Askep Bayi Ny. v. Umur 1 Hari
Askep Bayi Ny. v. Umur 1 Hari
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya pelayanan
kebidanan suatu negara ialah kematian. Hingga kini angka kematian bayi dan
ibu di Indonesia masih tergolong tinggi, bahkan menempati urutan pertama di
ASEAN, yakni 52/1000 kelahiran hidup dan 334/100.000 kelahiran hidup.
Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut
adalah penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang
berkualitas dekat dengan masyarakat
Keadaan bayi sangat tergantung pada pertumbuhan janin di dalam
uterus, kualitas dan pengawasan antenatal, penyakit-penyakit ibu waktu
penanganan persalinan dan perawatan sesudah lahir. Penanggulangan bayi
tergantung pada keadaannya, apakah ia normal atau tidak. Diantara bayi
yang normal ada yang membutuhkan pertolongan medik segera .
Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan.
Melalui pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu, berbagai bentuk upaya
pencegahan
dan
penanggulangan
dini,
terdapat
faktor-faktor
yang
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal
diharapkan mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan asuhan
secara komprehensif.
b. Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal
diharapkan:
-
d. Wawancara
Dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada klien
dan keluarga, tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan) tentang hal-hal
yang berhubungan dengan masalah kesehatan ibu. Tujuannya untuk
memperoleh data secara langsung dari sumber data.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I
: Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan yang terdiri dari tujuan
umum dan tujuan khusus, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB II
: Tinjauan Pustaka
Berisi tentang teori bayi baru lahir dan manajemen varney.
: Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BAYI BARU LAHIR (BBLN)
1. Definisi
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan cukup bulan yaitu
dari kehamilan 37-42 minggu dengan berat badan pada saat lahir antara
2500 - 4000 gram.
(Depkes RI BBL, Jakarta 2001)
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama selama setelah melahirkan.
(Maternal dan Neonatal, 2002)
2. Ciri - Ciri Bayi Baru Lahir Normal (BBLN)
BBL
Panjang badan : 48 52 cm
Lingkar kepala : 33 35 cm
Kulit
Rambut
Kuku
Genetalia
plasenta melalui vena kava inferior dan foramen ovale ke atrium kiri
terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang
hidup di luar badan ibu.
4. Masalah yang terjadi pada BBL
a. Masalah akut perlu tindakan segera dalam 1 jam kelahiran :
-
Tidak bernafas
Sesak nafas
Sianosis
BBLR
Letargis
Hipotermia
5. Penanganan BBL
Aspek-aspek penting dari asuhan segera BBL :
-
Usahakan adanya kontak kulit bayi dengan kulit ibu segera setelah
lahir.
Score
Aperence/ warna kulit
0
Pucat
1
Badan merah,
2
Seluruh tubuh
Tidak ada
Lumpuh
ekstremitas kebiruan
Di bawah 100
Ekstremitas dalam
kemurahan
Di atas 100
Gerakan aktif
terhadap rangsangan
Respirasi / pernafasan
Tidak ada
fleksi sedikit
Lemah, tidak teratur
Kuat
Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan
kulit ibu
Ganti handuk atau kain yang basah dan bungkus bayi tersebut dengan
selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindung
dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
7. Perawatan Mata
Obat mata eritroisin 0,5% dan tetrasiklin 1% dianjutkan untuk mencegah
penyakit mata karena klamidia (PMS). Obat mata perlu diberikan pada
jam pertama setelah persalinan. Yang lazim dipakai adalah larutan perak
nitrat atau Neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera
setelah bayi lahir.
8. Pemberian Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena diferensiasi vitamin K
pada BBL dilakukan hal-hal berikut :
a. Semua BBL normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1
mg/ hari selama 3 hari.
b. Bayi resiko tinggi diberi vitamin parenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM
2.2 KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN VARNEY
PENGKAJIAN
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif
maupun data obyektif disertai hari/ tanggal dan jam pada saat dilakukan
pengkajian, tanggal masuk rumah sakit, jam masuk rumah sakit, nomer
register.
A. Data Obyektif
1. Biodata
a. Biodata Bayi
Nama bayi
Jenis kelamin
Tanggal lahir
(ibu)
serta
sosial
ekonomi
: untuk
terhadap
mengetahui
agama
kepercayaan
yang
dianutnya
klien
dan
Alamat
2. Keluhan Utama
Apa yang dikeluhkan ibu tentang keadaan bayinya
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
- anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis
- penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,
kelainan pembekuan darah, jiwa, asma
- riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah
umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang
pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus
diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.
