Pokok bahasan
Sub Pokok Bahasan
Waktu
Tanggal
Sasaran
Tempat
Pelaksana
: Gizi Seimbang
: Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
: 35 Menit
: 05 - 31 Maret 2012
: Ibu hamil
: BPS M
: Puji Andiri
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu hamil dapat memahami tentang gizi seimbang untuk
ibu hamil.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :
a) Menjelaskan pengertian tentang gizi seimbang untuk ibu hamil.
b) Menguraikan manfaat makanan bergizi untuk ibu hamil
c) Menyebutkan akibat bila ibu hamil kekurangan gizi.
d) Menyebutkan makanan yang baik untuk ibu hamil.
e) Menyebutkan jenis makanan yang bergizi
B. Materi :
a) Pengertian tentang gizi seimbang untuk ibu hamil.
b) Manfaat makanan bergizi untuk ibu hamil
c) Akibat bila ibu hamil kekurangan gizi.
d) Makanan yang baik untuk ibu hamil.
e) Jenis makanan yang bergizi
C. Kegiatan penyuluhan
No Tahapan
Kegiatan
Penyuluh
Sasaran
Media
Metode
Waktu
1.
2.
C
3.
a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan
Pembukaan
diri
c. Menjelaskan tujuan
Ceramah
Tanya jawab
Menjawab
Mendengarkan
5 menit
Mendengarkan
a. Apersepsi
Menjawab
b. Menjelaskan materi
Mendengarkan
:
Memperhatikan
1) Pengertian tentang
gizi seimbang untuk
ibu hamil.
2) Manfaat makanan
bergizi untuk ibu
hamil
3) Akibat bila ibu
Pelaksanaan
hamil kekurangan
gizi.
4) Makanan yang baik
untuk ibu hamil.
5) Jenis makanan yang
bergizi
c. Memberi
kesempatan kepada
Bertanya
sasaran
untuk
bertanya
a. Evaluasi
Menjawab
1. Bertanya
Penutup
pertanyaan
2. Merangkum
Menjawab salam
3. Memberi salam
Lembar
Balik
Laptop
Ceramah
Tanya jawab
20 menit
Ceramah
Tanya jawab
D. Sumber
1. Pusat penyuluhan kesehatan masyarakat Depkes RI. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.
2. SPAG Surabaya. Gizi Untuk Calon Ibu. Wyeth Ayerst Internasional.
3. www.bahankuliahkesehatan.blogspot.com
10 menit
E. Evaluasi
Essay lisan :
1. Menjelaskan pengertian tentang gizi seimbang untuk ibu hamil.
2. Menguraikan manfaat makanan bergizi untuk ibu hamil
3. Menyebutkan akibat bila ibu hamil kekurangan gizi.
4. Menyebutkan makanan yang baik untuk ibu hamil.
5. Menyebutkan jenis makanan yang bergizi
MATERI PENYULUHAN
GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL
A. Pengertian
Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi
ibu hamil.
B. Manfaat
Manfaat makanan bergizi untuk ibu hamil sangat penting untuk :
1. Menjaga kesehatan ibu hamil
2. Menjaga ksesehatan janin yang ada dalam kandungan
3. Persiapan untuk menghadapi persalinan
C. Akibat bila ibu hamil kekurangan gizi
1) Pengaruh untuk ibu hamil :
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b. Perdarahan dalam masa kehamilan
c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d. Anemia/kurang darah
2) Pengaruh waktu persalinan
:
a. Persalinan sulit dan lama
b. Persalinan sebelum waktunya (premature)
c. Perdarahan setelah persalinan
3) Pengaruh pada janin
:
a. Keguguran
b. Bayi lahir mati
c. Cacat bawaan
d. Anemia pada bayi
Seiring
bertambah
bertambahnya
pula
kebutuhan
usia
gizi
kehamilan
dan nutrisi
maka
penting
terutama
untuk
perkembangan
otak
dan
akan
kelainan
dan
bahaya-bahaya
terhadap
rutin
hamil menghindari
dapat
resiko
membantu
dan
agar
seperti
Kalori,
Kalsium,
Protein,
lemak,
sel
tubuh
dan
pembentukan
sel
darah,
Sama
seperti
lemak
sebagai
sumber
energi
yang
berbagai
vitamin
penting
lain
untuk
tulang
dan
kulit
serta
membantu
prosespertumbuhan janin.
