TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN APPEDISITIS KRONIK
DIRUANG ASOKA RSU BAHTRAMAS
TANGGAL 11 s/ d 13 MEI 2015
Pengkajian
1. Identitas
Pasien
Nama
: Nn. L
RM: 43-84-32
Umur
: 20 tahun
Jenis Kelamin
: perempuan
Pendidikan
: D3 (semester 4)
Pekerjaan
: belum bekerja
Status Perkawinan
: belum menikah
Agama
: islam
Suku
: jawa
Alamat
: andolo
Tanggal Masuk
: 9-5-2015
Tanggal Pengkajian
: 11-5-2015
Sumber Informasi
Diagnosa Masuk
: APP ACUT
Penanggung
Nama
: Ny. R
: ibu kandung
2. Riwayat Keluarga
Genogram
49
50
5
3
4
7
4
2
39
Ket :
?
G1
Laki2
Perempuan
Meninggal
Klien
Pernikahan
Keturunan
:
:
tidak diketahui
kakek dan nenek klien dari kedua orang tuanya tidak ada yang mengalami
25
2
0
9
13
G3 :
3. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
Saat MRS: klien mengatakan nyeri perut kanan bawah sejak 1 tahun yang lalu, dan
nyeri semakin parah sejak seminggu terakhir.
Saat ini: Klien mengatakan nyeri pada luka operasi dengan riwayat keluhan
P: luka post op laparatomi
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk dan menyebar
R: Abdomen pada luka post op laparatomi
S: skala sedang ( 7)
T: terus menerus sejak tindakan operasi
Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Sejak 1 tahun terakhir klien sering mengeluh nyeri pada perut kanan bawah, nyeri
semakin hebat sejak seminggu yang lalu disertai demam naik turun,nyeri saat duduk
jongkok, klien mengalami mual muntah, anoreksia, nyeri tekan lepas, klien sangat
lemah. Sehingga pada tanggal 10 Mei 2015 pukul 22.45 klien datang ke UGD RSU
Bahteramas, dan dipindahkan keruang Asoka bedah kamar nomor 12 pada pukul
23.30. kemudian pada tanggal 10 Mei 2015 pukul 10.00 Wita klien dilakukan operasi
Cyto Laparatomi. Kemudian dilakukan pengkajian pada tanggal 11 Mei 2015 diperoleh
keluhan nyeri pada abdomen luka post op laparatomi dan nyeri dirasakan hingga
uluhati, klien merasa mual. Klien mengatakan tidak dapat bergerak secara bebas,
segala aktivitas kien dibantu oleh keluarga.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Klien mengatakan sejak seminggu terakhir setelah dirawat di RSU Konawe selalu
membeli obat ke apotik terdekat, tetapi karena nyeri semakin hebat sehingga klien
dibawa ke UGD RSU Bahteramas
b. Status Kesehatan Masa Lalu
Penyakit yang pernah dialami: klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RSUD
Konawe selama 1 minggu pada tanggal 25 April 2015 hingga tanggal 30 April 2015
dengan keluhan nyeri perut dengan diagnosa medis Apendisitis.
Riwayat alergi :
Ya
Tidak
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak pernah alergi terhadap obat maupun makanan.
Riwayat tranfusi:
Ya
Tidak
Kebiasaan :
Merokok:
Ya
Tidak
Sejak: -Jumlah: Minum kopi:
Ya
Tidak
Sejak: 1 tahun terakhir. Jumlah: 1 gelas perhari
Penggunaan alcohol
Ya
Tidak
Sejak: Jumlah:
Lain-lain:
Klien tidak memiliki kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit menular TBC, HIV,Hepatitis dan penyakit keturunan seperti Dm
dan Hipertensi. Dalam keluarga hanya klien yang menderita penyakit Apendisitis.
