Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan
Sub Pokok Bahasan
Waktu
Tanggal
Sasaran
Tempat
Pelaksana

: Gizi Seimbang
: Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
: 35 Menit
: 05 - 31 Maret 2012
: Ibu hamil
: BPS M
: Puji Andiri

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu hamil dapat memahami tentang gizi seimbang untuk
ibu hamil.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :
a) Menjelaskan pengertian tentang gizi seimbang untuk ibu hamil.
b) Menguraikan manfaat makanan bergizi untuk ibu hamil
c) Menyebutkan akibat bila ibu hamil kekurangan gizi.
d) Menyebutkan makanan yang baik untuk ibu hamil.
e) Menyebutkan jenis makanan yang bergizi
B. Materi :
a) Pengertian tentang gizi seimbang untuk ibu hamil.
b) Manfaat makanan bergizi untuk ibu hamil
c) Akibat bila ibu hamil kekurangan gizi.
d) Makanan yang baik untuk ibu hamil.
e) Jenis makanan yang bergizi

C. Kegiatan penyuluhan
No Tahapan

Kegiatan
Penyuluh

Sasaran

Media

Metode

Waktu

1.

2.

C
3.

a. Memberikan salam

b. Memperkenalkan
Pembukaan
diri

c. Menjelaskan tujuan

Ceramah
Tanya jawab

Menjawab
Mendengarkan

5 menit
Mendengarkan

a. Apersepsi
Menjawab
b. Menjelaskan materi
Mendengarkan
:
Memperhatikan
1) Pengertian tentang
gizi seimbang untuk
ibu hamil.
2) Manfaat makanan
bergizi untuk ibu
hamil
3) Akibat bila ibu
Pelaksanaan
hamil kekurangan
gizi.
4) Makanan yang baik
untuk ibu hamil.
5) Jenis makanan yang
bergizi
c. Memberi
kesempatan kepada
Bertanya
sasaran
untuk
bertanya
a. Evaluasi
Menjawab
1. Bertanya
Penutup
pertanyaan
2. Merangkum
Menjawab salam
3. Memberi salam

Lembar
Balik
Laptop

Ceramah
Tanya jawab

20 menit

Ceramah
Tanya jawab

D. Sumber
1. Pusat penyuluhan kesehatan masyarakat Depkes RI. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.
2. SPAG Surabaya. Gizi Untuk Calon Ibu. Wyeth Ayerst Internasional.
3. www.bahankuliahkesehatan.blogspot.com

10 menit

E. Evaluasi
Essay lisan :
1. Menjelaskan pengertian tentang gizi seimbang untuk ibu hamil.
2. Menguraikan manfaat makanan bergizi untuk ibu hamil
3. Menyebutkan akibat bila ibu hamil kekurangan gizi.
4. Menyebutkan makanan yang baik untuk ibu hamil.
5. Menyebutkan jenis makanan yang bergizi

MATERI PENYULUHAN
GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL
A. Pengertian
Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi
ibu hamil.
B. Manfaat
Manfaat makanan bergizi untuk ibu hamil sangat penting untuk :
1. Menjaga kesehatan ibu hamil
2. Menjaga ksesehatan janin yang ada dalam kandungan
3. Persiapan untuk menghadapi persalinan
C. Akibat bila ibu hamil kekurangan gizi
1) Pengaruh untuk ibu hamil :
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b. Perdarahan dalam masa kehamilan
c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d. Anemia/kurang darah
2) Pengaruh waktu persalinan
:
a. Persalinan sulit dan lama
b. Persalinan sebelum waktunya (premature)
c. Perdarahan setelah persalinan
3) Pengaruh pada janin
:
a. Keguguran
b. Bayi lahir mati
c. Cacat bawaan
d. Anemia pada bayi