(Manuaba, 2000 :265)
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Sekarang
a. Kehamilan
Ditanyakan pada ibu ini kehamilan ke berapa, keluhan ibu
pada saat hamil ini, periksa ke mana dan sudah berapa kali
periksa, mendapat obat apa saja setelah periksa.
b. Persalinan
Ditanyakan pada ibu melahirkan dimana, ditolong siapa,
bagaimana caranya serta penylit yang dialami sewaktu ibu
melahirkan, kemudian ditanyakan tentang jenis kelamin,
berat badan, panjang badan bayi yang dilahirkannya.
c. Nifas
Ditanyakan pada ibu mengeluarkan darah yang bagaimana,
seberapa banyak, kontraksi uterus baik atau tidak (bila
9
Kesadaran
PB
BBL
MO
Tanda-tanda vital:
Pernafasan
Suhu
Nadi
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala
Wajah
pucat/tidak
Mata
simetris/tidak,
sclera
kuning/
tidak,
Telinga
Mulut
Leher
Dada
Abdomen
Genetalia
Ekstremitas :
atas
Bawah
11
b. Palpasi
Kepala
Leher
Dada
Abdomen
c. Auskultasi
Dada
d. Perkusi
Abdomen
kembung / tidak
e. Reflek
Moro
: +/-
Rooting
: +/-
Reflek menelan
: +/-
II.
Reflek menghisap
: +/-
: +/-
Balbynsky
: +/-
: baik/cukup / lemah
Kesadaran
PB
BBL
LIKA : SOB
OF
MO
Tanda-tanda vital:
Pernafasan
Suhu
Nadi
INTERVENSI
Dx
Tujuan
Kriteria hasil :
BB meningkat
Keadaan umum : baik
Pernafasan
Suhu
Nadi
Intervensi :
1. Bungkus bayi dengan selimut dan letakkan di box
R/ mengurangi terjadinya penguapan pada suhu tubuh untuk
mengurangi terjadinya hipotermi.
13
2. Ganti segera pakaian yang basah dengan pakaian yang kering dan
bersih.
R/ mencegah terjadinya penguapan cairan pada kulit bayi
3. Observasi suhu tubuh bayi dan tanda-tanda vital
R/ sebagai parameter untuk mendeteksi adanya kegawatan
4. Pantau intake dan output
R/ meningkatkan kebutuhan nutrisi, sehingga tidak terjadi penurunan
berat badan bayi.
5. Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI pada bayi sesering
mungkin
R/ memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
6. Beri KIE ibu tentang cara menyusii yang baik dan benar
R/ menyusui yang baik dan benar dapat membuat bayi merasa
nyaman
Masalah potensial : potensial terjadi hipotermi
Tujuan
Kriteria hasil :
Pernafasan
Suhu
Nadi
Bayi dalam keadaan hangat dan bersih (keadaan : pakaian, popok dan
selimut kering)
Intervensi :
1. Pertahankan suhu dalam ruangan
R/ menjaga suhu bayi agar tetap hangat
2. Ganti segera pakaian, popok dan selimut jika basah
R/ mencegah terjadinya penguapan cairan dan kulit bayi
3. Observasi suhu tubuh bayi
R/ parameter terjadi hipotermi pada bayi
14
Kriteria hasil:
Pernafasan
Suhu
Nadi
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN
Hari
: Sabtu
Tanggal
: 29 Maret 2008
Jam
: 05.15 WIB
Tempat
: BPS NY
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata anak
Nama bayi
: Bayi Ny. V
Tanggal lahir
: 28-03-2008
Jenis kelamin
: Perempuan
Anak ke
: III
: Ny. V
Umur
: 19 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Temas
Nama Ayah
: Tn. A
Umur
: 25 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Temas
2. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan pada bayi
16
d. Neonatal
Bayi lahir langsung menangis dengan BB 3300 gram, PB 50 cm,
jenis kelamin Perempuan.
5. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Bayi mendapat PASI (susu Frisian Flag) sebanyak 1 takar/30 cc
tiap 3 jam sekali dengan menggunakan dot bayi.
b. Eliminasi
BAK : 2 x, warna kuning jernih
BAB : 1 x, warna hitam, konsistensi lembek
c. Istirahat
Bayi tidur di dalam box sepanjang hari dan terbangun ketika
lapar, haus, BAK dan BAB
d. Aktivitas
Bayi sering menangis jika BAB, BAK dan lapar, gerakan aktif
e. Personal hygiene
Mandi pagi jam 05.00 WIB, ganti baju dan popok tiap habis
mandi, kotor dan basah, ganti alas bayi tiap sehabis mandi.