Zat Besi
Berperan dalam pembentukan darah terutama sel darah
merah dan hemoglobin dalam darah. dan berfungsi untuk
menegah terjadinya anemia selama kehamilan. zat besi
dibutuhkan oleh ibu hamil sekitar 30 mg perharinya.
sumber zat besi dapat diperoleh dari ikan daging, sayuran
dan hati.
Vitamin B.
Vitamin B1 dan B2 , niasin , dan asampantotenat sangat
dibutuhkan
untuk
proses
metabolisme
energi,
Baca
juga
artikel
tentang
Kekurangan
Gizi
dan
asupan
nutrisi
selama
janin,
dan
bisa
menyebabkan
kelainan
persalinan
itu
sendiri
bisa
mentyebabkan
BAB I
PENDAHULUAN
tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Kristiyanasari, 2010).
Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup
berat. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang
baik bagi ibu dan janin (Ariga, 2012).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan
janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan
selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan
dengan berat badan normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung
pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Zhulaida, 2008).
Jika ibu hamil tidak mendapat gizi yang cukup selama hamil, maka bayi yang
dikandungnya akan kekurangan gizi. Meski sudah cukup bulan, bayi tersebut lahirnya
BBLR (berat bayi lahir rendah). Saat menyusui juga akan kekurangan ASI. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2,5 gram/kg. Untuk pertumbuhan maupun
aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta, untuk ibu
hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk diri dan janinnya.
Seorang wanita yang saat mulai hamil berat badannya tergolong normal,
memasuki trimester kedua ia akan membutuhkan tambahan kalori 350 kkal per hari.
Jumlah energi yang dibutuhkan memasuki trimester ketiga akan semakin meningkat,
yaitu sekitar 450 kkal per hari (National Academy of Sciences, 2004).
Menurut Pudjiadi (2005) selama kehamilan, ibu akan mengalami penambahan
berat badan sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I kurang dari 1 kg, trimester II
sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Ibu hamil yang memiliki berat badan
normal kemungkinan tidak memiliki masalah dalam konsumsi makan setiap hari,
namun penambahan berat badannya harus tetap dipantau agar selama hamil tidak
memiliki komplikasi.
Selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu hamil
dapat juga dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar Hemaglobin
(Hb) dalam darah. Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm, ibu hamil dengan
ukuran LILA dibawah ini menunjukan adanya kekurangan energi yang kronis (Miyata
dan Proverawati, 2010).
Janin yang terganggu pertumbuhannya tidak saja dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada pertumbuhan setelah bayi lahir, tetapi juga hingga ia
dewasa. Selain itu juga berpengaruh pada kemampuan anak untuk belajar. Lebih jauh
lagi studi ini menemukan bahwa janin yang terganggu pertumbuhannya bisa membawa
pengaruh pada kualitas keturunan selanjutnya, terutama risiko berat badan lahir
rendah (Victoria, 2008).
Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam
tekanan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan, selain itu juga akan meningkatkan risiko kesakitan dan kematian bayi
karena rentan terhadap infeksi saluran pernapasan bagian bawah, pertumbuhan yang
terhambat, cacat bawaan, bayi lahir mati, anemia pada bayi, asfiksian intra partum,
dan kematian neonatal (Kristiyanasari, 2010).
Dengan kondisi kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita
sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan
melahirkan bayi besar yang sehat dari pada dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi dewasa ini walaupun
berkembang sanagat pesat masalah gizi yang timbul sangat kompleks, sehingga
masalah ini sangat memprihatikan dimana tingkat kematian ibu maternal masih sangat
tinggi. Pada umumnya ibu hamil di lingkungan masyarakat kita masih banyak yang
hidup dibawah garis kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi nutrisi yang baik
ditunjang lagi oleh pendidikan yang rendah, umur, pekerjaan, pengalaman, paritas,
budaya, status sosial ekonomi yang berdampak pada ibu hamil terhadap kebutuhan
gizi masa kehamilan masih sangat rendah (Syaifudin, 2008).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Trimester I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi
perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk
tinggi.
