PENYUSUNAN
KELAYAKAN USAHA
& PENGEMBANGAN USAHA
BUM Desa
Hastowiyono
Suharyanto
Australian Community Development and Civil Society
Strengthening Scheme (ACCESS) Tahap II
PENYUSUNAN
KELAYAKAN USAHA
& PENGEMBANGAN USAHA
BUM Desa
Hastowiyono
Suharyanto
Australian Community Development and Civil Society
Strengthening Scheme (ACCESS) Tahap II
KATA PENGANTAR
Direktur Usaha Ekonomi Masyarakat
Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Kementerian Dalam Negeri
iii
Sejalan de
ngan dikeluarkannya berbagai kebijakan yang
mengatur BUM Desa, telah banyak pemerintah kabupaten
menginisiasi pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
yang didasarkan atas kebutuhan dan potensi desa sebagai
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
BUM Desa dibangun atas prakarsa (inisiasi) masyarakat
desa serta berdasar prinsip kooperatif, partisipasi, dan emansi
pasi (user-owned, user-benefited, and user controlled) de
ngan mekanisme member-base dan self-help. Badan ini
di
harapkan dapat menjadi wadah ke
giatan eko
nomi yang
terdapat di desa. Karena itu, pengelolannya harus dilakukan
secara profesional, kooperatif, mandiri dan berkelanjutan.
Secara kelembagaan, permasalahan yang dihadapi
terhadap pendirian BUM Desa pada dasarnya dapat dike
lom
pokkan ke dalam hal-hal yang bersifat internal dan
eks
ternal. Permasalahan internal meliputi keterbatasan
Sumber Daya Manusia (SDM), manajemen yang belum
efektif sehingga kurang efisien, serta keterbatasan modal.
Sedangkan permasalahan eksternal meliputi kemampuan
mo
ni
toring yang belum efektif, kurangnya pengalaman,
serta infrastruktur yang kurang mendukung. Kondisi inilah yang mengakibatkan pelayanan dalam pengembangan
BUM Desa masih belum mampu menjangkau secara luas,
padahal pelayanan dalam pengembangan BUM Desa seca
ra luas akan sangat penting perannya dalam membantu
investasi bagi pelaku usaha mikro di perdesaan.
iv
vii
ix
KATA PENGANTAR
Forum Pengembangan Pembaharuan Desa
xi
xii
xiii
xiv
DAFTAR ISI
xv
Bagian II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN............................... 11
Apa Makna Pasar dan Pemasaran?....................... 11
Apa yang harus dikaji dari segi pasar dan
pemasaran?.......................................................... 14
1. Ketepatan Produk dengan Kebutuhan
Masyarakat. .................................................. 14
2. Daya Beli Masyarakat..................................... 18
3. Jumlah Konsumen ....................................... 20
4. Kecenderungan Permintaan Konsumen ........ 21
5. Kesesuaian Harga Produk.............................. 24
6. Kemudahan Mendapatkan Produk................. 26
7. Kemudahan Mendapatkan Informasi
tentang Produk.............................................. 28
Bagian III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI............................. 37
1.
2.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
xvi
Perencanaan Produk...................................... 37
Kualitas Produk.............................................. 38
Perencanaan jumlah Produksi........................ 40
Persediaan bahan baku.................................. 41
Kapasitas Produksi........................................ 42
Pemilihan Teknologi....................................... 43
Penentuan Lokasi Usaha................................ 44
Perencanaan Tata letak (Layout) ................... 48
Bagian IV
ASPEK MANAJEMEN DAN SDM................................. 55
Aspek Manajemen ............................................... 55
Aspek Sumber Daya Manusia .................................61
Bagian V
ASPEK KEUANGAN..................................................... 67
Kebutuhan Dana dan Sumbernya ........................ 68
Perkiraan Arus Kas ............................................... 76
Perkiraan Laba-Rugi ............................................ 79
Penilaian Investasi ................................................ 82
Bagian VI
ASPEK SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, POLITIK,
LINGKUNGAN USAHA DAN LINGKUNGAN HIDUP..... 93
Aspek Sosial Budaya Setempat ........................... 93
Aspek Perbaikan Ekonomi Desa .......................... 95
Aspek Politik ........................................................ 96
Aspek Lingkungan Usaha .................................... 97
Aspek Lingkungan Hidup .................................... 100
Bagian VII
ASPEK HUKUM (YURIDIS).......................................... 101
1. Bentuk Usaha dan Perijinannya ..................... 102
xvii
xviii
DAFTAR SINGKATAN
ACCESS
APBD
APBN
ATK
BEP
BPD
BUM Desa
FPPD
KK
Kepala Keluarga
NPV
PADes
PI
Profitability Index
PNPM
PP
Payback Period
PT
Perseroan Terbatas
PV
Present Value
RKP Desa
xix
RPJM Desa
Saprotan
Sembako
SDM
TPKU
xx
Bagian I
PENDAHULUAN
3. Merencanakan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama untuk menyiapkan orang-orang yang berkualitas
sebagai pengelola unit usaha,
4. Merancang organisasi unit usaha,
5. Memperhitungkan peluang dan risiko usaha,
6. Menentukan jenis usaha yang memungkinkan dan me
nguntungkan untuk dijalankan.
10
Bagian II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
11
12
pakai dan sesuai selera). Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (barang dan/
atau jasa), penetapan harga, pengiriman barang, dan
mempromosikan barang/jasa.
Pelajaran berharga yang dapat kita peroleh dari makna
pasar dan pemasaran tersebut adalah, rencana kegiatan
usaha BUM Desa tidaklah cukup hanya memusatkan perha
tiannya pada kemampuan memproduksi barang dan/atau
jasa, melainkan harus dipikirkan pula kemampuan me
nentukan pasar dan strategi pemasarannya. Dengan kata
lain, kegiatan usaha BUM Desa berpeluang sukses apabila
kemampuan produksinya tinggi dan disertai kemampuan
penguasaan pasar dan pemasaran produk yang dihasilkan.
Sebaliknya, apabila BUM Desa memiliki kemampuan pro
duksi (barang/jasa) yang tinggi, tetapi tidak ada kejelasan
kepada siapa produk itu hendak dijual, apakah produk itu
dibutuhkan orang banyak dan bagaimana cara pemasaran
nya, maka risikonya banyak produk tidak terjual dan akhir
nya bangkrut. Oleh karena itu, agar rencana kegiat
an
usaha BUM Desa dapat mencapai kesuksesan diperlukan
kajian terhadap kelayakan usaha dari aspek pasar dan pemasaran.
13
15
16
17
19
21
23
24
Dalam konteks harga, yang lebih penting dipertimbangkan adalah harga yang ditawarkan dapat diterima
masyarakat/konsumen dan tidak merugikan BUM Desa.
Oleh karena itu, meskipun dengan harga tertentu BUM
Desa hanya mendapatkan sedikit laba tetapi unit usaha
25
26
atau konsumen akan membeli produk yang sama kepada pihak lain yang mampu memberikan kemudahan dalam memperolehnya. Saat ini persaingan bisnis sangat ketat. Ini dapat kita ketahui dari banyaknya
pelaku usaha yang menawarkan produk sejenis. Kualitas pelayanan menjadi salah satu kunci untuk memenangkan dalam persaingan bisnis. Meskipun sebuah
produk ditawarkan dengan harga yang lebih murah
tetapi pelayanannya kurang baik sehingga merepotkan konsumen untuk memperolehnya, kemungkinan
besar tidak banyak konsumen yang mau membeli
produk tersebut.
