pengawasan
lingkungan
(5) Pendayagunaan koordinasi pengendalian pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup
(6) Sosialisasi kebijakan tentang pengendalian lingkungan
hidup
KEPALA KANTOR
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI ANALISA
DAMPAK
LINGKUNGAN
Gambar 2.1
SEKSI PENGAWASAN
DAN PENGENDALIAN
LINGKUNGAN
SEKSI KONSERVASI
DAN PELESTARIAN
LINGKUNGAN
Tasikmalaya
Sedangkan kedudukan Kantor
pendukung tugas Walikota, dan dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah. Dan tugas pokoknya adalah melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup.
: 21 orang
2. CPNS
: 2 orang
3. Tenaga Kontrak
: 2 orang
: 1 unit
: 1 unit
: 2 unit
: 1 unit
: 4 unit
menyelenggarakan,
membina,
mengoordinasikan,
10
3) menyelenggarakan
penyiapan
bahan
penetapan
kebijakan
dalam
penyelenggaraan
program
pengendalian
tugas
pembangunan
dan
tugas
umum
administrasi,
koordinasi
dan
pengendalian
dalam
pembinaan
dan
pengembangan
penyiapan
bahan
rancangan
peraturan
11
7) menyelenggarakan
pengoordinasian
evaluasi
dan
pelaporan
penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
penyusunan
rencana
program
kerja
Seksi
pelaksanaan,
pengendalian
pencemaran
dan
kerusakan
memantau
internasional,
dan
mengendalikan
konvensi
dan
protokol
pelaksanaan
di
bidang
12
Lingkungan mempunyai
dan
pelestarian lingkungan.
Rincian
tugas
Seksi
Konservasi
dan
Pelestarian
program
kerja Seksi
Lingkungan:
1) melaksanakan
penyusunan
rencana
penyiapan
pembinaan
bahan
dan
kebijakan
fasilitasi
teknis,
konservasi dan
memantau
dan
mengawasi pelaksanaan
pemantauan
dan
penanggulangan dampak
pembinaan
dan
pengawasan
penyiapan
bahan
sosialisasi
pembinaan
dan
pemberdayaan kelompok
13
9) melaksanakan
berkaitan
pemantauan,
dengan
tugas
evaluasi
Seksi
dan
Konservasi
laporan yang
dan
Pelestarian
Lingkungan;
10) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
11) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah
atasan
e. Seksi Analisa Dampak Lingkungan
Seksi
Analisa
Dampak
Lingkungan
mempunyai
tugas
lingkungan hidup.
Rincian tugas Seksi Analisa Dampak Lingkungan:
1) melaksanakan
penyusunan
rencana
program
kerja Seksi
pembinaan
dan
fasilitasi
Analisis
pengkajian
dan
pembahasan
studi AMDAL
kompetensi
personil
hidup;
7) melaksanakan penyiapan bahan kebijakan penerapan instrumen
ekonomi, pembinaan dan pengawasan penerapan instrumen
ekonomi untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan;
8) melaksanakan penegakan hukum lingkungan sesuai dengan
kewenangan dan peraturan yang berlaku;
14
15
Tabel 2.1
Rencana Kerja Kantor Lingkungan Hidup
SASARAN
PROGRAM
KEGIATAN
Pengendalian
1. Pengendalian
1. Pengawasan
dan
Sumber
Daya
Pencemaran dan
Pembinaan
Alam, lingkungan
Perusakan
Pengelolaan
dan penyediaan
Lingkungan
Lingkungan Hidup
energi
Hidup
2. Optimalisasi
Laboratorium
Lingkungan
3. Fasilitasi
Sekolah
Berbudaya Lingkungan
4. Kegiatan
Dukungan
Program
Terhadap
P2WKSS
5. Sosialisasi
OUTCOME
Terlaksananya pengawasan dan pembinaan
lingkungan hidup terhadap objek usaha/kegiatan,
laporan hasil pengawasan dan pembinaan
tersusunnya laporan kegiatan pengawasan dan
lingkungan hidup dan terlaksananya bintek
pengelolaan lingkungan hidup.
pengelolaan
tersusunnya
lingkungan,
pembinaan
pembinaan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
6. Penanganan
Pengaduan
Lingkungan Hidup
7. Pemantauan Kualitas
Lingkungan
Terlaksananya
pemantauan
kualitas
air
permukaan,
terlaksananya pemantauan kualitas udara ambien, tersedianya
data kualitas limbah cair, tersedianya data kualitas emisi sumber
tidak bergerak.