e. Berat badan lahir rendah

D. Makanan yang baik bagi ibu hamil


1) Makanan yang terdiri dari nasi, lauk dan sayur serta buah-buahan.
2) Makan lebih banyak dari biasanya oleh karena diperlukan bagi bayi yang dikandungnya.
3) Hindari pantangan makanan, kecuali atas petunjuk dokter.
4) Bila nafsu makan berkurang :
a. Makan dengan porsi kecil tapi sering.
b. Makanan dibuat berganti-ganti.
c. Memilih makanan yang paling disukai.
E. Jenis makanan yang bergizi
1) Zat tenaga
Makanan yang mengandung zat tenaga, antara lain : mie, kentang, singkong, jagung, roti dan
sagu.
2) Zat pembangun
Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: tempe, tahu, ikan asin, udang, telur,
ayam, daging, hati, kacang hijau, dll.
3) Zat pengatur
Makanan yang mengatur zat pengatur antara lain : kangkung, daun singkong, bayam, sawi
hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nangka, mangga, dll.

Seiring
bertambah

bertambahnya
pula

kebutuhan

usia
gizi

kehamilan
dan nutrisi

maka
penting

selama kehamilan. terutama pada saat usia kehamilan


sudah memasuki trisemester kedua, yang mana pada masa

ini pertumbuhan janin didalam kandungan bertumbuh


pesat

terutama

untuk

perkembangan

otak

dan

persyarafan. karena itu sangat dibutuhkan asupan gizi dan


nutrisi yang optimal.
Resiko

akan

kelainan

dan

bahaya-bahaya

terhadap

persalinan dapat dikurangi dengan pemenuhan nutrisi


dan kadar gizi selama kehamilan. karena itu penting
sekali bagi ibu hamil dan keluarga untuk selalu mengontrol
dan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi. Selain itu
pemeriksaan kehamilansecara
menolong ibu

rutin

hamil menghindari

dapat
resiko

membantu
dan

agar

mengetahui perkembangan kesehatan ibu dan janin.


Berikut ini Beberapa jenis zat gizi yang penting dan sangat
di butuhkan oleh ibu hamil

ZAT GIZI YANG PENTING UNTUK IBU HAMIL


Asupan Gizi dan nutrisi untuk ibu hamil yang penting untuk
dipenuhi

seperti

Kalori,

Kalsium,

Protein,

lemak,

karbohidrat, Vitamin A, zat besi, vitamin B, Vicamin C,


Vitamin D dan beberapa jenis mineral penting lainnya.

Kebutuhan Kalori Selama kehamilan

Kebutuhan kalori bertambah sekitar 300 - 400 Kkal perhari


dibandingkan dengan saat-saat sebelum hamil. antara lain
sebagai cadangan energi akibat perubahan metabolisme,
pertumbuhan payudara, plasenta dan pertumbuhan janin.
sumber kalori pun harus bervariasi. seperti dari umbi
umbian dan nasi sebagai sumber karbohidrat, lemak baik
nabati maupun hewani dan sebagian nya lagi dari protein
dan bisa dilengkapi dengan buah buahan segar.
Kebutuhan Protein ibu hamil

Selain berfungsi sebagai penghasil kalori ada manfaat lain


dari protein seperti sebagai zat pembangun tubuh dan
pergantian

sel

tubuh

dan

pembentukan

sel

darah,

defiriensiasi sel, pembentukan jaringan tubuh, dan janin.


Ibu hamil membutuhkan asupan protein sekitar 60 gram.
itu berarti 10 gram lebih tinggi dari kebutuhan protein
harian biasanya sebelum kehamilan. Sumber protein ini
bisa di dapatkan dari tempe, kacang-kacangan, daging,
tahu dan telur.
Kebutuhan lemak untuk ibu hamil

Lemak juga merupakan salah satu sumber energi penting


selama kehamilan, fungsinya sama seperti karbohidarat,

kalori sebagai sumber energi, pada tresemester ke tiga


tubuh akan menyimpan banyak lemak yang berfungsi
untuk mendukung terhadap persiapan pada saat menyusui
setelah persalinan.
Kebutuhan Karbohidrat untuk ibu hamil

Sama

seperti

lemak

sebagai

sumber

energi

yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.