Uraian di atas ingin menegaskan bahwa cara produsen
atau penjual dalam mendistribusikan/mengantarkan
produk ke konsumen sangat mempengaruhi terjadi
nya transaksi. Dalam dunia usaha sangat dikenal istilah
pembeli adalah raja. Artinya, pembeli akan merasa
senang dan bersedia membeli secara berulang-ulang
(berlangganan) apabila dirinya merasa dipermudah
dalam memperoleh barang/jasa yang dibutuhkan.
Dalam kaitannya dengan BUM Desa, kegiatan usaha
yang direncanakan harus mampu memberikan jaminan kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh
produk yang ditawarkan. Misalnya: produk diantar
sampai ke rumah konsumen. Apabila konsumen yang
harus datang ke tempat pelayanan, maka tempat pe-
27
Mendapatkan
Informasi
tentang
28
29
30
Kotak 1.
BUM Desa GANTING di Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng telah melakukan kajian kelayakan aspek
pasar dan pemasaran untuk Unit Usaha Pengelolaan Air Mi
num, sebagai berikut:
1. Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan air minum
Ketersediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan
dasar bagi warga masyarakat. Desa Labbo memiliki sungai
dan sejumlah mata air yang terdapat di puncak bukit yang
dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air
minum sejak dahulu sampai sekarang. Letak sumber air
minum tersebut cukup jauh dari sebagian besar permukim
an penduduk (sekitar 45 km). Program Care dan PNPM
Mandiri Pedesaan telah memberi bantuan pembangunan
bak penampungan air dan sarana perpipaan untuk meman
faatkan sumber air tersebut. Namun demikian, sarana
perpipaan tersebut belum dikelola secara baik sehingga
distribusi air tidak merata, dan menimbulkan konflik antar
warga.
Keadaan tersebut membuktikan bahwa warga masyarakat
sangat membutuhkan pengelolaan air bersih yang dapat
memberi kemudahan dan pemerataan dalam memperoleh
kecukupan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup se-
31
32
33
KK. Untuk sementara waktu jumlah KK inilah yang ditargetkan menjadi konsumen atau pelanggan. Sedangkan jumlah
penduduk Desa Labbo pada tahun ini (2010) sebanyak 883
KK yang terdiri atas 741 KK laki-laki dan 142 KK perempuan.
Dengan demikian, rumahtangga yang dijadikan sebagai kon
sumen jumlahnya baru mencapai separo dari jumlah rumahtangga yang ada. Ke depan, sesuai dengan pertambah
an jumlah penduduk dan perkembangan kemampuan BUM
Desa dapat dipastikan jumlah konsumen akan bertambah
semakin banyak.
4. Kondisi persaingan.
Desa-desa terdekat dengan Desa Labbo tidak ada yang me
lakukan kegiatan usaha pengelolaan air minum, sehingga
dapat dikatakan kegiatan usaha pengelolaan air minum
tidak ada pesaing. Keadaan ini memperbesar peluang untuk memperoleh jumlah pelanggan atau konsumen yang
semakin banyak.
5. Harga langganan air minum
Penentuan harga langganan dapat dimusyawarahkan bersama warga desa berdasarkan prinsip tidak saling memberat
kan. Artinya, harga yang disepakati tidak memberatkan konsumen dan tidak merugikan BUM Desa. Untuk menentukan
34
35
Bagian III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
ajian terhadap aspek teknis dan teknologi merupakan hal penting untuk dilakukan dalam penyusunan
kelayakan usaha. Kajian pada aspek ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara teknis suatu unit usa
ha BUM Desa dapat dioperasikan (dijalankan) dan apakah
teknologi yang diperlukan tersedia.
Ada 8 unsur pokok kelayakan usaha yang dinilai dari
aspek teknis dan teknologi, yaitu:
1. Perencanaan Produk
Agar barang atau jasa yang
akan diproduksi laku dijual,
maka pilihan produk yang
akan dijual adalah barang
atau jasa yang dapat meme
nuhi kebutuhan konsumen.
37
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian kajian aspek pasar, sebelum kegiatan usaha BUM Desa memproduksi barang atau jasa harus dilakukan kegiatan
riset pasar terlebih dahulu. Riset pasar menghasilkan
informasi tentang jenis produk yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh calon konsumen. Informasi pasar ini
menjadi bahan masukan utama untuk merencanakan
jenis produk (barang/jasa) yang akan dihasilkan. Informasi pasar yang lengkap dan akurat akan sangat
mendukung ketepatan dalam memilih produk yang
direncanakan. Perencanaan produk yang tepat lebih
menjamin produk yang akan dihasilkan dapat laku dijual.
2. Kualitas Produk
Kualitas produk (barang
atau jasa) merupakan hal
pen
ting bagi konsumen.
Produk yang akan dihasilkan
unit usaha BUM Desa akan
laku jual apabila berkualitas.
Kualitas produk, baik yang
berupa barang maupun jasa,
dapat dinilai berdasarkan beberapa segi.
38
39
40
41
manajemen pengendalian persediaan bahan baku, sehingga bahan baku selalu tersedia dengan cukup.
4. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi berkaitan
dengan kemampuan unit
produksi untuk menghasilPastikan bahwa kapasi
kan barang atau jasa dalam
tas produksi dari unit
usaha BUM Desa mamwaktu tertentu. Misalnya, me
pu memenuhi kebutuh
sin pompa air memiliki ke
an seluruh konsumen.
mampuan menghasilkan air
sekian meter kubik per jam,
berapa kuintal pupuk yang
dapat disediakan per bulan, berapa juta rupiah dana
yang mampu disediakan per hari atau per minggu untuk usaha simpan-pinjam, dan lain-lain. Dalam hal ini
unit usaha BUM Desa harus dapat menentukan berapa
kapasitas produksi dari usaha yang akan dijalankan.
Kemudian menentukan apakah kapasitas produksinya
dapat memenuhi seluruh kebutuhan konsumen dalam
waktu tertentu. Jika kapasitas produksi tidak mampu
memenuhi kebutuhan konsumen, risikonya adalah konsumen akan kesulitan mendapatkan produk tepat waktu dan tepat jumlah. Jika ini terjadi, besar kemungkinan
unit usaha BUM Desa akan ditinggalkan konsumen dan
pindah ke perusahaan lain.
42
5. Pemilihan Teknologi
Teknologi untuk mempro
duksi barang maupun jasa
berkembang terus sesuai
Pastikan bahwa proses
dengan kemajuan jaman.
produksi barang atau
jasa menggunakan tek
Saat ini banyak pilihan tek
nologi yang tepat.
nologi yang tersedia, mulai
dari teknologi yang cukup
sederhana hingga teknologi
yang canggih. Penggunaan
teknologi yang canggih belum tentu menguntungkan jika digunakan dalam proses produksi yang akan
dijalankan. Oleh karena itu, untuk memilih teknologi
yang sesuai (tepat guna) dengan kegiatan usaha yang
43
44
(http://www.academia.edu/2714019/ANALISIS_USAHA_UKM).
ekonomisnya maupun dari segi teknis serta kemungkinan pengembangan usaha di masa datang (Ibrahim,
2009). Untuk menentukan lokasi perlu mempertimbangkan jenis kegiatan produksi yang akan dijalankan.
a. Bagi Usaha yang Memproduksi Barang
Pilihan lokasi unit usaha BUM Desa perlu dikaji
dari beberapa faktor.
Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan,
antara lain:
1) Lokasi calon konsumen. Mendirikan usaha di
dekat lokasi konsumen dapat menguntung
kan bagi kedua belah pihak, baik bagi unit
usaha BUM Desa maupun konsumen. Dekat
nya jarak antara lokasi usaha dengan lokasi
konsumen (target pasar) dapat menekan bi
aya yang pada akhirnya akan berpengaruh
pada harga yang lebih murah.
2) Letak bahan baku utama. Mendirikan usaha
dekat dengan pusat bahan baku akan meng
untungkan, karena memudahkan dalam
memperoleh bahan baku dan biayanya lebih
murah.
3) Sumber tenaga kerja. Jika sumber tenaga
kerja dekat dan mudah didapat di sekitar lo
kasi usaha akan sangat membantu dalam
proses pengelolaan tenaga kerja.
Kelayakan Usaha BUM Desa
45
46
Apabila cara pertama yang ditempuh, maka penentuan lokasi fasilitas jasa perlu mempertimbangkan ba
nyak hal, antara lain: mudah dan dapat diakses oleh
konsumen, tempat parkir yang memadai, dapat diperluas, lingkungan yang mendukung usaha (aman dan
nyaman), memiliki keunggulan kompetitif daripada
lokasi pesaing, dan ijin lokasi atau ijin gangguan dari
pihak berwenang.
47
ditimbulkan oleh penataan luar (eksterior) maupun penataan dalam (interior) dari fasilitas jasa
tersebut. Dengan demikian, keserasian, keasrian/
keindahan, kebersihan, dan ketepatan tata letak
dari lingkungan tempat penyampaian jasa menjadi penting untuk diperhatikan. Penataan tempat
layanan jasa yang nyaman dan aman akan me
nimbulkan rasa senang bagi konsumen.
Berdasarkan hasil analisis aspek teknis dan tekno
logi dapat diketahui layak atau tidak layak suatu
unit usaha BUM Desa untuk dijalankan. Suatu unit
usaha dikatakan layak apabila unsur-unsur yang
terkandung dalam aspek teknis dan teknologi
men
dukung untuk menjalankan kegiatan usaha
BUM Desa. Jika aspek teknis dan teknologi kurang
atau tidak layak, perlu diupayakan alternatif untuk
mengkondisikan unsur-unsur teknis atau teknologi
agar layak untuk mengoperasikan unit usaha. Mi
salnya, apabila belum tersedianya tenaga terampil
mengoperasikan alat produksi yang akan digunakan maka perlu dilakukan pelatihan terlebih dahu
lu, apabila kapasitas produksinya belum mampu
memenuhi kebutuhan konsumen maka perlu menambah alat produksi, dan sebagainya. Apabila
tidak ada alternatif yang memungkinkan suatu unit
usaha BUM Desa menjadi layak, maka sebaiknya
rencana usaha itu ditunda atau dibatalkan saja.
Kelayakan Usaha BUM Desa
49
Kotak 2.
Kajian aspek teknis dan teknologi yang dilakukan BUM Desa
GANTING di Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng untuk Unit Usaha Pengelolaan Air Minum, sebagai
berikut:
1. Perencanaan produk
Produk yang akan dihasilkan adalah layanan air minum
yang disalurkan langsung ke rumah pelanggan/konsumen
melalui instalasi perpipaan dan dilengkapi dengan alat me
teran air. Jasa layanan air minum ini sesuai dengan kebu
tuhan warga masyarakat, terutama mereka yang tinggal
di wilayah permukiman yang jauh dari lokasi sumber air
bersih. Dengan adanya layanan air minum tersebut, masya
rakat akan terbantu dalam memenuhi kebutuhan air bersih
dengan mudah.
50
2. Kualitas produk
Air yang didistribusikan kepada konsumen langsung ber
asal dari alam (mata air) dengan kualitas yang baik (jernih/
bersih) dan sangat layak dikonsumsi untuk bahan baku
memasak makanan dan minuman. Air yang didistribusikan
kepada pelanggan dapat mengalir terus-menerus sepanjang waktu sehingga di rumah konsumen selalu tersedia air
bersih. Selain itu, BUM Desa Ganting mampu memberikan
pelayanan yang baik kepada konsumen, baik pelayanan
dalam hal teknis (misalnya: pemasangan dan perbaikan
kerusakan instalasi air) maupun pelayanan administrasi
(misalnya: pendaftaran pelanggan, pencatatan volume air
yang digunakan pelanggan, penerimaan/ penagihan biaya
bulanan, dll). Tersedianya tenaga teknis yang berasal dari
dalam desa sendiri, maka setiap ada pengaduan terjadinya
gangguan dapat segera diatasi/diperbaiki.
3. Persediaan bahan baku
Berdasarkan pengalaman sejarah, sejak dahulu sampai de
ngan saat ini sungai dan sejumlah mata air yang berasal dari
hutan desa di pegunungan tidak pernah kering. Dengan demikian bahan baku berupa air bersih selalu tersedia dengan
volume yang cukup memadai untuk menyuplai kebutuhan
seluruh warga desa.
51
52
5. Lokasi usaha
Kegiatan usaha pengelolaan air minum sepenuhnya berada
di dalam Desa Labbo. Meskipun sumber air bersih terletak
di lokasi yang cukup jauh, sekitar 4-5 km dari permukiman
warga, tetapi hal tersebut dapat mudah diatasi dengan pemasangan perpipaan. BUM Desa Ganting juga telah memiliki kantor yang terletak di pusat pemerintahan Desa Labbo,
dan mudah dijangkau oleh seluruh pelanggan yang memerlukan layanan.
Berdasarkan hasil kajian unsur-unsur yang terkait dengan
aspek teknis dan teknologi, ternyata semuanya menunjuk
kan kegiatan usaha pengelolaan air minum layak dijalan
kan.
53
Bagian IV
ASPEK MANAJEMEN DAN SDM
Aspek Manajemen
Aspek manajemen untuk membangun usaha didasarkan pada pendekatan fungsi manajemen, meliputi:
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Tujuan kajian kelayakaan usaha pada aspek
manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembentukan dan pelaksanaan usaha dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan.
1. Perencanaan
Tujuan dari gagasan menjalankan usaha/proyek adalah untuk memperoleh keuntungan atau kemanfaatan.
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan suatu perenca
naan secara menyeluruh beserta kebijakan yang di
perlukan. Untuk itu perlu disusun suatu program kerja
55
56
57
58
59
a. Mencegah
terjadinya
penyimpangan-penyim
pangan atau kesalahan.
Ini dapat dila
kukan de
ngan pengawasan secara rutin disertai adanya ke
tegasan-ketegasan dalam pemberian sangsi terha
dap penyimpangan yang terjadi.
b. Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi. Jika penyimpangan telah terjadi, hendaknya
pengawasan/pengendalian dapat menghasilkan
perbaikan.
c. Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pe
ngawasan diharapkan sedini mungkin dapat dice
gah terjadinya penyimpangan-penyimpangan, se
60
61
62
Kotak 3.
Kajian aspek manajemen dan sumberdaya manusia yang dilakukan BUM Desa GANTING di Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng untuk Unit Usaha Pengelolaan Air
Minum, sebagai berikut:
1. Perencanaan kegiatan usaha
Penyusunan rencana kegiatan usaha pengelolaan air mi
num dilakukan secara partisipatif, yaitu dengan melibatkan
warga desa dalam suatu forum musyawarah desa. Proses
perencanaan kegiatan usaha diawali dengan penyusunan
rencana operasional yang dilakukan oleh Direktur BUM
Desa GANTING beserta tim. Setelah rencana operasio
nal selesai disusun, kemudian dibahas secara internal Tim
dengan melibatkan Kepala Desa selaku Komisaris BUM
Desa. Rencana operasional tersebut meliputi: rencana pe
ngadaan bahan dan peralatan (pipa, meteran air, semen,
pasir, dll), kegiatan pemasangan peralatan, anggaran biaya
beserta sumbernya, pemasangan sarana perpipaan, aturan
main yang dituangkan dalam bentuk peraturan BUM Desa,
proses perijinan, dan lain-lain.
