Anda di halaman 1dari 19

Nama Mahasiswa

: Jita Sari

NIM

: 4006150078

A. Pengkajian
1. Data umum
a. Nama Kepala Keluarga
: Tn. A
b. Alamat dan telepon
:
c. Pekerjaan kepala keluarga
: Buruh
d. Pendidikan kepala keluarga
: SD
e. Komposisi kelurga dan genogram
No
1
2
3

Nama
Ny. T
Ny. R
Nn. V

JK
P
P
L

Hub. Dg KK
Istri
Anak
Anak

TTL
Bandung, 14-04-1972
Bandung, 02-10-1994
Bandung, 13-12-2002

Pekerjaan
Pedagang
Belum bekerja
Pelajar

Genogram

Ny. L

tn. A

Ny.

Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: klien

Ny. R

Nn. V

Pendidikan
SD
SLTA
SMP

: Meninggal
: Cerai
: anggota serumah
f. Tipe keluarga
Keluarga Tn. A termasuk tipe keluarga inti (extended family) yaitu
didalam suatu rumah terdapat suatu keluarga inti yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang tingga dalam satu rumah Tn. A (ayah), Ny. T
(ibu/istri), Ny. R (Anak), Nn. V (anak).
g. Suku bangsa
Bahasa yang digunakan kelaurga Tn. A adalah bahasa sunda karena
merupakan penduduk asli Jawa Barat.
h. Agama
Keluarga Tn. A beragama islam dan taat menjalankan ibadah sholat
waktu.
i. Status sosial ekonomi keluarga
Kebutuhan sehari-hari keluarga dipenuhi oleh Tn. A dan istri Ny. T.
Tn. A dengan penghasilan Rp. 1.000.000/buan, dan pengahsilan ny.
T Rp. 700.000/bulan Tn. A bekerja sebagai buruh dan Ny. T
memiliki warung. Barang-barang yang dimiliki oleh keluarga Tn. A
yaitu: TV, almari, meja kursi, kompor gas, mesin cuci, rice cooker dan
Tn. A merasa saat ini masih kurang karena harus membiayai anak
untuk sekolah.
j. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. A melakukan rekreasi dengan makan bersama.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak dewasa, dimana anak pertama Tn. A telah menikah, melanjutkan
dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan, serta anak Tn. A
membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan.
b. Tahap perkembangan keluarga yang beum terpenuhi
Berdasarkan hasil wawancara didapat bahwa pada usia remaja mulai
merasa tekanan yang cukup berat karena semakin tinggi pendidikan
maka semakin besar pula biaya yang dibutuhkan, Tn. A sering berfikir

apakah sanggup membiayai pendidikan anaknya dengan penghasilan


itu.
c. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga Tn. A tidak ada yang memiliki penyakit keturunan
dan semua sehat-sehat. Apabila dalam keluarga ada yang sakit selalu
dibawa ke balai pengobatan.
d. Riwayat keuarga sebelumnya
Di keluarga Tn. A tidak ada yang mengalami penyakit turunan.
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah Tn. A terdiri dari dua lantai ruang tamu, ruang keluarga, dua
kamar tidur, dapur, kamar mandi dan warung untuk berjualan. Rumah
Tn. A tidak tertata dengan rapi, disapu dan dipel setiap hari. Tipe
rumah permanen dengan ukuran 12x5 m, atap terbuat dari genting,
lantai berubin, memiliki 1 jendela, terdapat ventilasi tapi matahari
tidak dapat masuk, sumber air yang digunakan untuk mandi dan
mencuci dari BUMDES, sedangkan air minum membeli dari tukang
air bersih. Jarak antar rumah Tn. A dengan tetangga kiri dan kakan < 1
meter atau bertemu dengan dinding dengan rumah tetangga. Jarak
antara septik tank dengan sumur sejauh > 10 meter, tidak memiliki
tempat dan pembuangan sampah sendiri.

