A. DEFINISI
1. Menurut Wening Sari (2008), hepatitis adalah infeksi sistemik oleh virus
disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas.
2. Menurut Crown Elizabeth J (2005), hepatitis merupakan suatu peradangan
hati yang dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol
dan dijumpai pada kanker hati.
3. Menurut Smeltzer Suzanne C (2004), hepatitis virus merupakan infeksi
sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang
menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang
khas. Hepatitis virus yang sudah teridentifikasi secara pasti adalah
hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E mempunyai cara penularan
yang serupa (jalur vekal-oral) sedangkan hepatitis B, C dan D mempunyai
banyak karakteristik yang sama.
B. ETIOLOGI
1. Hepatitis Virus
a. Hepatitis A
Nama virusnya HAV/Hepatitis infeksiosa dengan agen virus RNA
untai tunggal dan disebabkan oleh virus RNA dari famili enterovirus
serta dapat terjadi pada usia anak-anak & dewasa muda. Cara
penularan fekal-oral, makanan, penularan melalui air, parenteral
(jarang), seksual (mungkin) dan penularan melalui darah. Masa
inkubasi 15-45 hari, rata-rata 30 hari pada usia anak-anak dan
dewasa muda. Resiko penularan pada sanitasi buruk, daerah padat
seperti rumah sakit, pengguna obat, hubungan seksual dengan orang
terinfeksi dan daerah endemis. Tanda dan gejala dapat terjadi dengan
atau tanpa gejala, sakit mirip flu.
Virus ini merupakan virus RNA kecil berdiameter 27 nm yang dapat
dideteksi didalam feses pada masa inkubasi dan fase praikterik.
Awalnya kadar antibodi IgM anti-HAV meningkat tajam, sehingga
memudahkan untuk mendiagnosis secara tepat adanya suatu inveksi
HAV. Setelah masa akut antibodi IgG anti-HAV menjadi dominan
dan bertahan seterusnya hingga menunjukkan bahwa penderita
Gejala hepatitis D
suatu
virus
rantai
tunggal
yang
kecil
(Suddarth, 2007)
2. Hepatitis Toksik
Mendapat riwayat pajanan atau kontak dengan zat-zat kimia, obat
atau preparat lain yang bersifat hepatotoksik. Gejala yang dijumpai
adalah anoreksia, mual dan muntah. Pemulihan cepat apabila
hepatotoksin dikenali dandihilangkan secara dini atau kontak dengan
penyebabnya terbatas. Terapi ditujukan pada tindakan untuk
memulihkan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit, penggantian darah, memberikan rasa nyaman dan tindakan
pendukung (Suddarth, 2007).
3. Hepatitis yang Ditimbulkan oleh Obat
Setiap obat dapat mempengaruhi fungsi hati namun obat yang paling
berkaitan denagn cedera hati tidak terbatas pada obat anastesi tapi
mencakup obat-obat yang dipakai untuk mengobati penakit rematik
seta muskuloskletal, obat anti depresan,, psikotropik, antikonvulsan
dan antituberkulosis (Suddarth, 2007).
C. PATOFISIOLOGI
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan
kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena
memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan berkembangnya inflamasi pada
hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah
normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel
hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari
tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang
sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis
sembuh dengan fungsi hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan
peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya
perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini
dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.
Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun
jumlah billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap
normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu
4.
Do
Suhu tubuh klien lebih dari 36,50C
Kulit terasa hangat
Kulit terlihat kemerahan
Adanya kejang
3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Ds :
Ibu klien mengatakan anaknya susah makan
Klien mengatakan anaknya mengalami mual/ muntah
Do :
Klien tampak lemas
Berat badan klien mengalami penurunan
Klien terlihat tidak memilki nafsu makan
Membran mukosa klien pucat
Adanya sariawan
Klien tanpak menghindari makanan
4. Intoleransi Aktivitas
I. RENCANA KEPERAWATAN
NO.