Setelah rencana operasional selesai disusun oleh Tim, selanjutnya dibawa ke Forum Musyawarah Desa untuk di-
63
64
65
66
Bagian V
ASPEK KEUANGAN
ajian aspek keuangan dimaksudkan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan
antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan
dana, biaya modal, kemampuan usaha untuk membayar
kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan
dan menilai apakah usaha akan dapat berlanjut.
Tujuan menganalisis aspek keuangan adalah untuk
mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas dari renca
na usaha, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya
suatu unit usaha BUM Desa dijalankan.
Aspek keuangan yang perlu dikaji meliputi:
1)
2)
3)
4)
67
Untuk menilai investasi dari rencana usaha dapat dilakukan dengan berbagai metode. Namun untuk keperluan
kajian kelayakan usaha BUM Desa metode yang disajikan
dalam buku ini sengaja dipilih metode yang cukup mudah digunakan. Metode penilaian investasi yang dimaksud
meliputi: Profitability Index, Net Present Value, Pay Back
Period dan Break Even Point.
69
70
B.
URAIAN
204
1,600
800
400
2. Pipa type AW
3. Sambungan L
4. Double Neppel
5. Stop kran
400
VOLUME
1. Meteran air
2. Bangunan **)
1. Tanah *)
NO
buah
buah
buah
batang
buah
SATUAN
35,000
5,000
2,000
15,000
75,000
HARGA
SATUAN
54,260,000
14,000,000
4,000,000
3,200,000
3,060,000
30,000,000
JUMLAH
Tabel 1.
Perhitungan Biaya Investasi (Modal Awal) Unit Usaha Pengelolaan Air Minum
BUM Desa GANTING di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
71
10
6
8. Semen
9. Pasir
3
3
1
13. Kursi
14. Meja
12. Komputer
D.
400
10
7. Plester pipa
6. Lem
C.
buah
buah
buah
set
kali
buah
m3
zak
buah
buah
500,000
300,000
100,000
5,000,000
200,000
20,000
180,000
40,000
3,000
6,000
6,700,000
500,000
900,000
300,000
5,000,000
10,540,000
1,000,000
8,000,000
1,080,000
400,000
30,000
30,000
72
BIAYA LAINNYA:
1
1
paket
paket
1,400,000
2,050,000
76,450,000
3,450,000
1,400,000
2,050,000
: Data studi kelayakan usaha Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa GANTING dengan modivikasi
dan rekalkulasi.
Keterangan : *)
Biaya investasi tanah tidak diperhitungkan, karena tanah milik desa dan perorangan yang
digunakan untuk membangun bak penampungan dan menanam perpipaan tidak dipungut
biaya.
**) Kantor dan Gudang Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa Ganting menempati bangunan
milik Pemerintah Desa Labbo diasumsikan sewa per tahun Rp. 1,500,000.
Sumber
E.
73
12
12
12
12
12
Lain-lain
12
d. Bendahara
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
paket
SATUAN
80,000
40,000
40,000
60,000
100,000
80,000
80,000
120,000
60,000
250,000
HARGA
SATUAN
8,170,0000
7,920,000
960,000
480,000
480,000
720,000
1,200,000
960,000
960,000
1,440,000
720,000
250,000
JUMLAH
Sumber : Data studi kelayakan usaha Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa GANTING dengan modivikasi dan
rekalkulasi.
3.
12
c. Sekretaris
Total Insentif
12
b. Direktur
1
12
Insentif Pengurus/Pengelola:
2.
VOLUME
a. Komisaris
URAIAN
1.
NO
Tabel 2.
Perhitungan Modal Kerja Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa GANTING
di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
74
4. Perlengkapan Kantor
5. Biaya lainnya
2. Insentif Pengelola
3. Biaya lainnya
TOTAL MODAL
1. ATK
MODAL KERJA
1,500,000
7,920,000
250,000
3,450,000
6,700,000
10,540,000
54,260,000
Pem. Kab
Pem. Prov
2. Peralatan
INVESTASI
KLASIFIKASI MODAL
Lainnya
84,620,000
7,920,000
250,000
3,450,000
6,700,000
10,540,000
54,260,000
1,500,000
JUMLAH
Sumber : Data studi kelayakan usaha Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa GANTING dengan modivikasi dan
rekalkulasi.
B.
A.
NO
Jumlah Dana yang diperlukan untuk Investasi dan Modal Kerja Unit Usaha Pengelolaan
Air Minum BUM Desa GANTING di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tabel 3
JENIS HARTA
TETAP
HARGA
UMUR
EKONOMIS
BIAYA PENYUSUTAN/TH
1.
Meteran air
30,000,000
12 tahun
2,500,000
2.
Pipa type AW
3,060,000
12 tahun
255,000
3.
Sambungan L
3,200,000
12 tahun
266,667
4.
Double Neppel
4,000,000
12 tahun
333,333
5.
Stop kran
14,000,000
5 tahun
2,800,000
6.
Komputer
5,000,000
5 tahun
1,000,000
7.
Kursi
300,000
12 tahun
25,000
8.
Meja
900,000
12 tahun
75,000
9.
Almari arsip
500,000
12 tahun
41,667
TOTAL
60,960,000
7,296,667
Sumber : Data studi kelayakan usaha Unit Usaha Pengelolaan Air BUM Desa
GANTING dengan modivikasi dan rekalkulasi.
75
76
77
78
5. Lain-lain
8,170,000
7,920,000
250,000
24,230,000 24,230,000
8,170,000
7,920,000
250,000
4. Pajak
32,400,000 32,400,000
32,400,000 32,400,000
3. Bunga bank
2. Insentif Pengelola
1. ATK
2. Lain-lain
URAIAN
24,230,000
8,170,000
7,920,000
250,000
32,400,000
32,400,000
TAHUN KE:
5
8,170,000
7,920,000
250,000
24,230,000 24,230,000
8,170,000
7,920,000
250,000
32,400,000 32,400,000
32,400,000 32,400,000
Catatan: dalam periode 5 tahun jumlah pelanggan, tarif air dan biaya operasional diasumsikan tetap.
B.
A.
NO
Tabel 5.
Perkiraan Arus Kas Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa GANTING
di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
Perkiraan Laba-Rugi
Perkiraan atau proyeksi laba-rugi penting dilakukan,
karena salah satu tujuan BUM Desa melakukan kegiatan
usaha adalah mendapatkan keuntungan atau laba usaha.
Apabila dari proyeksi laba-rugi menunjukkan rugi, maka sebaiknya rencana kegiatan usaha perlu dicari alternatif usaha
lain dengan cara memperhitungkan kembali aspek-aspek
keuangan agar mencapai keadaan yang dapat menghasilkan laba. Jika tidak ada alternatif, dan hasil proyeksi tetap
rugi, sebaiknya rencana kegiatan usaha dihentikan saja.
Tabel 6 berikut ini merupakan contoh proyeksi laba-rugi yang disarikan dari data kajian kelayakan usaha penge
lolaan air BUM Desa GANTING.
79
80
BIAYA USAHA
5. Lain-lain
4. Biaya Penyusutan
3. Biaya promosi
2. Gaji/Insentif Pengelola
1. ATK
D.
