Keawetan alami suatu jenis kayu ditentukan berdasarkan daya tahannya
terhadap serangan organisme perusak, seperti jamur, serangga dan penggerek kayu di laut. Sifat keawetan ini di- pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kandungan zat ekstraktif, umur pohon, bagian kayu dalam batang, kecepatan tumbuh, tempat tumbuh dan jenis organisme perusak serta tempat kayu tersebut akan digunakan (Martawijaya, 1996). Sebagai contoh, kayu yang digunakan untuk mebel di dalam ruangan, hanya perlu diuji ketahanannya terhadap kumbang bubuk kayu dan rayap kayu kering, sedangkan untuk kayu yang akan digunakan sebagai bahan bangunan yang bersentuhan dengan tanah, maka perlu dilakukan pengujian ketahanannya terhadap rayap tanah. Untuk penggunaan kayu di daerah pantai dan berhubungan dengan air laut, ketahanan alami kayunya perlu diuji terhadap penggerek laut (Muslich dan Rulliaty, 2013). Penggunaan kayu di lingkungan tersebut meliputi penggunaan kayu untuk kapal dan bangunan kapal, dermaga dan rambu lalu lintas kapal. Penggunaan kayu di ekosistem perairan laut membuka kemungkinan serang an oleh peng gerek laut. Beberapa