Kamar tidur
kamar tidur

6M
Ruang tamu < 50cm
Ruang
Kamar tidur
Keluarga

WC

Dapur

warung

Tetangga

5m
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan tetangga pada umumnya penduduk asli sunda, hubungan
antar tetangga cukup baik, sering ngumpul bersama dengan tetangga.
c. Mobiitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A sudah menetap dari sejak pertama menikah sampai
saat ini.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. A mengikuti pengajian dan perkumpulan RT bersama
dengan para tetangga.
4. Struktur keluarga
a. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. A hanya berobat bila sakit keras saja
b. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga Tn. A adalah komunikasi terbuka, hali ini
terlihat saat dilakukan pengkajian semua anggota keluarga dapat
mengungkapkan masalah yang terjadi dalam keluarga dan dapat
memecahkan masalah tersebut dengan bersama-sama.
c. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. A selalu melakukan musyawarah jika ada masalah,
anggota keluarga mengemukan pendapat pada saat musyawarah
dengan pengambil keputusan Tn. A.
d. Struktur peran
Formal
-

Tn. A sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk


memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya sekolah anak bungsu
Tn. A, disamping itu Tn. A berperan sebagai pendidik,
pelindung dan pemberi rasa amam bagi anggota keluarganya.

Ny. T sebagai istri, nenek dari An. R. Ny. E memiliki peran


untuk mengurusi Tn. A dan mengasuh serta pendidik anakanaknya.

Ny. R sebagai anak Tn. A berperan sebagai anak kedua Tn. A


yang sudah bekerja dan patuh kepada orang tuanya dan

kakaknya, Serta membantu orangtuanya membiayai adiknya


yang masih sekolah.
-

Nn. V sebagai anak bungsu Tn. A yang masih sekolah dan dan
hasrus melanjutkan pendidikan sampai jenjang tertinggi

Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran dan sebagai


pendorong dan menyemangati bagi anggota keluarga yang lain.
e. Nilai atau norma keluarga
Dalam budaya sunda setiap anak harus menghormati kedua orang
tuanya, keluarga Tn. A selalu mematuhi aturan dan norma yang
berhubungan dengan agama dan masyarakat.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. A saling mendukung dan memenuhi kebutuhan sehingga
dapat terpenuhi kehidupan sederhana, menyelesaikan masalah dengan
musyawarah, selalu menyempatkan untuk berkumpul dan makan
bersama dengan anggota keluarga, selalu menjalankan ibadah bersama
serta keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Ny. T sebagai
anak tertua dalam keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Tn. A dan Ny. T dapat membinan hubungan baik dan sosialisanya
pada anak-anaknya sehingga dapat membentuk norma dan aturan dan
norma yang sesuai dengan perkembangan anak-anaknya di dalam
keluarga dan mengajarkan anak tentang norma yang berlaku
dimasyarakat.
c. Fungsi perawatan kesehatan
- Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga Tn. A mengatakan bahwa Ny. T Terkena darah tinggi
dan tidak mengetahui penyebabnya, keluarga juga mengatakan
bahwa Ny. T tidak melakukan pemeriksaan secara rutin untuk
-

masaah hipertansi yang dialami.


Kemampuan keluarga mengambil keputusan

Tn. A tidak dapat mengambi keputusan dengan tidak membawa


Ny. T Ke balai pengobatan untuk melakukan pemeriksaan dan
-

pengobatan.
Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Keluarga Tn. A belum dapat melakukan perawatan terhadap
anggota keuarga yang sakit
Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang
sehat.
Keluarga Tn. A tidak tahu cara memelihara rumah sehat dan

pengaruhnya kepada keluarga.


Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan terdekat dari rumah adalah balai pengobatan
dan dokter praktek, dan bidan.

d. Fungsi reproduksi
Jumlah anak Tn. A tiga orang, Ny. T pada saat ini sudah tidak
menggunakan alat kontrasepsi dan sebelumnya Ny. T Menggunakan
alat kontrasepsi IUD namun kerena darah tinggi IUD disarankan
dilepas oleh bidan.
e. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. A kebutuhan pokok sudah terpenuhi, tapi masalah baiaya
pendidikan dan sandang masih sulit.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka panjang dan jangka pendek
Jangka pendek: yang dipikirkan keluarga saat ini yaitu memikirkan
agar tejanan darah Ny. T Tidak naik.
Jangka panjang: saat ini keluarga Tn. A memiliki anak yang masih
duduk dikelas 2 SMP, dan keluarga berharap anaknya dapat
melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi. Dan memiliki cucu
yang masih kecil berharap mereka dapat bersekolah dan tumbuh
menjadi kebanggaan keluarga.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga Tn. A selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan
masalah baik dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
c. Strategi koping yang digunakan

Keluarga Tn. A apabila dada masalah baik dalam keluarga maupun


dimasyarakat selelau menyelesaikannya dan menjalakan Sholat 5
waktu untuk mendapatkan petunjuk dan menenangkan hati.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Selalu berusaha menyelesaikan dan berdoa kepada Tuhan.