lingkungan
9. Pembuatan
Lubang
Resapan Biopori
1. Perlindungan dan 1. Pengadaan sarana dan
Konservasi
prasarana
untuk
Sumber
Daya
penghijauan
Alam
lingkungan
2. Pengadaan
pohon
untuk
penghijauan
lingkungan
2. Perencanaan
Pembangunan
Daerah
sarana
dan
prasarana
untuk
penghijauan
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
Sektoral Bidang
Pembebasan
Gunung
16
sum
ber :
Buku
17
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Tahun 2015
18
B. Gambaran Khusus
Pemantauana kualitas lingkungan adalah suatu kegiatan untuk melihat
seberapa besar dampak yang dihasilkan baik oleh kegiatan manusia atau
dampak
yang
di
hasilkan
secara
alami
oleh
alam
guna
untuk
kualitas
Tasikmalaya
terdiri
lingkungan
dari
di
Kantor
lingkungan
Hidup
Kota
permukaan dan
sample udara yng meliputi SO2, NO2, O3, CO, dan NH3 serta parameter fisik
lainnya,dengan melaksanaan pemeriksaan di lapangan dan di laboratorium
serta pelaporan hasil pemantauan.
Dalam Pemantauan kualiatas lingkugan terdapat beberapa proses
tahapan dalam pelaksanaannya sebagai mana dapat di liahat dalam gambar
alur kerja pemanatauan kualitas lingkungan pada Gambar 2.2 di bawah ini :
Gambar 2.2
Bagan Alur Kerja Pemantauan Kualitas Lingkungan
Survey lokasi
titik
pemantauan
Pengukuran dan
pengambilan sampel di titik
pemantauan
Pengukuran di
tempat
Pemeriksaaan di
laboratorium
19
Cibanjaran.
Sedangkan
anak-anak
sungainya
yaitu
20
Tabel 2.2
Lokasi Pengembilan Sampel Air Permukaan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Sungai/Air
Permukaan
yang
Dipantau
S. Ciwulan
Hulu
S. Ciwulan
Hilir
S.
Cibangbay
Hulu
S.
Cibangbay
Hilir
S. Cimulu
Hulu
6.
S. Cimulu
Hilir
7.
S. Cikalang
Hulu
8.
S. Cikalang
Hilir
9.
10.
S.
Cihideung
Hulu
S.
Cihideung
Hilir
11.
S. Citanduy
Hulu
12.
S. Citanduy
Hilir
13.
S. Ciloseh
Hulu
14.
S. Ciloseh
Hilir
Lokasi Sampling
Frekuensi
Pemantauan
1 kali
1 kali
1 kali
Leuwiliang-
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
Kp. Tarikolot
06/02
Kel. Margabakti Kec.
Cibeureum
Jl. Bebedilan (Depan
Cuci Mobil Pusaka
Jaya Motor)
Jembatan
Singkup,
Purbaratu
Jl. Letjen Ibrahim Adjie
(Belakang
Balai
Latihan Kerja) Kec.
Indihiang
Kp.
Gobang
Kel.
Singkup
Kec.
Purbaratu
Bendung Bengkok Kp.
Bengkok Bungursari
Kp.
Ganoang
Sukaasih
(Sukamenak)
Kec.
Purbaratu
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
Titk koordinat
S : 07o2341,4
E
:
108o1105,5
S : 07o2659,0
E
:
108o1138,6
S : 07o2547,2
E
:
108o1131,4
S : 07o2547,2
E
:
108o1131,4
S : 07o1853,1
E
:
108o0947,0
S : 07o2051,0
E
:
108o1703,1
S : 07o1935,6
E
:
108o1054,9
S : 07o2029,8
E
:
108o1704,9
S : 07o1940,3
E
:
108o1241,2
S : 07o2014,3
E
:
108o1644,2
S : 07o1619,8
E
:
108o1138,2
S : 07o2007,2
E
:
108o1804,2
S : 07o1736,8
E
:
108o1047,4
S : 07o1907,1
E
:
108o1500,7
21
No.
Sungai/Air
Permukaan
yang
Dipantau
15.
S.
Cilamajang
Hulu
16.
S.
Cilamajang
Hilir
17.
18.
19.
S.
Ciromban
Hulu
S.
Ciromban
Hilir
S.
Cibadodon
Hulu
20.
S.
Cibadodon
Hilir
21.
S. Cidukuh
Hulu
22.
S. Cidukuh
Hilir
23.
S. Cinutut
Hulu
24.
S. Cinutut
Hilir
Lokasi Sampling
Bendung Cilamajang
Kp. Gn. Lingga-Kel.
Cibeuti Kec. Kawalu
Kp. Tanjung Loka Kec.
Salawu
Kp. Cibeureum Kel.
Sukalaksana
Kec.
Purbaratu
Jl. Bebedahan I No.
108 Purbaratu
Jl. Paseh - Kel.
Tuguraja
Kec.
Cihideung
Leuwi
Munding
(Belakang
Perum
Grand
Laswi
Residence)
Jl. Galunggung (Gg.
Mesjid Baitul Mulya)
Jl. Golempang Kel.
