Anda di halaman 1dari 8

32

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1

Umur
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur penderita DM tipe 2 di RSUD dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2014
Umur
45 tahun
< 45 tahun
Jumlah

Frekuensi
79
7
86

Persentase (%)
91,9
8,1
100

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar penderita


DM tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2014
berumur 45 tahun yaitu sebanyak 79 orang (91,9%), sedangkan
selebihnya berumur < 45 tahun yaitu sebanyak 7 orang (8,1%).
4.1.2

Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin penderita DM tipe 2 di
RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2014
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah

Frekuensi
38
48
86

Persentase (%)
44,2
55,8
100

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar penderita


DM tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2014
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 48 orang (55,8%), sedangkan
selebihnya laki-laki yaitu sebanyak 38 orang (44,2%).

33

4.1.3

Kadar LDL
Tabel 4.3 Kadar LDL penderita DM tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung tahun 2014
Kadar LDL

N
86

Minimum
158

Maksimum
279

Mean
189,28

St. Dev
32,88

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa nilai rata-rata kadar LDL


penderita DM tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
tahun 2014 adalah 189,28 mg/dl, dengan nilai tertinggi 279 mg/dl, nilai
terendah 158 mg/dl dan standar deviasi sebesar 32,88 mg/dl.
Berdasarkan hasil penelitian perbedaan rata-rata kadar LDL
berdasarkan usia, dapat dilihat dalam grafik berikut 4.1 sebagai berikut:
Gambar 4.1 Perbedaan rata-rata kadar LDL berdasarkan usia
Mg/dl

Mg/dl

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata kadar LDL pada


responden yang berumur 45 adalah 188 mg/dl, sedangkan rata-rata kadar
LDL pada responden yang berumur < 45 adalah 202 mg/dl.

34

Berdasarkan hasil penelitian perbedaan rata-rata kadar LDL


berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat dalam grafik berikut 4.2 sebagai
berikut:
Gambar 4.2 Perbedaan rata-rata kadar LDL berdasarkan jenis kelamin
Mg/dl

Mg/dl

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata kadar LDL pada


responden laki-laki adalah 188 mg/dl, sedangkan rata-rata kadar LDL pada
responden perempuan adalah 191 mg/dl.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar penderita DM
tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2014 berumur
45 tahun yaitu sebanyak 79 orang (91,9%), sedangkan selebihnya berumur < 45
tahun yaitu sebanyak 7 orang (8,1%). Berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
48 orang (55,8%), sedangkan selebihnya laki-laki yaitu sebanyak 38 orang
(44,2%).

35

Nilai rata-rata kadar LDL penderita DM tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul


Moeloek Provinsi Lampung tahun 2014 adalah 189,28 mg/dl, dengan nilai
tertinggi 279 mg/dl, nilai terendah 158 mg/dl dan standar deviasi sebesar 32,88
mg/dl.
Kolesterol (C27H45OH) adalah lemak berwarna kekuningan dan berupa seperti
lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam hati. Kolesterol
termasuk zat gizi yang sukar diserap oleh tubuh, masuk ke dalam organ tubuh
melalui sistem limpatik. Kolesterol dalam plasma darah terutama dijumpai
berikatan dengan asam lemak dan ikut bersirkulasi dari bentuk ester kolesterol,
kadar kolesterol di dalam darah adalah di bawah 200 mg/dl. Apabila melampaui
batas normal maka disebut sebagai hiperkolesterolemia.9
Low Density Lipoprotein (LDL) mengandung paling banyak kolesterol dari
semua lipoprotein, dan merupakan pengirim kolesterol utama dalam darah. Sel
hati memproduksi kolesterol dalam tubuh, kemudian disebarkan oleh LDL
kolesterol dalam darah ke jaringan-jaringan tubuh. Kolesterol dibawa ke sel-sel
tubuh yang memerlukan seperti sel otot jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya
agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.
Semakin bertambahnya usia, aktivitas fisik seseorang cenderung berkurang
dan laju metabolisme secara alami akan berjalan semakin lambat. Hal ini
berkaitan dengan semakin melemahnya organ-organ tubuh. Beberapa ahli
berpendapat bahwa kenaikan kadar LDL kolesterol seiring bertambahnya usia
berhubungan dengan makin berkurangnya kemampuan atau aktivitas LDL
reseptor.7

36

Jenis kelamin laki-laki memiliki risiko diabetes meningkat lebih cepat.