TAHUN KE
7,296,667
7,920,000
250,000
15,466,667 15,466,667
7,296,667
7,920,000
250,000
15,466,667
7,296,667
7,920,000
250,000
LABA KOTOR ( A B )
C.
1. Bahan Baku
B.
PENJUALAN
URAIAN
A.
NO
15,466,667
7,296,667
7,920,000
250,000
32,400,000
32,400,000
15,466,667
7,296,667
7,920,000
250,000
32,400,000
32,400,000
Tabel 6.
Proyeksi Laba-Rugi Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa GANTING
di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
81
BUNGA
PAJAK
LABA BERSIH (G H )
F.
G.
H.
I.
16,933,333
16,933,333
16,933,333
16,933,333
16,933,333
Keterangan : *) Kebetulan kasus pengelolaan air di Desa Labbo bahan baku air tinggal mengalirkan saja dari sumbernya sehingga tanpa biaya, dan tenaga kerja dirangkap oleh pengelola yang diberi tunjangan
(insentif) bulanan (dimasukkan dalam Biaya Usaha). Untuk kasus lain, harap menyesuaikan de
ngan keadaan setempat.
LABA USAHA (C D)
E.
Penilaian Investasi
Jika dalam periode yang sama terdapat beberapa usul
an rencana usaha yang ternyata layak untuk dijalankan, sedangkan dana yang tersedia tidak mencukupi, maka perlu
dicari jalan keluar. Salah satunya adalah dengan melakukan urutan prioritas terhadap usulan-usulan bisnis itu. Untuk melakukan penilaian investasi serta melakukan analisis
urutan prioritas adalah sebagai berikut.
a. Metode Pay Back Period (Waktu Kembali Modal)
Metode ini sederhana dan sudah dikenal secara umum.
Ketika seorang pemilik modal ditawari untuk mela
kukan investasi (modal) usaha maka ia akan berta
nya Berapa lama modal saya akan kembali? Dalam
manajemen keuangan hal itu dikenal dengan sebutan
payback period, yaitu suatu periode yang diperlukan
untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan
menggunakan aliran kas. Cara perhitungannya sederhana, sbb.:
Rumus:
Pay Back Period
= (Nilai Investasi Awal : Kas Masuk Bersih) X 1
tahun
82
Kriteria penilaian:
Jika Pay Back Period lebih pendek waktunya dari maksimum Pay Back Period yang dapat diterima, maka
usulan investasi dapat diterima. Misalnya kita mensya
ratkan Pay Back Period maksimum yang dapat dite
ri
ma adalah 5 tahun, sedangkan hasil perhitungan
menunjukkan 4 tahun, maka usulan investasi tersebut
DITERIMA
Metode Pay Back Period ini cukup sederhana, namun
mempunyai kelemahan. Kelemahan utamanya yaitu
periode ini tidak memperhatikan perubahan nilai uang
dalam periode mendatang. Selain itu juga tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah modal kembali.
Jadi pada umumnya metode ini digunakan sebagai
pendukung metode lain yang lebih baik.
Contoh:
Investasi Awal unit usaha pengelolaan air BUM Desa
GANTING adalah sebesar Rp. 76.450.000,- (lihat
Tabel 1), dan Arus Kas Masuk Bersih sebesar Rp.
24.230.000,-. Berdasarkan data ini, dapat diperhitungkan Pay Back Period-nya sebagai berikut.
Payback Period = (76,450,000 / 24,230,000) X 1 tahun
= 3,16 tahun atau 3 tahun lebih 2 bulan.
83
Kriteria penilaian:
-
-
-
Contoh:
Berikut ini merupakan perhitungan NPV berdasarkan
biaya investasi dan arus kas bersih bagi unit usaha
pengelolaan air BUM Desa GANTING. Total investasi
awal sebesar Rp. 76.450.000,- (lihat Tabel 1). Arus kas
bersih diasumsikan tetap/konstan selama periode 5
tahun, yaitu sebesar Rp. 24.230.000,-/tahun (lihat Tabel 5). Suku bunga bank diasumsikan 7% per tahun
(SBI Tahun 2010).
85
Tabel 7.
Perhitungan NPV Arus Kas Bersih untuk Unit Usaha
Pengelolaan Air Minum BUM Desa GANTING
di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
TH
ke
URAIAN
ALIRAN KAS
-74,950,000
DISCOUNT
RATE
(b=7%)
PRESENT
VALUE
Investasi Awal
24,230,000
0.93457944
22,644,860
24,230,000
0.87343873
21,163,420
24,230,000
0.81629788
19,778,898
24,230,000
0.76289521
18,484,951
24,230,000
0.71298618
17,275,655
NPV
1 -74,950,000
22,897,784
86
dapat dihitung dengan membandingkan antara Present Value (PV) Kas Masuk dengan PV Kas Keluar.
Rumus:
PI = PV Kas Masuk : PV Kas Keluar
Kriteria Penilaian:
jika PI > 1, maka usulan rencana usaha dikatakan
menguntungkan;
jika PI < 1, maka usulan rencana usaha tidak
menguntungkan.
Contoh :
Dengan menggunakan nilai Present Value yang tercantum pada Tabel 7, kita dapat dengan mudah menghitung Profitability Index.
Caranya: PV untuk arus kas bersih tahun ke-1 sampai
dengan tahun ke-5 dijumlahkan, kemudian hasil penjumlahannya dibagi dengan PV investasi awal. Hasil
perhitungannya adalah sebagai berikut:
PI = Rp 99.347.784,- / Rp 76.450.000,= 1,30
87
Kesimpulan:
Kegiatan usaha pengelolaan air BUM Desa GAN
TING jika dijalankan akan memperoleh untung/laba,
karena PI = 1,30. Berarti PI > 1.
d. Break Even Point (Titik Impas)
Analisis break even point atau titik impas digunakan
untuk mengetahui hubungan antara beberapa faktor di
dalam kegiatan perusahaan, seperti luas produksi atau
tingkat produksi yang dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan
dari kegiatannya. Pendapatan perusahaan merupakan
penerimaan yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan,
sedangkan biaya operasi merupakan pengeluaran untuk kegiatan perusahaan. Biaya operasi ini terbagi atas
dua bagian, yaitu biaya tetap dan biaya variabel (biaya
tidak tetap).
Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh
naik atau turunnya produksi yang dihasilkan. Contoh:
gaji pengurus/pengelola BUM Desa, biaya rapat, biaya
penyusutan, bunga bank, dan lain-lain.
Biaya variabel atau biaya tidak tetap adalah biaya yang
jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubah
an
tingkat produksi. Contoh: biaya untuk membeli bahan baku, biaya bahan bakar mesin produksi, biaya
88
89
90
91
Bagian VI
ASPEK SOSIAL BUDAYA, EKONOMI,
POLITIK, LINGKUNGAN USAHA DAN
LINGKUNGAN HIDUP
93
94
95
tersebut juga perlu memperhitungkan keuntungan finansial bagi peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes). Kehadiran unit usaha BUM Desa diharapkan mampu me
ningkatkan PADes. Dengan meningkatnya PADes berarti
kemampuan keuangan Pemerintah Desa menjadi semakin
kuat. Peningkatan PADes tersebut lebih lanjut diharapkan
dapat memperkuat kemampuan pembiayaan pembangun
an desa dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Aspek Politik
Aspek politik merupakan hal penting yang harus
dipertimbangkan dalam
Usahakan unit kegiatan usaha
BUM Desa mendapatkan du
merencanakan suatu ke
kungan politik dari berbagai
giatan usaha, karena aspek
pemangku kepentingan desa
politik dapat mendukung
(Kepala Desa, BPD, Tokoh Ma
atau sebaliknya mengga
syarakat,
Lembaga-lembaga
Ke
ma
syarakatan,
Pemerintah
galkan kegiatan usaha
Kabupaten, dll)
yang akan dijalankan. Dari
aspek politik yang perlu di
pertimbangkan antara lain:
apakah warga desa memberi dukungan ataukah menolak
adanya rencana membuka suatu kegiatan usaha BUM
Desa? Apabila masyarakat memberi dukungan atas rencana tersebut, maka kegiatan usaha yang direncanakan dapat
96
97
98
sama, maka sebaiknya BUM Desa berperan sebagai grosirnya dan tidak menjual secara eceran.