Sukaasih
Kec.Purbaratu
Jl. Lukmanul Hakim
(depan ruko A9) Kel.
Tugu
Jaya
Kec.
Cihideung
Jl. Taman Harapan
(Jembatan
Cibadodon)
Tengah Situ Gede
Frekuensi
Pemantauan
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
Titk koordinat
S : 07o2256,5
E
:
108o1129,4
S
:
07o2332,28
E
:
108o111,21
S : 07o1750,3
E
:
108o0935,4
S : 07o1750,3
E
:
108o1419,5
S : 07o2020,4
E
:
108o1234,9
S : 07o2010,3
E
:
108o1338,3
S : 07o1922,0
E
:
108o1257,9
S : 07o1929,2
E
:
108o1519,9
1 kali
1 kali
S : 07o2006,8
25.
Situ Gede
1 kali
E
:
108o1116,6
Sumber : Seksi Pengawasan Dan Pengendalian Lingkungan KLH Kota
Tasikmalaya
b. Udara Ambient
Menurut Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara, definisi Udara Ambien adalah
udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang
berada di dalam wilayah yuridiksi Republik Indonesia yang
dibutuhkan dan mempengaruhinya kesehatan manusia, makhluk
hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya. Adanya kegiatan
makhluk hidup menyebabkan komposisi udara alami berubah. Jika
perubahan komposisi udara alami melebihi konsentrasi tertentu
22
titik
lokasi
pengambilan
sampel
untuk
LOKASI
TITIK SAMPLING
Terminal Pancasila
Pertigaan
Rancabango
Perumahan BRP
Terminal Indihiang
Perumahan
BKL
sekitar
KOORDINAT
S. 07 19 49,9
E. 108 13 10,5
S. 07 19 33,5
E. 108 13 43,7
S. 07 19 04,4
E. 108 11 55,6
S. 07 19 07,6
E. 108 12 24,8
S. 07 17 29,7
E. 108 11 28,2
S. 07 16 25,2
E. 108 11 35,5
Bunderan
S. 07 20 54,4
Jl. HZ Mustofa
Padayungan
E. 108 13 03,7
Perempatan
Jl. Perintis Kemerdekaan S. 07 22 55,3
8
Cicariang
Kawalu
E. 108 12 29,9
Depan
Gerbang
Jl.
AH.
Nasution S. 07 20 46,8
9
Perum
Andalusia
Mangkubumi
E. 108 11 15,4
Mangkubumi
Depan
Gerbang Jl.
Letjen
Mashud S. 07 20 19,6
10
Lanud Wiriadinata
Cibeureum
E. 108 14 26,8
Sumber : Seksi Pengawasan Dan Pengendalian Lingkungan KLH Kota
Tasikmalaya
7
2. Parameter pemantauaan
a) Air Permukaan
1) Temperatur / Suhu
Temperatur merupakan derajat panas atau dinginnya air
yang diukur pada skala definitif seperti derajat celsius (oC) atau
23
aktivitas,
dan
memacu
perkembangan;
atau
menghambat
dapat
menyebabkan
peningkatan
aktivitas
metabolisme
ikan,
ikan.
Perubahan
suhu
yang
ekstrim
dapat
dari
Satuannya
adalah
pengaruhnya
SS
melalui
teknik
mg/liter. TDS
terhadap
filtrasi
sangat
palatabilitas
dan
laboratorium.
penting
efeknya
karena
untuk
24
partikel-partikel
anorganik.
Zat
padat
tersuspensi
25
air
tergantung
dari
kemampuan
air
untuk
tanaman
air,
dimana
jumlahnya
tidak
tetap
26
dikromat
kemampuannya
dipilih
untuk
untuk
penetapan
mengoksidasi,
COD
karena
pemakaiannya
luas
27
tergantung
keadaan
lingkungannya.
Kebanyakan
bakteri dalam air kotor adalah saprofit, hidup dari zat organik
mati.
Air badan air mempunyai daya pemurnian alami (self
purification), bila kemasukan bahan pencemar akan diuraikan
secara biologik oleh mikroorganisme yang ada di dalam air
dengan bantuan oksigen terlarut menjadi hasil uraian yang
stabil. Dari zat organik diuraikan menjadi senyawa nitrat, sulfat,
karbonat, fosfat dan sebagainya oleh bakteri aerob. Akan tetapi
bila bahan pencemar organiknya terlalu tinggi, oksigen terlarut
28
ada
akan
dipergunakan
oleh
bakteri
untuk
rendah.
BOD
merupakan
petunjuk
penting
untuk
29
Pupuk
(CO(NH2)2)
yang
dan
menyebabkan
mengandung
ZA
excess
(NH4SO4)
yang
nitrogen
apabila
kemudian
seperti
terurai
terurai
di
urea
dapat
alam
bersifat
racun.