7. Pemeriksaan fisik
8. Pemeri
ksaan
fisik
14. Kesadar
an
15. GCS
16. TD
17. Nadi
18. RR
19. Suhu
46. Kepala

52. Rambut

58. Mata

9.

Tn. A

10.

Ny. T

11.

Ny. R

12.

Ny. V

13.

An.

20. CM
21. 15
22. 100/70 mmHg
23. 87x/menit
24. 19x/menit
25.

26. CM
27. 15
28. 160/80 mmHg

29. CM
30. 15
31. 110/80 mmHg
32. 70x/menit
33. 17x/menit
34.

35. CM
36. 15
37. 100/80 mmHg
38. 68x/menit
39. 18x/menit

40. CM
41. 15
42.
43.
44.
45. 36,2 o C

47. Tidak
ada
benjolan, tidak
ada bekas luka.

48. Tidak
ada
benjolan, tidak
ada bekas luka.

49. Tidak
ada
benjolan, tidak
ada bekas luka

50. Tidak
ada
benjolan, tidak
ada bekas luka.

53. Warna rambut


hitam keputihputihan,
tersebar merata
berminyak,
59. Simetris,
pengelihatan
buram, sklera
tidak
ikterik.

54. Warna
hitam,
berminyak,
tersebar merata.

55. Warna
rambut
kemerahmerahan, bersih,
tersebar merata.

56. Warna rambut


hitam,
tebal
bersih tersebar
merata.

51. Tidak ada


benjolan,
tidak ada
bekas
luka
57. Hitam
bersih
tersebar
merata

60. Mata
simetris,
konjungtiva
tidak
anemis,
skelra
tidak

61. Mata
simetris,
konjungtiva tidak
anemis,
skelra
tidak
ikterik,

62. Mata simetris,


konjungtiva
tidak anemis,
skelra
tidak

63. Mata
simetris,
konjungti
va tidak

Konjungtiva
tidak anemis.

ikterik,
pengelihatan
baik.

pengelihatan
baik.

ikterik,
pengelihatan
baik.

64. Hidung

65. Bersih,
penciuman
baik, tidak ada
pebengkakan
pada hidung.

66. Bersih,
penciuman baik,
tidak
ada
pebengkakan
pada hidung.

67. Bersih,
penciuman baik,
tidak
ada
pebengkakan
pada hidung.

68. Bersih,
penciuman
baik, tidak ada
pebengkakan
pada hidung.

70. Mulut

71. Mulut terlihat


kering, batukbatuk, Bersih,
tidak berbau,
gigi geraham
berlubang,
lidah
bersih,
tidak
ada
kesulitan
menelan .

72. Bersih,
tidak
berbau,
gigi
geraham
berlubang, lidah
bersih, tidak ada
kesulitan
menelan .

73. Bersih,
tidak
berbau,
gigi
geraham
berlubang, lidah
bersih, tidak ada
kesulitan
menelan .

74. Bersih,
tidak
berbau,
gigi
geraham
berlubang,
lidah
bersih,
tidak
ada
kesulitan
menelan .

76. Telinga

77. Telinga

78. Telinga semetris,

79. Telinga semetris,

80. Telinga

anemis,
skelra
tidak
ikterik,
pengeliha
tan baik.
69. Bersih,
penciuma
n
baik,
tidak ada
pebengka
kan pada
hidung.
75. Bersih,
tidak
berbau,
gigi
geraham
berlubang
,
lidah
bersih,
tidak ada
kesulitan
menelan .
81. Telinga

semetris,
pendengaran
sedikit
berkurang,
tidak
ada
serumen, tidak
menggunakan
alat bantu.