Analisis lingkungan usaha secara sederhana dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut
ini:
99
100
Bagian VII
ASPEK HUKUM (YURIDIS)
101
103
105
Bagian VIII
PERENCANAAN USAHA
107
109
110
Halaman Judul
Berisi nama BUM Desa, alamat, dan nomor telephon serta
pengelolanya
Daftar Isi
Berisi nomor halaman dari bagian-bagian penting dalam pe
rencanaan usaha
Ringkasan Eksekutif
Berisi penjelasan singkat dari rencana usaha yang akan dijalankan dan dasar yang mendukung usaha tersebut. Perlu diingat bahwa para eksekutif biasanya memiliki kesibukan kerja
yang tinggi, sehingga waktu yang dimiliki untuk membaca dokumen perencanaan usaha sangat sempit. Itu sebabnya, perlu
dibuat Ringkasan Eksekutif dengan maksud agar pejabat atau
pengambil keputusan (eksekutif) dapat dengan cepat memahami inti dari perencanaan usaha tanpa harus membaca urai
an yang panjang.
111
112
Perencanaan Pemasaran
Menggambarkan siapa yang menjadi konsumen dari produkproduk yang dihasilkan (pasar yang dibidik), kondisi persaing
an yang dihadapi, strategi yang akan dilakukan (strategi harga,
produk, distribusi, dan promosi).
Perencanaan Manajemen
Menggambarkan struktur organisasi beserta tugas dan fungsi
dari setiap bagian dalam struktur organisasi BUM Desa. Menjelaskan kompetensi (penguasaan kemampuan) yang dimiliki
pengelola BUM Desa dan sistem manajemen yang dijalankan.
Perencanaan Pengoperasian
Menjelaskan sistem produksi dan operasi yang digunakan,
fasilitas yang dimiliki, ketersediaan bahan baku atau keterjaminan pemenuhan bahan baku.
Perencanaan Keuangan
Menggambarkan kebutuhan keuangan dan sumber keuangan
yang mungkin dapat digali, memproyeksikan pendapatan, bia
ya dan laba (analisis waktu kembali modal, titik impas dan arus
kas).
113
114
salah satu desa mitra ACCESS Tahap II, yaitu Unit Usaha
Pengelolaan Air BUM Desa GANTING di Desa Labbo, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng.
115
Bagian IX
PENUTUP
117
kajian terhadap berbagai aspek tersebut akan menunjukkan layak atau tidak
layak suatu gagasan/ide dijalankan sebagai suatu jenis ke
giatan usaha tertentu. Pengertian layak dalam kajian ini
adalah kemungkinan dari gagasan usaha/bisnis yang akan
dijalankan BUM Desa memberikan manfaat finansial (pro
fit) maupun manfaat sosial (social benefit). Apabila hasil
kajian dari berbagai aspek menunjukkan layak maka ide/
gagasan usaha BUM Desa dapat direalisasikan. Apabila
sebaliknya, hasil kajian menunjukkan tidak layak, sebaik
nya gagasan usaha ditunda dulu sambil mencari alternatif
usaha lain untuk mengkondisikan aspek-aspek yang tidak
layak menjadi layak, atau gagasan usaha itu tidak perlu dilanjutkan.
Kajian kelayakan usaha perlu dilakukan baik dalam
rangka sedang merencanakan untuk menjalankan kegiat
an usaha yang baru maupun dalam rangka pengembangan
usaha yang sudah ada.
Untuk melakukan kajian kelayakan usaha diperlukan
setidaknya pengetahuan dasar mengenai beberapa disi
plin ilmu, antara lain: manajemen dan organisasi, market118
119
DAFTAR PUSTAKA
121
Internet:
http://www.academia.edu/2714019/ANALISIS_USAHA_UKM.
(Diunduh tgl. 4 Agustus 2013)
http://relawandesa.files.wordpress.com/2008/06/1panduanBUM Desa.pdf. (Diunduh tgl. 15 Oktober 2013)
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil
Desa dan Kelurahan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 Tentang
Badan Usaha Milik Desa.
122
TENTANG PENULIS
123
124
PROFIL FPPD
Forum Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD) merupakan arena untuk menyemai gagasan dan mendorong gerakan pembaharuan
desa. FPPD sebagai forum terbuka, merupakan arena bagi proses
pembelajaran dan pertukaran pengetahuan, pengalaman multipihak,
yang memungkinkan penyebarluasan gagasan pembaharuan desa,
konsolidasi gerakan dan jaringan, serta kelahiran kebijakan yang res
ponsif terhadap desa.
Visi
Menjadi arena belajar pengembangan pembaharuan desa yang terpercaya untuk mewujudkan masyarakat desa yang otonom dan demokratis
Misi
Meningkatkan keterpaduan gerak antar pihak untuk pembaharuan
desa
Nilai-nilai Dasar
Menghormati keputusan bersama
Solidaritas
Tanggung-gugat
Menghargai perbedaan
Strategi
Konsolidasi gerakan pembaharuan desa
125
Lampiran 1.
INSTRUMEN BANTU PENILAIAN KELAYAKAN USAHA
Petunjuk Penggunaan
Instrumen penilaian kelayakan usaha yang berbentuk formulir ini dibuat untuk memudahkan Tim Penyusunan Kelayakan
Usaha BUM Desa dalam menilai kelayakan usaha dari setiap
aspek yang dikaji. Ketepatan penilaian kelayakan usaha sangat
tergantung pada kesesuaian antara hasil kajian lapangan (fact
finding) dengan penentuan skor pada setiap unsur yang dikaji.
Cara menggunakan instrumen ini adalah sebagai berikut:
1.
Berilah tanda silang ( x ) atau dapat juga dengan tanda centrang ( ) pada setiap kolom skor yang sesuai.
No.
TOTAL SKOR
JUMLAH
UNSUR Minimal Maksimal
ASPEK
1.
40
2.
40
3.
30
127
No.
ASPEK
4.
Keuangan
5.
6.
TOTAL SKOR
JUMLAH
UNSUR Minimal Maksimal
30
15
15
75
35
128
= LAYAK
TK antara 60 % - 80%
= MERAGUKAN atau
KURANG LAYAK
= TIDAK LAYAK
Contoh:
Jumlah Aspek yang dinyatakan Layak (AL) sebanyak 5 aspek, maka:
TK = AL : A x 100%
= 5 : 6 x 100% = 83,33%
Kesimpulan: kegiatan usaha yang direncanakan layak untuk dijalankan.
CATATAN:
1. Penentuan skor harus didasarkan pada data dan informasi yang diperoleh dari kajian lapangan, laporan/informasi dari warga desa, kajian data sekunder (misal:
data profil desa), dan sebagainya.
2. Penentuan skor harus dilakukan dalam forum rapat
atau musyawarah Tim Penyusunan Kelayakan Usaha
BUM Desa. Ini dimaksudkan agar penentuan skor dapat dilakukan seobyektif mungkin.