Sangat di anjurkan untuk ibu hamil agar mengkonsumsi
karbohidrat / sumber karbohidrat komplek seperti nasi,
sereal, pasta dan roti. karena karbohidrat yang komplek
juga mengandungvitamin dan mineral serta kaya akan
serat dan berguna untuk mencegah terjadinya konstipasi
atau susah pada saat buang air besar / BAB
Kebutuhan Asam folat selama kehamilan

Asam folat sangat dibutuhkan untuk perkebangan janin


untuk pertumbuhan jaringan dan syaraf. Jika kekurangan
asamfolat maka pertumbuhan janin akan menjadi tidak
sempurna. seperti bibir sumbing, bayi lahir tampa batok
kepala / anenchepaly, dan berbagai kelainan lainnya.
kebutuhan akan asam folat sebanyak 500 mikrogram
perhari. Sumber asamfolat bisa didapatkan dari beras
meras, buah buahan dan sayuran hijau.
Kebutuhan kalsium selama kehamilan

Kalsium merupakan salah satu kebutuhan yang sangat


penting untuk pertubuhan dan pembentukan tulang dan
gigi pada janin didalam kandungan. selain itu asupan
kalsium juga dapat menghindari penyakit osteoporosis
pada ibu hamil. sumber kalsium bisa diperoleh dari susu
dan makanan olahan lainnya. selain kalsium susujuga
mengandung

berbagai

vitamin

penting

lain

untuk

pemenuhangizi dan nutrisi selama kehamilan


Kebutuhan Vitamin dan mineral penting lainnya

Ibu hamil membutuhkan asupan vitamin dan mineral lebih


tinggi dari pada sebelumnya.
Vitamin A
Sangat berguna untuk pertumbuhandan pemeliharaan
mata,

tulang

dan

kulit

serta

membantu

prosespertumbuhan janin.
Zat Besi
Berperan dalam pembentukan darah terutama sel darah
merah dan hemoglobin dalam darah. dan berfungsi untuk
menegah terjadinya anemia selama kehamilan. zat besi
dibutuhkan oleh ibu hamil sekitar 30 mg perharinya.
sumber zat besi dapat diperoleh dari ikan daging, sayuran
dan hati.

Vitamin B.
Vitamin B1 dan B2 , niasin , dan asampantotenat sangat
dibutuhkan

untuk

proses

metabolisme

energi,

pembentukan sel sel darah dan pembentukan DNA ini


termasuk peran Vitamin B6 dan B12 selain itu juga
berperan dalam metbolisme asam amino.
Vitamin C
Vitamin c banyak mengandung anti oksidan, membantu
dalamproses penyerapan zat besi serta membantu tubuh
memerbaiki berbagai kerusakan sel dan jaringan dan
menjaga kesehatan gigi dan gusi. Suber dari buah buahan
dan sayuran
Vitamin D
Vitamin D sangat dibutuhkan tubuh janin untuk membantu
menyerap kalsium dan membantu proses pembentukan
tulang dan gigi. sumber dari hati ikan, susu dan kuning
telur.

Baca

juga

artikel

tentang

persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapi proses


persalinan
DAMPAK KEKURANGAN GIZI PADA IBU HAMIL DAN JANIN
Dampak Kekurangan Gizi pada ibu hamil berpengaruh
terhadap ibu , Terhadap janin, dan terhadap proses
persalinan nantinya.

Akibat Kekurangan Gizi terhadap ibu Hamil

Dampak dan akibat kekurangan gizi dan nutrisi selama


kehamilan dapat menyebabkan berbagai kelainan, penyakit
dan berbagai komplikasi lainya seperti
1. Beresiko terjadinya Pendarahan
2. Bert badan ibu hamil tidak bertambah sebagaimana
mestinya
3. Beresiko terkena berbagai jenis penyakit infeksi / rawan
infeksi
4. Bisa menyebabkan anemia selama kehamilan
Baca juga artikel ini : Tanda-tanda dan bahaya Anemia
pada masa kehamilan
Dampak kekurangan Gizi selama kehamilan terhadap Janin