pendengaran
baik, tidak ada
serumen, tidak
menggunakan
alat bantu

pendengaran
baik, tidak ada
serumen, tidak
menggunakan
alat bantu

semetris,
pendengaran
baik, tidak ada
serumen, tidak
menggunakan
alat bantu

82. Leher

83. Tidak
ada
pembesaran
kelenjar tiroid.

84. Tidak
ada
pembesaran
kelenjar tiroid.

85. Tidak
ada
pembesaran
kelenjar tiroid.

86. Tidak
ada
pembesaran
kelenjar tiroid.

88. Dada

89. Bentuk
dada
simetris, Tidak
ada wheezing,
suara
paru
vesikuler, bunyi
jantung S1, S2,
saat diperkusi
sonor. Batukbatuk
RR:
21x/menit

90. Bentuk
dada
simetris, Tidak
ada
wheezing,
suara
paru
vesikuler, bunyi
jantung S1, S2,
saat
diperkusi
sonor,
tidak
menggunakan
otot dan alat
bantu

91. Bentuk
dada
simetris, Tidak
ada
wheezing,
suara
paru
vesikuler, bunyi
jantung S1, S2,
saat
diperkusi
sonor,
tidak
menggunakan
otot dan alat
bantu

92. Bentuk
dada
simetris, Tidak
ada wheezing,
suara
paru
vesikuler, bunyi
jantung S1, S2,
saat diperkusi
sonor,
tidak
menggunakan
otot dan alat
bantu

semetris,
pendenga
ran baik,
tidak ada
serumen,
tidak
menggun
akan alat
bantu
87. Tidak ada
pembesar
an
kelenjar
tiroid.
93. Bentuk
dada
simetris,
Tidak ada
wheezing,
suara
paru
vesikuler,
bunyi
jantung
S1, S2,

94. Perut

100.
E
ktremita
s
atas
dan
bawah

95. Tidak
ada
kembung, tidak
ada nyeri tekan,
tidak
ada
distensi
abdomen,
bising
usus
9x/menit.
101.
Tidak
ada
kelainan
bentuk, nyeri
pada
sendi
ditangan,
Kekuatan otot
102.103.

pernapasan. RR:
16x/menit

pernapasan. RR:
16x/menit

96. Tidak
ada
kembung, tidak
ada nyeri tekan,
tidak ada distensi
abdomen, bising
usus 9x/menit.

97. Tidak
ada
kembung, tidak
ada nyeri tekan,
tidak ada distensi
abdomen, bising
usus 10x/menit.

107.
Tidak ada
kelainan bentuk,
kien
merasa
merasa
kesemutan pada
tangan Kekuatan
otot

113.
Tidak ada
kelainan bentuk,
Kekuatan otot
114. 115.
5 5
116. 117.
5 5

pernapasan.
RR: 17x/menit

98. Tidak
ada
kembung, tidak
ada nyeri tekan,
tidak
ada
distensi
abdomen,
bising
usus
9x/menit.
119.
Tidak
ada
kelainan
bentuk,
Kekuatan otot
120. 121.
5 5
122.123.

saat
diperkusi
sonor,
tidak
menggun
akan otot
dan alat
bantu
pernapasa
n. RR:
99. Tidak ada
kembung,
tidak ada
nyeri
tekan,
tidak ada
distensi
abdomen,
125.
Tid
ak
ada
kelainan
bentuk,
Kekuatan
otot
126.127.

5 5
104. 105.
5 5
106.
131.
ulit

132.
Turgor
kulit
baik,
warna
kulit
sawo matang,
tidak
ada
jaringan parut.

137.
E
liminasi

138.
BAB:
3hari
sekali,
feses berwarna
kecoklatan.
139.
BAK:
10x/hari, urine
berwarna
merah.

108. 109.
5 5
110. 111.
5 5
112.
133.
Turgor
kulit baik, warna
kulit
sawo
matang,
tidak
ada
jaringan
parut.

118.

5 5
124.

5 5
128. 129.
5 5
130.

