Anda di halaman 1dari 4

1.

Alur Pasien di IRD OK lantai 5


Pasien datang dan langsung diberi lambang triage (Hijau, Kuning, Merah,
atau Biru). Pasien yang diberi triage merah atau biru akan dipindahkan ke
ruangannya masing-masing (R. medik, R. bedah, R. Resusitasi). Jika pasien
tidak akan dioperasi maka pasien akan masuk ke ruangan resusitasi yang
kemudian masuk ke ROI. Namun jika pasien tersebut akan dioperasi, maka
akan disiapkan dokter bedah/ medik dan anastesi. Dokter akan menghubungi
perawat untuk menanyai hasil lab sebagai parameter dalam melakukan
tindakan. Pasien dimasukkan ke ruangan operasi sesuai jenis operasi yang
akan dilaluinya.
OK 1 : THT
OK 2 : Digestive
OK 3 : Operasi Kotor (TB, HIV, Hepatitis)
OK 4 : Obgyn
OK 5 : Bedah Syaraf
OK 6 : Tulang

2. Alur Pelayanan resep di IRD OK lantai 5


UPF di lantai 5 IRD RSUD Dr. Soetomo melayani permintaan bahan
dasar habis pakai, alat kesehatan dan obat untuk keperluan OK. Dokter bedah
OK akan menuliskan resep dan diserahkan ke UPF OK kemudian akan
disiapkan oleh petugas UPF dan obat dan alat kesehatan akan dibawa ke
kamar operasi oleh perawat. Jika pasien merupakan peserta Jamkesmas maka
sedapat mungkin diresepkan obat yang tercantum di dalam Formularium
Nasional. Sedangkan untuk peresepan narkotik dan psikotropika digunakan
form yang telah disediakan khusus pula. Sementara untuk penggunaan obatobat restriksi dalam Fornas maka dokter diwajibkan untuk menggunakan form
KFT.

Setelah operasi selesai petugas mencatat pemakaian obat dan alat


kesehatan (alkes) pada form pemakaian kemudian form tersebut dibawa ke
lantai 3 untuk pengurusan administrasi oleh keluarga pasien. Jika ternyata
pasien/keluarga tidak mampu melakukan pembayaran tagihan maka biaya
dibebankan menjadi piutang dan menjadi tanggungan rumah sakit dimana
dananya bersumber dari anggaran yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
Perbekalan farmasi yang disiapkan di lantai 5 biasanya telah disiapkan
dalam bentuk 1 paket untuk persiapan operasi, jadi pada saat operasi darurat
tidak memerlukan waktu yang lama untuk menunggu persiapan perbekalan
farmasi. Sedangkan untuk obat yang tidak tersedia dapat dipenuhi dengan
melakukan permintaan antar UPF atau GBPT yang memiliki persediaan obat.

pasien masuk OK

dokter
menggunakan/minta
tambahan obat/alkes

dicatat dalam buku


pengeluaran
sementara

dokter menulis resep

paket diserahkan
kepada dokter

operasi selesai

AA menyiapkan
obat/alkes (paket)

isi paket dicatat di


dalam buku
pengeluaran
sementara

rekapitulasi
obat/alkes dalam
form

Skema alur pelayanan pasien di IRD lantai 5

3. Alur Defecta di IRD OK lantai 5


Alur defecta pada UPF lantai 5 secara umum sama dengan UPF lainnya.
Dalam memenuhi obat atau alkes yang tergolong dalam UPPFI pengadaannya
dilakukan seminggu dua kali, sedangkan UPPFS pengadaannya seminggu
sekali. Defecta akan dikirim terlebih dahulu ke bagian UPPFI atau UPPFS dan

sehari kemudian obat dan alkes dapat dijemput. Untuk obat atau alkes yang
cito atau fast moving digunakan defecta khusus cito. Permintaan defecta
dikirim sehari sebelumnya, besoknya barang bisa dijemput.

4. Emergency Kit
Obat-obat yang ada dalam emergency kit:

Lidocain 2% (2 ampul)

Atropine sulfas (2 ampul)

Efedrin (1 ampul)

Efedrin (1 ampul)

Obat-obat emergency yang terletak dalam meja mayo operasi disiapkan dalam
spuit. Diganti 1x24 jam. Trolly emergency disegel, di cek 1x sehari oleh
farmasi dan perawat di pagi hari.
5. Penataan dan penyimpanan obat
Obat ditata berdasarkan:

Stabilitas obat

Bentuk sediaan obat

Pasien BPJS/umum kelas terapi

Alfabetis

6. Obat-obat high alert


a. Elektrolit pekat

KCl injeksi

b. Narkotika

Morphine

Pethidine

Fentanyl

c. Sedative injeksi

Midazolam

d. Semua bentuk sediaan insulin


e. Adrenergic agonis

Epinephrine

Norepinephrine

f. Anastesi injeksi

Propofol

Ketamine

g. Anti koagulan injeksi

Heparin

Obat-obat high alert harus double check

Saat farmasi mengambil obat

Saat dokter/perawat menerima obat

Saat dokter/perawat/farmasi akan menyerahkan obat

Anda mungkin juga menyukai