Kekurangan

Gizi

dan

asupan

nutrisi

selama

kehamilan dapat mempengaruhi dan bisa menghambat


pertumbuhan

janin,

dan

bisa

menyebabkan

kelainan

pertumbuhan pada janin,selain itu kekurangan gizi dapat


beresiko terjadinya keguguran, cacat bawaan, asfiksia,
berat badan bayi lahir kurang, bayi lahir mati,anemia pada
bayi, kematian dalam kandungan, dan berbagai bahaya
lainnya

Dampak kekurang Gizi terhadap proses persalinan


Dampak buruk kurang gizi selama kehamilan pada
proses

persalinan

itu

sendiri

bisa

mentyebabkan

persalainan yang suit dan membutuhkan waktu lama atau


bisa juga menyebabkan persalainan yang belum waktunya
dalam istilah medis sering disebut prematur, dan bisa
menyebabkan pendarahan berat pada saat persalinan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi
dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme

tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Kristiyanasari, 2010).
Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup
berat. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang
baik bagi ibu dan janin (Ariga, 2012).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan
janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan
selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan
dengan berat badan normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung
pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Zhulaida, 2008).
Jika ibu hamil tidak mendapat gizi yang cukup selama hamil, maka bayi yang
dikandungnya akan kekurangan gizi. Meski sudah cukup bulan, bayi tersebut lahirnya
BBLR (berat bayi lahir rendah). Saat menyusui juga akan kekurangan ASI. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2,5 gram/kg. Untuk pertumbuhan maupun
aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta, untuk ibu
hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk diri dan janinnya.
Seorang wanita yang saat mulai hamil berat badannya tergolong normal,
memasuki trimester kedua ia akan membutuhkan tambahan kalori 350 kkal per hari.
Jumlah energi yang dibutuhkan memasuki trimester ketiga akan semakin meningkat,
yaitu sekitar 450 kkal per hari (National Academy of Sciences, 2004).
Menurut Pudjiadi (2005) selama kehamilan, ibu akan mengalami penambahan
berat badan sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I kurang dari 1 kg, trimester II
sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Ibu hamil yang memiliki berat badan
normal kemungkinan tidak memiliki masalah dalam konsumsi makan setiap hari,
namun penambahan berat badannya harus tetap dipantau agar selama hamil tidak
memiliki komplikasi.

Selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu hamil
dapat juga dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar Hemaglobin
(Hb) dalam darah. Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm, ibu hamil dengan
ukuran LILA dibawah ini menunjukan adanya kekurangan energi yang kronis (Miyata
dan Proverawati, 2010).
Janin yang terganggu pertumbuhannya tidak saja dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada pertumbuhan setelah bayi lahir, tetapi juga hingga ia
dewasa. Selain itu juga berpengaruh pada kemampuan anak untuk belajar. Lebih jauh
lagi studi ini menemukan bahwa janin yang terganggu pertumbuhannya bisa membawa
pengaruh pada kualitas keturunan selanjutnya, terutama risiko berat badan lahir
rendah (Victoria, 2008).
Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam
tekanan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan, selain itu juga akan meningkatkan risiko kesakitan dan kematian bayi
karena rentan terhadap infeksi saluran pernapasan bagian bawah, pertumbuhan yang
terhambat, cacat bawaan, bayi lahir mati, anemia pada bayi, asfiksian intra partum,
dan kematian neonatal (Kristiyanasari, 2010).
Dengan kondisi kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita
sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan
melahirkan bayi besar yang sehat dari pada dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi dewasa ini walaupun
berkembang sanagat pesat masalah gizi yang timbul sangat kompleks, sehingga
masalah ini sangat memprihatikan dimana tingkat kematian ibu maternal masih sangat
tinggi. Pada umumnya ibu hamil di lingkungan masyarakat kita masih banyak yang
hidup dibawah garis kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi nutrisi yang baik
ditunjang lagi oleh pendidikan yang rendah, umur, pekerjaan, pengalaman, paritas,
budaya, status sosial ekonomi yang berdampak pada ibu hamil terhadap kebutuhan
gizi masa kehamilan masih sangat rendah (Syaifudin, 2008).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Ibu Hamil


Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di
dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam
kasus kembar, atau triplet/kembar tiga).
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir
dankelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah
gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (awal kehamilan) dan
kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya
disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal
sebagai gravida 0 (Wikipedia, 2011).
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai trimester,
yaitu:
1.