134.
Turgor
kulit baik, warna
kulit
sawo
matang,
tidak
ada
jaringan
parut.

135.
Turgor
kulit
baik,
warna
kulit
kuning langsat,
tidak
ada
jaringan parut.

140.
BAB:
1x/hari.
Fese
berwarna
kekuningkuningan.
141.
BAK: 45x/hari, warna
urine
kuning
jernih.

142.
BAB:
1x/hari.
Fese
berwarna
kekuningkuningan.
143.
BAK: 46x/hari,
warna
urine
kuning
jernih.

144.
BAB:
1x/hari.
Fese
berwarna
kekuningkuningan.
145.
BAK: 45x/hari, warna
urine
kuning
jernih.

136.
Tu
rgor kulit
baik,
warna
kulit
sawo
matang,
tidak ada
jaringan
parut.
146.
B
AB:
1x/hari.
Feses
berwarna
kekuningkuningan.
147.
B
AK:
45x/hari,

warna
urine
kuning
jernih.
148.
149.

150.
Harapan keluarga
151. Harapan keluarga Tn. A yaitu menginginkan semua anggota
keluarga selalu sehat dan dapat menyekolahkan anak serta cucu nya.
152.
B. Analisa Data
153. Data
156. Data subjektif:
- Ny.
T
mengatakan
pusing dan sakit dikepala
belakang seperti terasa
berat
- Ny. T mengatakan tidak
tau penyebab kepaanya
sering mengalami pusing
- Ny. T Mengatakan bila
kepala sakit atau tekanan
darah pasien naik hanya
istirahat saja..
157. Data Objektif:
- TD 160/90 mHg
- N 89 x/m
- RR 20 x/m
- Pasien terlihat meringis
158.

161.
DO:
Keluarga Tn. A tidak
memiliki tepat sampah
dan pembuangan sampah
sendiri.
Ventilasi jendela tidak
atau jarang dibuka.
Kamar Tn. A tidak
meiliki jendela.
Rumah keluarga Tn. A

154. Interpretasi data


1. keluarga tidak mampu mengenal
masalah: Ny. T Tidak dapat
menyebutkan penyebab dan
pengertian hipertensi.
2. Kemampuan
keluarga
mengambil keputusan: Tn. A
tidak
dapat
mengambil
keputusan
dengan
tidak
membawa anggota keluarga
yang sakit Ke balai pengobatan
untuk melakukan pemeriksaan
dan pengobatan.
3. Keluarga
belum
mampu
merawat keluarga yang sakit:
tidak ada anggota keuarga yang
dapat melakukan perawatan
kepada anggoota keluarga yang
sakit.
4. Ketidakmampuan
keluarga
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan: tidak ada anggota
keluarga
yang
membawa
anggota keluarga yang sakit ke
159.
Balai
Pengobatan,
atau ke Puskesmas
1. Keluarga Tn. A tidak mengenal
masalah mengenai rumah sehat.
2. Keluarga Tn. A tidak mengambil
keputusan dalam kondisi rumah.
3. Keluarga Tn. A tidak memberikan
perawatan yang baik mengenai
rumah sehat.
4. Keluarga
Tn.
A
tidak
memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat.

155.
160.
Akut

Masalah
Nyeri

163. Ketidake
fektifan
pemeliharaan
kesehatan

tidak
memiliki 5. Keluarga
Tn.
A
tidak
pencahayaan
yang
memnfaatkan fasilitas kesehatan.
cukup.
- Tn. A merokok didaam
rumah
162.
DS:
- Keluarga
Tn.
A
mengatakan tidak tau
dampak
jika
tidak
memiliki ventilasi dan
jedela yang tertutup.
- Keluarga
Tn.
A
mengatakan
tidak
mampu
memodifikasi
lingkungan rumah dan
sekitarnya.
164.
C. Diagnoa Keperawatan
1. Nyeri kronis pada Ny. T
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn. A
165.
166.
Priorotas masalah
1. Nyeri kronis pada Ny. T
167.

Kriteria

168. 169. B 170. n


Skor obot
ilai
1. Sifat Masalah
172. 176.
178.
a. Aktual (tidak/kurang sehat)
173. 177.
179.
b. Ancaman kesehatan
3
1
3/3
c. Keadaan sejahtera
174.
x
2
1
175.
=
1
1
2. Kemungkinan
masalah
dapat
181. 185.
187.
diubah
182. 186.
188.
a. Mudah
2
2
1/2
b. Sebagian
183.
x
c. Tidak dapat
1
2
184.
=
0
1
3. Potensi masalah untuk dicegah
190. 194.
196.