1.
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
Nyeri Akut
INTERVENSI
NOC:
NIC
1. Pain Level
Pain Management
2. Pain Control
3. Comfort Level
Kriteria Hasil :
1. Mampu
nyeri,
mampu
mengunakan
teknik
farmakologi
untuk
mengurangi nyeri
2. Mampu
intensitas,
(skala,
frekuensi,
mengenali
nyeri
ketidaknyamanan nyeri
5. Gunakan teknik teraupetik untuk
mengetahui pengalaman nyeri
pasien
rasa
berkurang
2.
Hipertermia
NOC:
NIC:
1Hidration
2Adherence behavior
3Immune status
4Risk control
5Risk detection
Kriteria hasil:
1Keseimbangan
produksi
yang
1
2
bertahap
Monitor tekanan darah, nadi dan
antara
panas,
diterima,
4
panas
5
dan
kehilangan panas
6
2Seimbang antara produksi 7
panas,
panas
yang
selama
28
hari
pertama kehidupan
3Keseimbangan asam
basa
respiratory rate
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi dan
hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
Selimuti pasien untuk mencegah
risiko:
hipertermia
8Pengendalian
risiko:
hipotermia
9Pengendalian risiko: proses
menular
10 Pengendalian
risiko:
diperlukan
12 Berikan anti piretik jika diperlukan
3.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhantubuh
NIC
N
ut
ri
ti
o
Weight Management
1. Bina
hubungan
dengan
keluarga
klien
2. Jelaskan
keluarga
St
klien
mengenai
at
pentingnya
us
pemberian makanan,
penambahan
ut
ri
berat badan
berat
ti
o
n
St
at
3. Jelaskan
kelurga
us
kekurangan
badan
berat
fo
o
5. Berikan
motivasi
meningkatkan berat
badan klien
d
Fl
ui
d
In
ta
klien
ke
3
N
ut
ri
ti
o
n
al
St
at
us
:
n
ut
ri
e
nt
In
ta
ke
W
ei
g
ht
c
o
nt
ro
l
Kriteria Hasil :
1. adanya peningkatan
Intoleransi
Aktivitas
NOC :
NIC :
1. Emergency conservation
2. Self Care : ADLs
Energy Management
1. Observasi adanya pembatasan klien
Kriteria Hasil :
1. Berpartisipasi
dalam
fisik
berlebihan
6. Monitor respon
kardiovaskuler
terhadap aktivitas
7. Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
1. Bantu klien untuk mengidentifikasi
yang
sesuai
dengan
mengidentifikasi
untuk
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Corwn, Elizabeth J. 2005. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.
Mansjoer A., dkk. 2005. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media
Pengaruh alkohol, virus Hepatitis, toksin
Aesculapius.
Price, Sylvia Anderson. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proes-proses
Hipertermi
Peregangan kapsula hati
Pada hepar
Penyakit. JakartaInflamasi
: EGC
Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC
Suddarth & Brunner. 2007. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
Hepatomegali
EGC.
Smeltzer Suzanne C. 2004. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Wening Sari, dkk. 2008. Care Your Self: Hepatitis. Jakarta: Plus.
Perasaan
tidak
nyaman diabdomen kuadran kan
Kerusakan
sel parenkim,
hati dan daktulii
empedu
intrahepatik
ngguan metabolisme
karbohidrat
lemak dan sel
protein
Nyeri Akut
Glikogenesis menurun
Glukoneogenesis menurun
Anoreksia
Glikogenolisis menurun
Cepat lelah
Intoleransi Aktvitas
Kerusakan sel parenkim, sel hati dan duktuli empedu intrahepatik
Kerusakan konjugasi
Obstruksi
Retensi bilirubin
ikterus
ikterus
gkatan gram empedu dalam darah
pruritus
Bilirubinuria
Ekskresi kedalam kandung
kemih dan kemih berwarna gelap
Perubahan kenyamanan