Trimester I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi
perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk
tinggi.

2.

Trimester II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27

3.

Trimester III : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran

2.1.1 Trimester I
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti
merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya
dihentikan pada masa ini. Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3
minggu setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga

disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga
dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinandihitung semenjak hari pertama siklus
menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga
perlu

diperhatikan,

misalnya

mual

muntah

atau

biasa

disebut morning

sickness, perubahan selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.


2.1.2 Trimester II
Trimester II (14-27 minggu) pada masa ini energi dibutuhkan untuk
penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa mamae / payudara
(memproduksi air susu ibu / ASI), dan penimbunan lemak (Ariga, dkk 2011).
2.1.3 Trimester III
Pada masa ini dibutuhkan energi untuk pertumbuhan janin, plasenta serta
cairan amnion. Dan penambahan berat badan ibu juga harus dipantau agar tidak
mengalami obesitas, untuk menghindari penyulit yang mungkin terjadi pada masa
persalinan, dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang (Sulistyoningsih, 2011).

2.2 Defenisi Gizi


Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal
oleh suatu organisme melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.

Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan (Sunita, 2006).
Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka
ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan
kebutuha hidupnya (Path, 2005).
2.2.1 Manfaat Gizi

1.

Sebagai zat tenaga


Gizi menghasilkan tenaga atau energi, sumber : karbohidrat, lemak dan protein

2.

Sebagai zat pembangun


Untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ serta menggantikan
jaringan yang rusak, sumber protein.

3.

Sebagai zat pengatur


Untuk mengatur metabolisme tubuh, sumber vitamin, mineral dan air (Djaeni, 2006).

2.2.2 Jenis-jenis Gizi


a. Karbohidrat dan Lemak
Sebagai zat pengatur tenaga untuk menghasilkan kalori. Makanan yang kaya
karbohidrat merupakan bahan bakar otak yang amat penting agar otak dapat
berfungsi secara optimal. Ini semua bisa didapatkan dari berbagai jenis kacangkacangan, kentang, buah-buahan, seperti pisang, serta sayur-sayuran misalnya daun
ubi jalar.
b. Protein

Ibu hamil memerlukan konsumsi protein lebih banyak dari biasanya.


Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, selama hamil ibu memerlukan
tambahan protein sebesar 17 gram per hari. Pemenuhan protein bersumber hewani
lebih besar dari pada kebutuhan protein nabati, sehingga ikan, telur, daging, susu perlu
lebih banyak dikonsumsi dibandingkan tahu, tempe dan kacang.
c. Vitamin
Vitamin mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein melalui ko-enzim sebagai katalisator. Dengan demikian vitamin
mempunyai peranan penting dalam penyediaan energi untuk pertumbuhan.
d. Asam Folat
Kebutuhan asam folat selama hamil menjadi dua kali lipat. Asam folat
dibutuhkan untuk perkembangan sel-sel muda, pematangan sel darah merah, sintesis
DNA, dan metabolisme energi. Kekurangan asam folat juga berkaitan dengan BBLR.

e. Zat Besi
Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-300%.
Sekitar 1040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg ditransfer ke janin, 200 mg
hilang saat melahirkan, 50-75 mg untuk pembentukan plasenta dan 450 mg untuk
pembentukan sel darah merah.
f. Yodium
Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami
hipotiroid yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kekurangan yodium juga
dapat mengakibatkan bayi lahir mati, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan
perinatal. Kebutuhan yodium dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi garam beryodium
serta konsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut.

g. Kalsium
Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, konsumsi kalsium yang
dianjurkan bagi ibu hamil adalah sebanyak 950 mg per hari. Sumber utama kalsium
adalah susu dan hasil olahannya. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk
mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat
menyebabkan kejang pada ibu, prematuritas, bahkan kematian.
h. Magnesium
Magnesium terdapat pada berbagai jenis bahan makanan terutama serelia dan
sayur mayur hijau, dan dapat mencegah terjadinya osteoporosis.
i.Seng
Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan sebagai ko-enzim pada
berbagai sistem enzim. Sumber utama seng berasal dari hewani, seperti daging, ikan,
kerang, ayam, telur. Hasil studi menunjukan bahwa rendahnya kadar seng pada ibu
hamil dapat menyebabkan persalinan yang abnormal dan BBLR.