3.
Meskipun kegiatan usaha dinyatakan layak tetapi Tingkat Kelayakan Usaha tidak mencapai 100%, maka ada
unsur-unsur yang bermasalah dan perlu dilakukan
upaya perbaikan.
Kelayakan Usaha BUM Desa
129
STATUS USAHA
I.
BARU
SUDAH BERJALAN
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
130
SKOR *)
1
TOTALSKOR
NILAI
( Total Skor dibagi Jumlah Unsur )
KESIMPULAN:
Nilai > 3 (Layak)
Nilai = 3 (Meragukan)
Nilai < 3 (Tidak Layak)
TIDAK LAYAK
MERAGUKAN
LAYAK
*) Kriteria Skor:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
SKOR *)
1
131
8.
TOTALSKOR
NILAI
( Total Skor dibagi Jumlah Unsur )
KESIMPULAN:
Nilai > 3 (Layak)
Nilai = 3 (Meragukan)
Nilai < 3 (Tidak Layak)
TIDAK LAYAK
MERAGUKAN
LAYAK
*) Kriteria Skor:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju5 = Sa
ngat Setuju
1.
2.
3.
4.
132
SKOR *)
1
3 4 5
5.
6.
TOTALSKOR
NILAI
( Total Skor dibagi Jumlah Unsur )
KESIMPULAN:
Nilai > 3 (Layak)
Nilai = 3 (Meragukan)
Nilai < 3 (Tidak Layak)
TIDAK LAYAK
MERAGUKAN
LAYAK
*) Kriteria Skor:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
1.
2.
3.
Sumber dana untuk menjalankan usaha telah tersedia dan dapat diperoleh
4.
SKOR *)
1
3 4 5
133
5.
Usaha ini mempunyai cukup uang untuk membayar tagihan atau membiayai kegiatan usaha, karena
uang yang diperoleh lebih banyak dibandingkan
dengan uang yang dikeluarkan.
6.
TOTALSKOR
NILAI
( Total Skor dibagi Jumlah Unsur)
KESIMPULAN:
Nilai > 3 (Layak)
Nilai = 3 (Meragukan)
Nilai < 3 (Tidak Layak)
TIDAK LAYAK
MERAGUKAN
LAYAK
KETERANGAN:
*) Kriteria Skor:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
2.
134
3.
4.
Memperkirakan pos-pos penerimaan usaha dan pengeluaran usaha yang akan digunakan dalam menghitung
laporan rugi laba usaha.
5.
6.
7.
A.
1.
2.
SKOR *)
1
135
NO
3.
4.
Usaha ini tidak memiliki dampak negatif bagi kehidupan sosial budaya masyarakat
5.
6.
B.
7.
8.
9.
136
SKOR *)
1
NO
SKOR *)
1
TIDAK LAYAK
MERAGUKAN
LAYAK
*) Kriteria Skor:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
1.
2.
3.
4.
5.
SKOR *)
1
4 5
137
6.
7.
TOTALSKOR
NILAI
( Total Skor dibagi Jumlah Unsur)
KESIMPULAN:
Nilai > 3 (Layak)
Nilai = 3 (Meragukan)
Nilai < 3 (Tidak Layak)
TIDAK LAYAK
MERAGUKAN
LAYAK
*) Kriteria Skor:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Netral 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
KESIMPULAN:
TK > 80% (Layak)
TK 60 % - 80% (Meragukan)
TK <60% (Tidak Layak)
138
TIDAK LAYAK
MERAGUKAN
LAYAK
Lampiran 2.
Contoh Perencanaan Usaha (Business Plan)
DAFTAR ISI
Kelayakan Usaha BUM Desa
139
SAMPUL
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF
A. GAMBARAN UMUM DESA LABBO
B. GAMBARAN Tentang BUM Desa GANTING
1. Visi dan Misi.
2. Tujuan
3. Badan Hukum
4. Organisasi
5. Unit Usaha
6. Sumber Keuangan
7. Peluang Pengembangan Usaha
C. UNIT USAHA PENGELOLAAN AIR MINUM
1. Latar Belakang Pemilihan Usaha
2. Perencanaan Produk
3. Perencanaan Pemasaran
4. Perencanaan Manajemen
5. Perencanaan Pengoperasian
6. Perencanaan Keuangan
7. Perencanaan Jadwal Pelaksanaan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kelembagaan BUM Desa
Lampiran 2. Foto copy Akte Notaris
140
141
Kegiatan usaha pengelolaan air bersih ini memiliki prospek yang sangat bagus, baik ditinjau dari segi sosial maupun
dari segi bisnis. Dari segi sosial, dengan adanya kegiatan usaha
tersebut akan sangat membantu warga desa dalam memenuhi
kebutuhan air bersih, sehingga akan mendukung peningkatan
kesehatan masyarakat. Dari segi bisnis, kegiatan usaha pengelolaan air bersih sangat diminati oleh warga desa, sehingga untuk
pemasaran produk sangat mudah karena pasarnya selalu tersedia. Terlebih di Desa Labbo tidak ada pihak-pihak yang membu
ka usaha sejenis, sehingga tidak ada pesaingnya.
Pada tahap awal usaha, target pasarnya adalah 400 rumah
tangga yang ada di Desa Labbo. Jumlah pelanggan diyakini
akan bertambah semakin banyak di masa yang akan datang.
Harga langganan telah diperhitungkan dan dimusyawarahkan
bersama warga desa, yaitu sebesar Rp. 250/m3 ditambah infak
setiap pelanggan Rp. 500/bln. Harga tersebut dirasakan ringan
bagi warga dan BUM Desa tidak rugi.
Untuk merealisasikan rencana kegiatan tersebut tentu memerlukan dana sebagai biaya investasi maupun mo
dal kerja
pada tahap awal usaha. Berdasarkan perhitungan yang cermat,
kebutuhan dana untuk biaya investasi sebesar Rp. 74,950,000,dan modal kerja sebesar Rp. 8,170,000,- sehingga total biaya
yang diperlukan Rp. 83, 120,000,-. Biaya investasi digunakan
untuk pengadaan sarana pipa air, meteran air, bahan-bahan,
biaya transportasi dan biaya pemasangan. Biaya modal kerja
digunakan untuk insentif pengurus/pengelola selama 12 bulan
terhitung sejak kegiatan usaha dapat dioperasionalkan. Total
142
143
144
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
b. Topografi Desa
Desa Labbo memiliki kondisi daerah yang berbukitbukit, berada di atas gunung dengan ketinggian antara 750 m sampai 1000 m di atas permukaan laut.
Kondisi tanah cukup subur untuk ditanami berbagai
jenis tanaman, baik tanaman jangka pendek maupun
tanaman jangka panjang. Tanaman jangka panjang
adalah kopi, cengkeh serta kakao, sedangkan tanam
an jangka pendek adalah sayur-sayuran.
Daerah pegunungan di Desa Labbo terdapat hutan
yang terpelihara dengan baik. Oleh karena itu mata
air dan sungai hingga saat dapat menyediakan air untuk kebutuhan warga desa. Namun demikian, karena
jauhnya lokasi sumber air tersebut sehingga warga
desa banyak yang mengalami kendala untuk memper
olehnya.
2. Kondisi Demografis
a.
Jumlah Penduduk
145
Sumber mata pencaharian masyarakat di Desa Labbo meliputi: Petani, Pengusaha/Pedagang, PNS, Tukang Kayu, Tukang Batu, Perbengkelan, Tukang Ojek,
Kerajinan Tangan, Buruh Tani, Buruh Bangunan, dan
beberapa warga merantau keluar daerah untuk mencari nafkah.