Karena
sifat
toksisitas
tersebut,
kandungan amoniak pada air minum harus nol dan pada air
sungai di bawah 0,5 mg/L.
Terdapat dua hal prinsip mengapa amoniak berbahaya
apabila
terkandung
dalam
air.
Pertama,
semakin
tinggi
30
31
kecil
kadar
seng
dalam
tubuh
dapat
32
dalam
darah,
sehingga
darah
tidak
dapat
33
Pencemaran
pernafasan
dan
SOx
iritasi
menyebabkan
mata,
serta
iritasi
berbahaya
sistem
terhadap
34
merupakan
pengaruhnya
senyawa
terhadap
yang
memiliki
kesehatan
sifat
adalah
35
senyawa
karbon
dapat
mempunyai
efek
gas
atau
semi-gas
karena
menempel
pada
36
37
dalam
paru-paru
bereaksi
dengan
haemoglobin
laut)
dan
menyebabkan
kesehatan.
terhentinya
Akibat
alat-alat
asap
tebal
tersebut
transportasi
karena
adalah
untuk
membuka
lahan
tidak
dilakukan
38
(Ci/ Lij)baru=
(Ci/ Lij)baru=
39
pengukuran
dapat
diperoleh
dari:
nilai
rata-rata
dan
nilai
maksimum
dari
Pij=
Kriteria
40
Kondisi baik
Tercemar ringan
Tercemar sedang
Tercemar berat
Tabel 2.4
Hasil Pengukuran Kualiatas Air Permukaan
1.
Sungai/Air
Permukaan yang
Dipantau
S. Ciwulan
2.
S. Cibangbay
3.
S. Cimulu
4.
S. Cikalang
5.
S. Cihideung
6.
S. Citanduy
7.
S. Ciloseh
8.
S. Cilamajang
9.
S. Ciromban
10.
S. Cibadodon
11.
S. Cidukuh
12.
S. Cinutut
13.
Situ Gede
No.
Lokasi
Status
Air
Mutu
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Hulu
Hilir
Tengah
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Baik
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Cemar Sedang
Cemar Ringan
Cemar Sedang
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Baik
Cemar Sedang
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Cemar Sedang
Cemar Ringan
Cemar Sedang
Cemar Sedang
Cemar Ringan
sungai
41
6. Penetapan tujuan
Tujuan
yang
ditetapkan
disini
adalah
dalam
rangka
Eksternal
Opportunity
1. Adanya pengaduan
masyarakat terhadap
terjadinya
pencemaran
lingkungan
Threat
1. Kurangnya
kesadaran
masyarakat
untuk
tidak
mencemari
sungai masih kurang
2. Masih terdapat home
industry
yang
membuang limbah ke
Strength
1. Adanya
kewenangan
untuk
memberikan
teguran atau mencabut
ijin operasi bagi industri
yang
sengaja
mencemari
lingkungkungan
2. Terdapatnya sarana dan
prasarana
untuk
melakukan pemantauan
3. Memberikan
rekomendasi
kepada
Binamarga
untuk
menindak lanjuti hasil
pemantauan
S-O
a. Bekerja sama dengan
berbagai sektor dalam
pemeliharaan
dan
pemulihan DAS
b. Langsung
melakukan
tindak lanjut terhadap
pengaduan
untuk
melakukan pengecekan
kualitas lingkungan
S-T
a. Memberikan informasi
tentang
cara
pengendalian
lingkungan.
b. Bekerjasama
dengan
polantas atau dengan
dinas
perhubungan
untuk
Penerapan
Weakness
1. sumberdaya
manusia
yang masih kurang
2. anggaran yang terbatas
hanya untuk pemantauan
12 sungai dan satu situ
sehingga beberapa situ
lain tidak terpantau
3. Kemampuan sarana dan
prasarana yang terbatas.
W-O
a. Mengajukan usulan dalam
RKA untuk menambah
lokasi pemantauan
b. Mempersiapkan dan
Memperbaiki alat- alat
yang rusak sebelum
kegiatan pemantauan
W-T
a. Mengajak masyarakat dan
industry yang berada di
sekitar DAS untuk turut
serta merawat lingkungan
terutama
lingkungan
daerah aliran sungai
42
sungai
3. Masih
terdapatnya
pengedara
kendaraan
yang
menggunakan
kenalpot
dengan
suara keras
c.
usulan
dalam
RKA
untuk
menambah
lokasi
pemantauan
d. Bekerjasama dengan polantas atau dengan dinas perhubungan
untuk Penerapan aturan yang ketat dan konsisten terhadap emisi
suara dari sumber kendaraan bermotor roda 2 maupun 4
e. Memberikan informasi dan saran kepada masyarakat dan industry
yang berada di sekitar DAS untuk turut serta merawat lingkungan
terutama lingkungan daerah aliran sungai