DISUSUN OLEH:
MOHAMMAD JATHY OKTARIANSYAH
201110330311119
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
Terminology
Terminologi yang dipakai adalah
1. Hipertensi dalam kehamilan
2. Preeklamsia-eklamsia
Klasifikasi
Pembagian klasifikasi
Klasifikasi yang dipakai di Indonesia adalah berdasarkan report of the National High
Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Presure in
Pregnancy tahun 2001, ialah :
1.
2.
3.
4.
Hipertensi kronik
Preeklamsia-eklamsia
Hipertensi kronis dengan superimposed preeklamsia
Hipertensi gestasional
Patofisiologi
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahu dengan jelas.
Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan, tetapi
tidak ada satu pun teori tersebut yang dianggap mutlak benar. Teori-teori yang
sekarang banyak dianut adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pada hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi invasi sel-sel trofoblas pada lapisan
otot arteri spiralis dam jaringan matriks sekitarnya. Lapisan otot arteri spiralis
menjadi tetap kaku dank eras sehingga lumen arteri spiralis tidak memungkinkan
mengalami
distensi
arteri
spiralis
mengalami
vasokonstriksi dan terjadi kegagalan remodeling arteri spiralis sehingga aliran darah
uteroplasenta menurun, dan terjadilah hipoksia dan iskemia plasenta. Dampak
iskemia plasenta akan menimbulkan perubahan-perubahan yang dapat menjelaskan
pathogenesis HDK selanjutnya.
Diameter rata-rata arteri spiralis pada hamil normal adalah 500 mikron sedangkan
pada preeklamsia rata-rata 200 mikron. Pada hamil normal vasodilatasi lumen arteri
spiralis dapat meningkat 10x aliran darah ke utero plasenta.
Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
Plasenta yang mengalami iskemia akan menghasilkan oksidan atau radikal bebas.
Radikal bebas adalah senyawa penerima electron atau atom yang mempunyai electron
yang tidak berpasangan.
Salah satu oksidan penting yang dihasilkan plasenta iskemia adalah radikal hidroksil
yang sangat toksis, khususnya terhadap membrane sel endotel pembuluh darah.
Sebenarnya produksi oksidan pada manusa adalah suatu proses normal, karena
oksidan memang dibutuhkan untuk perlundungan tubuh. Adanya radikal hidroksil
dalam darah mungkin dahulu dianggap sebagai bahan toksin yang beredar dalam
darah, maka dulu hipertensi dalam kehamilan disebut juga toxemia.
Radikal hidroksil akan merusak membrane sel yang mengandung banyak asam lemah
tidak jenuh menjadi peroksida lemak. Peroksida lemak selain akan merusak
membrane sel juga akan merusak nucleus dan protein sel endoterl. Produksi oksidan
radikal bebas dalam tubuh yang bersifat toksis selalu diimbangi dengan produksi
antioksidan.
Peroksidasi lemak sebagai oksidan dan hipertensi dalam kehamilan
Pada hipertensi dalam kehamilan telah terbukti bahwa kadar oksidan, khususnya
peroksidasi lemak meningkat, sedangkan antioksidan pada hipertensi dalam
kehamilan menurun sehingga terjadi dominasi kadar oksidan peroksida lemak yang
relative tinggi.
Peroksida lemak beredar diseluruh tubuh dalam aliran darah akan merusak membrane
sel endotel. Membrane sel endotel lebih mudah mengalami kerusakan oleh peroksida
lemak, karena letaknua langsung berhubungan dengan aliran darah dan mengandung
banyak asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh sangat rentan terhadap kadar
oksidan readikal hidroksil yang akan berubah menjadi peroksida lemak.
sebelumnya.
Seks oral mempunyai resiko lebih rendah terjadi hipertensi dalam kehamilan.
Lamanya periode berhubungan seks sampai saat kehamilan ialah makan lama
periode ini makin kecil terjadinya hipertensi dalam kehamilan.
bahanvasopresor adalah akibat dilindungi oleh adanya sintesis prostaglandin pada sel
endotel pembuluh darah. Hal ini dibuktikan bahwa adanya daya refrakter terhadap
bahan vasorpreosor akan hilang bila diberi progtaglandin sintesa inhibitor.
Prostaglandin ini di kemudian hari ternyata adalah prostasiklin.
Pada hipertesi dalam kehamilan kehilangan daya refrakter terhadap bahan
vasokonstriktor dan ternyata terjadi peningkatan kepekaan terhadap bahan-bahan
vasopressor. Artinya daya refrakter pembuluhd arah terharap bahan vasorpresor
hilang sehingga pembuluh darah menjadi sanat peka terhadap bahan vasopressor.
Banyak peneliti telah membuktikan bahwa peningkatan kepekaan terhadap bahanbahan vasopressor pada hipertensi dalam kehamilan sesudah terjadi pada trimester 1.
Peningkatan kepekaan pada kehamilan yang akan terjadi hipertensi dalam kehamilan,
sudah dapat ditemukan pada kehamilan 20 minggu. Fakta ini dapat dipakai sebagai
prediksi akan terjadinya hipertensi dalam kehamilan.
Teori genetic
Ada factor keturunan dan keluarga dengan model gen tunggal. Genotype ibu lebih
menentukan terjadinya hipertensi dalam kehamilan secara familia jika dibandingkan
dengan genotip janin. Telak terbukti bahwa pada ibu yang mengalami preeklamsia,
Hipertensi
bahkan anuria.
Kerusakan sel glomerulus akibat meningkatnya permeabilitas membrane
Proteinuria
-
10
Hematocrit
11
Definisi
Suatu sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat
terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktifitas endotel
-
Diagnosis
Hipertensi : >140/90mmHg
Proteinuria : >300mg/24jam atau >1+ dipstick
12
Edema : edema local tidak termasuk dalam kriteria preeklamsia, kecuali edema
lengan, muka, perut dan edema genitalis.
-
Rawat jalan
Ibu dianjurkan untuk tirah baring dengan posisi miring agar tidak menekan
vena kava inferior sehingga aliran darah balik dan akan menambah curah
jantung.
Rawat inap
Dilakukan rawat inap bila tidak terdapat perubahan atau perbaikan proteinuria
selama 2 minggu. Adanya gejala 1 atau lebih tanda preeklamsia berat.
Preeklamsia berat
-
Definisi
Preeklamsia berat iala preeklamsia dengan tekanan darah sistolik >160mmHg dan
tekanan diastolic >110mmHg disertai proteinuria 5g/24 jam
-
Diagnosis
13
14
(III)
15