171. pemb
enaran
180.

189.

198.

a. Tinggi
b. Cukup
c. rendah

191.
3
192.
2
193.
1
199.
200.
2
201.
202.
1
203.
204.
0

4. Menonjolnya masalah
a. masaah berat dan harus segera
ditangani
b. ada masalah, tidak perlu segera
ditangani
c. masalah tidak dirasakan

195.
1

205.
206.
1

197.
3/3
x
1
=
1
207. 209.
208.
2/2
x
1
=
1

210.
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn. A.
211.

Kriteria

216.
Sifat masalah
a. Aktual (tidak/kurang sehat)
b. Ancaman kesehatan
c. Keadaaan sejahtera

226.
Kemungkinan
masalah dapat diubah
a. Mudah
b. Sebagian
c. Tidak dapat
236.
Potensi masalah untuk
dicegah
a. Tinggi
b. Cukup
c. Rendah
246.

Menonjolnya masalah

212.
Sk
217.
218.
3
219.
2
220.
1
227.
228.
2
229.
1
230.
0
237.
238.
3
239.
2
240.
1
247.

213.
Bob
o
t
221.
222.
1

231.
232.
2

214.
Hasil

215.
Pemben
aran

223.

225.

224.
2/3x1
=
0,
6
233.

235.

234.
1/2x2
=1

241.
242.
1

243.

253.

255.

245.

244.
2/3x1
=0
,6
257.

a. Masalah berat dan harus


segera ditangani
b. Ada masalah tidak perlu
segera ditangani
c. Masalah tidak dirasakan.

258.

248.
2
249.
250.
1
251.
252.
0

254.
1

256.
2/2x1
=1

D. Intervensi Keperawatan
259.
No
.
271.
1

260.

Diagn
osa
Keperawatan
272. Nyeri
akut

282. 283. Ketida


2.
kefektifan
pemeliharaan
kesehatan

261.
Umum

Tujuan
267. Khusus

262.
266.
268. Krit
eria
273. Setelah
274.
Setelah
275. Verb 1.
2.
dilakukan
dilakukan
al
276.
tindakan
penyuluhan
3.
keperawatan
kesehatan selama 277.
278.
selama 1 minggu
30
menit
279.
4.
Nyeri akut klien
keluarga mampu 280. Psik
teratasi
mengenal
omotor
masalah
hipertensi,
dengan kriteria:
- Menyebutkan
pengertian hipertensi
- Menyebutkan
penyebab hipertensi
- Menjelaskan 4 dari 6
tanda dan gejala
hipertensi
284. Setelah
285. Setelah dilakukan 286. Verb 1.
dilakukan
tindakan
keperawatan al
2.
tindakan
selama
1
minggu
keperawatan
keluarga Tn. A:

Evaluasi
269. Standar

263.

Rencana Keperawatan

Hipertensi adalah
Penyebab
hipertensi adalah
Tanda dan gejala
hipertensi
Anggota keuarga
mampu membantu
anggota keluarga
dalam
merawat
anggota yang sakit

1.

Rumah
sehat
adalah
Kriteria
rumah
sehat adalah

1. Memberikan penkes tentang


rumah sehat
2. Mendiskusikan
dengan
keluarga tentang masalah

Memberikan
penkes
tentang Hipertensi
2.
Mendiskusikan
dengan
keluarga tentang masalah
Hipertensi
3.
Mendorong
keluarga
untuk menjelaskan tentang
hipertensi
4.
Ajarkan
pasien
dan
anggoota keluarga untuk
membuat jus timun.
281.

selama 1 minggu a. Menyebutkan


Nyeri akut klien
pengertian
rumah
teratasi
sehat
b. Menyebutkan kriteria
rumah sehat
c. Memodifikasi rumah
sehat.
287.
E. Impementasi Keperawatan
F. Evaluasi

3. Keluarga mampu
memodifikasi
rumah

rumah sehat
3. Mendorong keluarga untuk
menjelaskan tentang dampak
rumah yang tidak sehat
4. Memberikan reinforecement
positif jika keluarga mampu
menjawab

Anda mungkin juga menyukai