5. Diagnose Medis Dan Therapy
Diagnosa: APP
Theraphy: Infuse RL 20tts/mt
-. ceftriaxon 1gr/12 j/iv
-. Ranitidine 1 amp/12j/iv
-. Ketorolak 1 amp/12j/iv
-. Sanmol infuse/12j/iv
Tanggal 11-5-2015:
ceftriaxon 1gr/12 j/iv
Ranitidine 1 amp/12j/iv
Ketorolac 1 amp/12j/iv
Metronidasol infuse/8j/iv
6. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Klien selalu berobat ke fasilitas kesehatan ketika sakit
b. Nutrisi/ metabolic
Sebelum sakit: klien makan 3x sehari (nasi,goreng-gorengan,makanan pedis,berlemak
lauk pauk)
Saat sakit/ saat pengkajian:
Klien masih menjalani puasa post op laparatomi.
Klien mengatakan mual-mual.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit: BAK 5-6 kali sehari, dan BAB 1 hari sekali
Saat pengkajian: klien terpasang kateter, warna urin pekat(kecoklatan),
BAB (-)
d. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi ROM
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total.
Oksigenasi
Tidak ada otot bantu pernafasan
Nafas reguler , RR: 22x/mt
e. Pola tidur dan istirahat
SMRS : Klien mengatakan tidur malam pukul 22.00 05.00
Klien mengatakan jarang tidur siang karena kesibukan perkuliahan
Setelah MRS : Terjadi perubahan pola tidur pada klien, karena rasa nyeri yang dirasakan.
Klien hanya dapat tidur 1-3 jam kemudian terbangun kembali.
f. Pola kognitif-perseptual
Klien tidak mengalami penurunan dalam proses berfikir, dan dalam pengambilan
keputusan
g. Pola seksual dan reproduksi
- Pola menstruasi klien normal. Haid selama 5-7 hari setiap bulan
h. Pola peran dan hubungan
- Klien berperan sebagai anak yang masih melanjutkan pendidikannya dan
-
dialami klien.
i. Pola manajemen koping stress
- Jika ada masalah yang dihadapi klien bercerita pada ibunya atau pada
teman dekatnya. Tidak lupa klien juga berdoa pada Tuhan YME.
j. Pola keyakinan nilai
Klien beragama islam dan mengerjakan sholat lima waktu seperti agama
islam pada umumnya, namun klien tidak pernah melaksanakan sholat lima
Auskultasi:
Terdengar bunyi jantung 1 dan bunyi jantung 2, tidak terdengar bunyi jantung
tambahan.
f. Sistem gastrointestinal
Mulut
Bersih
Kotor
Berbau
Mukosa
Lembab
Kering
Stomatitis
Pembesaran hepar
Ya
Tidak
Abdomen
Meteorismus
Asites
Nyeri tekan
Lain-lain : Klien mengatakan haus, klien mengatakan mual, terpasang drain di perut
kanan klien, nampak luka operasi tertutup perban
g. Sistem Urinarius:
Penggunaan alat bantu/ kateter
Ya
Tidak
Kandung kencing, nyeri tekan
Ya
Tidak
Lain-lain = Terpasang kateter urine, Urine kuning pekak, 200cc/8jam
h. Sistem Saraf
GCS: 15
Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6
i. Sistem musculoskeletal
Kemampuan pergerakan sendi
Bebas
Terbatas
Deformitas
Ya
Tidak
Lokasi:
Fraktur
Ya
Tidak
Lokasi:
Kekakuan
Ya
Tidak
Nyeri sendi/ otot
Ya
Tidak
Lain-lain:
Klien Mengatakan segala kebutuhan klien dipenuhi oleh keluarga
Klien mengatakan tidak dapat bangun, duduk dan berpindah tempat secara mandiri
8. Pemeriksaan Penunjang .
a. Data laboratorium yang berhubungan Tanggal 10 Mei 2015
Parameter
WBC
RBC
HGB
Hasil
Nilai Rujukan
20,35 (
4,32 (
)
)
4,00-10,0
4,00-6,00
12,0-16,0
HCT
11,8 (g/dl)
37,0-48,0
MCV
35,8 (%)
80,0-97,0
MCN
82,4 (fl)
26,5-33,5
MCHC
27,3 (pg)
31,5-35,0
PLT
33,0 (g/dl)
150-400
RDW-SD
305 (
RDW-CV
37,8 (fl)
10,0-15,0
PDW
12,9 (%)
10,0-18,0
MPV
12,0 (fl)
6,50-11,0
P-LCR
10,5 (fl)
13,0-43,0
PCT
29,4 (%)
0,15-0,50
NEUT
0,32 (%)
52,0-75,0
37,0-54,0
LYMPH
16,2/(
MONO
/ul)/79,7%
2,25
EO
1,80
BASO
Warna urine
2,00-8,00
/ul/11,1%
1,00-3,00
/ul/8,82%
0,06
20,0-40,0
0,00-0,10
Kuning muda
/ul/0,3%
Glukosa
Negative
0,02
Bilirubin
/ul /0,1%
Negative
Keton
Kuning
Negative
Bj
Negative
1.003-1.030
Blood
Small
Negative
Ph
Positif (++)
6,0
Protein
1.030
Negative
Urobilin
Negative
Negative
Nitrit
6,5
Negative
lekosit
Positif
Negative
Leukosit
O,2
0-2
Erytrosit
Negative
0-2
Epitel sel
Negative
0-2
4-5
7-8
Positif (++)
b. Pemeriksaan radiologi
Klien tidak dilakukan pemeriksaan radiologi
c. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
Dalam kasus ini klien tidak dilakukan pemeriksaan penunjang diagnostic lain
dikarenakan klien dalam kondisi lemah,nyeri perut yang hebat dan harus dilakukan
operasi cito laparatomi.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Analisa Data
NO TANGGAL DATA
1
11-5-2015
MASALAH
Ds:
Klien
Nyeri akut
mengatakan
nyeri
pada
luka
dan
Do:
Klien Nampak meringis
Nampak luka operasi tertutup perban
Nyeri tekan di daerah luka operasi
Ds:
Klien mengatakan tidak dapat bangun
2
11-5-2015
dan duduk
Klien mengatakan segala kebutuhan Hambatan mobilitas fisik
klien dipenuhi oleh keluarga
Do :
Klien tampak lemah dan hanya
berbaring ditempat tidur
Terpasang kateter urine, Urine kuning
pekak, 200cc/8jam
Terpasang drain di perut kanan klien,
nampak luka operasi tertutup perban
Do :
Klien tampak lemah
Klien mengatakan rasa lapar dan haus
Klien mengatakan masih menjalani
puasa
3
11-5-2015
setelah
tindakan
laparatomi
Hasil lab:
Ht 35,8 (%)
Hb 11,8 (g/dl)
Protein Positif
operasi
Resiko
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Do :
11-5-2015
Resiko infeksi
Obstruksi apendik
Mukosa
terbendung
Tekanan intra
luminal
Aliran darah
terganggu
Ulserasi dan infasi
bakteri pada dinding
apendiks
apendisitis
2. Pathway Kasus
Ke
peritoneum(peritoniti
s)
Pembedahan operasi
Luka Insisi
Kerusakan
Jaringan
Pintu masuknya
bakteri
Ujung sraf
terputus
Resiko infeksi
Pelepasan
prostagladin
Stimulasi
dihantarkan
Anastesi
Peristaltik usus
Distensi
abdomen
Mual, muntah
Spinal cord
Anoreksia
Cortex cereri
Nyeri di
persepsikan
Nyeri
Resiko
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
3. Diagnosis Keperawatan
1.
Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan yang
ditandai dengan:
Ds:
Klien mengatakan nyeri pada pada luka operasi dengan riwayat keluhan
P: luka post op laparatomi
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk dan menyebarhingga uluhati,
R: Abdomen pada luka post op laparatomi
S: skala sedang ( 7 )
T: terus menerus setelah tindakan operasi
Do:
Klien Nampak meringis
Nampak luka operasi tertutup perban
Nyeri tekan di daerah luka operasi
2.