2.
3.
2.1.1 Trimester I
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti
merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya
dihentikan pada masa ini. Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3
minggu setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga
disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga
dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinandihitung semenjak hari pertama siklus
menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga
perlu
diperhatikan,
misalnya
mual
muntah
atau
biasa
disebut morning
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan (Sunita, 2006).
Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka
ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan
kebutuha hidupnya (Path, 2005).
2.2.1 Manfaat Gizi
1.
2.
3.
e. Zat Besi
Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-300%.
Sekitar 1040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg ditransfer ke janin, 200 mg
hilang saat melahirkan, 50-75 mg untuk pembentukan plasenta dan 450 mg untuk
pembentukan sel darah merah.
f. Yodium
Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami
hipotiroid yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kekurangan yodium juga
dapat mengakibatkan bayi lahir mati, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan
perinatal. Kebutuhan yodium dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi garam beryodium
serta konsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut.
g. Kalsium
Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, konsumsi kalsium yang
dianjurkan bagi ibu hamil adalah sebanyak 950 mg per hari. Sumber utama kalsium
adalah susu dan hasil olahannya. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk
mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat
menyebabkan kejang pada ibu, prematuritas, bahkan kematian.
h. Magnesium
Magnesium terdapat pada berbagai jenis bahan makanan terutama serelia dan
sayur mayur hijau, dan dapat mencegah terjadinya osteoporosis.
i.Seng
Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan sebagai ko-enzim pada
berbagai sistem enzim. Sumber utama seng berasal dari hewani, seperti daging, ikan,
kerang, ayam, telur. Hasil studi menunjukan bahwa rendahnya kadar seng pada ibu
hamil dapat menyebabkan persalinan yang abnormal dan BBLR.
a.
Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg,
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil memerlukan
tambahan 300 kkal/hari.
b.
Protein
Protein diperlukan sebagai zat pembangun alias yang membangun jaringan tubuh
janin ibu hamil memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal dari daging,
ikan, susu, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
c.
d.
Asam folat
Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi NTD
(Nueral Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat disarankan untuk
dikonsumsi ibu hamil karena pembentukan susunan saraf pusat akan dimulai di awal
kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli, gandum, kacang-kacangan, jeruk,
strowberi, dan bayam.
e.
Zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi sehingga
dapat menurunkan kemampuan kerja organ tubuh. Yang pada akhirnya akan
mempengaruhi perkembangan janin. Sumber makanan yang mengandung zat besi
antara lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
f.
Kalsium
Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan ketiga
kehamilan. Pada masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya. Kebutuhannya
sekitar 1.200 mg per hari. Ada banyak sumber kalsium diantaranya telur, susu, ikan
teri, ikan salmon, sarden, sayuran bewarna hijau, kacang-kacangan, dan wijen.
Jangan biarkan perut kosong, usahakan makan dalam porsi kecil tapi sering.
b.
Pilih makanan yang hangat-hangat karena bisa membuat lambung yang terasa pedih
seperti terelaksasi.
c.
Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, makanlah biscuit dengan teh hangat, tapi
tetap coba untuk sarapan.
d.
Bila ibu merasa sering kembung, hindari makanan yang dapat memicu kembung.
e.
f.
g.
h.
Umumnya ibu hamil butuh darah lebih banyak, untuk itu makanlah makanan yang
mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, tahu, tempe, kacang-kacangan, telur, ikan
dan daging.
i.
Penting pula bagi ibu hamil untuk makan buah-buahan segar, bagus untuk
menyuplai vitamin (Syaifudin, 2009).
Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu antara
lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan
terkena penyakit infeksi.
2.
Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan,
serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3.
Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
dengan berat badan rendah (BBLR).