2.3 Gizi yang Diperlukan Ibu Hamil


Saat hamil seorang calon ibu membutuhkan gizi untuk dirinya sendiri dan janin
dalam kandungannya. Oleh karena itu tentu perlu makan yang lebih banyak dan
makan makanan yang bergizi. Tidak ada pantangan bagi ibu hamil. Makanlah
makanan yang bervariasi agar terpenuhi segala kebutuhan akan zat gizi dari
karbohidrat, lemak, protein, berbagai vitamin dan mineral.
Oleh sebab itu wanita hamil menunjukkan kenaikan berat badan yang cukup
banyak, baik bagi komponen janin maupun bagi dirinya sendiri, maka sangat
dianjurkan untuk dapat mengkonsumsi makanan tambahan seperti energi, protein, dan
berbagai vitamin dan mineral.

a.

Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg,
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil memerlukan
tambahan 300 kkal/hari.

b.

Protein
Protein diperlukan sebagai zat pembangun alias yang membangun jaringan tubuh
janin ibu hamil memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal dari daging,
ikan, susu, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

c.

Vitamin dan mineral


Berfungsi sebagai membantu pertumbuhan kulit, tulang, gigi, dan pembentukan
jaringan tubuh janin, sumbernya berasal dari sayuran, buah-buahan dan susu.

d.

Asam folat
Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi NTD
(Nueral Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat disarankan untuk
dikonsumsi ibu hamil karena pembentukan susunan saraf pusat akan dimulai di awal
kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli, gandum, kacang-kacangan, jeruk,
strowberi, dan bayam.

e.

Zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi sehingga
dapat menurunkan kemampuan kerja organ tubuh. Yang pada akhirnya akan
mempengaruhi perkembangan janin. Sumber makanan yang mengandung zat besi
antara lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan sayuran hijau.

f.

Kalsium
Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan ketiga
kehamilan. Pada masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya. Kebutuhannya
sekitar 1.200 mg per hari. Ada banyak sumber kalsium diantaranya telur, susu, ikan
teri, ikan salmon, sarden, sayuran bewarna hijau, kacang-kacangan, dan wijen.

2.4 Pedoman Makan Bagi Ibu Hamil


Agar ibu hamil dan janin tetap mendapat asupan gizi, berikut beberapa saran yang
biasa dilakukan :
a.

Jangan biarkan perut kosong, usahakan makan dalam porsi kecil tapi sering.

b.

Pilih makanan yang hangat-hangat karena bisa membuat lambung yang terasa pedih
seperti terelaksasi.

c.

Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, makanlah biscuit dengan teh hangat, tapi
tetap coba untuk sarapan.

d.

Bila ibu merasa sering kembung, hindari makanan yang dapat memicu kembung.

e.

Batasi mengkonsumsi masakan bersantan, ketan, nangka, sayur asem, buah-buahan


yang asam atau yang dapat mengiritasi lambung.

f.

Perbanyak minum, sedikitnya 10-12 gelas per hari.

g.

Hindari kafein, alkohol, dan ikan mentah.

h.

Umumnya ibu hamil butuh darah lebih banyak, untuk itu makanlah makanan yang
mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, tahu, tempe, kacang-kacangan, telur, ikan
dan daging.

i.

Penting pula bagi ibu hamil untuk makan buah-buahan segar, bagus untuk
menyuplai vitamin (Syaifudin, 2009).

2.5 Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi


Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik
pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
1.

Terhadap ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu antara
lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan
terkena penyakit infeksi.
2.

Terhadap persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan,
serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3.

Terhadap janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
dengan berat badan rendah (BBLR).

Anda mungkin juga menyukai