3. Administrasi Desa
Pusat pemerintahan Desa Labbo terletak di Dusun Labbo
dan untuk menuju Kantor Desa dapat dijangkau dengan
kendaraan umum atau jalan kaki, karena berada di jalan
poros yang terhubung langsung dengan pusat kota Kabupaten Bantaeng dan telah di-hotmix.
Secara administratif Desa Labbo terbagi atas 4 dusun yaitu:
1) Dusun Pattiro membawahi 2 RW dan 4 RT
2) Dusun Ganting membawahi 2 RW dan 4 RT
3) Dusun Panjang selatan membawahi 2 RW dan 4 RT
4) Dusun Bawa membawahi 2 RW dan 4 RT
5) Dusun Labbo Membawahi 2 RW dan 4 RT
6) Dusun panjang Utara membawahi 2 RW dan 4 RT
Setiap Dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun dibantu
oleh Ketua RW dan Ketua RT.
146
147
BUM Desa GANTING di Desa Labbo belum berbadan hukum, namun legal karena telah ditetapkan dengan Peratur
an Desa Labbo sehingga pendiriannya telah memiliki alas
hukum. Perdes tentang pendirian BUM Desa GANTING
tersebut telah dicatatkan di Kantor Notaris Eddy Tunggeleng, SH dengan akte notaris Nomor 50.
4. Organisasi
b. Direktur
c.
: Saharuddin,S.Ag
d. Bendahara : Darmiati,Sp
148
5. Unit Usaha
Unit Usaha BUM Desa GANTING meliputi:
a.
d. Swadaya masyarakat
7. Gambaran Peluang Pengembangan Usaha
149
150
Desa labbo memiliki potensi sumber daya air yang memadai dengan banyaknya mata air dan sungai yang dimanfaatkan masyarakat untuk menjadi air minum sejak dahulu
sampai sekarang. Pemanfaatan sumber air tersebut ada
yang dikelola secara tradisional, dan ada juga yang telah
mendapatkan pendanaan melalui program Care dan PPK/
PNPM Mandiri perdesaan untuk pengadaan sarana perpipaan. Pengelolaan sarana perpipaan tersebut belum dikelola secara profesional sehingga pengelolaannya belum maksimal dan pemerataan air tidak maksimal, sehingga kadang
menyebabkan masyarakat kekurangan air minum. Di sisi
lain tidak memberikan kontribusi finansial kepada Desa.
Berdasar keadaan tersebut, BUM Desa GANTING menjadikan pengelolaan air minum menjadi salah satu unit usa
ha untuk memaksimalkan pengelolaan air di Desa Labbo.
2. Perencanaan Produk
3. Perencanaan Pemasaran
151
Strategi harga
Strategi penentuan Biaya pengelolaan air yang dibebankan kepada masyarakat disesuaikan kualitas pelayanan
dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat.
b. Strategi distribusi
4. Perencanaan Manajemen
a. Kompetensi yang dimiliki pengelola dapat dimanfaatkan secara optimal, karena mereka:
1) Memahami kondisi masyarakat Desa Labbo
2) Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pengelolaan Air
3) Memiliki pengalaman organisasi
152
Manajemen pelayanan yang dilakukan adalah pelayanan yang cepat, tepat, senyum dan sapa.
2) Manajemen Pengelolaan
Pengelolaan dilakukan dengan standar manajemen yang profesional yang berbasis kinerja.
3) Manajemen Keuangan
5. Perencanaan Pengoperasian
153
Bahan baku produk yang dijual adalah air bersih yang bersumber dari mata air pegunungan. Mata air ini tak pernah
kering sepanjang masa, sehingga ketersediaan bahan baku
akan tetap terjamin dan biayanya sangat murah.
6. Perencanaan Keuangan
a.
b. Proyeksi pendapatan.
154
155
URAIAN
250,000
250,000
8,170,000
7,920,000
250,000
8,170,000
7,920,000
250,000
8,170,000
7,920,000
250,000
8,170,000
7,920,000
8,170,000
5. Lain-lain
7,920,000
4. Pajak
TAHUN KE:
3. Bunga bank
2. Insentif Pengelola
1. ATK
B.
2. Lain-lain
A.
NO
Tabel 1
Perkiraan Arus Kas Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa GANTING
di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
Proyeksi Laba-Rugi.
Berdasarkan hasil kajian kelayakan yang telah dilakukan,
kegiatan usaha pengelolaan air dalam keadaan laba seperti
yang ditunjukkan data pada Tabel 2 berikut ini.
156
157
5. Lain-lain
4. Biaya Penyusutan
3. Biaya promosi
2. Gaji/Insentif Pengelola
1. ATK
BIAYA USAHA
D.
TAHUN KE
4
250,000
7,296,667
7,920,000
250,000
7,296,667
7,920,000
250,000
7,296,667
7,920,000
7,296,667
7,920,000
250,000
LABA KOTOR ( A B )
C.
B.
1. Bahan Baku
PENJUALAN
URAIAN
A.
NO
15,466,667
7,296,667
7,920,000
250,000
32,400,000
32,400,000
Tabel 2
Proyeksi Laba-Rugi Unit Usaha Pengelolaan Air Minum BUM Desa GANTING
di Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
158
LABA USAHA (C D)
BUNGA
PAJAK
LABA BERSIH (G H )
E.
F.
G.
H.
I.
16,933,333
16,933,333
16,933,333
Tabel 2 menunjukkan Unit Usaha Pengelolaan Air memperoleh laba bersih sebesar Rp. 16,933,333 setiap tahunnya.
Angka ini tentu bukan merupakan laba yang besar, tetapi
sesuai dengan prinsip usaha yang dianut BUM Desa tidak
untuk mengejar laba yang besar, tetapi lebih mengedepankan kemanfaatan bagi warga desa.
d. Waktu kembali modal (Payback Period)
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, waktu kembali modal adalah 3 tahun 1 bulan. Ini diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
159
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) atau yang disebut dengan
nama lain, merupakan lembaga ekonomi alternatif bagi desa dalam
rangka mendayagunakan potensi desa berbasis kebutuhan masyarakat. Menjalankan kegiatan usaha BUM Desa bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat desa dan meningkatkan PADes. Untuk
itu, kegiatan usaha yang dijalankan harus diupayakan berjalan
lancar dan tidak mengalami kerugian. Kenyataan menunjukkan
pendirian BUM Desa pada umumnya belum dipersiapkan melalui
studi kelayakan maupun perencanaan usaha secara memadai,
sehingga banyak BUM Des yang berdiri tetapi langka kegiatan usaha
yang berjalan secara efektif. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan pelaku BUM Desa untuk
melakukan studi kelayakan usaha.
Buku ini dihadirkan dengan maksud membantu desa dalam melakukan studi kelayakan terhadap kegiatan usaha yang akan dijalankan.
Isi buku ini memaparkan tentang apa itu studi kelayakan dan
rencana usaha, serta mengapa dan bagaimana melaksanakannya.
Jawaban atas pertanyaan itu dibahas dalam buku ini dengan bahasa
yang sederhana supaya mudah dipahami oleh semua kalangan
pembaca. Buku ini dilengkapi contoh praktik studi kelayakan dan
perencanaan usaha yang dilakukan BUM Desa GANTING Desa
Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng. Instrumen bantu untuk
menilai kelayakan usaha BUM Desa disertakan pula dalam buku ini,
sehingga semakin memudahkan Anda untuk mempratikannya.
9 786021 464335