UU No 13 TH 2003
UU No 13 TH 2003
Hakhak dan Kewajiban Para Tenaga Kerja Didalam Ruang Lingkup Undang
undang Nomer 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Terdiri Dari :
*** Pasal 5
: Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan
yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan
*** Pasal 6
: Setiap pekerja berHak memperoleh perlakuan
yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha
*** Pasal 11
: Setiap tenaga kerja berHak untuk
memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau mengembangkan kompetensi
kerja sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya melalui pelatihan kerja
*** Pasal 23
: Tenaga kerja yang telah mengikuti
program pemagangan berHak atas pengakuan kualifikasi kompetensi kerja dari
perusahaan atau lembaga sertifikasi
*** Pasal 31
: Setiap tenaga kerja mempunyai Hak
dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan atau pindah pekerjaan
dan memperoleh penghasilan yang layak didalam atau diluar negeri
*** Pasal 67
: Pengusaha yang mempekerjakan tenaga
kerja penyandang cacat wajib memberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan
derajat kecacatannya
*** Pasal 80
: Pengusaha wajib memberikan kesempatan
yang secukupnya kepada pekerja untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan
oleh agamanya
*** Pasal 82
: Pekerja perempuan berHak memperoleh
istirahat selam 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan
1,5 (Satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter
kandungan atau bidan
*** Pasal 84
: Setiap pekerja yang menggunakan hak waktu
istirahat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (2) huruf b, c dan d, Pasal
80 dan Pasal 82 berHak mendapatkan upah penuh
a.
b.
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama
*** Pasal 88
: Setiap pekerja berHak memperoleh
penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
*** Pasal 90
: Pengusaha dilarang membayar upah lebih
rendah dari upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89
KETERANGAN :
Dari penjelasan diatas dapat kita lihat secara nyata bahwa dengan adanya hak
dan kewajiban para tenaga kerja tersebut, maka akan timbul kesepadanan atau
persamaan antara status para tenaga kerja yang satu dengan para tenaga kerja
yang lain dalam ruang lingkup bersama. Selain itu dimungkinkan akan terhindar
sikap sewenang wenang yang dilakukan oleh pengusaha selaku atasan terhadap
para tenaga kerja. Oleh karena itu perjanjian kerja sangatlah penting bahkan
berpengaruh terhadap suatu perusahaan, sehingga perjanjian kerja dibuat sebaik
baiknya dan seadil adilnya karena menyangkut kedua belah pihak.
Untuk itu para tenaga kerja bahkan pengusaha sekalipun haruslah tunduk dan
patuh terhadap suatu perjanjian kerja yang sudah disepakatinya, sehingga tidak
terjadi penyalahgunaan status kerja yang nantinya akan menimbulkan suatu
perkara hukum baik pidana maupun perdata. Dengan dipatuhinya bahkan
diterapkannya suatu perjanjian kerja secara baik maka akan terbentuk suatu
keseimbangan kerja antara para tenaga kerja dengan pengusaha bahkan akan
terbina suatu proses kerja yang baik pula sehingga dimungkinkan untuk
terciptanya suatu kemajuan didalam perusahaan yang bersangkutan.
KESIMPULAN
Para tenaga kerja mempunyai beban kewajiban yang tidak dapat dipisahkan
dalan status kerjanya, diantaranya para tenaga kerja harus menjaga ketertiban
demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokrasi,
mengembangkan keterampilan dan keahliannya serta ikut memajukan
perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya,
Apabila sudah terjadi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara hak dan
kewajiban yang dimiliki oleh para tenaga kerja sebagai status pekerja maka akan
muncul perlakuan yang akan mengangkat harkat dan martabatnya, oleh karena
itu peran serta hak dan kewajiban para pekerja sangatlah menentukan terhadap
prestasi dan perjanjian kerja.
Untuk itu perjanjian kerja dibuat, bahkan mempunyai peranan penting dalam
ruang lingkup kerja karena sangatlah berpengaruh bagi suatu sistem manajemen
disuatu perusahaan. Dalam mewujudkan pelaksanaan tersebut pemerintah juga
ikut berperan serta didalamnya dengan cara melaksanakan pengawasan
terhadap jalannya suatu perusahaan serta menegakkan peraturan perundangundangan yaitu Undang-undang tentang ketenagakerjaan.