Para ilmuwan dari University of Glasgow, Skotlandia mengungkap hal itu
setelah mengamati 51.920 laki-laki dan 43.137 perempuan. Seluruhnya
merupakan pengidap diabetes tipe II dan umumnya memiliki indeks massa
tubuh (IMT) di atas batas kegemukan atau overweight. Laki-laki terkena
diabetes

pada

IMT

rata-rata

31,83kg/m

sedangkan

perempuan

baru

2
mengalaminya pada IMT 33,69 kg/m . Perbedaan risiko ini dipengaruhi oleh

distribusi lemak tubuh. Pada laki-laki, penumpukan lemak terkonsentrasi di


sekitar perut sehingga memicu obesitas sentral yang lebih berisiko memicu
gangguan metabolisme.
Namun pada penelitian ini lebih banyak ditemukan pasien diabetes mellitus
berjenis kelamin perempuan (55,8%), hal ini disebabkan wanita sangat rentan
terhadap penyakit diabetes terutama saat masa kehamilan. Secara keseluruhan,
wanita dapat terkena tiga jenis diabetes. Jenis diabetesnya pun memiliki tanda dan
gejala yang mirip sehingga sangat sulit dibedakan. Kendati demikian, diabetes
pada wanita menunjukkan gejala-gejalanya sejak awal sehingga dengan mudah
dikenali.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Blebil AQ, dkk, terhadap 246 pasien
DM tipe 2, yaitu terdiri dari 121 pasien laki-laki dan 125 pasien perempuan,
didapatkan kejadian dislipidemia pada sebagian besar sampel. Bentuk
dislipidemia yang paling banyak ditemukan yaitu hiper-LDL (46,2%). Terbanyak
kedua bentuk dislipidemia yang ditemukan yaitu pasien dengan hipo-HDL
(35,5%) dan bentuk dislipidemia terbanyak selanjutnya yaitu hipertrigliseridemia

37

(18,3%). Hasil rerata uji beda yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan
antara laki-laki dan perempuan dengan profil lipid, kecuali untuk kol-HDL
dimana
wanita lebih tinggi daripada laki-laki (p<0.001).
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai peningkatan
kadar gula darah diatas 200 mg/dl yang disebabkan oleh karena tubuh tidak dapat
melepaskan insulin secara cukup yang diproduksi oleh pankreas untuk
mengendalikan kadar glukosa dalam darah. Menurut National Cholesterol
Education program Expert Panel on Detection Evaluation and treatment of high
Blood Cholesterol in adults treatment panel III tahun 2010 menyatakan bahwa
faktor risiko penyakit DM salah satunya adalah sindrom metabolik lipid yang
terdiri dari obesitas sentral dan dislipidemia aterogenik (kadar trigliserida
meningkat, kadar HDL rendah, kadar LDL Meningkat).2
Kadar LDL kolesterol yang tinggi dan pekat di dalam darah akan
menyebabkan kolesterol lebih banyak melekat pada dinding-dinding pembuluh
darah pada saat transportasi dilakukan. Kolesterol yang melekat perlahan-lahan
akan mudah melakukan tumpukan-tumpukan lalu mengendap, membentuk plak
pada dinding-dinding pembuluh darah. Tumpukan LDL kolesterol yang
mengendap pada dinding-dinding pembuluh darah dapat menyebabkan rongga
pembuluh darah menyempit, sehingga saluran darah terganggu dan bisa
mengakibatkan risiko penyakit pada tubuh seseorang seperti stroke, jantung
koroner, dan lain sebagainya. 12

38

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Sebagian besar penderita DM tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung tahun 2014 berumur 45 tahun yaitu sebanyak 79 orang (91,9%),
sedangkan selebihnya berumur < 45 tahun yaitu sebanyak 7 orang (8,1%).
Rata-rata kadar LDL pada responden yang berumur 45 adalah 188 mg/dl,
sedangkan rata-rata kadar LDL pada responden yang berumur < 45 adalah 202
mg/dl.
2. Sebagian besar penderita DM tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung tahun 2014 berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 48 orang
(55,8%), sedangkan selebihnya laki-laki yaitu sebanyak 38 orang (44,2%).
Rata-rata kadar LDL pada responden laki-laki adalah 188 mg/dl, sedangkan
rata-rata kadar LDL pada responden perempuan adalah 191 mg/dl.
3. Nilai rata-rata kadar LDL penderita DM tipe 2 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung tahun 2014 adalah 189,28 mg/dl, dengan nilai tertinggi 279
mg/dl, nilai terendah 158 mg/dl dan standar deviasi sebesar 32,88 mg/dl.

39

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran antara
lain:
5.2.1

Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan referensi

khususnya bagi Mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati tentang profil


kadar kolestrol LDL pada penderita DM tipe 2 berdasarkan umur dan jenis
kelamin.
5.2.2

Bagi Petugas kesehatan di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi


Lampung
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi

bagi petugas kesehatan di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tentang
profil kadar kolestrol LDL pada penderita DM tipe 2 berdasarkan umur dan jenis
kelamin.

Anda mungkin juga menyukai