6. Data Psikososial dan Budaya
a. Psikologi
-
b. Sosial
-
c. Budaya
Dalam keluarga masih melakukan selamatan 7 bulanan, tidak ada
budaya pantang makanan, tidak pernah minum jamu, jika
keluarga sakit selalu dibawa ke petugas kesehatan.
7. Data spiritual
Ibu mengatakan menganut agama Islam dan ibu menjalankan ibadah
sesuai dengan keyakinannya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: composmentis
PB
: 50 cm
BBL
: 3300 gram
BBS
: 3300 gram
LILA
: 11,5 cm
LIDA
: 34 cm
LIKA : SOB
: 33 cm
FO
: 35 cm
MO
: 36 cm
Tanda-tanda vital
Pernafasan
: 40 x/menit
Suhu
: 365 o C
Nadi
: 124x/ menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala
Wajah
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
Leher
Dada
Abdomen
Genetalia
Anus
Ekstremitas :
Atas
Leher
Dada
Abdomen
c. Auskultasi
Dada
d. Perkusi
20
Abdomen
: tidak kembung
e. Reflek
Moro
: (+)
Rooting
: (+)
Reflek menelan
: (+)
Reflek menggenggam
: (+)
Reflek menghisap
: (+)
: (+)
Balbynsky
: (+)
21
Ds
: Ibu mengatakan melahirkan secara operasi pada tanggal 28-032008 pukul 21.15 WIB, jenis kelamin Perempuan, BB 3300
gram, PB 50 cm.
Do
:
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: composmentis
PB
: 50 cm
BBL
: 3300 gram
BBS
: 3300 gram
LILA
: 11,5 cm
LIDA
: 34 cm
LIKA :
SOB
: 33 cm
FO
: 35 cm
MO
: 36 cm
Tanda-tanda vital
Pernafasan
: 40 x/menit
Suhu
: 365 o C
Nadi
: 124x/ menit
III.
A
NTISIPASI MASALAH POTENSIAL
a.Potensial terjadi hipotermi
Ds
:22
Do
: Keadaan umum
: baik
Suhu
: 365 0c
BB
: 3300 gram
:-
Do
: 40x/menit
Suhu
: 365oC
Nadi
: 124 x/menit
IV.
I
DENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V.
I
NTERVENSI
Dx
Tujuan
Kriteria hasil :
BB meningkat
Keadaan umum
: baik
Pernafasan
Suhu
Nadi
Intervensi :
1. Bungkus bayi dengan selimut hangat dan letakkan bayi di box
R/ mengurangi terjadinya persuapan pada suhu tubuh untuk mengurangi
terjadinya hipotermi.
2. Ganti segera pakaian yang basah dengan pkaian yang kering dan bersih
R/ mencegah terjadinya penguapan cairan pada kulit bayi
3. Observasi suhu tubuh bayi dan tanda-tanda vital
23
Kriteria hasil :
Pernafasan
Suhu
Nadi
Bayi dalam keadaan hangat dan bersih (keadaan : pakaian, popok dan
selimut kering)
Intervensi :
1. Pertahankan suhu dalam ruangan
R/ menjaga suhu bayi agar tetap hangat
2. Ganti dengan segera pakaian, pokok dan selimut jika basah
R/ mencegah terjadinya penguapan cairan pada kulit bayi
3. Observasi suhu tubuh bayi
R/ parameter terjadinya hipotermi pada bayi
Masalah potensial : potensial terjadi infeksi
Tujuan
Kriteria hasil :
24
Pernafasan
Suhu
Nadi
I
MPLEMENTASI
Tanggal : 29 Maret 2008
Jam
: 06.15 WIB
Dx
: 124 x/menit
Suhu
: 365 o c
Pernafasan : 40 x/menit
4. Memantau intake minum susu = 1 : 30 cc/ 3 jam dan output BAK 2
kali, BAB 1 kali.
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin yaitu setiap
bayi haus.
6. Memberi KIE tentang cara menyusui yang baik dan benar yaitu masukan
putting susu dan areola sampai memenuhi mulut bayi dan dilakukan
bergantian payudara kanan dan kiri.
25
: 124 x/menit
Suhu
: 365 o c
Pernafasan : 40 x/menit
2. Melakukan perawatan tali pusat dengan kasa steril yang kering dan
bersih yaitu menggantinya setiap habis mandi
VII.