Hambatan mobilitas fisik b/d tindakan post op laparatomi ditandai dengan :
Ds:
Klien mengatakan tidak dapat bangun dan duduk
Klien mengatakan segala kebutuhan klien dipenuhi oleh keluarga
Do :
Klien tampak lemah dan hanya berbaring ditempat tidur
Terpasang kateter urine, Urine kuning pekak, 200cc/8jam
Terpasang drain di perut kanan klien, nampak luka operasi tertutup perban
3.
4.
Diagnosa Keperawatan
Senin,
11-5-15
dengab terputusnya
1.
kontinuitas jaringan
Noc :
Pain level
Pain control
Compert level
Tindakan (NIC)
Nic :
Paint manajemen:
Kriteria Hasil :
pengkajian
nyeri
termasuk
management nyeri.
Mampu mengenali nyeri.
Mengatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang.
lokasi,
karakteristik,durasi,
dengan
menggunakan
secara
komprehensif
lakukan
frekuensi,
kualitas
dari
ketidak nyamanan
control
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi nyeri
Ajarkan
tentang
teknik
nonfarmakologi
Tingkatkan istirahat
Kolaborasi
dgn
dokter
jika
ada
Berikan
analgesic
Evaluasi
efektifitas
Exerciece
terapi
ambulation
bantu
kebutuhan
penuhi
ADLS
pasien.
Ajarkan
klien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan
jika
di
perlukan
Bantu klien dalam
melakukan
mobilisasi.
Kaji
kemampuan
klien
dalam
melakukan
mobilisasi
11/5/2015 Hambatan mobilitas fisik
Noc :
Fluid balanc.
Hydration.
Nutritional status :Food
fluid intake
Kriteria Hasil :
- Mempertahankan urine
out put sesuai dengan usia
dan BB, BJ urine
normal,HT normal
- TD,Nadi,Suhu dalam
batas normal
- Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi
Nic :
Fluid Manajemen intake
1. Pertahankan
catatan
membran
IV
sesuai
kebutuhan
5. Dorong masukan oral
Hipovolemik manajemen
1. Kaji
tingkat Hb dan
hematokrit
2. Monitor BB
3. Dorong pasien
menambah
utk
intake
cairan
4. Pemberian cairan IV
monitor adanya tanda
dan gejala kekurangan
cairan
5. Kolaborasi pemberian
obat pengendali nyeri
yang adekuat dan tidak
menyebabkan
kekurangan
volume
cairan
6. Beri obat anti emetic
Resiko nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
Noc :
Nutritional Status : food
nutrient intake.
Weight control
Adanya
berat
Bersihkan
lingkungan
Kriteria hasil :
setelah
jika perlu
Cuci tangan setiap
sebelum dan sesudah
peningkatan
badan
sesuai
tindakan keperawatan
Gunakan
sarung
tangan
sebagai
pelindung
Monitor tanda dan
gejala infeksi
Inspeksi
kondisi
mengidentifikasi
luka/insisi bedah
Ganti verban sesuai
kebutuhan nutrisi.
Tidak ada tanda tanda
program
Ajarkan klien
dan
keluarga
cuci
malnutrisi.
Menunjungkan
dengan hujan.
Berat badan ideal sesuai
peningkatan
fungsih
pengecapan
dari
cara
cuci
tangan
menelan.
Tidak terjadi penurunan
berat badan yang berarti.
ruangan
Beri antibiotic sesuai
indikasi
Resiko infeksi
berhubungan dengan
Tidak adekuatnya
pertahanan tubuh ;
Prosedur invasive (insisi
bedah)
Noc :
Nic :
Infection control
Imune status.
Knowledge : infection Instruksikan
pada
pengunjung
control.
Risk control.
untuk
Kriteria Hasil :
berkunjung
meninggalkan pasien.
Batasi pengunjung bila
perlu.
Cuci tangan
kemampuan
mencegah
untuk
setiap
timbulnya
sebelum dan sesudah
infeksi.
Jumlah leukosit dalam
batas normal.
melakukan
tindakan
keperawatan.
Pertahankan
lingkungan
selama
aseptic
pergantian
verban.
Berikan
terapi
infection protection.
Monitor tanda dan
gejala infeksi sistemik
dan local.
Berikan
perawatan
op.
Inspeksi
kulit
dan