E
VALUASI
Tanggal : 29 Maret 2008
Jam
: 07.15 WIB
Dx
26
BAB V
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. V Umur 1 hari
dengan Bayi Baru Lahir Normal di RS Haji Batu, melalui tahap pengumpulan
data dengan wawancara, observasi, pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik,
antara asuhan yang ada di lapangan dengan tindakan kebidanan yang ada di teori
pada dasarnya sama. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan prakteknya
pada masalah potensial diangkat potensial terjadi hipotermi. Tetapi tidak
ditemukan adanya kebutuhan segera untuk menangani masalah tersebut.
Dalam kasus bayi Ny. V diperoleh data-data bahwa bayi lahir dengan
normal yaitu dengan BB 3300 gram, PB 50 cm, bayi lahir langsung menangis,
tidak ada kelainan. Intervensi dari kasus ini yaitu bungkus kain dengan selimut
hangat dan letakkan bayi di box, ganti segera pakaian yang basah dengan pakaian
yang kering dan bersih, observasi suhu tubuh bayi, pantau intake dan output
melakukan perawatan tali pusat dengan kasa steril dan kering, beri KIE ibu
tentang cara menyusui yang baik dan benar. Saat dilakukan evaluasi terbukti
bahwa dalam asuhan kebidanan yang diberikan pada bayi Ny. V ini tidak
terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan di lapangan di mana dalam
prakteknya sesuai dengan teori yang ada.
Menurut penulis, perawatan bayi baru lahir sangat diperlukan karena bayi
baru lahir sangat rentan terhadap infeksi dan hipotermi. Pada umumnya kelahiran
bayi normal cukup dihadiri oleh bidan yang dapat diberi tanggung jawab penuh
tehadap keselamatan ibu dan bayi pada persalinan normal. Oleh karena kelainan
27
pada ibu dan bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah selesainya persalinan yang
dianggap normal, maka seorang bidan harus mengetahui dengan segera timbulnya
perubahan perubahan pada ibu dan bayi dan bila perlu memberikan pertolongan
pertama seperti menghentikan perdarahan, memberikan jalan nafas, memberikan
oksigen dan melakukan pernafasan buatan sampai ibu dan bayi tersebut di bawa
ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan yang lebih intensif.
Menurut sarwono 2005, pada waktu lahir bayi sangat aktif. Bunyi jantung
dalam menit menit pertama kira kira 180 x/menit yang kemudian turun sampai
140 x/menit 120 x/menit pada waktu bayi berumur 30 menit. Pernafasan cepat
pada menit menit pertama (kira kira 80 x/menit). Disertai dengan pernafasan
cuping hidung, retraksi suprasternal dan interkostal serta rintihan hanya
berlangsung 10 15 menit. Kelanjutan keaktifan yang berlebih lebihan ialah
bayi menjadi tegang dan relatif tidak memberi reaksi terhadap rangsangan dari
dalam dan dari luar. Dalam keadaan ini bayi tertidur untuk beberapa menit sampai
4 jam. Pada saat bayi pertama kali bangun dari tidurnya ia menjadi mudah
terangsang, dengan frekuensi jantung meningkat dan dengan perubahan warna
serta kadang kadang keluar lendir dari mulut. Setelah masa ini dilampaui,
keadaan bayi mulai stabil, daya isap serta reflek telah mulai diatur sehingga bayi
dapat bernafas dengan spontan dan keadaan bayi segera normal kembali.
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam pembuatan asuhan kebidanan
pada bayi Ny. V Umur 1 hari dengan Bayi Baru Lahir Normal yaitu pada
tahap pengkajian data yang terdiri atas data subyektif diperoleh data secara
lengkap. Data yang didapatkan dalam pengkajian digunakan sebagai dasar
dalam menentukan identifikasi diagnosa atau masalah terhadap keadaan yang
dirasakan oleh bayi. Pasien tidak mengalami keadaan yang gawat darurat,
sehingga untuk penulisan identifikasi kebutuhan segera tidak perlu dalam
penulisan asuhan kebidanan.
Pada penatalaksanaan rencana tindakan disusun berdasarkan keadaan
yang dialami oleh bayi dan juga disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Setelah
rencana tindakan telah tersusun dengan baik maka tahap selanjutnya adalah
melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya.
Evaluasi yang didapat berdasarkan asuhan kebidanan yang diberikan,
bayi mengalami kemajuan dalam keadaan kesehatannya.
5.2 Saran
a.Bagi petugas kesehatan :
-
Dalam
memberikan
asuhan
kebidanan
diharapkan
tetap
b. Bagi Masyarakat
-
30
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Gde Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bachri. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
31